Flypaper Effect Pada Unconditional Grant Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

!
Universitas Sumatera Utara

"#$% #& '#(#" # # #!% )#*#! %&!% +, *-

#*

#(".! * #"&. /# #+ *-(*#+ !%/" +% %&!#&." ,#/#

# % !#. -&-+" &"0 *."!#. %+#! *# !#*#

!

Universitas Sumatera Utara

%/% .".

1

#+# # #.".2# 1 "!*" #&" #&((#' #&


-+-* - -

1

*-(*#+ !%/" 1 %&!#&."

&) !%$%" -+"." +'"+'"&(3

4 *-56 * " 3 6 "3 6 3 7 !%#

4 *.68#"&% # *" -*-&(3 6 "3 7 &((-!#

!%# *-(*#+ !%/"3

#& # % !#. -&-+"3

4 *-56 *6 / #!+# %'".3

3 39 7


4 *-56 *6 : #* # .%+3 6 ;3 ;3 39 7

#&((# % %. 1 < #* !

Universitas Sumatera Utara

# /"%$" ,#/# #&((# 1 < #* !

!%# &((-!#

1

1 *-56 * " 3 6 "3 6 3

1 6 *.6 8#"&% # *" -*-&(3 6 "3

6 *-56 *6 / #!+# %'".3

6


=6 *#6 *" % )#&"3 3

6 *#6 #," &/# #*" %'".3 6 "3

39

Universitas Sumatera Utara

Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan pengutipan yang penulis lakukan pada bagian bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian disertasi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan,

Maret 2014

Yang membuat pernyataan,

Fitri Yani Panggabean


Universitas Sumatera Utara

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dana alokasi umum, dana

bagi hasil, dan pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah kabupaten/kota di Provinsi

Sumatera Utara secara simultan dan parsial serta menganalisis apakah terjadi

pada dana alokasi umum, dana bagi hasil, dan pendapatan asli daerah terhadap

belanja daerah pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini

merupakan penelitian sebab akibat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Metode penentuan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode

sehingga terdapat 25


kabupaten/kota yang menjadi sampel penelitian. Model analisis yang digunakan adalah

regresi linier berganda. Data yang digunakan adalah data sekunder,berupa data Realisasi

dana alokasi umum, Realisasi dana bagi hasil, Realisasi pendapatan asli daerah dan

Realisasi belanja daerah tahun nggaran 2007 2011 yang bersumber dari dokumentasi

laporan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Hasil pengujian hipotesis

menunjukkan Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil dan Pendapatan Asli Daerah secara

simultan berpengaruh terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera

Utara. Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil dan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh

secara parsial terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara dan

terjadi


pada Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil terhadap Belanja

Daerah.

Kata Kunci :

, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Pendapatan Asli

Daerah dan Belanja Daerah.

Universitas Sumatera Utara

99

99

>

9


9

%! $

$
*+ !

!

-. //

! "#
"&&' "&()
,
/,

Universitas Sumatera Utara

Puji dan syukur kehadirat Allah azza wa jalla rabb semesta alam, serta shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah ke haribaan Rasulullah SAW, Berkat rahmat, karunia, dan hidayah Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala yang dilakukan dalam penyusunan tesis ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H.,MSc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara beserta seluruh stafnya.
2. Prof. Dr. Azhar Maksum,.M.Ec,Ac,CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara beserta seluruh stafnya.
3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai dosen pembanding.
4. Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, selaku dosen pembimbing utama, yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan, dan saran dalam proses penelitian dan penulisan dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan saran dalam proses penelitian dan penulisan dalam menyelesaikan tesis ini.
Universitas Sumatera Utara

6. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik untuk perbaikan sehingga selesainya tesis ini.
7. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai dosen pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik untuk perbaikan sehingga selesainya tesis ini.
8. Drs. Rasdianto, M.Si, Ak, selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik untuk perbaikan sehingga selesainya tesis ini
9. Seluruh dosen dan staf administrasi Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
10. Suami tercinta Muhammad Bukhori Dalimunthe, S.Pd, SE, M.Si yang selalu memberikan saran saran, dukungan, kasih sayang serta doa yang menjadi motivasi besar bagi penulis.
11. Kedua orang tua tercinta dan tersayang, Ayahanda Agus Salim Panggabean, S.Pd.I dan Ibunda Helmina Gultom, S.Pd.I serta yang tersayang semua saudara/saudariku, Abang Ali Fathanah Panggabean, Adik Satria Diraja Panggabean, Adik Hijrah Tun Toybah Panggabean, Adik Omar Puli Panggabean, Adik Hajarul Aswad Panggabean dan Adik Fajariah Safiah Tuvatuttu Panggabean, yang telah memberikan dukungan, doa, cinta dan kasih sayang kepada penulis.
12. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, yang telah menyediakan dan memberikan data, serta informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini.
13. Rekan rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan dan saran saran yang berarti bagi peneliti serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu
Universitas Sumatera Utara

yang telah banyak membantu dan memberikan saran maupun perhatiannya sehingga penulisan tesis ini terselesaikan.
Jasa mereka semua tidak dapat dinilai, peneliti tidak dapat membalasnya, dan dengan ketulusan serta keikhlasan do’a yang penulis panjatkan semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan balasan pahala yang berlipat ganda atas segala perhatian dan bantuan yang telah diberikan. Akhirnya penulis menyadari dengan kemampuan dan pengetahuan yang sangat terbatas, penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan tesis ini, dan semoga dapat bermanfaat bagi penulis serta berbagai pihak yang memerlukannya.


