Hubungan Tekanan Darah pada Kelompok Vegetarian dan Non-Vegetarian Berusia 18–35 Tahun

(1)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP curriculum vitae

Data Pribadi

Nama : Ronnie Wirawan Salim

Jenis Kelamin : Laki- Laki

Tempat, Tanggal lahir : Lubuk Pakam/ 1 Juli 1993 Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Buddha

Alamat : Komplek Taman Malibu Indah Blok B –44,Medan No. Telp/ Hp : (061) 7866811 / 0811 6400 123

E-Mail : ronnielim93@hotmail.com

Riwayat Pendidikan

1. TK Perguruan Kristen Methodist Indonesia Lubuk Pakam

2. SD Perguruan Kristen Methodist Indonesia Lubuk Pakam 1999 3. SMP Perguruan Kristen Methodist Indonesia 2 Medan 2005 4. SMA Perguruan Kristen Methodist Indonesia 2 Medan 2008 5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2011


(2)

Riwayat Organisasi

1. Panitia Waisak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2013 2. Panitia Scripta Research Festival Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2014

3. Panitia Bakti Sosial MIND Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2014

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya dan dapat dipertanggung jawabkan. Atas perhatian Bapak/ Ibu saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,


(3)

LAMPIRAN 2

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara/i

Dengan ini kami jelaskan bahwa tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, gagal ginjal, dan pendarahan pada mata sehingga dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Untuk itu saya mengadakan penelitian mengenai upaya menjaga tekanan darah agar pada rentang normal. Apabila Bapak/ Ibu/ Saudara/i bersedia mengikuti penelitian ini, maka akan dilakukan :

1. Wawancara mengenai usia, jenis kelamin, makanan yang dikonsumsi, dan apakah menderita penyakit.

2. Dilakukan pengukuran tinggi badan. 3. Dilakukan pengukuran berat badan. 4. Dilakukan pengukuran tekanan darah.

Akibat pengukuran tekanan darah mungkin Bapak/ Ibu/ Saudara/i akan merasakan sedikit ketidaknyamanan, namun hal ini hanya bersifat sementara dan dapat diminimalkan dengan dilakukan oleh tenaga yang telah terlatih. Keikutsertaan Bapak/ Ibu/ Saudara/i di dalam penelitian ini bersifat sukarela dan Bapak/ Ibu/ Saudara/i dapat menolak atau mengundurkan diri selama proses penelitian berlanjut.

Keuntungan bagi Bapak/ Ibu/ Saudara/i apabila ikut serta dalam penelitian ini adalah dapat mengetahui tekanan darah serta mengatasi tekanan darah yang tinggi. Semua data pada penelitian ini bersifat rahasia/

Apabila Bapak/ Ibu/ Saudara/i bersedia ikut dalam penelitian ini, maka kami akan memohon kesediaannya untuk dapat menandatangani surat persetujuan menjadi peserta penelitian :

Hubungan Tekanan Darah pada Kelompok Vegetarian dan Non-VegetarianBerusia 18-35 Tahun

Hal-hal yang belum jelas dalam penelitian ini dapat ditanyakan secara langsung penanggung jawab penelitian ini yaitu Ronnie Wirawan Salim atau melalui telepon seluler dinomor 08116400123. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/i , saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,


(4)

LAMPIRAN 3

LEMBAR PERSETUJUAN (Informed Consent)

SURAT PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Usia :

Alamat :

Setelah mendapat keterangan secukupnya dan mengerti manfaat penelitian tersebut dibawah ini yang berjudul :

Hubungan Tekanan Darah pada Kelompok Vegetarian dan Non-VegetarianBerusia 18-35 Tahun

Dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan bila sewaktu-waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan ini.

Mengetahui : Peneliti :

Ronnie Wirawan Salim

Medan, ... 2014

Saksi : Peserta Penelitian


(5)

LAMPIRAN 4

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

Nama : Tinggi Badan:

Umur : Berat Badan :

1.Jenis kelamin

□ Laki-laki

□ Perempuan

2. Apakah Anda seorang Vegetarian

□ Ya

□ Tidak

3.Makanan yang Anda konsumsi

□ Daging unggas ( ayam, bebek,dll)

□ Daging merah (sapi , kambing)

□ Ikan

□ Susu Hewani (sapi,kambing)

□ Susu Nabati ( kedelai)

□ Telur

□ Sayur-mayur

4. Sudah berapa lama melakukan diet vegetarian ?

□ < 1 tahun

□ 1-2 tahun

□ 3-5 tahun

□ > 5 tahun

□ Tidak pernah

5. Apakah Anda menderita penyakit di bawah ini

□ Asma

□ Hipertensi

□ Penyakit jantung bawaan

□ Penyakit gondok

□ Penyakit kronik lainnya, ________

□ Tidak ada 6. Apakah Anda memakan obat-obatan rutin

□ Ya,____

□ Tidak

Indeks Massa Tubuh (IMT) : Tekanan darah Sistol : Tekanan darah diastol :


(6)

(7)

(8)

Nama Jenis kelamin

Vegetaria n

Tipe Vegetarian

Lama Diet Vegetarian

Kelompok

Umur Umur

Tinggi Badan

Berat

Badan Sistol Diastol IMT

yansen Laki-laki ya ovovegan 1-2 tahun 21-25 24.0 1.62 58.0 95.0 55.0 22.10

viona Perempuan ya lactoovovegan 3-5 tahun 21-25 21.0 1.68 53.0 100.0 70.0 18.78

hendri Laki-laki ya ovovegan 3-5 tahun 21-25 23.0 1.55 51.0 100.0 55.0 21.23

lianty Perempuan ya ovovegan > 5 tahun <20 20.0 1.6 52.0 100.0 80.0 20.31

fenny Perempuan ya lactoovovegan 3-5 tahun <20 20.0 1.58 50.0 100.0 60.0 20.03

dessy Perempuan ya ovovegan 3-5 tahun <20 18.0 1.57 50.0 100.0 70.0 20.28

chenita Perempuan ya ovovegan 3-5 tahun 26-30 28.0 1.6 57.0 115.0 70.0 22.27

angelia Perempuan ya vegan 1-2 tahun <20 18.0 1.55 50.0 100.0 60.0 20.81

subandi Laki-laki ya ovovegan > 5 tahun 21-25 21.0 1.7 55.0 110.0 70.0 19.03

yenny Perempuan ya ovovegan 3-5 tahun 21-25 23.0 1.56 55.0 120.0 80.0 22.60

wahyuni Perempuan ya ovovegan > 5 tahun 21-25 25.0 1.56 54.0 95.0 50.0 22.19

lavenia Perempuan ya ovovegan 3-5 tahun <20 19.0 1.56 52.0 110.0 60.0 21.37

priscilia Perempuan ya lactoovovegan 3-5 tahun <20 18.0 1.54 52.0 100.0 90.0 21.93

agustinus Laki-laki ya vegan 1-2 tahun <20 20.0 1.6 52.0 110.0 70.0 20.31

ciputra Laki-laki ya lactoovovegan 1-2 tahun <20 19.0 1.67 61.0 110.0 60.0 21.87

selvia Perempuan ya lactoovovegan > 5 tahun 21-25 23.0 1.5 50.0 100.0 60.0 22.22

jeffry Laki-laki ya ovovegan <1 tahun <20 18.0 1.74 69.0 110.0 80.0 22.79

eric Laki-laki ya lactoovovegan 1-2 tahun 21-25 21.0 1.75 69.0 100.0 60.0 22.53

juliana Perempuan ya lactoovovegan 3-5 tahun 21-25 23.0 1.59 47.0 100.0 60.0 18.59

stevanie Perempuan ya ovovegan > 5 tahun 21-25 21.0 1.6 58.0 120.0 70.0 22.66

cindy Perempuan ya lactoovovegan > 5 tahun 21-25 22.0 1.52 52.0 100.0 65.0 22.51


(9)

irwan Laki-laki ya ovovegan 1-2 tahun <20 18.0 1.6 53.0 110.0 70.0 20.70

jovin Laki-laki ya lactoovovegan 1-2 tahun <20 20.0 1.69 60.0 115.0 70.0 21.01

fredy Laki-laki ya vegan 1-2 tahun 21-25 25.0 1.7 63.0 120.0 80.0 21.80

mardika Laki-laki ya ovovegan > 5 tahun 26-30 30.0 1.67 58.0 110.0 70.0 20.80

stefen Laki-laki ya ovovegan > 5 tahun 21-25 23.0 1.65 58.0 120.0 50.0 21.30

julita Perempuan ya ovovegan > 5 tahun 21-25 21.0 1.47 41.0 120.0 70.0 18.97

johannes Laki-laki ya ovovegan 3-5 tahun 21-25 22.0 1.71 58.0 110.0 70.0 19.84

dedi Laki-laki ya vegan > 5 tahun 31-35 31.0 1.56 51.0 120.0 80.0 20.96

andreas Laki-laki ya lactoovovegan <1 tahun <20 18.0 1.6 49.0 120.0 70.0 19.14

winda Perempuan ya ovovegan > 5 tahun 21-25 21.0 1.58 54.0 110.0 60.0 21.63

jenny Perempuan ya ovovegan 3-5 tahun 21-25 23.0 1.57 55.0 120.0 70.0 22.31

hadi Laki-laki ya ovovegan > 5 tahun 21-25 25.0 1.61 57.0 120.0 80.0 21.99

lina Perempuan ya lactovegan > 5 tahun 31-35 31.0 1.61 49.0 110.0 75.0 18.90

shelly Perempuan ya ovovegan > 5 tahun 21-25 23.0 1.49 51.0 100.0 60.0 22.97

nicholas Laki-laki ya vegan 3-5 tahun 21-25 21.0 1.61 52.0 104.0 62.0 20.06

aily Perempuan tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.6 52.0 90.0 60.0 20.31

veranita Perempuan tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.6 52.0 110.0 70.0 20.31

stefen Laki-laki tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.68 59.0 90.0 60.0 20.90

viany Perempuan tidak semua tidak pernah <20 18.0 1.58 48.0 100.0 65.0 19.23

ilham Laki-laki tidak semua tidak pernah <20 20.0 1.73 68.0 110.0 70.0 22.72

angelia Perempuan tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.6 55.0 115.0 75.0 21.48

