BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
1. HASIL
1.1 Karakteristik Responden Dari tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah kelompok
dewasa dengan umur 48-55 tahun 55,6 dengan rata-rata umur 48,36 tahun SD=6,11. Sebagian besar responden adalah jenis kelamin pria 52,8.
Mayoritas responden beragama Islam 91,7, suku jawa 27,8, tingkat pendidikan adalah SMA 63,9. Mayoritas pekerjaan responden adalah Pegawai
SwastaWiraswasta 61,1 dan penghasilan terbanyak terbesar adalah Rp.850.000,- sd Rp.1.500.000,-. Sebagian besar responden tinggal di pinggir
jalan umumjalan raya, jumlah teman satu kamar 1-2 orang 75 dan tidur dengan menggunakan kasur 66,7.
Tabel 1. Distribuasi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik responden N=36.
Karakteristik Frekuensi
persentase Umur
40-47 48-55
Mean= 48,36 SD= 6,11 Jenis Kelamin
Pria Wanita
Agama Islam
Kristen 16
20
20 16
33 3
44 56
56 44
92 8
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 lanjutan Karakteristik Responden
Frekuensi Persentase
Suku Batak
Aceh Jawa
Melayu Minang
Pendidikan SD
SMA Perguruan Tinggi
Pekerjaan Tidak Bekerja
Pegawai SwastaWiraswasta PNSTNIPOLRI
Buruh
Penghasilanbulan Rp. 850.000,-
Rp. 850.000,- sd Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
Lokasi Tempat Tinggal Pemukiman Rumah Penduduk yang padat
Di Pinggir Jalan Umum Jalan Raya Lainnya...
Jumlah teman Sekamar Sendiri
1-2 orang 3-4 orang
Tempat Tidur Kasur
Springe Bed 8
5 10
5 8
3 23
10
7 22
4 3
14 16
6
11 17
8
2 27
7
24 12
22 14
28 14
22
8 64
28
19 61
11
9
39 44
17
31 47
22
6 75
19
67 33
Universitas Sumatera Utara
1.2 Distribusi responden berdasarkan kualitas tidur Hasil penelitian pada tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar lamanya
waktu yang dibutuhkan untuk memulai tidur di malam hari adalah lebih dari 60 menit 30,6 dengan rata-rata 36 menit 90 detik SD=18,64. Sebanyak 10
responden menyatakan bahwa mereka terbangun di malam hari sebanyak 3-4 kali 27,8 dan responden yang melaporkan bahwa lama waktu yang dibutuhkan
untuk tidur dimalam hari adalah kurang dari 5 jam sebanyak 6 responden 16,7 dengan rata-rata lamanya tidur 6,01 jam SD= 0,73.
Responden melaporkan bahwa sangat mengantuk setelah bangun tidur sebanyak 9 responden 25 dan 13,9 responden yang melaporkan mengantuk
setelah bangun tidur di pagi hari. Responden juga melaporkan 38,9 bahwa sebentar-sebentar terbangun dan tidur dan kemudian terbangun 38,9.
Sebagian besar responden melaporkan bahwa tidak sama sekali merasa segar setelah bangun tidur pada pagi hari 41,7, responden yang merasa sangat
lemah atau lelah 8,3 dan sebanyak 8 responden melaporkan merasa lemah atau lelah 22,2 saat beraktifitas pada siang hari.
