Pendekatan Penilaian Cara Penilaian Pembayaran BPHTB

sebesar Rp. 300.000.000,00. Mengingat NPOP lebih kecil dibandingkan NPOPTKP, maka perolehan hak tersebut tidak terutang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB = 50 x 5 x Rp. 250 - Rp. 300 juta = 50 x 5 x 0 = Rp. 0 nihil. D. CARA PENDAFTARAN DAN PENILAIAN OBJEK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN BPHTB

1. Pendekatan Penilaian

a. Pendekatan Data Pasar Market Data Approach 1. Pendekatan Data Pasar adalah suatu metode penghitungan NJOP dengan cara membandingkan antara objek pajak yang sejenis dengan objek lain yang telah diketahui harga pasarnya. 2. Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk menentukan NJOP tanah, namun dapat juga digunakan untuk menentukan NJOP bangunan b. Pendekatan Biaya Cost Approach 1. Pendekatan Biaya adalah suatu metode penghitungan NJOP dengan cara menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membuat bangunan baru yang sejenis dikurangi dengan penyusutannya. 2. Umumnya, pendekatan biaya digunakan untuk menentukan NJOP bangunan. c. Pendekatan Pendapatan Income Approach 1. Pendekatan Pendapatan adalah suatu metode penghitungan NJOP dengan cara mengkapitalisasikan pendapatan satu tahun dari objek pajak yang bersangkutan. 2. Biasanya, pendekatan pendapatan diterapkan untuk objek pajak yang dibangun untuk menghasilkan pendapatan, seperti hotel, gedung perkantoran yang disewakan, dsb. 3. Pendekatan ini juga digunakan sebagai alat penguji terhadap nilai yang dihasilkan pendekatan lainnya.

2. Cara Penilaian

a. Penilaian Massal Mass Appraissal 1. NJOP bumi dihitung berdasarkan Nilai Indikasi Rata-rata NIR yang terdapat pada setiap Zona Nilai Tanah ZNT. 2. NJOP bangunan dihitung berdasarkan Daftar Biaya Komponen Bangunan DBKB. 3. Perhitungan penilaian massal dilakukan dengan menggunakan komputer Computer Assisted ValuationCAV b. Penilaian Individual Individual Appraissal 1. Objek pajak bumi yang nilainya di atas Rp 3.200.000 meter persegi. 2. Objek pajak bangunan yang nilainya di atas Rp 1.366.000 meter persegi. 3. Objek pajak yang nilai jualnya Rp 500.000.000 atau lebih. 4. Objek pajak tertentu, seperti rumah mewah, pompa bensin, jalan tol, lapangan golf, objek rekreasi, usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. E. TEMPAT PEMBAYARAN, PENETAPAN, PENAGIHAN DAN PEJABAT YANG TERKAIT DENGAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN BPHTB

1. Pembayaran BPHTB

Sistem pemungutan BPHTB pada prinsipnya menganut sistem “self assessment”. Artinya Wajib Pajak Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung dan membayar sendiri pajak yang terutang dengan tidak mendasarkan pada adanya surat ketetapan pajak. Pajak yang terutang dibayarkan ke kas Negara melalui Kantor Pos dan atau Bank Badan Usaha Milik Negara atau Bank Badan Usaha Milik Daerah atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah dengan menggunakan Surat Setoran Bea SSB.

2. Penetapan