Deskriptif Statisitik Data Penelitian

5.1.2. Deskriptif Statisitik Data Penelitian

Berdasarkan data cross section sebanyak 22 daerah kabupatenkota dengan time series sebanyak 4 tahun pengamatan, maka diperoleh sampel sebanyak 88 unit analisis dengan deskriptif statistik data penelitian seperti ditunjukkan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Deskriptif Statistik Kompenen N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Dana Bagi Hasil 88 4783975 226732030 44417176.41 47723669.541 Dana Alokasi Umum 88 62082000 808664570 325898938.42 168454451.237 Dana Alokasi Khusus 88 4000000 84730000 31063001.73 20625258.729 Fiscal Stress 88 649459 197114410 15351245.06 38150911.737 Belanja Daerah 88 108605018 1872915721 470599883.58 318232544.757 Valid N listwise 88 Sumber: Lampiran 8 5.1.2.1. Realisasi dan perkembangan dana bagi hasil DBH Dari 88 delapan puluh delapan sampel yang disertakan pada penelitian ini, diperoleh rata-rata penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya Alam sebesar Rp.44.417.176.000,41,-, standar deviasi sebesar Rp.47.723.669.000,541,- .Realisasi penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya Alam yang terendah sebesar Rp.4.783.975.000,- diperoleh Kabupaten Samosir pada tahun 2005 dan realisasi penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya Alam yang tertinggi sebesar Rp.226.732.030.000,- diperoleh Kota Medan pada tahun 2008. Pertumbuhan penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya Alam yang terendah sebesar Universitas Sumatera Utara -30,0 diperoleh Kabupaten Asahan pada tahun 2008, dan pertumbuhan tertinggi sebesar 165,5 diperoleh Kota Samosir pada tahun 2006. Secara rata-rata realisasi penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya Alam Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan, 1458,5 pada tahun 2006, 503,3 pada tahun 2007, dan 75,4 pada tahun 2008. Pada Tabel 5.2. ditunjukkan perkembangan Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya Alam DBH. 5.1.2.2. Realisasi dan perkembangan dana alokasi umum DAU Dari 88 delapan puluh delapan sampel yang disertakan pada penelitian ini, diperoleh rata-rata penerimaan Dana Alokasi Umum DAU sebesar Rp.325.898.938.000,42,-, standar deviasi sebesar Rp.168.454.451.000,237,-.Realisasi penerimaan Dana Alokasi Umum yang terendah sebesar Rp.62.082.000.000., diperoleh Kabupaten Samosir pada tahun 2005 dan realisasi penerimaan Dana Alokasi Umum yang tertinggi sebesar Rp.808.664.570.000.- diperoleh Kota Medan pada tahun 2008. Pertumbuhan penerimaan Dana Alokasi Umum yang terendah sebesar -22,0 diperoleh Kabupaten Asahan pada tahun 2008, dan pertumbuhan tertinggi sebesar 197,9 diperoleh Kabupaten Samosir pada tahun 2006. Dari tahun 2005-2008 realiasi penerimaan Dana Alokasi Umum cenderung turun. Pada Tabel 5.2 ditunjukkan perkembangan Dana Alokasi Umum DAU. