Mortalitas Kematian Pengertian – Pengertian

c. Partisipasi dalam angkatan kerja mempunyai hubungan negatif dalam fertilitas. d. Peningkatan ekonomi dan sosial masyarakat Melihat masalah tersebut terdapat variasi pengukuran fertilitas dan setiap pengukuran mempunyai kelemahan dan keuntungannya. Memperhatikan perbedaan antara kematian dan kelahiran tersebut di atas , memungkinkan untuk melaksanakan dua macam pengukuran fertilitas yaitu pengukuran fertilitas tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif. Pengukuran fertilitas kumulatif adalah mengukur jumlah rata – rata yang dilahirkan oleh seorang perempuan sampai batas usia subur. Sedangkan pengukuran fertilitas tahunan adalah mengukur jumlah kelahiran pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut.

2.1.2. Mortalitas Kematian

Mortalitas kematian adalah peristiwa menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran. Dari defenisi di atas terlihat bahwa keadaan mati itu hanya bisa terjadi jika terjadi kelahiran hidup. Dengan kata lain mati tidak akan pernah ada apabila kehidupan tidak ada sedangkan kehidupan dimulai dari lahir hidup. Mortalitas merupakan salah satu dari ketiga komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk. Tinggi rendahnya tingat mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat ksesehatan masyarakat di daera tersebut. Universitas Sumatera Utara Komponen ini bukan saja berpengaruh bagi pemerintah secara keseluruhan melainkan perlu juga bagi pihak swasta, terutama yang berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Konsep mati perlu diketahui guna mendapatkan data kematian yang benar. Dengan kemajuan ilmu kedokteran, kadang – kadang sulit untuk membedakan keadaan hidup secara klinik. Apabila pengertian mati tidak dikonsepkan, maka akan dikhawatirkan bisa terjadi perbedaan penafsiran antara berbagai orang tentang kapan seseorang dikatakan mati. Menurut konsepnya, tedapat tiga keadaan vital yang masing – masing saling mutually exclusive yang artinya keadaan yang satu tidak mungkin tejadi bersamaan dengan salah satu keadaan lainnya. Ketiga keadaan vital yang dimaksud adalah : 1. Lahir hidup adalah peristiwa kkeluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan dan setelah perpisahan tersebut terjadi hasil konsepsi tersebut mempunyai tanda – tanda kehidupan. 2. Lahir mati adalah peristiwa menghilangnya tanda – tanda kehidupan dari hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya. Dari defenisi ini lahir mati tidak temasuk mati dan tidak termasuk hidup. 3. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa saja terjadi setiap saat setelah kelahiran. Mortalitas dapat terjadi oleh dua faktor, yaitu : 1. Kematian bayi endogen Kematian bayi endogen disebabkan oleh faktor – faktor yang dibawa sejak lahir, diwariskan oleh orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat dari ibunya sejak kehamilan. Kematian endogen disebut juga dengan kematian dalam janin. Peristiwa – Universitas Sumatera Utara peristiwa yang dapat digolongkan pada kematian janin ini adalah abortus, immatur dan prematur 2. Kematian bayi eksogen Kemtian bayi eksogen ini disebabkan oleh faktor – faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud adalah perawatan dan kesehatan bayi setelah dilahirkan. Kematian bayi eksogen disebut juga dengan kematian di luar rahim. Yang termasuk dalam kematian bayi di luar rahim adalah : a. Kematia baru lahir adalah kematian bayi sebelum berumur satu bulan tetapi kurang dari satu tahun. b. Kematian lepas bayi lahir adalah kematian bayi setelah berumur satu bulan tetapi kurang dari satu tahun. c. Kematian bayi adalah kematian setelah bayi lahir hidup hingga bayi lahir hidup. Angka kematian bayi meupakan salah satu indikator penting dalam menentukan kesehatan masyarakat. Angka ini sangat sensitif terhadap perubahan tingkat kesehatan masyarakat. Angka kematian perlu ditekan melalui cara : a. Pelayanan kesehatan yang lebih baik. b. Peningkatan gizi keluarga. c. Peningkatan kebersihan lingkungan d. Peningkatan pendidikan Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

2.2. Proyeksi