Gambaran Klinis SINDROM PIERRE ROBIN

Gambar 1. Penderita sindrom Pierre Robin dengan mikrognasia disertai gangguan pernafasan.Anonymous. Pierre robin sequence. http: www.drchetan.com 19 Oktober 2010.

2.4 Gambaran Klinis

Sifat klinis yang utama pada sindrom Pierre Robin adalah terjadinya gangguan pertumbuhan rahang pada masa intrauterin. Ukuran mandibula yang lebih kecil dari ukuran normal, posisi lidah yang jatuh ke belakang, dan celah langit-langit menyebabkan terjadinya obstruksi saluran pernafasan atas dan kesulitan dalam pemberian makan pada penderita sindrom Pierre Robin, khususnya pada bayi. 1,8,11 2.4.1 Mikrognasia Mikrognasia adalah suatu kelainan malformasi wajah yang ditandai dengan gejala hipoplasia mandibula dimana ukurannya lebih kecil dari ukuran normal. 12 Mikrognasia merupakan faktor utama yang menyebabkan meningkatnya resiko terjadi obstruksi, karena penderita mikrognasia memiliki posisi lidah yang jauh lebih ke posterior, sehingga mengurangi daerah lintasan udara pada saluran pernafasan bagian atas. 13 Menangis pada anak dapat menyebabkan jalan nafas tetap terbuka, dan pada saat anak tertidur terjadi sumbatan jalan nafas, sehingga menyebabkan pengeluaran energi yang meningkat. Karena masalah respirasi tersebut, pemberian makan mungkin menjadi sangat sulit sehingga menyebabkan kurangnya pemasukkan makanan. Jika keadaan ini tidak diterapi dapat menyebabkan kelelahan, kegagalan jantung, dan bahkan kematian. 11,14 Gambar 2. Anak dengan ukuran rahang yang lebih kecil dari normal mikrognasia. Morokuma S. Abnormal fetal movements, micrognathia and pulmonary hypoplasia: a case report. http:www. biomedcentral.com 23 Oktober 2010. 2.4.2 Glosoptosis Glosoptosis mendeskripsikan keberadaan lidah jatuh ke belakang yang dapat menyebabkan obstruksi faringeal. Ukuran rahang yang abnormal tidak dapat memberi dukungan yang cukup pada lidah untuk maju ke depan. Keberadaan lidah yang cenderung ke posterior menyebabkan tersumbatnya jalan nafas, sehingga kemungkinan besar terjadinya obstruksi saluran pernafasan atas dan berakibat fatal bila tidak segera ditangani. 11 Gambar 3. Posisi lidah cenderung ke posterior. Cozzi F, Pierro A. Glossoptosis apnea syndrome in infancy. Pediatrics J 1985:839. 2.4.3 Celah Langit-langit Celah langit-langit adalah terdapatnya celah pada langit-langit palatum yang terjadi karena palatum tidak menutup secara sempurna. Celah langit-langit merupakan suatu bentuk kelainan sejak lahir atau cacat bawaan pada wajah yang sangat banyak dijumpai. 15,16 Pada kasus sindrom Pierre Robin, kelainan yang sering kali terjadi biasanya terdapat celah palatum berbentuk U dan jarang dengan celah berbentuk V yang biasanya tidak disertai celah bibir. 10,17 Celah bisa melibatkan sisi lain dari palatum, yaitu meluas dari bagian palatum keras di anterior mulut sampai palatum lunak kearah tenggorokan. Penderita biasanya mengalami kesulitan dalam menelan dan menyusui serta mudah terjadi infeksi pada saluran pernafasan karena tidak adanya pembatas antara rongga mulut dan rongga hidung. Perawatan pada celah langit-langit sebaiknya dilakukan segera pada usia bayi 1,5 – 2 tahun dengan tindakan pembedahan sebagai pilihan utama. 15 a b Gambar 4. Celah langit-langit palatum terdiri atas : a. celah berbentuk U kiri dan b. celah berbentuk V kanan. Anonymous. Palatal cleft at pierre robin syndrome. http: img.medscape.com 19 Oktober 2010. 2.4.4 Obstruksi Saluran Pernafasan Atas Gangguan saluran pernafasan yang terjadi pada penderita sindrom Pierre Robin merupakan suatu keadaan berhentinya nafas secara berulang selama interval waktu yang singkat. 11,14 Obstruksi terjadi akibat penyempitan saluran pernafasan terutama pada ujung posterior palatum lunak dan dasar lidah, dalam hal ini keadaan mikrognasia dianggap sebagai penyebab utama. Penanganan segera sangat dibutuhkan dengan pemasangan selang oksigen melalui hidung. 2.4.5 Serangan Sianotik Kebanyakan penyebab terjadinya serangan sianotik adalah kelainan jantung bawaan yang tidak diketahui sebelumnya. Gejala serangan sianotik baru timbul di kemudian hari ketika bayi menyusui, menangis, bangun tidur serta sesudah makan. Sianotik yang tiba-tiba terjadi dapat menyebabkan kulit anak berwarna ungu kebiruan dan sesak nafas. 18 2.4.6 Serangan Apnea Serangan apnea disebabkan ketidakmampuan fungsional pusat pernafasan yang ada hubungannya dengan hipoglikemia atau perdarahan intrakranial. Irama pernafasan bayi tidak teratur dan diselingi serangan apnea. Dengan menggunakan alat pemantau apnea dan memberikan segera oksigen pada bayi ketika timbul apnea, sebagian besar bayi akan bertahan dari serangan apnea, meskipun apnea ini mungkin berlanjut selama beberapa hari atau minggu. 8 2.4.7 Kelainan Mata Kelainan mata pada penderita sindrom Pierre Robin yang paling banyak ditemukan adalah katarak dan glaukoma kongenital. 19 Katarak kongenital adalah kekeruhan pada lensa mata yang ditemukan pada bayi baru lahir, dimana bayi gagal menunjukkan kesadaran visual terhadap lingkungan di sekitarnya dan kadang terdapat nistagmus gerakan mata yang cepat dan tidak biasa. 20 Glaukoma kongenital adalah peningkatan tekanan cairan di dalam bola mata bayi yang baru lahir biasanya pada kedua mata. Glaukoma kongenital terjadi akibat adanya gangguan pada perkembangan saluran pembuangan cairan dari mata. Penyakit ini seringkali sebagai penyakit keturunan. 19 Gambar 5. Katarak merupakan kelainan mata yang Sering dijumpai pada sindrom Pierre Robin.Maryasno H. Penglihatan. http:www.i-am-pregnant.com 19 Oktober 2010. 2.4.8 Kelainan Telinga Gangguan pada telinga yang sering terjadi pada sindrom ini adalah otitis media yang diikuti dengan kelainan bentuk daun telinga. Penderita sindrom Pierre Robin yang mengalami kelainan celah langit-langit, ada kemungkinan timbulnya masalah pendengaran. Penderita celah langit-langit cenderung menghasilkan banyak cairan yang menumpuk di belakang gendang telinga sehingga dapat menimbulkan infeksi dan penurunan tekanan udara di telinga tengah yang menyebabkan terganggunya pendengaran. 9 Gambar 6. Kelainan bentuk daun telinga penderita sindrom Pierre Robin. Jackson IT. Congenital syndrome.http:img.medscape.com 19 Oktober 2010.

2.5 Gambaran Radiografis