togu Laki-laki tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.77 70.0 120.0 80.0 22.34

angela Perempuan tidak semua tidak pernah <20 20.0 1.56 49.0 115.0 75.0 20.13


(10)

arief Laki-laki tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.69 53.0 105.0 80.0 18.56

enri Laki-laki tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.67 62.0 105.0 75.0 22.23

jordy Laki-laki tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.7 58.0 100.0 80.0 20.07

jessy Perempuan tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.61 50.0 100.0 60.0 19.29

eurika Perempuan tidak semua tidak pernah <20 20.0 1.66 56.0 100.0 70.0 20.32

juanto Laki-laki tidak semua tidak pernah <20 20.0 1.7 55.0 125.0 80.0 19.03

chairul Laki-laki tidak semua tidak pernah <20 20.0 1.73 66.0 100.0 70.0 22.05

mey Perempuan tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.53 52.0 100.0 75.0 22.21

feona Perempuan tidak semua tidak pernah <20 20.0 1.67 64.0 105.0 70.0 22.95

jesselyn Perempuan tidak semua tidak pernah <20 19.0 1.58 50.0 100.0 75.0 20.03

steven Laki-laki tidak semua tidak pernah <20 19.0 1.86 78.0 100.0 65.0 22.55

maya Perempuan tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.72 66.0 105.0 80.0 22.31

wirianto Laki-laki tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.64 61.0 120.0 60.0 22.68

kassavia Laki-laki tidak semua tidak pernah <20 19.0 1.64 61.0 110.0 75.0 22.68

vincent Laki-laki tidak semua tidak pernah <20 19.0 1.77 70.0 120.0 80.0 22.34

hafizhalai Perempuan tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.63 51.0 90.0 65.0 19.20

ridha Perempuan tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.63 54.0 110.0 80.0 20.32

ulima Perempuan tidak semua tidak pernah <20 20.0 1.62 56.0 100.0 60.0 21.34

fatma Perempuan tidak semua tidak pernah <20 20.0 1.59 51.0 110.0 70.0 20.17

fakmi Laki-laki tidak semua tidak pernah <20 18.0 1.71 61.0 115.0 80.0 20.86

fatmadina Perempuan tidak semua tidak pernah 21-25 21.0 1.5 43.0 80.0 60.0 19.11

meity Perempuan tidak semua tidak pernah <20 19.0 1.61 50.0 100.0 65.0 19.29


(11)

LAMPIRAN 8

Descriptives

Vegetarian Statistic Std. Error

Umur ya Mean 22.27 .587

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 21.08 Upper Bound 23.46

5% Trimmed Mean 22.02

Median 21.00

Std. Deviation 3.572

Minimum 18

Maximum 31

tidak Mean 20.19 .165

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 19.85 Upper Bound 20.52

5% Trimmed Mean 20.26

Median 20.00

Std. Deviation .931

Minimum 18


(12)

Descriptives

Vegetarian Statistic Std. Error

IMT ya Mean 21.0966 .21226

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 20.6661 Upper Bound 21.5270

5% Trimmed Mean 21.1314

Median 21.3039

Std. Deviation 1.29113

Minimum 18.59

Maximum 22.97

tidak Mean 20.7805 .25009

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 20.2705 Upper Bound 21.2906

5% Trimmed Mean 20.7804

Median 20.3233

Std. Deviation 1.41473

Minimum 18.56

Maximum 22.95

Test Statisticsa IMT Mann-Whitney U 539.000 Wilcoxon W 1067.000

Z -.638

Asymp. Sig. (2-tailed) .524 a. Grouping Variable: Vegetarian


(13)

kelpumur * Vegetarian Crosstabulation Vegetarian

Total

ya tidak

kelpumur <20 Count 12 17 29

% within Vegetarian 32.4% 53.1% 42.0%

21-25 Count 20 15 35

% within Vegetarian 54.1% 46.9% 50.7%

26-30 Count 3 0 3

% within Vegetarian 8.1% .0% 4.3%

31-35 Count 2 0 2

% within Vegetarian 5.4% .0% 2.9%

Total Count 37 32 69

% within Vegetarian 100.0% 100.0% 100.0%

Jeniskelamin * Vegetarian Crosstabulation Vegetarian

Total ya tidak

Jeniskelamin laki-laki Count 17 15 32

% within Vegetarian 45.9% 46.9% 46.4%

% of Total 24.6% 21.7% 46.4%

perempuan Count 20 17 37

% within Vegetarian 54.1% 53.1% 53.6%

% of Total 29.0% 24.6% 53.6%

Total Count 37 32 69

% within Vegetarian 100.0% 100.0% 100.0%


(14)

LamaDietVege * Vegetarian Crosstabulation Vegetarian

Total ya tidak

LamaDietVege <1 tahun Count 2 0 2

% within Vegetarian 5.4% .0% 2.9%

1-2 tahun Count 8 0 8

% within Vegetarian 21.6% .0% 11.6%

3-5 tahun Count 12 0 12

% within Vegetarian 32.4% .0% 17.4%

> 5 tahun Count 15 0 15

% within Vegetarian 40.5% .0% 21.7%

tidak pernah Count 0 32 32

% within Vegetarian .0% 100.0% 46.4%

Total Count 37 32 69

% within Vegetarian 100.0% 100.0% 100.0%

Descriptives

LamaDietVege Statistic Std. Error

Sistol <1 tahun Mean 115.00 5.000

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 51.47 Upper Bound 178.53

5% Trimmed Mean .

Median 115.00

Std. Deviation 7.071

Minimum 110

Maximum 120

1-2 tahun Mean 107.50 2.988

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 100.43 Upper Bound 114.57

5% Trimmed Mean 107.50


(15)

Std. Deviation 8.452

Minimum 95

Maximum 120

3-5 tahun Mean 106.58 2.337

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 101.44 Upper Bound 111.73

5% Trimmed Mean 106.20

Median 102.00

Std. Deviation 8.096

Minimum 100

Maximum 120

> 5 tahun Mean 109.67 2.313

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 104.71 Upper Bound 114.63

5% Trimmed Mean 109.91

Median 110.00

Std. Deviation 8.958

Minimum 95

Maximum 120

tidak pernah Mean 105.94 1.871

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 102.12 Upper Bound 109.75

5% Trimmed Mean 106.22

Median 105.00

Std. Deviation 10.583

Minimum 80

Maximum 125

Diastol <1 tahun Mean 75.00 5.000

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 11.47 Upper Bound 138.53


(16)

5% Trimmed Mean .

Median 75.00

Std. Deviation 7.071

Minimum 70

Maximum 80

1-2 tahun Mean 65.63 2.903

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 58.76 Upper Bound 72.49

5% Trimmed Mean 65.42

Median 65.00

Std. Deviation 8.210

Minimum 55

Maximum 80

3-5 tahun Mean 68.08 2.814

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 61.89 Upper Bound 74.28

5% Trimmed Mean 67.59

Median 70.00

Std. Deviation 9.746

Minimum 55

Maximum 90

> 5 tahun Mean 67.33 2.529

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 61.91 Upper Bound 72.76

5% Trimmed Mean 67.59

Median 70.00

Std. Deviation 9.796

Minimum 50

Maximum 80

tidak pernah Mean 71.31 1.309

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 68.64 Upper Bound 73.98


(17)

5% Trimmed Mean 71.46

Median 71.00

Std. Deviation 7.403

Minimum 60

Maximum 80

TipeVegetarian * Vegetarian Crosstabulation Vegetarian

Total ya tidak

TipeVegetarian vegan Count 5 0 5

% within Vegetarian 13.5% .0% 7.2%

ovovegan Count 21 0 21

% within Vegetarian 56.8% .0% 30.4%

lactovegan Count 1 0 1

% within Vegetarian 2.7% .0% 1.4%

lactoovovegan Count 10 0 10

% within Vegetarian 27.0% .0% 14.5%

semua Count 0 32 32

% within Vegetarian .0% 100.0% 46.4%

Total Count 37 32 69


(18)

Descriptivesa,b

TipeVegetarian Statistic Std. Error

Sistol vegan Mean 110.80 4.079

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 99.47 Upper Bound 122.13

5% Trimmed Mean 110.89

Median 110.00

Std. Deviation 9.121

Minimum 100

Maximum 120

ovovegan Mean 109.76 1.873

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 105.85 Upper Bound 113.67

5% Trimmed Mean 110.01

Median 110.00

Std. Deviation 8.584

Minimum 95

Maximum 120

lactoovovegan Mean 104.50 2.409

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 99.05 Upper Bound 109.95

5% Trimmed Mean 103.89

Median 100.00

Std. Deviation 7.619

Minimum 100

Maximum 120

semua Mean 105.94 1.871

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 102.12 Upper Bound 109.75


(19)

Median 105.00

Std. Deviation 10.583

Minimum 80

Maximum 125

Diastol vegan Mean 70.40 4.261

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 58.57 Upper Bound 82.23

5% Trimmed Mean 70.44

Median 70.00

Std. Deviation 9.529

Minimum 60

Maximum 80

ovovegan Mean 67.14 2.058

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 62.85 Upper Bound 71.44

5% Trimmed Mean 67.38

Median 70.00

Std. Deviation 9.430

Minimum 50

Maximum 80

lactoovovegan Mean 66.50 2.986

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 59.75 Upper Bound 73.25

5% Trimmed Mean 65.56

Median 62.50

Std. Deviation 9.443

Minimum 60

Maximum 90

semua Mean 71.31 1.309

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 68.64 Upper Bound 73.98


(20)

5% Trimmed Mean 71.46

Median 71.00

Variance 54.802

Std. Deviation 7.403

Minimum 60

Maximum 80

a. Sistol is constant when TipeVegetarian = lactovegan. It has been omitted. b. Diastol is constant when TipeVegetarian = lactovegan. It has been omitted.