Medan, Penulis,

Maret 2014

Fitri Yani Panggabean

Universitas Sumatera Utara

#!# *"'#/" Nama Tempat/Tgl lahir Jenis Kelamin Anak Ke Agama Status Alamat
No.HP E mail Orang Tua a. Ayah b. Ibu

?
: Fitri Yani Panggabean : Porsea / 31 Januari 1987 : Perempuan : 2 (dua) dari 7 (tujuh) bersaudara : Islam : Menikah : Jl. Benteng Hulu Gang Ibrahim No.8 b
Kel.Tembung Kec. Medan Tembung 20225 : 082367073454 : leboy_ori@yahoo.com
: Agus Salim Panggabean, S.Pd.I : Helmina Gultom, S.Pd.I

&/"/" #& SD SMP SMA S1

: SDN PARDAMEAN No.175750 Tamat Tahun 2001 : MTsN PEANORNOR Tamat Tahun 2003 : MAN PEANORNOR Tamat Tahun 2005 : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara Tamat Tahun 2010


Universitas Sumatera Utara

# #+#&

6666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666 666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666
666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666 ? 6666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666
6666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666 66666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666 66666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666 666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666

" "" """ 0" 0"" "@ @ @"

66666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666 1.1. Latar Belakang Penelitian ................................................... 1.2. Rumusan Masalah ............................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................ 1.4. Manfaat Penelitian .............................................................. 1.5. Originalitas .........................................................................

1 7 8 8 9

666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666

2.1. Landasan Teori .................................................................. 11

2.1.1. Pendapatan Daerah.................................................... 11


2.1.2. Belanja Daerah ......................................................... 16

2.1.3.

....................................................... 20

2.1.4. Hubungan Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum,

Dana Bagi Hasil dan Belanja Daerah ....................... 20

2.2. Review Penelitian Terdahulu ............................................. 21

666666666666666666666666666666 A 3.1. Kerangka Konseptual ............................................................ 25 3.2. Hipotesis Penelitian .............................................................. 27

Universitas Sumatera Utara

6666666666666666666666666666666666666666666666666666666666 B 4.1. Jenis Penelitian ..................................................................... 28 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 28 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 28 4.4. Metode Pengumpulan Data ................................................... 31 4.5. Definisi Operasional .............................................................. 31 4.6. Metode Analisis Data ............................................................ 33
4.6.1. Pengujian Asumsi Klasik ............................................. 33 4.6.2. Pengujian Hipotesis...................................................... 35
6666666666666666666666666 =B 5.1. Hasil Penelitian...................................................................... 38
5.1.1. Statistik Deskriptif ....................................................... 38 5.1.2. Uji Asumsi Klasik........................................................ 40
5.1.2.1. Uji Normalitas ................................................. 40 5.1.2.2. Uji Multikolinearitas ....................................... 41 5.1.2.3. Uji Autokorelasi .............................................. 41 5.1.3. Pengujian Hipotesis...................................................... 42 5.1.3.1. Uji Signifikan Simultan (Uji F) ...................... 43 5.1.3.2. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ............................ 44 5.2. Pembahasan ......................................................................... 47
66666666666666666666666666666666666666666666666666 A 6.1. Kesimpulan ........................................................................... 54 6.2. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 54 6.3. Saran ..................................................................................... 55
66666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666 AC
Universitas Sumatera Utara

-+-*

%/%

# #+#&

1.1. Realisasi APBN Transfer Pusat Ke Daerah Kab/Kota Provinsi Sumatera Utara TA 2007 – 2011.................................................... 6
1.2. Originalitas Penelitian ................................................................... 10 2.1. Review Penelitian Terdahulu ......................................................... 24 4.1. Populasi dan Kriteria Pengambilan Sampel.................................... 30 4.2. Definisi Operasional Variabel........................................................ 33 5.1. Statistik Deskriptif......................................................................... 38 5.2. Uji Normalitas !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 40 5.3. Uji Multikolinieritas ...................................................................... 41 5.4. Uji Autokorelasi ............................................................................ 41 5.5. Pengujian Kelayakan Model .......................................................... 42 5.6. Uji F.............................................................................................. 43 5.7. Uji t............................................................................................... 44

Universitas Sumatera Utara

-+-*

%/%

# #+#&

3.1. Kerangka Konsep .......................................................................... 25

Universitas Sumatera Utara

-+-*

%/%

# #+#&

1. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 59 2. Data Penelitian .......................................................................................... 60 3. Hasil Pengujian Statistik …………………………………………................ 65

Universitas Sumatera Utara

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dana alokasi umum, dana

bagi hasil, dan pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah kabupaten/kota di Provinsi

Sumatera Utara secara simultan dan parsial serta menganalisis apakah terjadi

pada dana alokasi umum, dana bagi hasil, dan pendapatan asli daerah terhadap

belanja daerah pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini

merupakan penelitian sebab akibat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Metode penentuan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode

sehingga terdapat 25

kabupaten/kota yang menjadi sampel penelitian. Model analisis yang digunakan adalah

regresi linier berganda. Data yang digunakan adalah data sekunder,berupa data Realisasi

dana alokasi umum, Realisasi dana bagi hasil, Realisasi pendapatan asli daerah dan

Realisasi belanja daerah tahun nggaran 2007 2011 yang bersumber dari dokumentasi

laporan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Hasil pengujian hipotesis

menunjukkan Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil dan Pendapatan Asli Daerah secara

simultan berpengaruh terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera

Utara. Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil dan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh

secara parsial terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara dan

terjadi

pada Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil terhadap Belanja

Daerah.