Sebagian besar responden berpendapat bahwa tidak dapat tidur dengan baik yaitu 72,2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan parameter kualitas tidur N=36
Parameter Tidur Frekuensi
Persentase Lamanya waktu yang dibutuhkan memulai tidur
di malam hari 60 menit
31-60 menit 16-30 menit
15 menit Mean= 40,42 menit SD= 24,39
Frekuensi terbangun dari tidur di malam hari 3-4 kali
1-2 kali Tidak ada
Lama waktu untuk tidur di malam hari 5 jam
5-6 jam 6-7 jam
7 jam Mean= 6,04 jam SD= 1,36
Kepuasan tidur Sangat mengantuk
Mengantuk Sedikit mengantuk
Segar
Kedalaman tidur Sebentar-sebentar terbangun
Tidur dan kemudian terbangun Tidur tetapi tidak nyenyak
Tidur sangat nyenyak
Rasa segar setelah terbangun dari tidur Sangat segar
Sedang Cukup segar
Tidak sama sekali
Rasa lemah atau lelah saat beraktifitas pada siang hari
Sangat lemah atau lelah Lemah atau lelah
Sedikit lemah atau lelah Tidak lemah atau lelah sama sekali
11 7
10 8
10 20
6
6 12
11 7
9 5
19 3
14 14
4 4
1 8
12 15
3 8
20 5
30,6 19,4
27,8 22,2
27,8 55,6
16,7
16,7 33,3
30,6 19,4
25 13,9
52,8 8,3
38,9 38,9
11,1 11,1
2,8 22,2
33,3 41,7
8,3 22,2
55,6 13,9
Universitas Sumatera Utara
1.3 Distribusi responden berdasarkan faktor-faktor gangguan tidur 1.3.1 Faktor fisik
Dari hasil penelitian pada tabel 3 menunjukkan bahwa mayoritas responden melaporkan faktor gangguan tidur secara fisik yang berat adalah
nokturia dan sering buang air kecil di malam hari 22,2, sering merasa haus 33,3, sering merasa kesemutan dan kram pada kaki 16,7, sering merasa
nyeri 22,2, dan faktor ketidaknyamanan fisik 16,7.
Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan faktor gangguan tidur secara fisik N=36.
Faktor gangguan tidur secara fisik
Pengalaman Tingkat gangguan tidur
Ya Tida
k Tidak ada
gangguan n
Gangguan ringan
n Gangguan
sedang n
Gangguan berat
n Nokturia atau sering
buang air kecil di malam hari
Sering merasa haus Sering merasa lapar
Sering merasa gatal- gatal pada kulit
Sering merasa kesemutan dan kram
pada kaki Sering merasa nyeri
Faktor ketidaknyamanan
fisik 72,2
75 55,6
75 91,7
80,6 77,8
27,8
25 44,4
25 8,3
19,4 22,2
1927,8
925 1644,4
925 38,3
719,4 822,2
513,9
513,9 513,9
719,4 1233,3
616,7 12,8
1336,1
1027,8 1233,3
1747,2 1541,7
1541,7 2158,3
822,2
1233,3 38,3
38,3 616,7
822,2 616,7
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Faktor lingkungan Dari hasil penelitian tabel 4 menunjukkan bahwa suara bising di dalam
rumah merupakan salah satu faktor yang dapat mengganggu tidur 36,1, begitu pula dengan cahaya lampu yang terlalu teranggelap 58,7 serta suhu ruangan
yang terlalu dinginpanas 69,4.
Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan faktor gangguan tidur secara lingkungan N=36
Faktor gangguan tidur secara
lingkungan
Pengalaman Tingkat gangguan tidur
Ya Tida
k Tidak ada
gangguan n
Gangguan ringan
n Gangguan
sedang n
Gangguan berat
n Suara bising diluar
rumah Suara bising didalam
rumah Ventilasi yang tidak
baik Ruang dan tempat
tidur kotor dan tidak nyaman
Cahaya lampu yang terlalu teranggelap
Suhu ruangan terlalu dinginterlalu panas
Lingkungan rumah yang bau
36,1 36,1
22,2 8,3
58,3 77,8
16,7 63,9
63,9 77,8
91,7 41,7
22,2 83,3
2363,9 2363,9
2877,8 3391,7
1541,7 822,2
3083,3 822,2
1336,1 822,2
38,3
2158,3 2569,4
38,3 25,6
- -
-
- 38,3
38,3 38,3
- -
-
- -
-
Universitas Sumatera Utara
2. Pembahasan