Descriptives

Vegetarian Statistic Std. Error

Sistol ya Mean 108.49 1.384

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 105.68 Upper Bound 111.29

5% Trimmed Mean 108.60

Median 110.00

Variance 70.868

Std. Deviation 8.418

Minimum 95

Maximum 120

tidak Mean 105.94 1.871

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 102.12 Upper Bound 109.75

5% Trimmed Mean 106.22

Median 105.00

Std. Deviation 10.583

Minimum 80

Maximum 125

Diastol ya Mean 67.62 1.514

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 64.55 Upper Bound 70.69


(21)

5% Trimmed Mean 67.61

Median 70.00

Std. Deviation 9.212

Minimum 50

Maximum 90

tidak Mean 71.31 1.309

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 68.64 Upper Bound 73.98

5% Trimmed Mean 71.46

Median 71.00

Std. Deviation 7.403

Minimum 60

Maximum 80

Tests of Normality

Vegetarian

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sistol ya .222 37 .000 .861 37 .000

tidak .162 32 .031 .946 32 .111

Diastol ya .196 37 .001 .932 37 .026

tidak .161 32 .034 .872 32 .001

a. Lilliefors Significance Correction

Test Statisticsa

Sistol Diastol Mann-Whitney U 523.000 440.000 Wilcoxon W 1051.000 1143.000

Z -.854 -1.873

Asymp. Sig. (2-tailed) .393 .061 a. Grouping Variable: Vegetarian


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Barret, K.E., Barman, S.M., Boitano, S., Brooks, H.L., 2010. Ganong’s Review of Medical Physiology. Edisi ke 23.San Fransisco : McGraw-Hill.

Craig, W.J. & Mangels, A.R., 2009. Position of the American Dietetic Association: Vegetarian Diet. J. Am. Diet Assoc. 109: 1266-1282.

Craig, W.J., 2009. Health Effect of Vegan Diets. Am. J. Clin. Nutr. 89: 1627S-1633S.

Dewoto, H.R., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Fernandez, C.S.P. dan Adams, K.M., 2008. Handbook of Nutrition and Food. Edisi ke dua.Danvers : CRC press.

Fraser, G.E., 2009. Vegetarian Diets : What Do We Know of Their Effects on Common Chronic Diseases? .Am. J. Clin. Nutr. 89: 1607S-1612S.

Guyton, A.C., & Hall, J.E., 2006. Textbook of Medical Physiology. Edisi ke 11. Philadelphia : Elsevier Saunders.

Hedayati, S.S., Elsayed, E.F., and Reilly, R.F., 2011. Non-Pharmacological Aspects of Blood Pressure Management: What Are the Data?.Kidney Int.79(10): 1061-1070.

Katzung, B.G., 2006. Basic and Clinical Pharmacology. Edisi ke 10. San Fransisco : Lange McGraw-Hill,.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013 . Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Lilly, L.S., 2011. Pathophysiology of Heart Disease. Edisi ke 5. Philadelphia : Lippincott Wiliams & Wilkins.

Mahan, L.K., Escott-Stump S., dan Raymond, J.L., 2012.Krause’s: Food and the Nutrition Care Process . Edisi ke 13.Misssouri :Elsevier Saunders .

Martin, E.A., 2010. Concise Medical Dictionary . Edisi ke 8. New York : Oxford University Press.

Mungreiphy, N.K., Kapoor, S., dan Sinha R., 2011. Association between BMI, Blood Pressure, and Age :Study Among Tangkhul Naga Tribal Males of Northeast India. Journal of Anthropology.


(23)

Nguyen, H., Odelola, O.A., Rangaswami, J., and Amanullah, A., 2013. A Reviewof Nutritional Factors in Hypertension Management.International Journal of Hypertension.

Reckelhoff, J.F., 2001. Gender Differences in the Regulation of Blood Pressure.American Heart Association.

Sherwood, L., 2007. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi ke 6.Jakarta: EGC.

Tortora, G.J., & Derrickson, B., 2012. Principles of Anatomy and Physiology.Edisi ke 13.USA: John Wiley & Sons.

United Stastes Department of Health and Human Services, 2003. The Seventh Report of the Joint National Committe on Prevention, Detection, Evaluation,and Treatment of High Blood Pressure. National Heart, Lung, and Blood Institute, National Institutes of Health.

Williams, M.H., 2009. Nutrition for Health, Fitness & Sport. 8th edition. New York : McGraw-Hill.

World Health Organization, 2008. Prevalenced of Raised Blood Pressure, Ages

25+,Age standardized: Both Sexes. Available from:

http:

World Health Organization, 2008. Raised Blood Pressure.Available from:

Yang, S.Y., Zhang, H.J., Sun, S.Y., Wang, L.Y., Yang, B., Liu, C.Q., Zhang, W.,Li, X.J., 2011. Relationship of Carotid intima-media thickness and durationof vegetarian diet in Chinese male vegetarians. Nutrition and Metabolism 8: 63.

Yokohama, Y., Nishimura, K., Barnard, N.D., Takegami, M., Watanabe, M., Sekikawa, A., Okamura, T., Miyamoto, Y., 2014. Vegetarian Diets and Blood Pressure: a Meta-analysis.JAMA Internal Medicine 174 (2): epub.


(24)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Variabel Independen Variabel dependen Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 3.2. Definisi Operasional

1. Variabel Independen : Kelompok Vegetarian dan Non- Vegetarian

− Kelompok vegetarian adalah seseorang yang melakukan diet vegetarian tipe vegan, ovo-vegetarian, lacto-vegetarian, dan lacto- ovo vegetarian.

− Kelompok non-vegetarian adalah seseorang yang mengkonsumsi daging merah, daging unggas, daging ikan, susu, produk susu, telur, dan sayur-mayur.

− Cara ukur : Wawancara . − Alat ukur : Kuesioner.

− Hasil ukur : Vegetarian atau Non- Vegetarian. − Skala pengukuran : Nominal.

Kelompok Non-Vegetarian Kelompok Vegetarian


(25)

2.Variabel Dependen : Tekanan Darah

− Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah.

− Alat ukur adalah: Sphygmomanometer air raksa merek RIESTER dan stetoskop merek LITTMANN.

− Cara ukur: subyek dalam keadaan rileks dan lengan ditumpu di meja,pastikan pakaian tidak terlalu ketat pada bagian lengan. Mansetdi pasang pada lengan atas dan harus sejajar dengan jantung kemudian diafragma stetoskop diletakkan di atas arteri brakialis. Sphygmomanometer harus dalam keadaan tegak lurus terhadap pemeriksa,cuff dipompa hingga tidak dijumpai denyut nadi pada arteri radialis. Turunkan tekanan pada cuff dengan kecepatan 2-3mm/detik. Mengukur tekanan darah sistol yaitu suara pertama yang terdengar dan mengukur tekanan darah diastol yaitu suara terakhir yang terdengar pada arteri brakialis. Kemudian dicatat hasil sistol dan diastol. Pengukuran dilakukan dua kali dan dibagi rata untuk hasil akhirnya.

− Hasil ukur : rerata, nilai median, minimum, maksimum, danpengelompokan normal atau hipertensi.

− Skala pengukuran : Skala numerikdan nominal.

3.3. Hipotesa

Ho : Tidak terdapat hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian berusia 18 – 35 tahun.

Ha : Terdapat hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarianberusia 18-35 tahun.


(26)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional untuk mengetahui hubungan diet vegetarian dan non-vegetarian terhadap tekanan darah di kota Medan pada tahun 2014. Penelitian dilakukan dengan desain analitik observasional dengan pendekatancross sectional bearti pengukuran variabel-variabel hanya dilakukan satu kali saja.

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan dan di Vihara Maha Maitreya Cemara Asri, Medan.

4.2.2. Waktu Penelitian

Waktu pengambilan data direncanakan pada bulan Agustus 2014 hingga September 2014, dilanjutkan dengan pengolahan data pada Oktober 2014.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang berusia 18-35 tahun di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan atau yang datang beribadah di Vihara Maha Maitreya.

4.3.2 Sampel

Sampel penelitian adalah laki-laki dan perempuan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang melakukan diet non- vegetarian serta laki-laki dan perempuan yang merupakan vegetarian di Vihara Maha Maitreya.


(27)

Perkiraan jumlah sampel yang dibutuhkan n1=n2 = 2

[

(��+��)�

(�1−�2)

]

² Keterangan :

n1 : Besar sampel minimum kelompok 1 n2 : Besar sampel minimum kelompok 2

zα : Nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu zβ : Nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada β tertentu

s : Simpang Baku kedua kelompok x1-x2 : Perbedaan klinis yang diinginkan

Dalam penelitian ini, Bila α = 0,05 maka Zα nya bernilai 1.96 dan power = 0,8

maka Zβ bernilai 0,842. Untuk itu besar sampel yang diperlukan adalah :

Besar sampel untuk tekanan darah sistolik n1=n2 =

2[

(1.96+0.842)14

10

n1 = n2 = 30,77 ≈ 31

Besar sampel untuk tekanan darah diastolik n1= n2 =

2[

(1.96+0.842)11

8

n1 = n2 = 29,68 ≈ 30

Dari kedua perhitungan besar sampel,maka diambil besar sampel terbesar yaitu 31 orang untuk kelompok vegetarian dan 31 orang untuk kelompok non-vegetarian.


(28)

4.4 Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutivesamplinguntuk subyek penelitian kelompok vegetarian dan simple random sampling untuk kelompok non-vegetarian.

Kriteria inklusi :

1. Orang yang melakukan diet vegetarian. 2. Orang yang melakukan diet non-vegetarian. 3. Indeks massa tubuh berada dalam normal. 4. Usia 18- 35 tahun .

5. Bersedia menjadi sampel. Kriteria eksklusi :

1. Mempunyai riwayat menderita asma, hipertensi, penyakit jantung bawaan, hipertiroid, hipotiroid.

2. Memakai obat-obatan seperti alfa agonist, beta agonist, beta blocker. 4.4.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang dipakai pada penelitian ini adalah :

1. Stature meter: untuk mengukur tinggi badan sampel.

2. Timbangan berat badan : untuk mengukur berat badan sampel.

3. Kuesioner : untuk menanyakan jenis diet dan menyingkirkan sampel yang tidak memenuhi kriteria inklusi ataupun memenuhi kriteria eksklusi melalui beberapa pertanyaan.