Kata Kunci :

, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Pendapatan Asli

Daerah dan Belanja Daerah.

Universitas Sumatera Utara

99

99

>

9

9

%! $

$
*+ !

!

-. //

! "#
"&&' "&()
,
/,

Universitas Sumatera Utara

6 #!#* # #&( & "!"#& Kebijakan pemerintah pusat yang memberikan kewenangan dalam kebebasan
untuk mengelola dan mengembangkan sendiri urusan rumah tangga suatu daerah dengan harapan pemerintah daerah dapat lebih mandiri dalam mengurus segala kebutuhan dan pengeluaran daerah.Pemberian kewenangan kepada pemerintah daerah oleh pemeritah pusat untuk mengatur sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan perundang undangan yang berlaku disebut otonomi daerah. Kewenangan yang diberikan kepada pemerintah daerah untuk mengatur sendiri pemerintahannya secara bebas selaras dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Otonomi daerah bertujuan untuk meningkatkan daya guna dari kinerja pemerintah daerah, terutama dalam pelayanan terhadap masyarakat, sehingga hasil yang dicapai dapat dimaksimalkan, karena setiap daerah mempunyai karakteristik yang tidak sama.
Demi tercapainya tujuan peningkatan kemandirian daerah, pemerintah daerah dituntut untuk lebih mengoptimalkan dan menggali semua sumber potensi pendapatan asli daerah yang dimiliki dan termasuk salah satu sumber utama daerah yang memberikan proporsi belanja yang lebih besar untuk pembangunan pada sektor sektor yang produktif didaerah. Kemandirian suatu daerah bisa terwujud dari berbagai aspek kehidupan yang diukur melalui elemen pendapatan asli daerah yang diharapkan mampu melaksanakan semua urusan pemerintahan dan pembangunan dengan mengandalkan pendapatan asli daerah yang dimiliki oleh masing masing daerah. Dalam pelaksanaan kebijakan otonomi
Universitas Sumatera Utara

daerah sesuai dengan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 disebutkan bahwa untuk

melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat akan mentransfer dana

yang terdiri dari dana perimbangan yang bersumber dari anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, dengan demikian penyerahan wewenang

kepada pemerintah daerah dalam otonomi harus disertai dengan pelimpahan wewenang

dibidang keuangan atau yang sering disebut dengan desentralisasi fiskal (Dirjen

Perimbangan dan Keuangan Pusat dan Daerah (2004). Tanpa adanya transfer dana ini

maka otonomi tidak akan berjalan dengan baik.

Transfer mempunyai tujuan untuk mengurangi kesenjangan fiskal antar

pemerintah dan menjamin tercapainya standar pelayanan publik minimum diseluruh

daerah, serta pengembangan kehidupan berdemokrasi, keadilan, pemerataan dan

pemeliharaan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah (Sidik dkk,2002),

namun yang terjadi adalah ketergantungan fiskal dan subsidi serta bantuan pemerintah

pusat sebagai wujud ketidakmampuan daerah otomom dengan mengandalkan Pendapatan

Asli Daerah (PAD) dalam membiayai belanja daerah. Dana perimbangan yang ditransfer

dari pusat kepada daerah otonom terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi

Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH) yang bersumber dari pajak dan sumber daya

alam. Secara umum Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Umum digolongkan ke dalam

bentuk

atau biasa disebut dengan transfer tak bersyarat, sedangkan

Dana Alokasi Khusus digolongkan kedalam bentuk

atau biasa disebut

dengan transfer bersyarat (Brojonegoro dan Vazquez,2002). Dana bagi hasil merupakan

jenis transfer yang bersumber dari pajak dan bukan pajak yang ditransfer pemerintah

pusat yang diterima pemerintah daerah dan termasuk merupakan dana APBN untuk

Universitas Sumatera Utara

membiayai daerah dan untuk menghindari adanya kesenjangan fiskal keuangan antar daerah.
Transfer dana dari pemerintah pusat merupakan sumber penerimaan yang sangat dominan bagi pemerintah daerah di banyak negara berkembang termasuk di Indonesia. Sumber transfer ini membiayai sekitar 72% pengeluaran provinsi dan 86% kabupaten/kota pada dekade 1990 an di Indonesia (Simanjuntak. 2002). Kuncoro (2007) juga menyebutkan bahwa pendapatan asli daerah hanya mampu membiayai belanja pemerintah daerah paling tinggi sebesar 20%, dengan kata lain bahwa ternyata pemerintah daerah belum mencapai kemandirian yang sesungguhnya, hal ini bisa dilihat pada ketergantungan fiskal dan subsidi serta bantuan pemerintah pusat kepada daerah otomom yang belum mampu mengelola dan mengoptimalkan sektor sektor potensi pendapatan asli daerah, dimana pendapatan asli daerah yang seharusnya merupakan sumber dana utama yang digunakan untuk membiayai belanja daerah tidak bisa dicapai dan justru sebaliknya dana transfer dari pemerintah pusat yang seharusnya sebagai suplemen atau dana pendukung untuk pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di daerah digunakan sebagai dana utama untuk membiayai pengeluaran daerah, khususnya dari dana alokasi umum.
Tercapainya kemandirian daerah otonom merupakan harapan yang besar dari pemerintah daerah untuk dapat membangun daerah berdasarkan kemampuan dan kehendak daerah sendiri ternyata dari tahun ke tahun dirasakan semakin jauh dari kenyataan (Mardiasno, 2002), sehingga pada era globalisasi dan otonomi daerah sebagai konsekuensi dari pelaksanaan asas desentralisasi dalam sistem pemerintahan sekarang ini menuntut setiap daerah untuk dapat mengembangkan dan mengelola daerahnya sendiri
Universitas Sumatera Utara

secara bebas dan tanpa ada intervensi dari pemerintah pusat untuk memberikan

pelayanan yang terbaik kepada masyarakat disetiap daerah.

