KEPERCAYAAN MASYARAKAT KARO TERHADAP MAKAM KERAMAT SIBAYAK LINGGA DI BUKIT NDAHOLI DESA PERBESI KECAMATAN TIGABINANGA KABUPATEN KARO.

KEPERCAYAAN MASYARAKAT KARO TERHADAP MAKAM KERAMAT
SIBAYAK LINGGA DI BUKIT NDAHOLI DESA PERBESI KECAMATAN
TIGABINANGA KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat-Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

KRISNA ABADI GINTING
3123122036

PROGRAM PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa,
atas rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul

“Kepercayaan

Masyarakat

Karo

Terhadap

Makam

Keramat

Sibayak Lingga di Bukit Ndaholi Desa Perbesi Kecamatan Tigabinanga
Kabupaten Karo”. Penelitian dimaksudkan untuk menuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas

Ilmus Sosial Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih terimakasih kepada:
1.

Bapak Dr.prof. Syawal Gultom,M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.

Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan beserta jajarannya

3.

Ibu Dr. Rosramadhana, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Antropologi.

4.

Ibu Sulian Ekomila, S.Sos., MSP selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

juga sekaligus sebagai dosen penguji 1 saya yang memberikan saya masukan.

5.

Ibu Dr. Nurjannah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis
terimakasih untuk motivasi, bimbingan, nasihat, dan mendoakan penulis
agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan lancar.

6.

Ibu Sulian Ekomila, S.Sos., MSP selaku Penguji I, Dr. Eron L Damanik,
M.Si selaku penguji II, Dra. Puspitawati, M.Si selaku penguji III saya
mengucapkan terimakasih atas masukan, motifasi, dan keritikan yang
membangun, guna terselesaikannya penulisan skripsi ini.

7.

Kepada seluruh dosen-dosen Pendidikan Antropologi terima kasih telah
membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat serta nasihat juga
motivasi yang diberikan penulis selam penulis duduk dibangku kuliah.


8.

Teristimewa untuk kedua orang tua say, Bapak (Satria Ginting) dan Ibu
(Dahliana Br. Sebayang) dan saudara-saudara saya. Terima kasih untuk

ii

doa, nasihat, waktu, motivasi, dan bimbingan yang selalu kalian berikan.
Terima kasih teramat besar penulis sampaikan hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9.

Kedan kental PAJAKASIBA Andhika Saragih, S.Pd, yan Sardo Saragih,
S.Pd, Syuhady Witana S.Pd, Apriando Sahputra S.Pd, Gadis Anastasia
S.Pd, dan Krisna Abadi Ginting S.Pd Terima kasih telahmenjadi keluarga
penulis untuk 4 tahun ini. Terima kasih juga untuk teman-teman PPLT
Unimed 2015.

10. Kepada adik-adik stambuk di prodi pendidikan Antropologi khusunya

setambuk 014 kelas B.reg, Muqni Kartika, Triartika Banarnahor telah
membantu dalam menyemangati dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Kakak yang menginspirasi Ayu Febriani, M.Si yang selalu membantu
penulis dalam hal penyusunan berkas-berkas dan juga masukannya dalam
pengerjaan skripsi ini.
12. Terima kasih untuk Bapak Kepala Desa Perbesi Martinus Sebayang, yang
telah

membantu

penulis

dalam

hal

pemberian

informasi


hingga

terselesaikannya skripsi ini dan seluruh masyarakat Pangaloan yang
memberikan bantuan kepada penulis.
Akhirnya, biarlah kiranya kemurahan Tuhan Yang Maha Kuasa membalas
semua pihak yang telah membantu penuli menyelesaikan skripsi ini. Semoga
segala kerja keras dalam penyelesaian skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pihak yang membaca.

Medan,

16 Maret 2017

Penulis,

Krisna Abadi Ginting
NIM. 3123122036

iii


DAFTAR ISI
Abstrak ......................................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................ 3
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.6.1 Manfaat Teoritis ............................................................................. 5
1.6.2 Manfaat Praktis .............................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 6
2.2 Kerangka Teori........................................................................................ 8
2.2.1 Teori Religi ................................................................................... 9
2.3 Kerangka Konseptual .............................................................................. 10
2.3.1 Defenisi Sakral .............................................................................. 10
2.3.2 Kekuatan Sakti ............................................................................. 11