4. Sphygmomanometer RIESTERair raksa untuk mengukur tekanan darah. 5. Stetoskop LITTMANNuntuk mengukur tekanan darah.


(29)

4.4.3 Cara Kerja

4.4.3.1 Menentukan Vegetarian atau Non-Vegetarian

Untuk mengetahui sampel merupakan kelompok vegetarian atau non-vegetarian, maka sampel akan ditanya melalui kuesioner. Pada kuesioner dicantumkan beberapa pertanyaan dengan kriteria eksklusi sampel. Melalui kuesioner tersebut, maka peneliti dapat menentukan sampel termasuk dalam kelompok vegetarian atau non-vegetarian.

4.4.3.2. Mengukur Tekanan Darah

Subyek dalam keadaan rileks dan lengan ditumpu di meja, pastikan pakaian tidak terlalu ketat pada bagian lengan. Mansetdi pasang pada lengan atas dan harus sejajar dengan jantung dan sphymomanometer harus dalam keadaan tegak lurus terhadap pemeriksa. Letakkan diafragma stetoskop di atas arteri brakialis. Mansetdipompa hingga tidak dijumpai denyut nadi pada arteri radialis. Naikkan tekanan pada mansethingga 20-30 mmHg dari saat arteri radialis tidak teraba. Turunkan tekanan pada manset dengan kecepatan 2-3mm/detik. Mengukur tekanan darah sistol yaitu suara pertama yang terdengar dan mengukur tekanan darah diastol yaitu suara terakhir yang terdengar pada arteri brachialis. Mencatat hasil sistol dan diastol. Pengukuran dilakukan dua kali dan dibagi rata untuk hasil akhirnya.

4.5. Pengolahan dan Analisis Data

Untuk menganalisis data-data yang akan didapat pada penelitian, maka peneliti menggunakan uji-t. Pada uji ini dapat menentukan seberapa kuat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Data pada variabel independen adalah data nominal dan data pada variabel dependen adalah data numerik dan nominal. Data-data pada variabel dependen akan di uji dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov untuk mengetahui data berdistrubusi normal atau tidak. Data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program SPSS.


(30)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), yang berada di Jl. Dr. T. Mansur No. 9, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru di Kota Medan dan dilakukan di Maha Vihara Maitreya, yang berada di Komplek Perumahan Cemara Asri, Jl. Boulevard No.8, Kelurahan Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan di Kota Medan. Subjek peneltian tersebar di dua lokasi.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Individu

Pada penelitian ini jumlah subjek penelitian berjumlah 69 orang, yaitu 37 orang dengan diet vegetarian yang merupakan jemaat dari Vihara Maha Maitreya dan 32 orang dengan diet non-vegetarian yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Data yang diperoleh tersebut merupakan data yang telah diseleksi menurut kriteria inklusi dan eksklusi sebelumnya.

Tabel 5.1 Karakteristik Umur dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Berdasarkan Tipe Diet

Tipe Diet N Usia (Tahun) IMT(Kg/m2) p IMT Vegetarian 37 22,27 ± 3.57 21,09 ± 1,29

0,524

Non-Vegetarian 32 20,19 ± 0,93 20,78 ± 1,41 IMT : Indeks massa tubuh ( mean ± SD)


(31)

Pada tabel 5.1, diperoleh data bahwa pada penelitian ini rerata usia kelompok vegetarian adalah 22,27 tahun dengan rentang usia 18 hingga 31 tahun, sedangkan kelompok non vegetarian rata-rata berusia 20,19 tahun dengan rentang usia 18 hingga 21 tahun. Selain itu, didapatkan rerata IMT subjek kedua kelompok homogen, walaupun kelompok vegetarian mempunyai rerata yang lebih tinggi (21,09) bila dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian (20,78).

Tabel 5.2. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Kelompok Umur Tipe Diet

Vegetarian (%) Non- Vegetarian (%) Umur

<20 tahun 12 (32,4) 17 (53,1)

21-25 tahun 20 (54,1) 15 (46,9)

26-30 tahun 3 (8,1) 0 (0)

31-35 tahun 2 (5,4) 0 (0)

Total 37 (100) 32(100)

Pada tabel 5.2 terlihat bahwa orang dengan diet vegetarian mempunyai sebaran kelompok usia yang lebih banyak pada usia muda dengan rincian umur <20 tahun berjumlah 12 orang (32,4%), 21-25 tahun berjumlah 20 orang (54,1%), 26-30 tahun berjumlah 3 orang (8,1%), dan 31-35 tahun berjumlah 2 orang (5,4%). Pada diet non-vegetarian sebaran kelompok usia didapat umur <20 tahun berjumlah 17 orang (53,1%), 21-25 tahun berjumlah 15 orang (46,9%), sedangkan pada kelompok usia 26-30 tahun, dan usia 31-35 tahun tidak diperoleh subjek penelitian.


(32)

Tabel 5.3 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Tipe Diet

Vegetarian n (%)

Non-Vegetarian n(%) Jenis Kelamin

Laki-laki 17 (45,9) 15 (46,9)

Perempuan 20 (54,1) 17 (53,1)

Total 37 (100) 32(100)

Pada tabel 5.3 disajikan distrisbusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin. Pada penelitian ini didapati jumlah subjek yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 32 orang (46,4%) dan perempuan sebanyak 37 orang (53,6%). Dari kelompok vegetarian didapatkan 45,9% (17 orang) berjenis kelamin laki-laki dan ini hampir sama di kelompok non-vegetarian yaitu 46,9% (15 orang). Sedangkan distribusi untuk yang berjenis kelamin perempuan juga hampir sama yaitu 54,1% (20 orang) untuk kelompok vegetarian dan 53,1% (17 orang) untuk kelompok non-vegetarian.Pada penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa rata-rata tekanan darah sistol pada laki-laki adalah 110,75±8,92 mmHg, sedangkan pada perempuan 104,32±9,06 mmHg dengan p 0,005. Rata-rata tekanan darah diastol pada laki-laki adalah 70,59±8,94 mmHg dan pada perempuan 68,24±8,18 mmHg dengan nilai p 0,153.


(33)

Tabel 5.4 Sebaran Lama Diet yang Dilakukan Kelompok Diet Vegetarian dan Tekanan Darah Sistol dan Diastol

Lama Melakukan

Diet Vegetarian n %

Sistol (mmHg)

Diastol (mmHg) < 1 tahun 2 5,4 115,00 ±7,07 75,00 ± 7,07 1-2 tahun 8 21,6 107,50 ± 8,45 65,63 ± 8,21 3-5 tahun 12 32,4 106,58 ± 8,09 68,08 ± 9,74 >5 tahun 15 40,6 109,67 ± 8,95 67,33 ± 9,79 Data sistol dan diastol disajikan dalam Mean ± SD

Pada tabel 5.4 diperoleh bahwa sebaran diet vegetarian dibawah 1 tahun sebanyak 2 orang (5,4%), 1-2 tahun sebanyak 8 orang (21,6%), 3-5 tahun sebanyak 12 orang (32,4%), dan sebanyak 15 orang (40,6%) yang telah melakukan diet vegetarian lebih dari 5 tahun. Pada tabel 5.4 terlihat juga bahwa melakukan diet vegetarian kurang dari 5 tahun dijumpai penurunan tekanan darah dan akan meningkat kembali setelah 5 tahun, sedangkan pada tekanan darah diastol dijumpai hasil yang tidak konstan.


(34)

Tabel 5.5 Distribusi Tipe Vegetarian dan Rerata Tekanan Darah Sistol Diastol

Tipe Vegetarian n (%) Sistol

(mmHg)

Diastol (mmHg) Vegan 5(13,5) 110,80 ± 9,12 70,40 ± 9,52 Ovovegan 21(56,8) 109,76 ± 8,58 67,14 ± 9,43

Lactovegan 1(2,7) - -

LactoOvovegan 10(27) 104,50 ± 7, 61 66,50 ± 9,44 Keterangan: Data pada lactovegan hanya 1 orang sehingga tidak dapat ditampilkan nilai rerata nya. Nilai yang didapat pada pengukuran tekanan darah sistol dan diastol lactovegan adalah 110 mmHg dan 75 mmHg. Data pada sistol dan diastol disajikan dalam mean ± SD .

Pada tabel 5.5 diperoleh bahwa dari 37 orang yang melakukan diet vegetarian, 5 orang (13,5%) melakukan diet jenis vegan, 21 orang (56,8 %) melakukan diet jenis ovovegan, 10 orang (27 %) melakukan diet jenis lactoovovegan dan hanya 1 orang (2,7%) yang melakukan diet jenis lactovegan. Dari tabel juga terlihat rerata tekanan darah sistol dan diastol lactoovovegan memiliki nilai rerata tekanan darah yang lebih rendah (104,5 mmHg dan 66,5 mmHg) dibandingkan dengan yang lainnya yaitu vegan (110,8 mmHg dan 70,4 mmHg), Ovovegan (109,76 mmHg dan 67,14 mmHg).


(35)

Tabel 5.6 Hubungan, Rerata dan Perbedaan Tekanan Darah Sistol dan Diastol pada Kelompok Vegetarian dan Non- Vegetarian

Vegetarian Non-Vegetarian

p mean ±SD med min maks mean ±SD med min maks Sistol

(mmHg)

108,49 ±

8,41 110 95 120

105,94±

10,58 105 80 125 0,393 Diastol

(mmHg)

67,62 ±

9,21 70 50 90

71,31±

7,40 71 60 80 0,061 Keterangan : Data tidak berdistribusi normal. p didapat dari uji Mann-Whitney U. med : median, min : minimum, maks : maksimum

Pada tabel 5.6 diperoleh rerata tekanan darah sistol dan diastol subjek penelitian kelompok diet vegetarian adalah 108,49 mmHg dan 67,62 mmHg, sedangkan rerata tekanan darah sistol dan diastol subjek penelitian kelompok diet non-vegetarian adalah 105,94 mmHg dan 71,31 mmHg. Kelompok diet vegetarian mempunyai tekanan darah sistol yang lebih tinggi dibandingkan kelompok non-vegetarian yaitu 2,55 mmHg sedangkan pada tekanan darah diastol, kelompok diet vegetarian mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok diet non-vegetarian sebesar 3,69 mmHg.