Fakta yang sering terjadi saat ini, dimana daerah terlalu bergantung pada dana

alokasi umum untuk membiayai belanja daerahnya, tanpa berusaha mengoptimalkan,

mengembangkan serta menggali sumber sumber potensi pendapatan di daerahnya,

kemudian oleh pemerintah daerah dana transfer ( ) dari pemerintah pusat dijadikan

sebagai dana utama oleh pemerintah daerah untuk membiayai operasi utamanya sehari

hari, yang oleh pemerintah daerah dilaporkan dan dimasukkan di perhitungan APBD.

Ketika penerimaan daerah berasal dari transfer, maka stimulasi atas belanja yang

ditimbulkannya berbeda dengan stimulasi yang muncul dari pendapatan daerah (terutama

pajak daerah), dan ketika respon belanja daerah lebih besar terhadap transfer dari pada

pendapatannya sendiri, maka disebut

(Oates,1999).

Respon pada kondisi ini merupakan suatu tanggapan langsung dari pemerintah

daerah dalam menyikapi transfer dan dalam bentuk dana perimbangan khususnya Dana

Alokasi Umum yang diwujudkan pada anggaran belanja daerah, ketika respon (belanja)

daerah lebih besar terhadap transfer, maka disebut dengan

(Oates,1999),

dimana

itu sendiri merupakan respon yang tidak asimetri atau asimetris

terhadap peningkatan dana penurunan penggunaan dana transfer dari pemerintah pusat,

Tresch (2002) menyatakan bahwa dana transfer tersebut diberikan untuk jangka waktu

tertentu dengan indikasi adanya pihak yang memperoleh keuntungan dari penerimaan

transfer (

) yang cenderung meningkat. Penemuan adanya

pada

alokasi pengeluaran daerah, maka diharapkan pemerintah dapat seminimum mungkin

memperkecil respon yang berlebihan pada belanja daerah.

Universitas Sumatera Utara

Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah (2006) yang meneliti di kabupaten/kota

di Pulau Sumatera memperoleh hasil yaitu, PAD tidak signifikan berpengaruh tehadap

Belanja Daerah. Hal tersebut berarti terjadi

. Hal ini sesuai dengan

hipotesisnya yang menyatakan pengaruh dana alokasi umum terhadap belanja lebih besar

daripada pengaruh pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah yang diterima.

Listiorini (2011) yang meneliti tentang Fenomena

pada Dana Perimbangan

Kabupaten/Kota Di Sumatera menunjukkan bahwa terjadi fenomena

pada

Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Pendapatan Asli Daerah, terhadap Belanja

Daerah baik secara simultan dan parsial. Diah (2007)

pada Dana Alokasi

Umum dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah pada Kab/Kota di

Indonesia, menyatakan bahwa dari hasil regresi berganda tersebut, diketahui bahwa

variabel DAU pada masing masing kondisi daerah memiliki pengaruh lebih kuat terhadap

belanja daerah daripada pengaruh PAD terhadap belanja daerah, ini mengindikasikan

bahwa

tidak hanya terjadi pada daerah dengan PAD rendah namun juga

pada daerah dengan PAD tinggi.

Kenyataan yang terjadi dilapangan, dengan melihat pencapaian PAD di hampir

semua daerah di Indonesia, bukan kemandirian yang terwujud, justru yang terlihat adalah

adanya tingkat ketergantungan terhadap pusat yang semakin lama semakin besar dengan

mengandalkan dana transfer, fakta ini semakin diperkuat dengan data yang menunjukkan

bahwa tingginya dana transfer dari tahun ke tahun dari pemerintah pusat ke daerah yang

merupakan ketergantungan yang tinggi akan dana transfer tersebut, dibandingkan dengan

usaha untuk melakukan pengembangan dan penggalian sumber sumber pendapatan atau

penerimaan yang dapat membantu daerah dalam hal memenuhi kebutuhan

operasionalnya. Adanya kecenderungan ketergantungan akan dana transfer yang semakin

Universitas Sumatera Utara

tinggi dan besarnya dana transfer dari tahun ke tahun yang ditransfer ke daerah dari

APBN dapat diperjelas dengan tabel realisasi APBN transfer ke daerah mulai dari tahun

2007 2011 pada tabel 1.1 di bawah ini.