2.3.3 Pengertian Religi ........................................................................... 12
2.3.4 Kerangka Berfikir................................................................................. 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 15
3.2 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 17

iv

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 17
3.3.1 Subjek Penelitian .......................................................................... 17
3.3.2 Objek Penelitian ............................................................................ 17
3.4 Jenis Data Dan Tehnik Pengumpulan Data ............................................. 18
3.4.1 Studi Lapangan (Field Research) ................................................. 18
3.4.2 Studi Kepustakaan ........................................................................ 20
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................... 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran umum lokasi Penelitian ........................................................ 24
4.1.1 Letak Wilayah dan Kondisi Geografis .......................................... 24
4.1.2 Keadaan Penduduk ........................................................................ 25
4.1.3 Sarana dan Prasarana .................................................................... 29

4.2 Latar Belakang Mengadakan Ritual padam Makam Sibayak Lingga ..... 31
4.2.1 Sejarah Kerajaan Lingge ............................................................... 36
4.2.2 Sejarah Sibayak Lingga ................................................................ 36
4.3 Alasan Masyarakat Menyembah Makam Sibayak Lingga...................... 39
4.3.1 Alasan Masyarakat Menyembah Makam Sibayak Lingga .......... 39
4.3.2 Panglima Raja Sibayak Lingga .................................................... 41
4.4 Ritual Masyarakat Kepada Makam Sibayak Lingga ............................... 45
4.4.1 Ngamburi Lau Simalem-malem .................................................... 45
4.4.2 Erpangir ........................................................................................ 47
4.4.3 Mulahken Manuk Mbentar ............................................................ 51
4.5 Pandangan Masyarakat Mengenai Makam Sibayak Lingga ................... 56
4.5.1 Pandangan Masyarakat Karo Desa Perbesi ................................... 56
4.5.2 Pandangan Masyarakat Dengan Masuknya Agama ...................... 57

v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan ....................................................................................... 59
b. Saran .................................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3

vi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat Karo memiliki berbagai upacara, tradisi, maupun beragam
ritual yang menjadi ciri khasnya. Masyarakat Karo pada masa dahulu percaya
akan kekuatan mistis yang datang jika berdoa kepada benda ataupun tempat yang
memang dianggap sakral. Akan tetapi sejak masuknya agama ke Tanah Karo
khususnya

pada masyarakat Karo, Animisme dan dinamisme lambat laun

menghilang dikarenakan agama melarang melakukan aktifias-aktifitas yang
berhubungan dengan hal yang gaib.
Masyarakat Karo pada umumnya menganut agama Kristen, Islam dan

Hindu. Setelah masyarakat Karo mulai mengenal agama, maka muncul laranganlarangan dari agama tersebut untuk berhenti menganut ajaran yang tak sejalan
dengan ajaran agama. Namun masi ada beberapa dari masyarakat Karo yang masi
percaya kepada roh nenek moyang dan hal gaib lainnya. Salah satu kepercayaan
yang diyakini masyarakat Karo adalah penyembahan terhadap makam-makam
para raja ataupun yang bersifat mistis. Suatu wilayah di Kabupaten Karo, yakni
Bukit Ndaholi, diyakini masyarakat Karo sebagai salah satu tempat yang sakral
atau keramat. Letaknya di Bukit Ndaholi Desa Perbesi. Diatas Bukit tersebut
terdapat sebuah makam yang diyakini sebagai makam raja yang bernama Sibayak
Lingga. Menurut dari informasi yang penulis dapatkan dari masyarakat Perbesi,
beliau adalah raja dari keturunan marga Lingga yang dimakamkan di atas Bukit

1

2

Ndaholi. Bagi masyarakat, makam raja tersebut sangat disakralkan. Penulis juga
pernah melihat ada sesajen atau persembahan-persembahan yang diletakkan di
atas makam raja tersebut.
Beberapa pantangan diterapkan di atas Bukit tersebut, diantaranya tidak
boleh membunuh hewan yang berada di atas makam tersebut, mengucap kata-kata
kotor, berzinah dan lain-lain. Menurut mitos yang ada, pernah ada sepasang
kekasih yang membunuh ular di atas Bukit Ndaholi tersebut. Setelah membunuh
ular yang berada di Bukit tersebut, keesokan harinya sepasang kekasih tersebut
meninggal dunia tanpa ada gejala-gejala penyakit ataupun semacamnya. Menurut
dari cerita yang penulis dengar dari masyarakat, peristiwa meninggalnya sepasang
kekasih tersebut diyakini akibat melanggar pantangan pada sewaktu berada di atas
Bukit tersebut. Selain adanya pantangan-pantangan yang ada, masyarakat Perbesi
juga percaya jika kita berada di atas Bukit tersebut dan berdoa, akan diberikannya
hujan maupun jodoh.
Dari uraian latar belakang yang telah dipaparkan, penulis tertarik untuk
mengetahui alasan masyarakat Desa Perbesi menyembah dan memberikan sesajen
kepada makam yang berada di Bukit Ndaholi tersebut. Selain itu, penulis juga
ingin mengetahui ritual apasaja yang dilakukan masyarakat Perbesi terhadap
makam Sibayak Lingga.