5.2. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Maha Vihara Maitreya dan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, diperoleh data melalui kuesioner dan pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah maka data tersebut dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pembahasan berikut ini.

Pada penelitian ini didapatkan bahwa distribusi subjek yang melakukan diet vegetarian lebih banyak pada kelompok usia 21-25 tahun. Hal ini bearti bahwa semakin banyak orang yang dalam usia mudanya mulai melakukan diet vegetarian baik untuk kepercayaan ataupun kesehatan.


(36)

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tekanan darah sistol dan diastol berjenis kelamin laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan. Perbedaan yang terjadi ini didasari oleh karena perbedaan kadar hormon androgen dan estrogen, dimana hormon androgen yang lebih tinggi pada laki-laki dapat menaikkan tekanan darah, sedangkan hormon estrogen yang lebih tinggi pada perempuan dapat menurunkan tekanan darah (Reckelhoff, 2001).

Berdasarkan tabel 5.4, terlihat bahwa lama diet vegetarian dapat mempengaruhi tekanan darah. Pada subjek penelitian dengan diet vegetarian kurang dari 5 tahun mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan diet vegetarian yang telah dilakukan lebih dari 5 tahun. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yang et al (2011) yang didapati bahwa tekanan darah pada kelompok vegetarian yang telah melakukan diet vegetarian kurang dari 6 tahun lebih rendah dibandingkan dengan kelompok vegetarian yang telah melakukan diet lebih dari 6 tahun dengan hasil yang signifikan yaitu p bernilai 0,048. Hal ini didasari oleh karena diet vegetarian cenderung mengalami defisiensi asam lemak omega-3, kalsium, vitamin D, vitamin B-12 dan zinc (American Dietetic Association/ ADA, 2009). Selain itu, pada vegetarian kadar Eicosapentanoic acid (EPA) dan Docosahexanoic acid (DHA) lebih rendah dibandingkan dengan non-vegetarian yang dimana zat tersebut berperan sebagai kardioprotektif (Craig, 2009).

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tekanan darah diet jenis vegan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis diet ovovegan ataupun lactoovovegan (tabel 5.5). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena jenis vegan lebih rentan untuk mengalami defisiensi kalsium, sehingga mempunyai tekanan darah yang lebih tinggi dibanding tipe lainnya. Menurut Nguyen (2013) asupan kalsium dapat menurunkan tekanan darah hingga 1,8 mmHg untuk sistol dan 0,99 mmHg untuk diastol.

Menurut Yokohama et al (2014), dari hasil penelitian meta analisis nya mendapatkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah sistol dan diastol pada kelompok vegetarian dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu sebesar 4,8 mmHg untuk sistol dan 2,2 mmHg untuk diastol. Hal ini tidak sesuai


(37)

dengan tabel 5.6, dimana tekanan darah kelompok vegetarian lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian. Hal ini dikarenakan perbedaan usia dan IMT subjek penelitian. Menurut Mungreiphy(2011), semakin tinggi usia seseorang maka terjadi kenaikan tekanan darah yang konstan pada orang tersebut. Hal ini dikarenakan elastisitas pembuluh darah yang menurun (Lilly, 2011). Pada penelitian Yokohama et al usia rerata subjek penelitiannya adalah 44,5 tahun, sedangkan pada penelitian ini rerata usia subjek penelitian adalah 22,2 tahun.

Menurut penelitian Yang et al (2011), rerata IMT pada kelompok vegetarian lebih rendah dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu 23,6 ± 4,0 dengan 24,4 ± 2,7 . Pada tabel 5.1, didapatkan hasil yang berbeda dimana rerata IMT pada kelompok vegetarian lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu 21,09 ± 1,29 dan 20,78 ± 1,41. IMT lebih berpengaruh terhadap tekanan darah di bandingkan dengan diet vegetarian. IMT cenderung lebih rendah pada kelompok vegetarian dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian, sehingga pengaruh diet vegetarian terhadap IMT berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah (ADA/ 2009). Hal ini dikarenakan IMT yang tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah melalui sekresi angiotensinogen oleh adiposit, peningkatan kekentalan darah akibat sekresi profibrinogen dan plasminogen activator inhibitor (PAI) oleh adiposit dan peningkatan volume darah dikarenakan peningkatan massa tubuh (Lilly, 2011).

Pada penelitian Yang et al (2011), perbedaan tekanan darah sistol dan diastol pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian memberikan hasil yang signifikan yaitu mempunyai nilai p < 0,001. Hasil yang didapati pada penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Yang et al yang di karenakan perbedaan IMT dan usia.


(38)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bawah pada penelitian ini :

1. Rerata usia pada kelompok vegetarian adalah 22,27 ± 3,57 tahun dan non-vegetarian adalah 20,19 ± 0,93 tahun; Sebaran jenis kelamin pada kelompok vegetarian yang berjumlah 37orang subjek penelitian (53,6%) adalah 20 orang perempuan (54,1%) dan 17 orang (45,9%) laki-laki, sedangkan pada kelompok non-vegetarian yang berjumlah 32 orang subjek penelitian (46,4%) adalah 17 orang perempuan (53,1%) dan 15 orang (46,9%) adalah laki-laki. 2. Rerata indeks massa tubuh kelompok vegetarianadalah 21,09 ± 1,29Kg/m²

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu 20,78 ± 1,41 Kg/m²

3. Kelompok diet vegetarian dengan lama diet vegetarian lebih dari lima tahun merupakan kelompok yang terbanyak yaitu 15 orang (40,6%), diikuti kelompok lama diet 3-5 tahun sebanyak 12 orang (32,4%), 1-2 tahun sebanyak 8 orang (21,6%) dan kurang dari satu tahun sebanyak 2 orang ( 5,4%).

4. Jenis vegetarian yang paling banyak dilakukan adalah diet ovovegan, yaitu sebanyak 21 orang (56,8%), diikuti dengan lactoovovegan 10 orang (27%), vegan 5 orang (13,5%) dan lactovegan sebanyak 1 orang (2,7%).

5. Rerata tekanan darah sistol dan diastol kelompok vegetarian adalah 108,49 ± 8,41 mmHg dan 67,62 ± 9,21 mmHg, lebih tinggi dibandingkan dengan rerata tekanan darah sistol dan diastol kelompok vegetarian yaitu 105,94 ± 10,58 mmHg dan 71,31 ± 7,40 mmHg.

6. Tidak ada hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian dikarenakan p value bernilai di atas 0,05 dengan rincian p value sistol 0,393 dan p value diastol 0,061.


(39)

6.2. Saran

Untuk yang melakukan diet vegetarian terutama jenis vegan diharapkan memperhatikan kebutuhan gizinya seperti protein, zat besi, zinc, iodin, kalsium, vitamin D, vitamin B 12 dan asam lemak omega-3 dengan beragam makanan, makanan yang difortifikasi, ataupun dari suplemen.

Untuk yang melakukan diet non-vegetarian diharapkan untuk tetap memperhatikan gaya hidup termasuk asupan, pola makan, dan olah raga yang bertujuan mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan peningkatan tekanan darah.

Untuk peneliti selanjutnya yang ingin membuat penelitian mengenai hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian diharapkan dapat mengambil data untuk menilai asupan nutrisi dari kedua kelompok, untuk mengetahui apakah asupan nutrisi berlebih atau tidak dan meniliti subjek penelitian dengan usia yang lebih besar.


(40)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Vegetarian

Mengubah gaya hidup merupakan salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesehatan. Gaya hidup yang dapat dirubah seperti intensitas olah raga, mengurangi minuman beralkohol dan mengubah diet mereka. Sekarang ini banyak orang yang telah mengubah diet mereka untuk meningkatkan kesehatannya. Salah satunya adalah diet vegetarian (Williams, 2009).

2.1.1. Tipe Vegetarian

Menurut Fernandez dan Adams (2008), diet vegetarian terdiri dari berbagai jenis tipe. Vegan adalah orang yang hanya mengkonsumsi kacang-kacangan, buah-buahan, sayur-mayur, padi-padian, dan biji-bijian. Tidak mengkonsumsi produk dari hewan seperti telur,susu,produk susu seperti keju,daging merah,daging unggas, dan makanan laut. Lacto-vegetarian yaitu orang yang mengkonsumsi susu, produk susu, kacang-kacangan, buah-buahan, sayur-mayur, padi-padian, dan biji-bijian. Mereka tidak mengkonsumsi telur, daging merah, daging unggas, ataupun makanan laut. Ovo-vegetarian yaitu orang yang mengkonsumsi telur, kacang-kacangan, buah-buahan, sayur-mayur, padi-padian, dan biji-bijian. Mereka tidak mengkonsumsi susu, produk susu, daging merah, daging unggas, ataupun makanan laut. Lacto-ovo vegetarian yaitu orang yang mengkonsumsi susu, produk susu, telur, kacang-kacangan, buah-buahan, sayur-mayur, padi-padian, dan biji-bijian. Mereka tidak mengkonsumsi daging merah, daging unggas ataupun makanan laut.

Pollo –vegetarian ,secara teknis diet ini tidak termasuk kedalam diet vegetarian, tetapi pada budaya populer disebut sebagai “vegetarian”. Mereka mengkonsumsi susu, produk susu, telur,kacang-kacangan, buah-buahan, padi-padian, sayur-mayur, biji-bijian, dan daging unggas. Makanan laut dan daging merah tidak termasuk dalam diet ini. Pesco-vegetarian, secara teknis diet ini juga tidak termasuk kedalam diet vegetarian. Mereka mengkonsumsi susu, produk


(41)

susu, telur, kacang-kacangan, buah-buahan, padi-padian, sayur mayur, biji-bijian, dan makanan laut. Daging merah dan daging unggas tidak dikonsumsi oleh penganut diet pesco-vegetarian (Fernandez & Adams, 2008).