&". #&#

#' 6 6

# ".#."

*#&.5 * %.#! # *#

#' -!# *-0"&." %+#! *# !#*#

D 4 *%,"# 7

# ".#."

B<

a. DAU

8.861.383.215 9.516.673.316 9.136.529.226 9.278.474.874 10.604.513.741

b. DBH

1.196.871.074 1.184.631.604 1.184.088.268 1.382.743.915 1.177.748.740

Total Transfer 10.058.254.289 10.701.304.920 10.320.617.494 10.661.218.789 11.782.262.481

PAD

756.602.873 830.082.811 903.098.789 1.191.382.464 1.848.846.796

BD 12.831.855.669 14.494.055.763 14.798.712.077 15.070.456.516 18.093.167.316 Sumber data : BPS Provinsi Sumut, untuk Periode TA 2007 2011

Salah satu tuntutan reformasi setelah era orde baru adalah permasalahan yang berhubungan dengan kebijakan otonomi daerah yang desentralisasi fiskal, dimana sistem sentralisasi yang diterapkan di Indonesia menyebabkan intervensi pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah yang terlalu besar, sehingga dengan besarnya intervensi ini menyebabkan masalah rendahnya kapabilitas dan efektivitas pemerintah daerah dalam mendorong proses pembangunan dan kehidupan demokrasi di daerah dalam mendanai setiap kebutuhan pengeluaran daerah maupun dalam pelayanan publik. Hubungan keuangan antara pusat dan daerah perlu mendapatkan pengaturan sedemikian rupa agar kebutuhan yang akan menjadi tanggung jawab daerah dapat dibiayai dari sumber sumber penerimaan yang ada. Melalui desentralisasi fiskal, diharapkan terjadi peningkatan efisiensi administrasi keuangan daerah serta pengaturan yang jelas atas sumber sumber pendapatan negara dan daerah serta pembagian pendapatan dari sumber penerimaan yang berkaitan dengan kekayaan alam, pajak dan retribusi daerah.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan pada hasil hasil penelitian terdahulu dan temuan temuan fakta baru

di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan dengan judul

“ - .0

+ 1 0 2$

20

3!

6 6 %+%.#& #.# #

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Apakah Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Pendapatan Asli Daerah secara

simultan dan parsial berpengaruh terhadap Belanja Daerah pemerintah

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara?

2. Apakah terjadi

pada Dana Alokasi Umum, dana Bagi Hasil,

Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah pemerintah Kabupaten/Kota di

Provinsi Sumatera Utara?

6=6 %$%#& & "!"#&

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Pendapatan

Asli Daerah terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

secara simultan dan parsial.

2. Untuk menganalisis apakah terjadi

pada Dana Alokasi Umum, Dana

Bagi Hasil, Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah pemerintah

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

6 6 #&5##! & "!"#& Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan, penelitian ini
akan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi pemerintah kabupaten/kota, sebagai obyek penelitian dapat menjadi bahan
pertimbangan atau evaluasi dalam penentuan kebijakan yang menyangkut tentang penggunaan anggaran penerimaan dari pemerintah daerah tersebut untuk mengeluarkan respon belanja dengan efektif dan efisien sehingga pemerintah daerah mampu mengambil langkah langkah untuk memaksimalkan semua potensi yang ada. 2. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan secara praktis dan efisiensi dihubungkan dengan teori yang diperoleh. 3. Bagi calon peneliti berikutnya, dapat dijadikan sebagai bahan informasi atau sumber referensi dalam penelitian yang lebih mendalam. 4. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan akan melengkapi temuan temuan empiris yang telah ada dibidang akuntansi untuk kemajuan dan pengembangan karya ilmiah dimasa yang akan datang.

6A6 *"("&# "!#. & "!"#&

Penelitian ini merupakan pengembangan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh

Maimunah (2006) dengan judul

pada Dana Alokasi Umum (DAU),

Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada kabupaten/kota di Pulau

Sumatera. Alasan peneliti menambahkan variabel Dana Bagi Hasil (DBH) sebagai

variabel independen karena peneliti bertujuan untuk meneliti khusus tentang tansfer yang

atau transfer yang tidak bersyarat, yaitu Dana Alokasi Umum dan

Dana Bagi Hasil .

Universitas Sumatera Utara

Perbedaan penelitian ini dari peneliti Maimunah (2006) terletak pada lokasi

penelitian. Lokasi penelitian ini dilakukan pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera

Utara dengan sampel Realisasi Dana Alokasi Umum, Realisasi Dana Bagi hasil, Realisasi

Pendapatan Asli Daerah dan Realisasi Belanja Daerah sedangkan lokasi pada penelitian

Maimunah (2006) dilakukan pada Kab/kota di Pulau Sumatera. Beda penelitian ini

dengan penelitian Maimunah (2006) adalah pada variabel independennya. Maimunah

(2006) variabel independennya adalah Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah

sedangkan pada penelitian ini dengan menggunakan Dana Alokasi Umum, Dana Bagi

Hasil, Pendapatan Asli Daerah sebagai variabel independen.

Periode penelitian Maimunah (2006) memiliki batasan pengambilan data dengan

4 dalam kurun waktu 2 tahun yaitu tahun 2003 2004, sedangkan periode

penelitian ini menggunakan

dalam kurun waktu 5 tahun yaitu tahun 2007

2011. Objek dalam penelitian terdahulu adalah kabupaten/kota di Pulau Sumatera

sedangkan objek pada penelitian ini pada kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.

Perbedaan originalitas antara peneliti terhadulu dengan peneliti sekarang dapat dilihat

pada tabel 1.2 originalitas penelitian dibawah ini.