3

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalahmasalah sebagai berikut:
1. Adanya kepercayaan masyarakat Desa Perbesi bahwasanya makam
tersebut dapat mengabulkan permintaan mendatangkkan hujan maupun
jodoh.
2. Adanya kepercayaan masyarakat Perbesi terhadap pantangan-pantangan
diBukit Ndaholi.
3. Mitos tentang tokoh yang berada di makam tersebut.
4. Perlakuan khusus terhadap makam tersebut dalam melakukan doa ataupun
meminta kepada makam.
5. Kekuatan magis di makam Sibayak Lingga.
6. Pandangan masyarakat terhadap makam Sibayak Lingga
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Apa yang melatarbelakangi masyarakat Karo mengadakan ritual pada
makam keramat Sibayak Lingga di Bukit Ndaholi Desa Perbesi?
2. Apa saja proses ritual yang dilakukan oleh Masyarakat Karo pada makam
Sibayak Lingga di Bukit Ndaholi?
3. Bagaimana pandangan Masyarakat Karo mengenai makam Sibayak
Lingga di Bukit Ndaholi?

4

1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui latarbelakang masyarakat Karo mengadakan ritual pada
makam keramat Sibayak Lingga di Bukit Ndaholi Desa Perbesi.
2. Untung mengetahui proses ritual yang dilakukan oleh masyarakat pada
makam Sibayak Lingga di Bukit Ndaholi.
3. Untuk mengetahui pandangan masyarakat Karo mengenai makam keramat
Sibayak Lingga di Bukit Ndaholi.
1.5 Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penuliSsan ini, adapun manfaat yang akan didapatkan
adalah sebagai berikut :
1.5.1 Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan juga
menambah refrensi penelitian dan dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi
penulis lain yang ingin membuat penelitian yang berkaitan dengan apa yang
diangkat oleh penulis.
1.5.2 Manfaat teoritis
1. Memberikan pengetahuan kepada penulis dan juga pembaca tentang
bagaimana sejarah maupun mitos tentang makam Sibayak Lingga yang
di sakralkan.

5

2. Memberikan

pengetahuan

bagi

pembaca

tentang

kepercayaan

masyarakat dapat mengsakralkan sebuah makam dan mempercayai
makam tersebut memiliki kekuatan.
3. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada penulis dalam
penelitian dan penulisan karya ilmiah.

59

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
a.

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis dengan

menggunakan jenis penelitian yang bersifat kualitatif dengan pendekatan
deskriptif dan didukung oleh hasil observasi dan wawancara dengan subjek yang
mengetahui dan memahami tentang makam Sibayak Lingga yang berada di Bukit
Ndaholi Desa Perbesi Kecamatan Tigabinanga, maka penulis merumuskan
beberapa kesimpulan, yaitu sebagai beriku:
1. Masyarakat Desa Perbesi merupakan masyarakat yang tidak lupa akan
nenek

moyangnya

dan

tradisi

yang

telah

dilakukan

secara

turuntenurun. Adapun latar belakang masyarakat Perbesi menyembah
dan membuat ritual kepada makam Sibayak Lingga dikarenakan
sejarah dari Sibayak Lingga dan dari cerita masyarakat pada jaman
dahulu. Selain itu masyarakat juga melihat bahwa Raja Sibayak Lingga
dulunya memiliki kesaktian, maka dari itu sebagian dari masyarakat
Desa

Perbesi

meyakini

bahwasanya

makam

tersebut

dapat

memberikan suatu keinginan seperti meminta jodoh, meminta nomor
(togel), menyembuhkan penyakit, dan membuang segala kesialan
dengan berharap rejeki pun melimpah.
2. Adapun proses ritual yang dilakukan oleh masyarakat terhadap makam
Sibayak Lingga adalah erpangir (mandi kembang), ngamburi lau
simalem-malem (mandi air suci) dan mulahken manuk mbentar

60

(melepaskan ayam yangberbulu putih). Adapun ritual-ritual yang
dibuat oleh masyarakat karo yang berada di Desa Perbesi tersebut
dipercaya oleh masyarakat perbesi seperti ritual mulahken manuk
mbentar. Tetapi ada pula ritual yang hanya sebagain masyarakat yang
mempercai bahwasanya ritual itu benar adanya, karena