2.1.2. Kelebihan Diet Vegetarian

Menurut Williams (2009) diet vegetarian menurunkan resiko untuk menderita berbagai penyakit kronik seperti hipertensi, obesitas, penyakit jantung, stroke, dan beberapa tipe kanker. Hal ini disebabkan oleh karena diet vegetarian mempunyai kandungan lemak dan kolesterol yang lebih rendah, kandungan magnesium, kalium, serat dan phytochemical yang lebih tinggi dibanding dengan omnivora (American Dietic Association/ADA, 2009)

Diet vegetarian menurunkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular dikarenakan mereka mempunyai kadar kolesterol total dan kolesterol LDL ( Low density Lipoprotein) 32% dan 44% lebih rendah dibandingkan dengan omnivora. Obesitas merupakan resiko utama untuk menderita penyakit kardiovaskular, sehingga indeks massa tubuh(IMT) yang lebih rendah pada vegetarian juga salah satu faktor untuk menurunkan terjadinya penyakit kardiovaskular. Selain itu, konsumsi gandum, kacang kedelai, dan kacang-kacangan lainnya yang lebih sering dikonsumsi para vegetarian juga mempunyai efek kardioprotektif. (Craig, 2009)

Antioksidan dan phytochemical seperti phenol, isoflavon, merupakan kandungan zat yang tidak mempunyai nilai nutrisi tetapi berperan penting pada proses metabolisme tubuh. Phytochemical sering disebut sebagai nutraceuticals

yaitu kandungan makanan yang memberikan keuntungan pada kesehatan. Beberapa peran phytochemical pada metabolisme tubuh adalah mendektosifikasi zat karsinogenik, menekan sintesis DNA (Deoxyribosa Nucleic Acid) dan protein, mencegah terbentuknya radikal bebas yang terlalu banyak. Oleh karena alasan inilah diet vegetarian dapat menurunkan resiko terjadinya kanker (Williams, 2009).


(42)

Untuk mendapatkan variasi phytochemical pada diet dianjurkan untuk mengkonsumsi lima atau lebih makanan yang berbeda warna pada sayur dan buah. Sayuran berwarna merah seperti tomat mengandung likopen yang mencegah terjadinya kanker prostat. Warna biru atau ungu seperti terong mengandung antosianin yang menurunkan tekanan darah dan resiko penyakit jantung. Warna kuning atau orange seperti wortel mengandung karotenoid yang juga menurunkan resiko penyakit jantung. Warna hijau seperti brokoli mengandung sulforaphane yang mencegah terjadinya kanker. Warna putih atau coklat seperti bawang putih mengandung allicin yang dapat menurunkan kadar kolesterol (Williams, 2009).

Menurut Craig (2009), orang yang memakan daging merah dalam jumlah banyak meningkatkan kejadian kanker hingga 60% dibanding dengan orang yang memakan dalam jumlah sedikit. Anak-anak dan remaja yang mengkonsumsi produk kacang kedelai seperti susu kedelai yang mengandung isoflavon mengurangi kejadian kanker payudara dan kanker kolorektal dikemudian hari. 2.1.3. KekuranganDiet Vegetarian

Diet vegetarian merupakan diet yang sehat dan dapat menurunkan resiko berbagai penyakit, tetapi diet vegetarian juga dapat menyebabkan defisiensi kalori, lemak, mineral, vitamin, dan protein. (Williams,2009)

Defisiensi kalori dapat terjadi karena diet vegetarian mempunyai kalori yang lebih rendah, tetapi hal ini dapat ditanggulangi dengan memakan makanan yang tinggi kalori seperti jagung, kentang, ubi, produk pasta, apulkat, kacang-kacangan. Disisi lain, karena kandungan kalori yang rendah maka kadang kala diet vegetarian juga di pakai untuk orang yang ingin menurunkan berat badan atau untuk menjaga berat badan mereka. (Williams, 2009)

Diet vegetarian kaya akan asam lemak omega-6, tetapi tidak kaya akan asam lemak omega-3. Pada diet vegetarian kadar Eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) lebih rendah dibandingkan dengan yang non-vegetarian. EPA dan DHA merupakan asam lemak yang penting untuk kesehatan kardiovaskular, selain itu juga untuk perkembangan mata dan otak. Walaupun EPA dan DHA dapat dikonversi oleh tubuh melalui asam linolenat, asam lemak


(43)

omega-3 yang terdapat pada sayuran, tetapi hasilnya tidak signifikan. Konversi dari asam linolenat akan meningkat apabila kadar asam lemak omega-6 tidak terlalu tinggi. Sumber diet yang mengandung kadar asam linolenat adalah kacang walnut dan minyak canola (ADA, 2009).

Kadar mineral seperti kadar zat besi, zinc, iodin, dan kalsium dapat mengalami defisiensi. Hal ini dikarenakan kandungan fitat dan oksalat yang terkandung pada sayuran dapat mengikat mineral tersebut sehingga tidak dapat diabsopsi oleh tubuh (Williams, 2009). Defisiensi mineral dapat dicegah dengan beberapa teknik pengolahan makanan seperti perendaman kacang-kacangan, dan roti yang beragi, hal ini dapat mengurangi kandungan fitat. Selain dengan teknik pengolahan makanan, mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C juga dapat meningkatkan absopsi dari zat besi dan zinc. (ADA, 2009)

Makanan yang mengandung zat besi dalam kadar tinggi adalah sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, kismis dan produk makanan yang telah di fortifikasi. Sedangkan zinc yang berperan untuk penyembuhan luka dapat diperoleh melalui produk kacang kedelai, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Pada individual yang tidak mengkonsumsi sumber iodin seperti garam ber-iodin dan sayuran dari laut dapat menyebabkan defisiensi iodin karena kandungan iodin pada sayur-mayur hanya sedikit (ADA, 2009). Kalsium yang berperan penting untuk tulang dan gigi dapat diperoleh dari produk susu, brokoli, dan juga susu kedelai yang telah di fortifikasi kalsium (Fernandez& Adams, 2008).

Defisiensi vitamin yang dapat terjadi pada vegetarian adalah defisiensi vitamin B12, karena vitamin ini tidak terdapat pada sayur-mayur. Vitamin B12 hanya terdapat pada produk hewani seperti daging, susu, produk susu dan ikan. Pada diet vegetarian tipe lacto-ovo vegetarian mungkin tidak akan mengalami defisiensi, tetapi pada vegetarian tipe vegan maka diperlukan vitamin B12. Vegetarian tipe vegan dapat memperoleh vitamin B12 dari susu kedelai yang difortifikasi atau dari suplemen. Jika seseorang tidak terpapar oleh sinar matahari, maka para vegetarian perlu mengkonsumsi suplemen vitamin D dan makanan yang difortifikasi, karena vitamin D tidak ditemukan di sayur-mayur (Williams, 2009).


(44)

Untuk mencukupi kebutuhan asam amino essensial pada diet vegetarian, maka individual tersebut harus mengkombinasikan dietnya. Contohnya, kacang merah dan kacang kedelai mempunyai kadar metionin yang sedikit oleh karena itu harus dikombinasikan padi-padian seperti jagung, beras yang mempunyai kadar metionin tinggi. Tetapi pada padi-padian kadar lisin hanya sedikit sehingga perlu dikombinasi kan dengan kacang merah yang mempunyai kadar lisin tinggi sehingga dapat diperoleh kadar asam amino essensial yang cukup bagi tubuh (Fernandez& Adams, 2008)

2.2 Tekanan Darah 2.2.1. Definisi

Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah (Guyton, 2006). Tekanan darah yang meningkat di atas batas normal (hipertensi) merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner, stroke , gagal jantung , gagal ginjal,pendarahan pada retina yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan (Lilly, 2011).

2.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah

Menurut Lilly (2011) tekanan darah di pengaruhi oleh cardiac ouput (CO) dan total peripheral resistance (TPR), sehingga dapat dirumuskan sebagai tekanan darah = CO x TPR. Cardiac ouput adalah jumlah darah yang di pompakan oleh jantung per menit. Cardiac output ditentukan oleh stroke volume (SV) dan heart rate (HR) .

Stroke volume adalah jumlah darah yang dipompakan jantung per kuncup. heart rate adalah kecepatan denyut jantung permenit. Stroke volume dipengaruhi oleh tiga hal yaitu preload, kontraktilitas, dan afterload. Preload dikaitkan dengan jumlah darah yang kembali ke jantung dan menyebabkan regangan pada otot jantung. Semakin regang otot jantung, maka semakin kuat pula otot jantung memompa darah. Hal ini dikenal dengan hukum Frank-Starling. Kontraktilitas adalah kekuatan jantung untuk memompa dan ini dipengaruhi oleh preload dan aflterload. Afterload adalah tekanan yang diperlukan untuk membuka katup


(45)

semilunar. Semakin tinggi afterload maka stroke volume yang dihasilkan juga semakin sedikit (Tortora, 2012).

Heart rate adalah kecepatan denyut jantung permenit. Heart rate dikendalikan melalui beberapa cara yaitu melalui sistem saraf dan sistem kimia. Pada sistem saraf, heart rate di kendalikan oleh cardiovascular center yang akan membuat heart rate menurun melalui saraf parasimpatis ataupun meningkat melalui saraf simpatis sesuai dengan kebutuhan. Cardiovascular center mendapatkan impulsnya melalui sistem limbik, hypotalamus, baroreseptor yang terdapat pada arkus aorta dan sinus karotis, dan melalui kemoreseptor(Tortora, 2012) .

Hormon dan kation yang merupakan bagian dari sistem kimia juga berperan penting mengatur heart rate. Hormon epinefrin, norepinefrin, dan tiroid berperan untuk meningkatkan heart rate dan kontraktilitas dari jantung. Kation yang berperan untuk aksi potensial di saraf dan serat otot adalah kalium,kalsium, dan natrium. Apabila kadar kalium tinggi pada darah maka dapat menurunkan heart rate dan kontraktilistas, sedangkan kalsium yang tinggi pada interstitial dapat meningkatkan heart rate dan kontraktilitas. Selain faktor kimia dan faktor saraf ada beberapa faktor lagi yang dapat mengatur heart rate seperti usia, temperatur tubuh. Heart rate terlihat lebih tinggi pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa, sedangkan apabila seseorang yang sedang mempunyai suhu tubuh yang meningkat maka akan menyebabkan peningkatan heart rate juga. (Tortora, 2012) .