No Perbedaan

#' 6 6 *"("&# "!#. & "!"#&

Peneliti Terdahulu

Peneliti Sekarang

1 Variabel Penelitian DAU,PAD dan BD DAU,DBH, PAD dan BD

2 Objek Penelitian Kab/Kota di Pulau Kab/Kota di Provinsi

Sumatera

Sumatera Utara

3 Jenis Data

Data *

Data

4 Periode Waktu 2 tahun (2003 2004) 5 tahun (2007 2011)

Penelitian

Universitas Sumatera Utara

6 6 #&/#.#& -*" 2.1.1 Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah merupakan semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode anggaran tertentu (Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah). Pendapatan daerah berasal dari dana perimbangan pusat (transfer), pemerintah daerah, serta sumber yang berasal dari daerah itu sendiri yang merupakan pendapatan asli daerah, serta lain lain pendapatan yang sah.
Perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah adalah sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan dan bertanggung jawab dalam rangka pendanaan penyelenggaran desentralisasi dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah serta besaran penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas perbantuan (Undang Undang No. 32 Tahun 2004).
Sumber sumber pendapatan daerah menurut Undang Undang RI No.32 Tahun 2004 yaitu: a. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundan undangan. Adapun kelompok pendapatan asli daerah dipisahkan menjadi tiga jenis pendapatan yaitu :
1) Pajak Daerah, merupakan pendapatan daerah yang berasal dari pajak. Pajak daerah yang dikelola oleh pemerintah provinsi antara lain : Pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di Atas Air, Pajak Bea Balik Nama Kendaraan bermotor dan Kendaraan di
Universitas Sumatera Utara

Atas Air, Pajak Bahan Bakar Bermotor, Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Pajak yang dipungut oleh Kabupaten/Kota meliputi: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Pengambilan dan Pengelolahan Bahan Galian Golongan C, Pajak Parkir. 2) Retribusi Daerah, merupakan pemungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. Retribusi ini dirinci menjadi : a) Retribusi Jasa Umum, meliputi: Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi
Pelayanan Persembahan/Kesehatan, Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akte Catatan Sipil, Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Maya, Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pemeriksanaan Alat Pemadam Kebakaran, Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta, Retribusi Pengujian Kapal Perikanan. b) Retribusi Jasa Khusus, meliputi : Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Retribusi Pasar Grosir danatau Pertokoan, Retribusi Tempat Pelelangan, Retribusi Terminal, Retribusi Tempat Khusus Parkir,Retribusi Tempat Penginapan/Pesangrahan/villa, Retribusi Penyedotan Kakus,Retribusi Rumah potong hewan,Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal, Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga, Retribusi Penyeberangan diatas Air, Retribusi Pengolahan air Limbah.
Universitas Sumatera Utara

c) Retribusi Perijinan Tertentu, meliputi : Retribusi Ijin Mendirikan Bagunan, Retribusi jin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol, Retribusi Ijin Gangguan, Retribusi Ijin Trayek.
3) Hasil Pengelolan Kekayaan yang dipisahkan, terdiri dari : Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah daerah/negara dan bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat.
4) Lain lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah3 merupakan penerimaan daerah yang berasal dari hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan, penerimaan jasa giro, penerimaan bunga, penerimaan ganti rugi atas kekayaan daerah, komisi denda keterlambatan pekerjaan, dan lain lain.

b. Dana Perimbangan

Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari penerimaan APBN yang

dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam ranngka

pelaksanaan desentralisasi bertujuan untuk menciptakan keseimbangan keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Dana perimbangan yang bersumber dari

APBN dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu dana transfer

(tansfer

bersyarat) yaitu Dana Alokasi Khusus, dan dana transfer

(transfer

tidak bersyarat) adalah Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil.

1) Dana alokasi umum, adalah transfer dana dari pemerintah pusat ke pemerintah

daerah yang dimaksud untuk menutup kesenjangan fiskal (

) dan

pemerataan kemampuan fiskal antar daerah dalam rangka membantu kemandirian

pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi dan tugasnya melayani masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dikatakan bahwa Dana Alokasi Umum merupakan dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pembelanjaanya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Proporsi DAU antar Provinsi dan Kabupaten/Kota dihitung dari perbandingan antar bobot urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Provinsi Kabupaten/Kota. Dalam hal penentuan proporsi belum dapat dihitung secara kuantitatif, proporsi DAU antar Provinsi dan Kabupaten/Kota ditetapkan dengan imbangan 10% (sepuluh persen) untuk Provinsi dan 90% (sembilan puluh persen) untuk Kabupaten/Kota. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2009 tentang Dana Alokasi Umum, Kabupaten dan Kota Tahun 2010, DAU untuk satu daerah dihitung dengan menggunakan formula (Darise,2008)
DAU = CF (celah Fiskal) + AD (Alokasi Dasar) Celah fiskal merupakan selisih antar kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal. Kebutuhan fiskal daerah merupakan kebutuhan pendanaan daerah untuk melaksanakan fungsi layanan dasar umum, antara lain adalah penyediaan layanan kesehatan dan pendidikan, penyediaan infrastruktur dan pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Kapasitas fiskal diukur berdasarkan Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil, sehingga rumus yang digunakan :
Kapasitas Fiskal = Pendapatan Asli Daerah + Dana Bagi Hasil (sumber : Darise,2008).
Universitas Sumatera Utara

