Penulis akan lebih memahami setelah dilakukannya analisa dan evaluasi terhadap data – data yang telah didapat.
F. METODE PENGUMPULAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam menyusun laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri, maka penulis menggunakan
metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara
Dengan metode wawancara penulis akan melakukan tanya jawab kepada pihak terkait mengenai hal – hal yang berkaitan dengan judul yang
diambil si penulis seputar tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB.
2. Daftar Observasi
Dengan metode daftar observasi penulis akan meakukan pengamatan langsung tentang objek pajak Praktik Kerja Lapangan Mandiri
dalam hal ini objek pajak yang akan diamati penulis adalah Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB.
3. Dokumentasi
Dengan metode dokumentasi penulis akan mengumpulkan data – data yang dapat saling mendukung satu sama lain berupa data primer dan
data sekunder, seperti: peraturan perundang – undangan , peraturan pemerintah dan surat edaran yang diterbitkan melalui Direktorat Jenderal
Pajak serta lampiran – lampiran lainnya.
G. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
Adapun sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan dan manfaat, uraian teoritis, ruang lingkup, metode praktik, metode
pengumpulan data dan sistematika laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
BAB II: GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM
Pada bab ini penulis akan menjelaskan sejarah singkat lokasi dimana Praktik Kerja Lapangan Mandiri dilakukan. Dalam hal ini sejarah singkat
lokasi yang akan diuraikan penulis adalah Dinas Pendapatan Kota Medan, Struktur Organisasi, tugas dan fungsi pegawai di instansi tersebut serta
gambaran lain jika dibutuhkan.
BAB III: GAMBARAN DATA DAN HASIL PKLM
Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai ketentuan dan peraturan yang mengatur mekanisme pengelolaan BPHTB yang dilakukan
Pemerintah Kota Medan sejak dialihkan menjadi pajak daerah dan menjelaskan data – data apa saja yang telah diperoleh selama
dilakukannya Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
BAB IV: ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang analisa dan evaluasi terhadap data yang diperoleh mengenai mekanisme pengelolaan BPHTB
yang dilakukan Pemerintah Kota Medan sejak dialihkan menjadi pajak daerah.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan, masalah – masalah yang dihadapi selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dan
saran – saran mengenai objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri tersebut guna untuk masukan – masukan bagi instansi terkait agar dapat lebih
meningkatkan kinerjanya.
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan
Pada awalnya Dinas Pendapatan Kota Medan dahulu hanya satu unit kerja yang kecil yaitu Sub Bagian Penerimaan pada bagian keuangan dengan tugas
pokoknya mengelola bidang penerimaan pendapatan daerah. Mengingat pada saat itu potensi pajak maupun retribusi daerah di Kota Medan belum begitu
banyak, maka dalam Sub – Bagian Penerimaan tidak terdapat Seksi atau Urusan. Mempertimbangkan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan
penduduk di Kota Medan melalui Peraturan Daerah sub bagian keuangan tersebut diubah menjadi bagain IXPendapatan. Pada Bagian IXPendapatan di bentuklah
beberapa seksi yang mengelola Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah yang merupakan para Wajib PajakWajib Pajak Retribusi Daerah Kota Medan.
Pada tahun 1978 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri MENDAGRI No. KUPD-7 Tahun 1978 tentang Penyelenggaraan Struktur
Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Profinsi dan KabupatenKota Madya di seluruh Indonesia, maka Pemerintah Kota PEMKO Medan menetapkan
Peraturan Daerah PERDA No. 12 Tahun 1978 tentang Struktur Organisi Dinas Pendapatan Daerah DISPENDA Kotamadya Medan sebagai mana dimaksud
dalam instruksi Mendagri dimaksud. Struktur Organisasi DISPENDA yang baru ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang terdiri dari 1 satu. Bagian Tata
Usaha, dengan 3 tiga Urusan dan 4 empat Seksi dengan masing-masing seksi terdiri dari 3 subseksi.
Seiring dengan meningkatnya pembangunan dan pertumbuhan Wajib Pajak WP Retribusi Daerah, Struktur Organisasi DISPENDA selama ini
dibentuk dengan membagi pekerjaan bedasarkan sektor jenis pungutan maka pola tersebut perlu diubah secara fungsional.