Total peripheral resistance adalah tahanan pada aliran darah yang terjadi dikarenakan pergesekan antara darah dan dinding pembuluh darah. TPR dipengaruhi oleh diameter lumen pembuluh darah dan kekentalan darah. Diameter lumen pembuluh darah dipengaruhi langsung oleh sistem saraf, apabila reseptor

alfa(α) di aktivasi maka diameter pembuluh darah akan mengecil sehingga meningkatkan TPR, jika reseptor beta (β) yang diaktivasi maka diameter

pembuluh darah akan membesar sehingga menurunkan TPR. Apabila pembuluh darah vena yang mengecil maka jumlah darah yang kembali ke jantung akan


(46)

meningkat dan meningkatkan tekanan darah oleh karena preload yang meningkat.(Tortora, 2012).

Selain melalui sistem saraf, diameter pembuluh darah juga dapat di kendalikan oleh regulator lokal dan hormon yang bersirkulasi. Regulator lokal adalah zat yang terdapat di sekitar pembuluh darah. Regulator lokal yang dapat membuat vasokonstriksi adalah endotelin, thromboxan A2, serotonin yang dikeluarkan oleh platelet. Regulator lokal yang dapat membuat vasodilatasi adalah nitrit oksida (NO), kinin, penurunan kadar pH, laktat, peningkatan kadar kalium, peningkatan kadar CO2 dan penurunan kadar O2. Hormon yang berperan dalam perubahan diameter pembuluh darah adalah histamin yang menyebabkan vasodilatasi dan epinefrin, norepinefrin, vasopresin yang menyebabkan vasokonstriksi. (Ganong, 2010 ).

Kekentalan darah adalah perbandingan antara sel darah merah dan plasma darah, apabila sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan plasma darah seperti pada keadaan polycythemia maka dapat meningkatkan tekanan darah. Volume plasma darah diatur oleh beberapa hormon yaitu anti diuretik hormon (ADH), Atrial natriuretic peptide (ANP), dan sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA). Hormon ADH akan disekresikan apabila terjadi dehidrasi atau penurunan volume darah. Hormon ADH akan meningkatkan absorpsi air di tubulus ginjal sehingga terjadi peningkatan volume darah. ANP adalah peptida yang disekresi oleh sel jantung yang berada di atrium. Sel ini akan mensekresikan ANP apabila atrium jantung terlalu regang. ANP akan menurunkan volume darah dengan cara meningkatkan ekskresi natrium dan air. RAA merupakan satu kesatuan yang berkerja sama untuk meningkatkan volume darah. Renin yang di sekresi oleh sel juxtaglomerular berkerja sama dengan angiotensin converting enzym (ACE) menjadi angiotensin II yang berperan sebagai vasokonstriktor dan menstimulasi sekresi aldosteron. Aldosteron berfungsi untuk meningkatkan reabsorpsi natrium dan air oleh ginjal sehingga meningkatkan volume intravaskular. (Tortora, 2012)


(47)

2.2.3. Pengukuran Tekanan Darah

Tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan beberapa cara yaitu dengan secara manual menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop ataupun dengan secara otomatis menggunakan sphygmomanometer elektronik. Untuk mendapatkan tekanan darah yang akurat maka sphygmomanometer perlu di cek dan di validasi, tenaga kerja yang telah terlatih dan posisi pasien yang tepat. Seseorang yang akan di cek tekanan darahnya, idealnya harus duduk dulu selama 5 menit dengan kaki dilantai dan lengan berada sejajar dengan jantung. Kafein, olah raga, dan merokok harus dihindari 30 menit sebelum dilakukan pengukuran. Pengukuran tekanan darah dalam posisi berdiri dianjurkan dilakukan berkala terutama pada orang yang mempunyai hipotensi postural. Ukuran mansetyang pas (setidaknya mengelilingi 80 persen dari lengan) harus diperhatikan untuk mendapatkan tekanan darah yang akurat. Pengukuran tekanan darah setidaknya dilakukan dua kali dan diambil nilai tengahnya (JNC VII, 2003).

Untuk melakukan pengukuran, pertama kita melakukan palpasi pada arteri radialis dan kita pompa manset hingga arteri radialis tidak teraba. Kemudian kita pompa mansetlebih 20-30mmHg dari saat arteri radialis tidak teraba. Manset di buka dengan kecepatan 2 mmHg per detik pada saat dilakukan auskultasi di arteri brakialis. Suara korotkoff yang terdengar pertama kali adalah tekanan darah sistol dan suara korotkoff yang terakhir adalah tekanan darah diastol (JNC VII, 2003). Sistol adalah tekanan kontraksi dan pengosongan darah dari ruang jantung sedangkan diastol adalah relaksasi dan tekanan pengisian pada ruang jantung. (Sherwood, 2007)

2.2.4 Klasifikasi Tekanan Darah

Menurut The Seventh Report of the Joint National Commitee ( JNC VII, 2003) tekanan darah dibagi atas beberapa bagian seperti yang tertampil pada tabel berikut.


(48)

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan darah

Klasifikasi tekanan darah Tekanan darah sistolik(mmHG)

Tekanan darah diastolik (mmHG)

Normal <120 Dan <80

Prehipertensi 120-139 Atau 80- 89

Hipertensi tingkat 1 140-159 Atau 90-99

Hipertensi tingkat 2 ≥160 Atau ≥100

(Sumber: JNC VII, 2003)

2.3 Hubungan Diet Vegetarian dengan Tekanan Darah

Diet vegetarian merupakanpolamakan yang kaya akan sumber kalium, serat dan magnesium. Kalium yang tinggi pada darah dapat menurunkan tekanan darah dengan cara menginhibisi reabsorpsi natrium pada tubulus proksimal ginjal. Apabila kadar kalium rendah dalam darah maka kalium akan di reabsropsi bersamaan dengan natrium sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Selain dengan menginhibisi reabsorpsi natrium, kalium juga merelaksasikan otot polos dengan cara hiperpolarisasi pada potensial membran sehingga mengalami vasodilatasi (Nguyen, 2013).

Magnesium merupakan mineral yang berperan untuk kontraktilitas otot, kepekaan saraf dan mengaktivasi sistem enzim (Dewoto, 2009). Menurut Hedayati (2011) orang-orang yang mengkonsumsi magnesium mempunyai tekanan darah yang lebih rendah. Tekanan darah sistolik turun hingga 12mmHg dan tekanan darah diastolik turun 8mmHg pada orang yang mengonsumsi magnesium dalam jumlah banyak.Serat merupakan makanan yang tidak dapat dicerna oleh sistem perncernaan tubuh tetapi serat dapat menurunkan tekanan darah seseorang dengan mekanisme yang belum diketahui (Nguyen, 2013).


(49)

Beberapa tumbuhan seperti bawang putih dapat menurunkan tekanan darah sistolik hingga 16.3 mmHg dan tekanan darah diastolik hingga 9.33 mmHg. (Nguyen,2013). Menurut Katzung (2006) bawang putih dapat menurunkan tekanan darah karena mempengaruhi elastisitas pembuluh darah dengan cara membuka saluran kalium pada otot polos, menginhibisi angiotensin-coverting agent, dan menstimulasi sintesis dari nitric oksida sehingga dapat menurunkan tekanan darah.


(50)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah (Guyton, 2006). Tekanan darah di ukur dengan menggunakan sphygmomanometer dalam satuan milimeter air raksa (mmHg) pada arteri brakialis di lengan,dimana tekanan disana hampir sama dengan tekanan darah pada saat darah keluar dari jantung (Oxford, 2011). Normalnya tekanan darah seseorang yang berusia ≥ 18 tahun dibawah 120mmHg untuk sistol dan dibawah 80mmHg untuk diastol (Joint National Comittee-VII/JNC VII, 2003).Tekanan darah yang meningkat di atas batas normal (hipertensi) merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, gagal ginjal, dan perdarahan pada retina yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan(Lilly, 2011).

Sebanyak 7,5 juta penduduk dunia meninggal diakibatkan oleh peningkatan tekanan darah, sekitar 12.8 % dari seluruh penyebab kematian di dunia. Di Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara kedua tertinggi dengan prevalensi hipertensi sebesar 41% setelah Myanmar yang mempunyai prevalensi 42% (World Health Organization/ WHO,2008).

Menurut Riset Kesehatan Dasar/ RISKESDAS (2013) prevalensi hipertensi pada penduduk ≥ 18 tahun di Sumatera Utara mencapai hasil yang cukup tinggi yaitu 24,7% dari semua penduduk di Sumatera Utara. Bangka Belitung merupakandaerah dengan prevalensi hipertensi tertinggi (30,9%), diikuti oleh Kalimantan Selatan (30,8%),Kalimantan Timur (29,6%),dan Jawa Barat (29,4%). Total prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8% dengan rincian 28,8%dari seluruh penduduk yang mempunyai jenis kelamin perempuan dan 22,8% dari seluruh penduduk yang mempunyai jenis kelamin laki-laki. Prevalensi hipertensi cenderung lebih tinggi pada penduduk yang tinggal di perkotaan (26,1%) daripada di perdesaan (25,5%). Hal ini mungkin disebabkan oleh dietyang tidak sehat .


(51)

Banyak orang telah mengubah diet mereka untuk meningkatkan kesehatan mereka. Salah satu diet yang diterapkan saat ini adalah diet vegetarian. Seorang vegetarian adalah orang yang hanya memakan sayur-mayur saja (Williams, 2009).Seorang vegetarian mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang memakan daging dan sayuran. Selain tekanan darah yang lebih rendah,vegetarian juga mempunyai profil lipid (kolesterol Low Density Lipoprotein/LDL), indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah, dan ketebalan pembuluh darah yang lebih tipis dibandingkan dengan orang yang memakan daging dan sayuran(Yanget al,2009; Fraser,2009; Yokohama et al,2014).

Banyaknya penduduk yang menderita hipertensi di perkotaan mungkin disebabkan diet yang tidak sehat seperti mengkonsumsijunk food dan fast food yang berlebihan sehingga IMT dan profil lipid seseorang meningkat yang merupakan salah satu faktor resiko untuk menderita hipertensi.Namun, diet vegetarian

jugamempunyairisikoterhadapterjadinyaberbagaipenyakitkardiovaskularsepertipe nyakitjantungkoronerkarenamengalamidefisiensi vitamin B12 yang berkaitandenganfaktorrisikohipertensi (Raymond dan Couch, 2012).