Kebutuhan fiskal diukur secara berturut turut dengan jumlah penduduk, luas wilayah, indeks kemahalan konstruksi, Produk Regional Bruto per Kapita dan Indeks Pembangunan Manusia. 2) Dana bagi hasil, adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan memperhatikan potensi daerah penggali berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Tujuan utama dana bagi hasil adalah untuk mengurangi ketimpangan fiskal vertikal antara pemerintah pusat dan daerah yang bersumber dari pajak dan sumber daya alam (bukan pajak). Dasar hukum dana bagi hasil adalah undang undang dan peraturan pemerintah. Dasar hukum dana bagi hasil dalam undang undang antara lain Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan dan PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Alokasi DBH pajak yang telah didistribusikan adalah Realisasi DBH pajak dalam bentuk lampiran PMK. Dana bagi hasil pajak yang terdiri dari : Pajak Bumi dan Bagunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) penetapan alokasinya diatur dalam lampiran PMK No. 05 Tahun 2007, sedangkan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh 21) penetapan alokasinya diatur dalam lampiran PMK No. 127 Tahun 2006. Bagi hasil yang bersumber daya alam (bukan pajak), terdiri dari: sumber daya Kehutanan, Pertambangan umum, Perikanan, Pertambangan minyak bumi, Pertambangan gas bumi, dan Pertambangan panas bumi.
Universitas Sumatera Utara

c. Lain lain Pendapatan Daerah yang Sah Lain lain pendapatan daerah yang sah merupakan penerimaan daerah yang berasal
dari lain lain milik pemerintah daerah, jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan berikut : Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan secara tunai atau angsuran, Hasil pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yang dipisahkan, Jasa giro, Pendapatan bunga, Penerimaan atas tuntutan ganti rugi, Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan atau pengadaan barang dan atau jasa oleh daerah, Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, Pendapatan denda pajak dan retribusi, Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan, Pendapatan dari pengembalian, Fasilitas sosial dan fasilitas umum, Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
2.1.2 Belanja Daerah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keungan Daerah, meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayaranya kembali oleh Daerah. Belanja daerah merupakan semua pengeluaran pemerintah daerah pada suatu periode anggaran.
Untuk memudahkan penilaian kewajaran biaya suatu program atau kegiatan belanja diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu : (Darise,2008) : 1) Belanja Tidak Langsung, merupakan belanja yang penganggaranya tidak dipengaruhi
secara langsung oleh adanya usulan program atau kegiatan. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan setiap bulan dalam satu tahun anggaran sebagai
Universitas Sumatera Utara

konsekuensi dari kewajiban pemerintah daerah secara periodik kepada pegawai yang

bersifat tetap (pembayaran gaji dan tunjangan) dan atau kewajiban untuk

pengeluaran belanja lainnya yang diperlukan secara periodik. Kelompok belanja

tidak langsung dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari :

a) Belanja Pegawai, merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan

tunjangan, serta penghasilan, lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil

yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang undangan.

b) Belanja Bunga, digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga utang yang

dihitung atas kewajiban pokok utang (

5 ) berdasarkan

perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

c) Belanja Subsidi, digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi

kepada perusahaan/lembaga tertentu yang menghasilkan produk dan jasa

pelayanan umum masyarakat agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat

terjangkau oleh masyarakat banyak

d) Belanja Hibah, digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk

uang, barang danatau jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya,

perusahaan daerah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan yang secara

spesifik telah ditetapkan peruntukannya.

e) Belanja Bantuan Sosial, digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan

yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan atau barang kepada

kelompok/anggota masyarakat, dan partai politik, dan pemberiannya secara

selektif, tidak terus menerus dan tidak mengikat serta memiliki kejelasan

peruntukan penggunaanya dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan

daerah dan ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.

Universitas Sumatera Utara

f) Belanja Bagi Hasil, digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi kepada kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota pemerintah desa atau pendapatan pemerintah tertentu kepada pemerintah lainnya sesuai dengan ketentuan perundang undangan.
g) Belanja Bantuan Keuangan, digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah desa lainnya dalam rangka pemerataan dan atau peningkatan kemampuan keuangan.
h) Belanja Tidak Terduga, merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun tahun yang telah ditutup.
2) Belanja Langsung, merupakan belanja yang penganggaranya dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan. Belanja langsung dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari : a) Belanja Pegawai, digunakan untuk pengeluaran honorarium/upah dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah. b) Belanja Barang dan Jasa, digunakan untuk mengangarkarn pengadaan barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dalam melaksanakan program kegiatan pemerintahan daerah berupa belanja habis pakai, bahan/material, Jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak/pengadaan, sewa rumah/gedung/parker, sewa sarana mobilitas, Sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan
Universitas Sumatera Utara

hari hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan dinas pindah, jasa konsultasi dan lai lain pengadaan barang/jasa, dan belanja lainnya yang sejenis. c) Belanja Modal Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan.

"!(!6

Masalah utama dalam penelitian ini adalah

, yang merupakan suatu

kondisi yang terjadi saat pemerintah daerah merespon (belanja) lebih banyak/boros

dengan menggunakan dana transfer (

) yang diproksikan dengan Dana Alokasi

Umum daripada menggunakan kemampuan sendiri. Diproksikan dengan Pendapatan Asli

Daerah, (Maimunah,2006).

membawa implikasi lebih luas bahwa transfer

akan meningkatkan belanja pemerintah daerah yang lebih besar daripada penerimaan

transfer itu sendiri (Kuncoro,2007).

dapat terkendali dalam dua versi (Kuncoro,2007), yaitu : Pertama

merujuk pada peningkatan pajak daerah dan anggaran belanja pemerintahan yang

berlebihan, dan Kedua mengarah pada elastisitas pegeluaran terhadap transfer yang lebih

tinggi daripada elastisitas pengeluaran terhadap penerimaan pajak daerah. Menurut

Maimunah (2006) untuk dapat dikatakan telah terjadi

maka hasilyang

diperoleh haruslah menunjukkan : Nilai koefisien DAU lebih besar dari nilai koefisien

PAD, dan keduanya signifikan, atau PAD tidak signifikan.

