Tehnik pengambilan sampel pada penelitian adalah dengan menggunakan non probability sampling dengan metode purposive sampling, yaitu suatu tehnik
penetapan sampel dengan yang dikehendaki peneliti sehingga sampel tersebut dapat mewakili karateristik populasi yang telah dikenal sebelumnya Nursalam,
2003. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah: a
Pasien berumur 18-70 tahun b
Pasien sedang dipasang kateter c
Bersedia menjadi responden d
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik e
Pasien yang diarawat di RA dan RB
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat yang menjadi lokasi penelitian adalah Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dengan alasan rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit
untuk pendidikan, dan merupakan rumah sakit rujukan dengan jumlah pasien yang besar sehingga yang dapat mendukung penelitian. Waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan Juli-Agustus 2009.
4. Pertimbangan Etik
Sebelum dilakukan penelitian, diajukan surat permohonan izin penelitian kepada instansi dari PSIK FK USU dan Rumah Sakit Adam Malik Medan. Surat
persetujuan juga diberikan kepada responden penelitian. Responden yang menjadi sampel diberitahukan tentang tujuan penelitian,
manfaat dan kemungkinan resiko bila berpartisipasi dalam penelitian. Dan untuk
Universitas Sumatera Utara
menjaga kerahasiaan responden maka pada lembar kuesioner tidak dicantumkan nama responden.
Data yang diperoleh akan digunakan semata-mata demi perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak akan dipublikasikan ke pihak lain. Selanjutnya setelah
penelitian dilakukan, peneliti akan menyerahkan satu eksemplar hasil penelitian yang telah dilakukan pada instansi tempat penelitian dilakukan.
5. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data berupa kuesioner data demografi, format latihan bladder training dan kuesioner inkontinensia urin.
Kuesioner data demografi memuat data mengenai diri pribadi responden, antara lain jenis kelamin, umur, penyakit yang diderita oleh responden. Instrumen
inkontinensia urin disusun dimodifikasi dari instrumen dari Long Island Center for Inkontinence and Voiding Dysfunction. Kuesioner inkontinensia urin terdiri
dari sepuluh pertanyaan dengan pilihan jawaban ya dan tidak dichotomy. Untuk jawaban Tidak diberi nilai 1 dan untuk jawaban Ya diberi nilai 2. Sehingga
didapat nilai tertinggi 20 dan nilai terendah 10. Semakin tinggi skor yang didapat semakin menunjukkan kecenderungan terhadap terjadinya inkontinensia urin.
Berdasarkan rumus Sudjana 1992: Panjang kelas P= rentang kelas =10 =5
banyak kelas 2
Maka berdasarkan perhitungan maka 10-15 tidak inkontinensia, dan 16-20 terjadi inkontinensia.
Universitas Sumatera Utara
Format bladder training berisikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan bladder training pada pasien yang dipasang kateter urin dengan
menggunakan prosedur bladder training dari Suharyanto 2008.
6. Validitas Instrumen