Dengan Keputusan Mendagri No. 973-442 Tahun 1988 tanggal 26 Mei 1988 tentang Sistem dan Prosedur PerpajakanRetibusi Daerah dan Pendapatan
Daerah Lainnya serta Pajak Bumi dan Bangunan di 99 Kabupaten Kota dan Surat Edaran Mendagri No. 0611861PUOD tanggal 02 Mei 1988 tentang Organisai
dan Tata Kerja DISPENDA Propinsi Kabupaten Kotamadya, maka PEMKO medan merubah Peraturan Daerah Kota Medan No. 12 Tahun 1978 tentang
Struktur Organisasi DISPENDA Kotamadya Medan menjadi PERDA Kota Medan No. 16 Tahun1990 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja DISPENDA
Kotamadya Daerah TK. II Medan. Dalam Perkembangan Selanjutnya dengan Keputusan MENDAGRI dan
Otonomi Daerah No. 50 Tahun 2000, tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah KabupatenKota, maka PEMKO Medan membentuk
Organisasi dan Tata Kerja Dinas – Dinas Daerah dilingkungan PEMKO Medan sebagai mana diatur dan diterapkan dalam PERDA Kota Medan No. 4 Tahun
2001, sehingga PERDA Daerah Kotamadya Medan Daerah TK.II Medan No. 16 Tahun 1990 dinyatakan tidak berlaku dan diganti dengan SK. Walikota Medan
No.25 Tahun 2002 tentang Susunan Organisasi DISPENDA Kota Medan.Peraturan Walikota Medan No. 1 tahun 2010 Tentang Tugas Pokok Dan
Fungsi DISPENDA, dengan berlakunya Peraturan Walikota ini maka SK.
Walikota Medan No.25 Tahun 2002 tentang Susunan Organisasi DISPENDA Kota Medan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Sebagai unsur pelaksana
PEMKO Medan dalam bidang pungutan Pajak, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya DISPENDA dipimpin oleh sseorang Kepal Dinas yang berada dan
bertanggung jawab kepada kepala Darah Melalui Sekretaris Daerah, terdiri dari 1 satu Bagian Tata Usaha dengan 4 empat Sub Bagian dan 5 lima Sub Dinas
dengan masing-masin 4 empat Seksi serta Kelompok Jabatan Fungsional.
B.Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Untuk memperlancar dan mengatur kegiatan-kegiatan dalam
melaksanakan aktivitasnya, kantor Dinas Pendapatan Daerah kota Medan telah Membuat Struktur Organisasi.Struktur organisasi merupakan salah satu sarana
untuk mencapai tujuan yang efektif yakni terciptanya garis koordinasi yang baik serta adanya hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan.
Adapun susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Berdasarkan Keputusan Walikota Medan No. 1 Tahun 2010 Pasal 2, organisasi
DISPENDA Kota Medan terdiri dari : 1. Kepala Dinas
2. Sekretariat terdiri dari : a. Sub bagian keuangan
b. Sub bagian Umum c. Sub Bagian Penyusunan Program
3. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan terdiri dari : a. Seksi Pendapatan dan Pendaftaran
b. Seksi pengelolahan data dan Informasi c. Seksi Penetapan
d. Seksi Pemeriksaan 4. Sub Dinas Penagihan terdiri dari :
a. Seksi Pembukuan Vertifikasi b. Seksi Penagihan dan Perhitungan
c. Seksi Restitusi dan Pertimbangan 5. Bidang bagi hasil pendapatan terdiri dari :
a. Seksi penata usahaan bagi hasil b. Seksi bagi hasil
c. Seksi bagi bukan hasil pajak d. Seksi peraturan perundang-undangan dan pengkajian pendapatan
6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari : a. Seksi pengembangan pajak
b. Seksi pengembangan retribusi c. Seksi pengembangan pendapatan lain- lain
7. Unit Pelaksana Teknis UPT 8. Kelompok Jabatan Fungsional
C.Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan
Sesuai dengan Keputusan Walikota Medan No. 1 Tahun 2010 tentang Ketentuan Umum. Yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kota Medan 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Medan
3. Walikota adalah Walikota Medan 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Medan
5. Dinas adalah Dinas Pendapatan Kota Medan 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan
7. Unit Pelaksana Teknis UPT adalah unsure Pelaksana teknis pada Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah pemegang jabatanfungsional yang tugasnya didasrakan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu sesuai
kebutuhan daerah Dinas adalah Unsur pelaksana pemeritah daerah, yang dopimpin oleh
Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Melalui Sekretaris Daerah.
Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah dalam bidang pendapatan Daerah berdasarkan otonomi dan tugas pembantuan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, dinas pendapatan mempunyai fungsi: 1. Perumusan teknis di bidang pendapatan
2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang pendapatan 3. Pembinaan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan dan
4. Pelaksanaan tugas
5. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya 6. Melaksanakan tugas-tugas kain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya Adapun tugas pokok dari kepala dinas dan masing-masing seksi pada
kantor Dinas Pendapatan Kota Medan adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas
Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan DISPENDA
maupun antar unit organisasi lain diluar dinas pendapatan daerah selain bidang tugasnya.
2. Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh sekretaris, yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada kepala dinas. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup sekretariatan meliputi pengelolaan
administrasi umum, keuangan dan penyusunan program. Untuk melaksanakan tugas, sekretariat mempunyai tugas dan fungsi :
1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan 2. Pengkordinasian penyusunan perencanaan program dinas
3. Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan
perumahtanggaan dinas
4. Pengelolaan dan pemberdayaan sumberdaya manusia, pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan
5. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas dinas 6. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
7. Pelaksanaan motivator, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan 8. Pelaksanaan monitoring tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya Sekretariat membawahi beberapa sub bagian, yaitu :
a. Sub Bagian Umum Sub bagian umum dipimpin oleh kepala sub bagian yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretariat. Dalam melaksanakan tugas pokok Sub Bagian umum
menyelenggarakan fungsi : 1.Penyusunan rencana, program, dan kegitan Sub Bagian Umum
2.Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum 3.Pengelolaan administasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah
dinas, penataan kearsipan , perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumah tanggan dinas
4.Pengelolaan administrasi kepegawaian 5.Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan kepegawaian 6.Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian
7.Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksannan tugas 8.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretris sesuai dengan tugas
dan funsinya b. Sub Bagian Penyusunan Program
Sub Dinas Program di pimpin oleh seorang Kepal Sub Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab
kepadaSekretaris. Sub Dinas Program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sekretriat llingkup penyusunan program dan pelaporan.
Untuk melaksanakan tugas Sub Dinas Program mempunyai tugas dan fungsi Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian
Penyusunan Pragram: 1. Pengumpulan bahan petunjuk teknis llingkup penyusunan rencana dan
progran dinas 2. Penyiapan bahan penyusunan rencan dan program dinas
3. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian 4. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas
c. Sub Bagian Keuangan Mempunyai tugas mengelola keuangan, pembendaharaan dan
menyusun laporan keuangan.
3. Bidang Pendataan dan Penetapan Dalam melaksanakan tugasnya, dinas ini berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala dinas. Bidang pendataan dan penetapan
mempunyai tugas pokok melaksanakn sebagian tugas dinas lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan penetapan, dan pengolahan datadan informasi.
Bidang pendataan dan penetapan mempunyai tugas dan fungsi : 1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pendataan dan Penetapan
2. Penyusunan teknis lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan penetapan, dan pengelolaan data dan informasi
3. melaksanakan pendaftaran dan pendataan wajib pajakwajib pajak retribusi dan pendapatan daerah lainnya
4. melaksanakan pengelolaan data dan informasi baik dari surat pemberitahuan pajakdaerah SPTPD, surat pemberian retribusi daerah SPTRD, hasil
pemeriksaan dan informasi dari instansi terkait 5. Pelaksanaan proses penetapan pajak daerah, retribusi darah dan pendapatan
daerah lainnya 6. Perencanaan dan penata usahaan hasil pemeriksaan tehadap Wajib Pajak dan
Wajib Retibusi 7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pendataan dan
penetapan 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas
dan funsinya
Bidang pendataan Penetapan Membawahi beberapa seksi, yaitu : a.Seksi Pendataan dan Pendaftaran
Seksi ini dipimpin oleh kepala seksi, yang berada dibwah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendataan Penetapan. Seksi ini
mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas sebagian tugas bidang pendataan dan pendaftaran.
b. Seksi Pemeriksaan Seksi ini mempunyai tugas pokokmelaksanakan sebagian tugas
bidang pendataan dan penetapan lingkungan pemeriksaan. c. Seksi Penetapan
Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pendataan dan penetapan lingkup penetapan pokok pajak daerah pokok
retribusi daerah. d. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pendataan dan penetapan lingkup pendataan dan penetapan lingkungan
data dan informasi. 4. Bidang Penagihan
Bidang ini dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Penagihan mempunyai tugas pokok
melakukan sebagian tugas dinas lingkup pembukuan, verivikasi, penagihan, perhitungan, pertimbangan, restitusi.