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2. Perkembangan Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya Alam DBH Dalam Ribuan Rupiah Tahun Tahun dan Persentase Perkembangan No KabupatenKota Dasar 2005 2006 2007 2008 1 Kabupaten Asahan 41835 53433 27,7 66051 23,6 46233 30,0 2 Kabupaten Dairi 9425 20225 114,5 20225 0,0 26498 31,0 3 Kabupaten Deli Serdang 57345 72905 27,1 92852 27,3 107263 15,5 4 Kabupaten Nias 11550 19463 68,5 23458 20,5 17143 26,9 5 Kabupaten Karo 8692 16088 85,0 22053 37,0 27464 24,5 6 Kabupaten Labuhanbatu 43050 82940 92,6 135344 63,1 111857 17,3 7 Kabupaten Langkat 68555 128013 86,7 121555 5,0 109709 9,7 8 Kabupaten Mandailing Natal 13311 24504 84,0 24695 0,7 38356 55,3 9 Kabupaten Samosir 4783 12705 165,5 18900 48,7 24748 30,9 10 Kabupaten Serdang Bedagai 16878 34989 107,2 43249 23,6 46451 7,4 11 Kabupaten Simalungun 37447 46562 24,3 63031 35,3 60884 3,4 12 Kabupaten Tapanuli Selatan 39065 42839 9,6 56642 32,2 60524 6,8 13 Kabupaten Tapanuli Tengah 16082 24307 51,1 25707 5,7 23015 10,4 14 Kabupaten Tapanuli Utara 15776 15647 0,8 28522 82,2 24772 13,1 15 Kabupaten Toba Samosir 11181 19517 74,5 22368 14,6 18566 16,9 16 Kota Binjai 18662 37978 103,4 44059 16,0 38677 12,2 17 Kota Medan 215956 205002 5,0 224780 9,6 226732 0,8 18 Kota Padang Sidempuan 11805 24487 107,4 26495 8,1 24911 5,9 19 Kota Pematang Siantar 14591 21024 44,0 22483 6,9 27013 20,1 20 Kota Sibolga 15155 17452 15,1 18261 4,6 22040 20,6 21 Kota Tanjung Balai 11947 14720 23,2 18249 23,9 18852 3,3 22 Kota Tebing Tinggi 6837 17227 151,9 21339 23,8 22432 5,1 Jumlahrata-rata 689938 952038 1458,5 1140330 503,3 1124151 75,4 Sumber: Lampiran 3 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Perkembangan Dana Alokasi Umum DAU dalam ribuan rupiah Tahun Tahun dan Persentase Perkembangan No KabupatenKota Dasar 2005 2006 2007 2008 1 Kabupaten Asahan 292231 493236 68,7 546637 10,8 426271 22,0 2 Kabupaten Dairi 138511 272430 96,6 304080 11,6 327408 7,6 3 Kabupaten Deli Serdang 330429 637495 92,9 708480 11,1 779762 10,0 4 Kabupaten Nias 172962 315773 82,5 343779 8,8 393414 14,4 5 Kabupaten Karo 194397 334102 71,8 373637 11,8 395779 5,9 6 Kabupaten Labuhanbatu 286548 471211 64,4 536778 13,9 578103 7,6 7 Kabupaten Langkat 578103 484070 16,2 551230 13,8 589366 6,9 8 Kabupaten Mandailing Natal 183020 298969 63,3 338364 13,1 394434 16,5 9 Kabupaten Samosir 62082 184943 197,9 203947 10,2 219458 7,6 10 Kabupaten Serdang Bedagai 188714 303501 60,8 344516 13,5 381432 10,7 11 Kabupaten Simalungun 313639 528358 68,4 586985 11,0 645790 10,0 12 Kabupaten Tapanuli Selatan 265560 455036 71,3 501085 10,1 528954 5,5 13 Kabupaten Tapanuli Tengah 153475 226435 47,5 259019 14,3 290589 12,1 14 Kabupaten Tapanuli Utara 149607 286227 91,3 320942 12,1 338051 5,3 15 Kabupaten Toba Samosir 108378 210442 94,1 239982 14,0 252143 5,0 16 Kota Binjai 146640 226847 54,6 254241 12,0 276422 8,7 17 Kota Medan 426570 574568 34,6 748707 30,3 808664 8,0 18 Kota Padang Sidempuan 128044 200749 56,7 225865 12,5 257152 13,8 19 Kota Pematang Siantar 149682 251255 67,8 278407 10,8 312042 12,0 20 Kota Sibolga 101569 163020 60,5 184634 13,2 209457 13,4 21 Kota Tanjung Balai 106177 174380 64,2 197642 13,3 224503 13,5 22 Kota Tebing Tinggi 114200 179085 56,8 200708 12,0 221913 10,5 Jumlahrata-rata 4590538 7272132 1551,5 8249666 285,1 8851118 184,0 Sumber:Lampiran 4 5.1.2.3. Realisasi dan perkembangan dana alokasi khusus DAK Dari 88 delapan puluh delapan sampel yang disertakan pada penelitian ini, diperoleh rata-rata