Pada saat ini, penelitian tentang tekanan darah dengan pola makan kelompok vegetarian dan non-vegetarian belum ada di kota Medan, sehingga perlu di lakukan penelitian ini. Penelitian ini melihat pengaruh tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian dengan menggunakan parameter tekanan darah dan kuesioner.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :Apakah terdapat hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarianberusia 18-35 tahun?


(52)

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk melihat hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarianberusia 18-35 tahun.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahuisebaran subyek penelitian berdasarkan karakteristik demografi meliputi jenis kelamindankelompokusia.

2. Mengetahui rerata indeks massa tubuh (IMT) kelompok vegetarian dan non-vegetarian.

3. Mengetahui sebaran seberapa lama subyek penelitian melakukan diet vegetarian

4. Mengetahui sebaran tipe vegetarian

5. Mengetahuireratatekanandarah sistol dan diastol kelompok vegetarian dan non-vegetarian.

1.4. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat di bidang penelitian, pendidikan mau pun di pelayanan masyarakat. Berikut manfaat yang diharapkan : Penelitian :

Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai hubungan tekanan darah terhadap kelompok vegetarian dan non-vegetarian.

Pendidikan:

Penelitian ini diharapkan sebagai sarana untuk melatih berpikir secara logis dan sistematis serta mampu menyelenggarakan suatu penelitian berdasarkan metode yang baik dan benar.


(53)

Pelayanan masyarakat :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang benar bagi masyarakat tentang hubungan tekanan darah terhadap kelompok vegetarian dan non-vegetarian.


(54)

ABSTRAK

Latar Belakang: Tekanan darah yang tinggi merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, gagal ginjal dan gangguan penglihatan. Salah satu cara untuk menjaga agar tekanan darah tetap normal yaitu dengan diet yang sehat, seperti diet vegetarian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non vegetarian pada kelompok usia 18-35 tahun.

Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional pada 69 subjek penelitian. Sampel diperoleh dengan cara consecutive sampling dan simple random sampling. Dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah, dan diberikan kuesioner untuk menanyakan tipe diet dan untuk kepentingan kriteria ekslusi pada sampel.

Hasil: Subjek penelitian dengan diet vegetarian mempunyai rerata tekanan darah sistol dan diastol sebesar 108,49 mmHg dan 67,62 mmHg sedangkan pada subyek penelitian dengan diet non-vegetarian mempunyai rerata tekanan darah sistol dan diastol sebesar 105,94 mmHg dan 71,31 mmHg.

Diskusi: Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelompok diet vegetarian dan non-vegetarian dimana p value tekanan darah sistol antar kelompok bernilai 0,393 sedangkan p value diastol 0,061.


(55)

ABSTRACT

Background: High blood pressure is the cardinal risk factor for coronary artery disease, stroke, heart failure, renal failure and vision disturbance. One way to keep the blood pressure in normal condition is to maintain a healthy diet,which is vegetarian diet. The purpose of this study was to know the relation of blood pressure in vegetarian and non-vegetarian group aged 18-35 years.

Method: This researh was done with cross sectional method on 69 people. The subject was obtained by consecutive sampling and simple random sampling. Subject was conducted the measurement of weight, height, blood pressure and given a questionnaire to ask the diet type and needs to exclude the subject.

Result: The vegetarian diet group systolic and diastolic blood pressure was 108,49 mmHg and 67,62 mmHg. While in the non-vegetarian diet group the systolic and diastolic blood pressure was 105,94 mmHg and 71,31 mmHg.

Discussion: In this study there are no significant result between vegetarian and non-vegetarian group which is the p value of systolic blood pressure was 0,393 and diastolic blood pressure was 0,061.


(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah (Guyton, 2006). Tekanan darah di ukur dengan menggunakan sphygmomanometer dalam satuan milimeter air raksa (mmHg) pada arteri brakialis di lengan,dimana tekanan disana hampir sama dengan tekanan darah pada saat darah keluar dari jantung (Oxford, 2011). Normalnya tekanan darah seseorang yang berusia ≥ 18 tahun dibawah 120mmHg untuk sistol dan dibawah 80mmHg untuk diastol (Joint National Comittee-VII/JNC VII, 2003).Tekanan darah yang meningkat di atas batas normal (hipertensi) merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, gagal ginjal, dan perdarahan pada retina yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan(Lilly, 2011).

Sebanyak 7,5 juta penduduk dunia meninggal diakibatkan oleh peningkatan tekanan darah, sekitar 12.8 % dari seluruh penyebab kematian di dunia. Di Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara kedua tertinggi dengan prevalensi hipertensi sebesar 41% setelah Myanmar yang mempunyai prevalensi 42% (World Health Organization/ WHO,2008).

Menurut Riset Kesehatan Dasar/ RISKESDAS (2013) prevalensi hipertensi pada penduduk ≥ 18 tahun di Sumatera Utara mencapai hasil yang cukup tinggi yaitu 24,7% dari semua penduduk di Sumatera Utara. Bangka Belitung merupakandaerah dengan prevalensi hipertensi tertinggi (30,9%), diikuti oleh Kalimantan Selatan (30,8%),Kalimantan Timur (29,6%),dan Jawa Barat (29,4%). Total prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8% dengan rincian 28,8%dari seluruh penduduk yang mempunyai jenis kelamin perempuan dan 22,8% dari seluruh penduduk yang mempunyai jenis kelamin laki-laki. Prevalensi


(2)

Banyak orang telah mengubah diet mereka untuk meningkatkan kesehatan mereka. Salah satu diet yang diterapkan saat ini adalah diet vegetarian. Seorang vegetarian adalah orang yang hanya memakan sayur-mayur saja (Williams, 2009).Seorang vegetarian mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang memakan daging dan sayuran. Selain tekanan darah yang lebih rendah,vegetarian juga mempunyai profil lipid (kolesterol Low Density Lipoprotein/LDL), indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah, dan ketebalan pembuluh darah yang lebih tipis dibandingkan dengan orang yang memakan daging dan sayuran(Yanget al,2009; Fraser,2009; Yokohama et al,2014).

Banyaknya penduduk yang menderita hipertensi di perkotaan mungkin disebabkan diet yang tidak sehat seperti mengkonsumsijunk food dan fast food yang berlebihan sehingga IMT dan profil lipid seseorang meningkat yang merupakan salah satu faktor resiko untuk menderita hipertensi.Namun, diet vegetarian

jugamempunyairisikoterhadapterjadinyaberbagaipenyakitkardiovaskularsepertipe nyakitjantungkoronerkarenamengalamidefisiensi vitamin B12 yang berkaitandenganfaktorrisikohipertensi (Raymond dan Couch, 2012).

Pada saat ini, penelitian tentang tekanan darah dengan pola makan kelompok vegetarian dan non-vegetarian belum ada di kota Medan, sehingga perlu di lakukan penelitian ini. Penelitian ini melihat pengaruh tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian dengan menggunakan parameter tekanan darah dan kuesioner.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :Apakah terdapat hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarianberusia 18-35 tahun?


(3)

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk melihat hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarianberusia 18-35 tahun.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahuisebaran subyek penelitian berdasarkan karakteristik demografi meliputi jenis kelamindankelompokusia.

2. Mengetahui rerata indeks massa tubuh (IMT) kelompok vegetarian dan non-vegetarian.

3. Mengetahui sebaran seberapa lama subyek penelitian melakukan diet vegetarian

4. Mengetahui sebaran tipe vegetarian

5. Mengetahuireratatekanandarah sistol dan diastol kelompok vegetarian dan non-vegetarian.

1.4. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat di bidang penelitian, pendidikan mau pun di pelayanan masyarakat. Berikut manfaat yang diharapkan :

Penelitian :

Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai hubungan tekanan darah terhadap kelompok vegetarian dan non-vegetarian.

Pendidikan:


(4)

Pelayanan masyarakat :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang benar bagi masyarakat tentang hubungan tekanan darah terhadap kelompok vegetarian dan non-vegetarian.


(5)

ABSTRAK

Latar Belakang: Tekanan darah yang tinggi merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, gagal ginjal dan gangguan penglihatan. Salah satu cara untuk menjaga agar tekanan darah tetap normal yaitu dengan diet yang sehat, seperti diet vegetarian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non vegetarian pada kelompok usia 18-35 tahun.

Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional pada 69 subjek penelitian. Sampel diperoleh dengan cara consecutive sampling dan simple random sampling. Dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah, dan diberikan kuesioner untuk menanyakan tipe diet dan untuk kepentingan kriteria ekslusi pada sampel.

Hasil: Subjek penelitian dengan diet vegetarian mempunyai rerata tekanan darah sistol dan diastol sebesar 108,49 mmHg dan 67,62 mmHg sedangkan pada subyek penelitian dengan diet non-vegetarian mempunyai rerata tekanan darah sistol dan diastol sebesar 105,94 mmHg dan 71,31 mmHg.

Diskusi: Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelompok diet vegetarian dan non-vegetarian dimana p value tekanan darah sistol antar kelompok bernilai 0,393 sedangkan p value diastol 0,061.


(6)

ABSTRACT

Background: High blood pressure is the cardinal risk factor for coronary artery disease, stroke, heart failure, renal failure and vision disturbance. One way to keep the blood pressure in normal condition is to maintain a healthy diet,which is vegetarian diet. The purpose of this study was to know the relation of blood pressure in vegetarian and non-vegetarian group aged 18-35 years.

Method: This researh was done with cross sectional method on 69 people. The subject was obtained by consecutive sampling and simple random sampling. Subject was conducted the measurement of weight, height, blood pressure and given a questionnaire to ask the diet type and needs to exclude the subject.

Result: The vegetarian diet group systolic and diastolic blood pressure was 108,49 mmHg and 67,62 mmHg. While in the non-vegetarian diet group the systolic and diastolic blood pressure was 105,94 mmHg and 71,31 mmHg.

Discussion: In this study there are no significant result between vegetarian and non-vegetarian group which is the p value of systolic blood pressure was 0,393 and diastolic blood pressure was 0,061.