Menurut

penulisdengan masuknya agama yang masuk kedalam Desa Perbesi
sangat berpengaru dalam tradisi-tradisi ritual yang berlangsung setiap
tahunnya dan keseharian mereka terhadap Sibayak Lingga. Karena ada
beberapa masyarakat tidak mengikuti lagi ritual-ritual yang dibuat
pada makam Sibayak Lingga tersebut. Selain itu banyak dari ajaran
agama yang bertentangan juga dengan beberapa tradisi yang dibuat
oleh masyarakat pada umumnya.
3. Menurut masyarakat Desa Perbesi sendiri ritual yang dilakukan
masyarakat Desa perbesi adalah salah satu wujud kepedulian mereka
terhadap makam Sibayak Lingga. Selain sebagai wujud kepedulian
masyarakat perbesi ingin tradisi yang telah dibuat untuk makam
Sibayak Lingga tidak terputus dan terus berlangsung setiap tahunnya.
Selain itu jiarah yang dilakukan oleh masyarakat Perbesi adalah salah
satu wujud membersihkan diri dan membuang segala kesialan dengan
mengharapkan keberuntungan. Selain itu Menurut penulis dengan
masuknya agama Desa Perbesi sangat berpengaru dalam tradisi-tradisi
ritual yang berlangsung setiap tahunnya dan keseharian mereka
terhadap Sibayak Lingga. Karena ada

beberapa masyarakat tidak

61

mengikuti lagi ritual-ritual yang dibuat pada makam Sibayak Lingga
tersebut. Selain itu banyak dari ajaran agama yang bertentangan juga
dengan beberapa tradisi yang dibuat oleh masyarakat pada umumnya.
b.

Saran
Sesuai dengan uraian kesimpulan, penulis mengemukakan saran antara
lain:
1. Agar masyarakat selau menjaga kelestarian budaya dan menjaga tadisi
yang telah dibuat secara turuntemurun kepada masyarakat Desa
Perbesi. Karena dengan kita menjaga tradisi maupun kebudayaan kita
sebagai suatu suku adalah sebagai dasar menjaga identitas asli kita
sendiri.
2. Agar masyarakat Desa Perbesi bisa selalu mengingat nenek moyang
mereka, karena dengan kita membaca sejarah nenek moyang kita, kita
dapat tahu asal-usul kita sendiri. Karena dengan kita tidak melupakan
sejarah, kita dapat belajar mengenai kegagalan dan keberhasilan yang
telah dilakukan oleh keturunan kita ataupun nenek moyang kita.
3.

Agar masyarakat menjaga dan melestarikan peninggalan-peninggalan
dari Sibayak Lingga.

4. Kepada

pihak

pemerintah

lebih

memperhatikan

peninggalan-

peninggalan yang berada di Kabupaten Karo terkhusus peninggalan
Sibayak Lingga. Karena Sibayak Lingga ini merupakan suatu identitas
bagi marga Karo-karo Lingga yang berada di tanah Karo Desa Perbesi.

62

Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya masyarakat yang
melupakan peninggalan-peninggalan nenek moyang mereka.
5. Agar pihak pengelola yang berada di Desa perbesi, Kecamatan Tiga
Binaga Kabupaten Karo lebih menjaga kelestarian dan kebersih dari
Makam Sibayak Lingga, dan membuat suatu tulisan atau artikel resmi
yang menjadikan peninggalan ini menjadi suatu peninggalan yang di
akui oleh Masyarakat Karo dan juga Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Basrowo dan Suwandi. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Durkheim, Emile. (2003). Elementery Forms of The Religions Life. Penerbit:
Irlisod.
Koentjaraningrat, Prof. Dr. (1985). Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta:
Dian rakyat.
Koentjaraningrat, Prof. Dr. (1980). Sejarah Antropologi I. Jakarta : Universitas
Indonesia.
Lingga, Kerong (1971). Sejarah Sibayak Lingga Tanah Karo. Tigabinanga :
________________.
Nazir, mohamad. (2003). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Radam, Noerid Haloei. (2001). Religi Orang Bukit. Yogyakarta: Yayasan
semesta.
Sarwono, Jhonatan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alberta
Van Baal, J. (1987). Sejarah Dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya
(Hingga Dekade 1970). Jakarta: PT Gramedia.
Muhadi, Muhamad (2009) Kepercayaan masyarakat terhadap sumur tua (studi
diskriptif: di kelurahan tunggurono kecamatan binjai timur. FISIP-USU:
Medan
Repandu (2014), Candiki Kajian Antropologis ritual ziarah kubur orang
indonesia di kota qum dan kota masyhad,republik islam iran. FISUNIMED: Medan
Sembiring, Rosmiani (2014) kepercayaan masyarakat terhadap tempat keramat
studi kasus daerah tamba kecamatan sitio-tio kabupaten samosir provinsi
sumatra utara. FISIP-USU: Medan