Bidang Penagihan melaksanakan tugas : 1. menyusun rencana kegiatan kerja.
2. melaksanakan pembentukan dan verifikasi pajak daerah, retribusi daerah dan penetapan pajak lainnya.
3. melaksankan penagihan ats tunggakan pajak, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.
4. melaksanakan perhitungan restitusi dan pemindahbukuan atas pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.
5. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
Sub Dinas Penagihan terdiri dari : a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi
Mempunyai tugas melakukan pembukuan dan verifikasi tentang penetapan dan penerimaan pajak, retribusi daerah dan pendapatan daerah
lainnya. b. Seksi Penagihan dan Perhitungan
Mempunyai yugas melaksanakan penagihan ats penunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.
c. Seksi Restitusi dan Pemindahbukuan Mempunyai tugas menerima permohonan restitusi dan
pemindahbukuan dari wajib pajak, meneliti kelebihan pembayaran pajak, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.
d. Seksi Pertimbangan dan Keberatan
Mempunyai tugas menerima surat keberatan dari wajib pajakretribusi dan meneliti keberatan wajib pajakretribusi dan
mempersiapkan surat keputusan kepala dinas tentang persetujuan atau penolakan tersebut.
5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan Bidang baggi hasil pendapatan mempunyai tugas dan pokok melaksanakan
sebagian tugas dinas lingkup bagi hasil pajak dan buakan pajak, penatausahaan bagi hasil dan perundang-undangan dalam pengkajian pendapatan.
Tugas bagian ini yaitu : 1. penyusunan rencana,program, dan kegiatan Bidang Bagi Hasil Pendapatan
2. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak, penatausahaan bagi hasil dan perundang-undangan dan pengkajian pendapatan
3. pelaksanaan penata ushaan bagi hasil pendapatan pajak dan bukan pajak ,DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan yang sah
4. Pelaksanaan kordinasi dengan instansi pemberi hasil pajak dan bukan pajak DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan yang sah
5. Pelaksanaan perhitungan penerimaan dari dana bagi hasil pajak dan bukan pajak, DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan yang sah
6. Pelaksnaan pengkajian peraturan perundanng-undangan dan pengkajian hasil pendapatan daerah dibidang dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah
7. penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang bagi hasil pendapatan
8. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya
Seksi Bidang Bagi Hasil Pendapatan membawahi beberapa seksi, yaitu : a. Seksi Bagi Hasi Pajak
Bertugas melaksnakan sebagian tugas Bidang Bagi Hasil Pelaksanaan lingkup pajak. menerima dan mendistribusikan surat
pemberitahuan pajak terutang SPPT dan Daftar Himpunan Pokok Pajak DHPP atau Daftar Himpunan Ketetapan Pajak DHKP.
b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak Bertugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Bagi Hasil
Pelaksanaan lingkup Bidang Bagi Hasil Pelaksanaan lingkup bukan pajak, melaksanakan perhitungan penerimaan dari Dana Alokasi Umum DAU
dan Dana Alokasi Khusus DAK c. Seksi Penata Usahaan Bagi Hasil
Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Bagi Hasil Pelaksanaan lingkup penatausahaan bagi hasil. Mempunyai
tugas mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan teknis operasional pengelolaan Pendapatan daerah.
d. Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian Pendapatan Bertugas melaksnakan sebagian tugas Bidang Bagi Hasil
Pelaksanaan lingkup peraturan perundang-undangan dan kajian pendapatan.
6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah Bidang ini dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah
danbertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang ini mempunyai tugas pokok melaksnakan sebagian tugas dinas lingkup pengembangan pajak, retibusi dan
pendapatan lain-lain, yang mempunyai tugas : a. penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pengebangan Pendapatan
Dinas b. Penyusunan bahan teknis lingkup pengembangan pajak , retribusi dan
pendapatan lain-lain c. pelaksaan pengkajian potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan
lainnya d. penghitungan potensi pajak dan retribusi daerah
e. pelaksanaan monitorig, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pengembangan pendapatan daerah
f. pelaksaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya
Bidang Pengembangan Pendataan Daerah Membawahi beberapa beberapa seksi
a. Seksi Pengembanga Pajak Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebagian tugas
Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah lingkup pengembangan pajak.
b. Seksi Pengembangan Retribusi Mempunyai tugas Pokok yaitu melaksanakan sebagian tugas
Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah lingkup pengembangan pendapatan retribusi.
c. Seksi Pengembangan pendapatan Lain – Lain Mempunyai tugas Pokok yaitu melaksanakan sebagian tugas
Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah lingkup pengembangan pendapatan lain-lain.