penerimaan Dana Alokasi Khusus DAK sebesar Rp.31.063.001.000,73,-, standar deviasi sebesar Rp.20.625.258.000,729,-. Realisasi penerimaan Dana Alokasi Khusus DAK yang terendah sebesar Rp.4.000.000.000,- diperoleh oleh 3 daerah yaitu Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Simalungun, dan Kota Medan pada tahun 2005. Universitas Sumatera Utara Realisasi penerimaan yang tertinggi sebesar Rp.84.730.000.000,- diperoleh Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2008. Pertumbuhan penerimaan Dana Alokasi Khusus DAK yang terendah sebesar -64,2 diperoleh Kabupaten Labuhan Batu pada tahun 2007, dan pertumbuhan tertinggi sebesar 738,0 diperoleh Kabupaten Asahan pada tahun 2006. Secara rata-rata realisasi penerimaan Dana Alokasi Khusus DAK pemerintah daerah kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan, 5824,6 pada tahun 2006, 1256,3 pada tahun 2007, dan 766,7 pada tahun 2008. Penurunan persentase Dana Alokasi Khusus, juga diikuti oleh Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Umum dalam tahun amatan penelitian. Hal ini disebabkan oleh pemerintah pusat mulai membatasi dana perimbangan sesuai dengan tujuan otonomi daerah, sehingga daerah dapat mandiri secara keuangan. Pada Tabel 5.4.ditunjukkan perkembangan Dana Alokasi Khusus DAK. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Perkembangan Dana Alokasi Khusus DAK dalam ribuan rupiah Tahun Tahun dan Persentase Perkembangan No KabupatenKota Dasar 2005 2006 2007 2008 1 Kabupaten Asahan 4140 34698 738,0 47598 37,1 76761 61,2 2 Kabupaten Dairi 10792 30634 183,8 46832 52,8 55301 18,0 3 Kabupaten Deli Serdang 4190 30280 622,6 57249 89,0 84730 48,0 4 Kabupaten Nias 14903 32490 118,0 61778 90,1 77364 25,2 5 Kabupaten Karo 12360 26660 115,6 47999 80,0 52777 9,9 6 Kabupaten Labuhanbatu 4000 32120 703,0 11469 64,2 22889 99,5 7 Kabupaten Langkat 12730 29699 133,3 50441 69,8 64975 28,8 8 Kabupaten Mandailing Natal 11630 30038 158,2 52758 75,6 53825 2,0 9 Kabupaten Samosir 4127 23942 480,0 48254 101,5 55720 15,4 10 Kabupaten Serdang Bedagai 8000 32378 304,7 39038 20,5 48577 24,4 11 Kabupaten Simalungun 4000 32920 723,0 59279 80,0 80131 35,1 12 Kabupaten Tapanuli Selatan 14568 42595 192,3 67893 59,3 66721 1,7 13 Kabupaten Tapanuli Tengah 12571 25398 102,0 37692 48,4 47840 26,9 14 Kabupaten Tapanuli Utara 13862 28482 105,4 45213 58,7 52013 15,0 15 Kabupaten Toba Samosir 11610 26656 129,6 54552 104,6 52488 3,7 16 Kota Binjai 7460 19839 165,9 22386 12,8 28369 26,7 17 Kota Medan 4000 20480 412,0 8514 58,4 22325 162,2 18 Kota Padang Sidempuan 7270 12180 67,5 25566 109,9 29689 16,1 19 Kota Pematang Siantar 8548 16620 94,4 25278 52,0 29785 17,8 20 Kota Sibolga 7230 9000 24,4 25084 178,7 34976 39,4 21 Kota Tanjung Balai 6880 16910 145,7 16243 3,9 28042 72,6 22 Kota Tebing Tinggi 7420 15170 104,4 24474 61,3 31156 27,3 Jumlahrata-rata 192295 569196 5824,6 875595 1256,3 1096457 766,7 Sumber: Lampiran 5 5.1.2.4. Realisasi dan perkembangan fiscal stress Dari 88 delapan puluh delapan sampel yang disertakan pada penelitian ini, diperoleh rata-rata penerimaan Fiscal Stress sebesar Rp.15.351.245.000,06,-, standar deviasi sebesar Rp.38.150.911.000,737,-. Realisasi penerimaan