Aspek Pengukuran 1. Pengetahuan Definisi Operasional

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur yang digunakan harus benar-benar mengukur pengetahuan dan sikap ibu serta dapat melakukan fungsi ukurnya secara cermat dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji kuesioner di luar objek penelitian kepada 10 sepuluh ibu. Uji validitas instrumen menggunakan nilai Corrected Item-Total Correlation masing- masing butir pertanyaan. Item pertanyaan yang mencapai nilai korelasi minimal 0,3 dianggap valid Azwar, 2003. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan nilai Croanbach’s Alpha. Reliabilitas suatu item pertanyaan dikatakan baik apabila memiliki nilai Croanbach’s Alpha 0,6. Secara keseluruhan semua item pertanyaan pengetahuan dan sikap dikatakan valid dan reliabel. Hasil statistik menyatakan bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation dari pengetahuan 0,3 dan Croanbach’s Alpha 0,891. Sedangkan untuk sikap, nilai Corrected Item-Total Correlation 0,3 dan Croanbach’s Alpha 0,906.

3.7 Aspek Pengukuran 1. Pengetahuan

Komponen pengetahuan terdiri dari 21 item pertanyaan dengan tipe pilihan jawaban skala Likert yaitu benar, hampir benar, dan salah. Diberi skor 2 untuk jawaban yang benar, skor 1 untuk jawaban yang hampir benar, dan skor 0 untuk jawaban salah. Total skor pengetahuan tertinggi adalah 42 dan terendah adalah 0. Adapun cara menentukan kategori tingkat pengetahuan ibu Arikunto, 2002 adalah: Universitas Sumatera Utara a. Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh responden lebih besar dari 75 dijawab dengan benar dengan total nilai 32. b. Tingkat pengetahuan sedang, apabila nilai yang diperoleh responden lebih besar dari 40-75 dijawab dengan benar dengan total nilai 17-32. c. Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh responden lebih besar dari 40 dari jawaban benar dengan total nilai 17.

2. Sikap

Komponen sikap terdiri dari 15 item pertanyaan dengan menggunakan skala Gutment, yakni dengan 2 alternatif jawaban setuju dan tidak setuju. Pertanyaan positif nomor 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15 diberi skor 1 untuk jawaban setuju dan skor 0 untuk jawaban tidak setuju. Sedangkan pertanyaan negatif nomor 1, 2, 3, 8, 9, diberi skor 1 untuk jawaban tidak setuju dan skor 0 untuk jawaban setuju. Total skor tertinggi adalah 15 dan skor terendah adalah 0. Adapun cara menentukan kategori tingkat sikap ibu Arikunto, 2002 adalah sebagai berikut: a. Kategori baik, apabila nilai yang diperoleh responden lebih besar dari 75 dijawab dengan benar dengan total 11. b. Kategori sedang, apabila nilai yang diperoleh responden lebih besar dari 40- 75 dijawab dengan benar dengan total 6-11. c. Kategori kurang, apabila nilai yang diperoleh responden lebih besar dari 40 dijawab dengan benar dengan total 6. Universitas Sumatera Utara

3.8 Definisi Operasional

1. Penyuluhan pola pemberian MP ASI adalah suatu usaha penyebarluasan informasi tentang pola pemberian MP ASI kepada ibu yang memiliki anak 6- 24 bulan dengan menggunakan metode ceramah dan leaflet. 2. Metode ceramah adalah kegiatan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dan informasi-informasi tentang pola pemberian MP ASI pada anak 6-24 bulan. 3. Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan tentang pola pemberian MP ASI pada anak 6-24 bulan melalui lembaran yang dilipat. 4. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui ibu tentang pola pemberian MP ASI pada anak 6-24 bulan. 5. Sikap adalah respon atau tanggapan ibu tentang pola pemberian MP ASI pada anak 6-24 bulan. 3.9 Mekanisme Pelaksanaan Penelitian 3.9.1 Tahap Persiapan

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kecamatan Siemeulue Timur Kabupaten Siemeulue

3 66 73

Pola Pemberian Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var. Awak), Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2011

12 113 94

Pengaruh Penyuluhan Dengan Media Audio Visual Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi.

0 9 60

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi dan Baduta (6– 24 Bulan) di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2016

1 16 124

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi dan Baduta (6– 24 Bulan) di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2016

0 1 14

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi dan Baduta (6– 24 Bulan) di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi dan Baduta (6– 24 Bulan) di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2016

0 0 12

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi dan Baduta (6– 24 Bulan) di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2016

0 0 25

PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN

0 0 6

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kecamatan Siemeulue Timur Kabupaten Siemeulue

0 0 23