7. Unit PelaksanaTeknis UPT 8. Kelompok Jabatan Fungsional
Mempunyai tugas melaksanakan tugas Dinas Pendapatan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri darisejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahlian
2. Setiap kelompok tersebut di pimpin oleh seorang tenaga fungsional senior
D. Gambaran Umum PegawaiKaryawan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
Gambaran umum pegawaikaryawan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan baik Pegawai Negeri Sipil PNS maupun Pegawai Honor dan Pegawai
Outsourcing dalam berbagai bidang adalah sebagai berikut :
Tabel I REKAPITULASI PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN
BULAN APRIL 2011
No. Bagian Bidang Bendahara UPT Security
Jumlah 1.
Sekretariat, terdiri dari: 74 Orang
Kepala Dinas 1 Orang
Bagian UmumKeuanganPenyusunan Program 38 Orang
Bendahara PenerimaanPengeluaran 19 Orang
Penyimpan Barang Berharga Penyimpan Barang dan Pengurus Barang
16 Orang 2.
Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah 18 Orang
3. Bidang Penagihan
41 Orang 4.
Bidang Pendataan dan Penetapan DATAP 76 Orang
5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan BHP
82 Orang 6.
Unit Pelaksana Teknis UPT 15 Orang
7. Outsourcing
230 Orang Jumlah PNS Pegawai Honor
551 Orang Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
Keterangan: Pegawai Negeri Sipil PNS
: 264 Orang TNI yang dikaryakan
: 1 Orang
Pegawai Honor : 56 Orang
Pegawai Outsourcing : 230 Orang +
Jumlah : 551 Orang
Dari tabel di atas dapat diuraikan bahwa kantor Dinas Pendapatan Daerah mempunyai gambaran umum pegawai sebagai berikut :
74 orang di bagian sekretariat yang terdiri dari: 1 orang kepala dispenda, 38 orang Bagian UmumKeuanganPenyusunan Program 19 orang bendahara penerimaan
pengeluaran, 16 orang penyimpan barang berharga dan penyimpan barang dan pengurus barang, 18 orang bidang pengembangan pendapatan daerah, 41 orang
bidang penagihan, 76 orang bidang pendataan dan penetapan DATAP ,82 orang bidang bagi hasil pendapatan BHP, 15 orang unit pelaksana teknis UPT,
orang hansip yang diperbantukan, 230 0rang pegawai outsourcing, untuk pegawai honor sebanyak 12 orang di bagian sekretariat yang terdiri dari 1 orang di bagian
bendahara, 2 orang di bagian penyimpan barang berharga sekaligus penyimpan barang dan pengurus barang, 4 orang dibidang pengembangan pendapatan daerah,
3 orang dibidang penagihan, 14 orang dibidang bagi hasil pendapatan, 15 orang di security, selain itu fungsi 1 orang TNI yang dikaryakan untuk membantu dalam
penagihan pajak terhadap wajib pajak.
Tabel II Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
Golongan Jumlah
Golongan IVa 3 Orang
Golongan IIId 38 Orang
Golongan IIIc 38 Orang
Golongan IIIb 64 Orang
Golongan IIIa 59 Orang
Golongan IId 9 Orang
Golongan IIc 16 Orang
Golongan II b 3 Orang
Golongan IIa 34 Orang
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
BAB III
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN BPHTB
A. KETENTUAN – KETENTUAN YANG MENDASARI PENGALIHAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN BPHTB
Ketentuan – ketentuan yang mendasari pengalihan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB adalah sebagai berikut:
1. Undang – Undang Nomor 18 Tahun 1997 atau sebagaimana telah diubah
menjadi Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
2. Peraturan Menteri Keuangan PMK.186PMK.072010 Nomor 53 Tahun
2010 Tentang Tahapan Persiapan Pengalihan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
3. Peraturan Pemerintah Nomor: PER – 47PJ2010 Tentang Tatacara
Persiapan Pengalihan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
B. OBJEK DAN SUBJEK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN BPHTB
1. Objek Pajak