Fiscal Stress yang terendah sebesar Rp.649.459.000,- diperoleh Kabupaten Samosir pada tahun 2005, dan realisasi penerimaan yang tertinggi sebesar Rp.197.114.400.000,- diperoleh Kota Medan pada tahun 2008. Universitas Sumatera Utara Pertumbuhan penerimaan Fiscal Stress yang terendah sebesar -58,2 diperoleh Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2007, dan pertumbuhan tertinggi sebesar 290,4 diperoleh Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2006. Secara rata-rata realisasi penerimaan Fiscal Stress pemerintah daerah kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara mengalami pertumbuhan sebesar 341,3 pada tahun 2006, 462,4 pada tahun 2007, dan 422,4 pada tahun 2008.Kenaikan persentase dalam tahun amatan penelitian berarti daerah di kabupatenkota provinsi Sumatera Utara secara keseluruhan sudan dapat memaksimalkan pajak daerah nya. Hal ini berarti positif bagi kesinambungan keuangan pemerintahan di daerah karena daerah tidak lagi bergantung pada dana perimbangan dari pusat. Pada Tabel 5.5 ditunjukkan perkembangan fiscal stress. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5. Perkembangan Fiscal Stress dalam ribuan rupiah Tahun Tahun dan Persentase Perkembangan No KabupatenKota Dasar 2005 2006 2007 2008 1 Kabupaten Asahan 13965 12143 13,0 10048285 17,254 6902 31,3 2 Kabupaten Dairi 1693 1498 11,4 1477 1,4 2652 79,5 3 Kabupaten Deli Serdang 46000 42277 8,0 51117 20,9 65880 28,8 4 Kabupaten Nias 2786 2603 6,5 5378 106,5 4332 19,4 5 Kabupaten Karo 5326 5809 9,0 6431 10,7 7277 13,1 6 Kabupaten Labuhanbatu 9513 10014 5,2 10802 7,8 9095 15,8 7 Kabupaten Langkat 10180 9640 5,3 12636 31,0 9853 22,0 8 Kabupaten Mandailing Natal 2381 9295 290,4 3876 58,2 3845 0,8 9 Kabupaten Samosir 649 918 41,4 1465 59,5 1124 23,2 10 Kabupaten Serdang Bedagai 10649 7442 30,1 4199 43,5 14745 251,0 11 Kabupaten Simalungun 10086 9616 4,6 10113 5,1 9348 7,5 12 Kabupaten Tapanuli Selatan 3170 4159 31,2 5769 38,7 6266 8,6 13 Kabupaten Tapanuli Tengah 1760 1518 13,7 3289 116,6 3225 1,9 14 Kabupaten Tapanuli Utara 1573 1383 12,0 2931 111,8 2331 20,4 15 Kabupaten Toba Samosir 1328 1661 25,0 2005 20,7 3075 53,3 16 Kota Binjai 5818 4995 14,1 4958 0,7 7063 42,4 17 Kota Medan 170180 181047 6,3 181084 0,0 197114 8,8 18 Kota Padang Sidempuan 2102 2692 28,0 3176 17,9 3982 25,3 19 Kota Pematang Siantar 6198 6290 1,4 6176 1,8 7615 23,2 20 Kota Sibolga 1596 1298 18,6 1858 43,1 2184 17,5 21 Kota Tanjung Balai 4220 3449 18,2 3500 1,4 3945 12,6 22 Kota Tebing Tinggi 2842 4521 59,0 4213 6,8 4223 0,2 Jumlahrata-rata 314025 324282 341,3 336514 462,4 376087 422,4 Sumber: Lampiran 6 Universitas Sumatera Utara 5.1.2.5. Realisasi dan perkembangan belanja daerah Dari 88 delapan puluh delapan sampel yang disertakan pada penelitian ini, diperoleh rata-rata penerimaan Belanja Daerah sebesar Rp.470.599.883.000,58,-, standar deviasi sebesar Rp.318.232.544.000,757,-. Realisasi penerimaan Belanja Daerah yang terendah sebesar Rp.108.605.018.000., diperoleh Kabupaten Samosir pada tahun 2005 dan realisasi penerimaan yang tertinggi sebesar Rp.1.872.915.721.000,- diperoleh Kota Medan pada tahun 2008.Pertumbuhan penerimaan Belanja Daerah yang terendah sebesar -13,0 