Universitas Sumatera Utara

1.1.4 Hubungan Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil dan

Belanja Daerah

Dalam literatur ekonomi dan keuangan daerah, hubungan pendapatan dan belanja

daerah didiskusikan secara luas sejak akhir dekade 1950 an dan berbagai hipotesis

tentang hubungan diuji secara empiris (Maimunah,2006). Sebagian studi menyatakan

bahwa pendapatan mempengaruhi belanja, sedangkan sebagian lagi menyatakan bahwa

belanjalah yang mempengaruhi pendapatan. (Maimunah,2006). Sementara study tentang

pengaruh

dari pemerintah pusat terhadap keputusan pengeluaran atau belanja

pemerintah daerah sudah berjalan lebih dari 30 tahun (Maimunah,2006). Sementara

teoritis respon tersebut akan mempunyai efek distribusi alokatif pendapatan pajak daerah

(Maimunah,2006), namum dalam studi empiris hal tersebut tidak selalu terjadi. Artinya

stimulus terhadap pengeluaran daerah yang ditimbulkan oleh transfer ( ) tersebut

sering lebih besar dibandingkan dengan stimulus dari pendapatan (pajak) daerah sendiri

( ). Maimunah (2006) menyatakan bahwa terdapat keterkaitan sangat erat

antara transfer dari pemerintah pusat dengan belanja pemerintah daerah, dalam hal ini

pengeluaran pemerintah daerah akan disesuaikan dengan perubahan dalam penerimaan

pemerintah daerah atau perubahan pendapatan terjadi sebelum perubahan pengeluaran.

6 6 0" 2 & "!"#& */# % % Belanja daerah sangat dipengaruhi oleh pendapatan yang diperoleh oleh suatu
daerah baik dari PAD maupun dari dana transfer yang diberikan pemerintah pusat dalam bentuk dana alokasi umum dan dana bagi hasil untuk mengurangi kesenjangan fiskal antar daerah. Penelitian ini melakukan beberapa review dari penelitian terdahulu untuk disajikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. Penelitian Listiorini (2011)

Universitas Sumatera Utara

dengan judul Fenomena

pada Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli

Daerah Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Meneliti pengaruh

dana perimbangan dari pemerintah pusat yang diberikan kepada pemerintah daerah.

Penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan terjadi fenomena

pada

DAU, DAK, DBH dan PAD berpengaruh terhadap Belanja Daerah kabupaten/kota di

Sumatera Utara dan secara parsial, terjadi fenomena

dimana nilai koefisien

DAU terhadap Belanja Daerah lebih besar dari nilai koefisien PAD dan Keduanya

berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah di kabupaten/kota Sumatera Utara,

sedangkan variabel DAK dan DBH tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja

Daerah, dan riset ini menunjukkan bahwa variabel DAK dan DBH tidak berpengaruh

signifikan terhadap kenaikan Belanja Daerah.

Maimunah (2006) dengan judul

pada Dana Alokasi Umum, dan

Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau

Sumatera. Hasil penelitian ini pertama, hasil pengujian dari hipotesis alternatif pertama

dan kedua adalah diterima, artinya nilai DAU dan PAD mempengaruhi besarnya nilai

Belanja Daerah (pengaruh positif). Kedua, hasil pengujian hipotesis alternatif ketiga

bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

pada Belanja Daerah pada

Kabupaten/Kota di Sumatera. Ketiga, hasil pengujian hipotesis alternatif ke empat

tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh

dalam memprediksi Belanja

Daerah periode ke depan juga diterima. Keempat, hasil pengujian hipotesis alternatif

keempat yang merupakan hasil hipotesis uji beda adalah tidak dapat diterima. Artinya

tidak terdapat perbedaan terjadinya

$ 7 pada daerah yang PAD nya

rendah maupun yang PAD nya tinggi di Kabupaten/Kota pulau Sumatera.

Universitas Sumatera Utara

Diah (2007) dengan judul

pada Dana Alokasi Umum dan

Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah pada Kab/Kota di Indonesia. Melalui

Hasil regresi berganda, diketahui bahwa PAD dan DAU secara bersama sama memiliki

Pengaruh yang signifikan terhadap belanja daerah. ini diketahui melalui uji F, dimana

signifikan F hitung yang diperoleh adalah 0, lebih kecil daripada tingkat kepercayaanya,

yaitu 0,05, sehingga belanja tahun berjalan dipengaruhi oleh jumlah PADdan DAU yang

diperoleh pada tahun yang sama. Melalui uji t, diketahui bahwa P value t hitung yang

diperolehn masing masing variabel independen yaitu PAD

Dokumen yang terkait

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

3 74 100

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Flypaper Effect Pada Unconditional Grant Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 45 80

Fenomena Fly Paper Effect Pada Dana Perimbangan Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

0 28 126

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 66 78

Flypaper Effect Pada Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Dana Alokasi Umum (Dau) Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Propinsi Sumatera Utara

0 41 89

Analisis Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2013

2 47 77

Flaypaper Effect pada Dana Alokasu umum (DAU),dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah di Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 42 76

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 0 15

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 0 11