diperoleh Kabupaten Karo pada tahun 2008, dan pertumbuhan tertinggi sebesar 107,3 diperoleh Kabupaten Samosir pada tahun 2006. Secara rata-rata realisasi penerimaan Belanja Daerah pemerintah daerah kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan, 878,5 pada tahun 2006, 715,3 pada tahun 2007, dan 357,3 pada tahun 2008. Penurunan Belanja Daerah dari tahun amatan penelitian dikarenakan pemerintah mulai membatasi pemberian dana perimbangan dari pusat kepada daerah. Sejalan dengan lahirnya Undang-Undang Otonomi Daerah yang mempunyai tujuan bahwa daerah dapat mandiri secara keuangan, dana perimbangan yang mulai dibatasi tersebut menyebabkan pengaruh serta penurunan belanja daerah Pada Tabel 5.6 ditunjukkan perkembangan belanja daerah. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6. Perkembangan Belanja Daerah dalam ribuan rupiah Tahun Tahun dan Persentase Perkembangan No KabupatenKota Dasar 2005 2006 2007 2008 1 Kabupaten Asahan 410954 536446 30,5 710925 32,5 673121 5,3 2 Kabupaten Dairi 199051 327994 64,7 370418 12,9 467291 26,1 3 Kabupaten Deli Serdang 522345 784676 50,2 994240 26,7 1184495 19,1 4 Kabupaten Nias 258726 296632 14,6 493666 66,4 606883 22,9 5 Kabupaten Karo 248373 355588 43,1 544146 53,0 473372 13,0 6 Kabupaten Labuhanbatu 427562 482000 12,7 782649 62,3 786630 0,5 7 Kabupaten Langkat 412973 593139 43,6 786373 32,5 831759 5,7 8 Kabupaten Mandailing Natal 235075 371077 57,8 493904 33,1 546029 10,5 9 Kabupaten Samosir 108605 225138 107,3 226824 0,7 375149 65,3 10 Kabupaten Serdang Bedagai 258632 379907 46,8 458119 20,5 503033 9,8 11 Kabupaten Simalungun 414348 619308 49,4 739310 19,3 957140 29,4 12 Kabupaten Tapanuli Selatan 375646 538336 43,3 665038 23,5 778314 17,0 13 Kabupaten Tapanuli Tengah 215963 257096 19,0 372921 45,0 421282 12,9 14 Kabupaten Tapanuli Utara 228479 361072 58,0 434539 20,3 499734 15,0 15 Kabupaten Toba Samosir 169238 266376 57,3 339221 27,3 400570 18,0 16 Kota Binjai 196945 274589 39,4 355758 29,5 393514 10,6 17 Kota Medan 1135936 1322425 16,4 1751826 32,4 1872915 6,9 18 Kota Padang Sidempuan 175258 248980 42,0 334964 34,5 371128 10,7 19 Kota Pematang Siantar 219287 288379 31,5 381733 32,3 463653 21,4 20 Kota Sibolga 156484 174389 11,4 250597 43,7 304259 21,4 21 Kota Tanjung Balai 176601 204391 15,7 251350 22,9 339169 34,9 22 Kota Tebing Tinggi 160542 197461 22,9 282541 43,0 329821 16,7 Jumlahrata-rata 6707034 9105410 878,5 12021071 715,3 13579272 357,3 Sumber: Lampiran 7 Universitas Sumatera Utara 5.2. Hasil Estimasi Model 5.2.1. Pengujian Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

1 80 82

Flypaper Effect Pada Unconditional Grant Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 45 80

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

10 69 114

Fenomena Fly Paper Effect Pada Dana Perimbangan Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

0 28 126

Pengaruh Dana Perimbangan Dan Fiscal Stress Terhadap Belanja Daerah Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

8 54 127

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 66 78

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Belanja Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

8 99 92