dengan musim kemarau yang pendek. Jenis-jenis shorea menghendaki tanah kering yang bereaksi asam, bersolum dalam dan banyak mengandung liat.
Jenis tanah tempat tumbuh shorea adalah podsolik merah kuning, podsolik kuning, dan latosol Al-Rasyid et al. 1991.
Pada umumnya jenis-jenis Shorea menduduki lapisan tajuk teratas stratum A, tetapi adapula yang menduduki lapisan tajuk kedua stratum B,
misalnya Shorea teysmannia dan Shorea pinanga Departemen Kehutanan 1983.
Kebanyak jenis-jenis pohon Shorea merupakan pohon-pohon setengah toleran teduh dan beberapa toleran. Jenis-jenis yang termasuk
setengah toleran Shorea singkawang, Shorea teysmannia, dan Shorea pinanga Al-Rasjid et al. 1991.
2.2 Volume Pohon
Volume merupakan besaran tiga dimensi dari suatu benda yang dinyatakan dalam satuan kubik. Besaran ini diturunkan dari setiap besaran
panjang. Dengan demikian bila panjang-panjang tersebut, yaitu tinggi, lebar, dan ketebalan diketahui maka volume dapat ditentukan Sabri 1995
Menurut Husch 1963, penentuan volume suatu benda dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
1. Cara langsung, yaitu berdasarkan prinsip perpindahan cairan. Alat yang digunakan disebut Xylometer. Penentuan volume dengan cara ini
dilakukan terhadap benda-benda yang bentuknya tidak beraturan. 2. Cara analitik, yaitu penentuan volume dilakukan dengan menggunakan
rumus-rumus volume. Cara ini dilakukan terhadap benda-benda yang bentuknya beraturan, seperti segi banyak, prisma, piramida, prismoid, dan
benda-benda seperti kerucut, silinder, paraboloid, dan neiloid. 3. Cara grafik, yaitu cara ini dilakukan untuk penentuan volume berbagai
benda putar tanpa memandang ciri-ciri permukaannya.
Dari sekian banyak kemungkinan yang dapat dilakukan bagi penyempurnaan penentuan volume kayu di hutan tropika basah maka
diantaranya adalah penentuan volume berdasarkan dolok sortimen kayu .
Dengan cara ini volume batang pohon sama dengan jumlah volume semua dolok yang dapat dihasilkan dari batang pohon yang bersangkutan Sabri
1995. Untuk menentukan volume dolok sortimen kayu sebagai bagian
dari volume kayupohon, telah dikembangkan rumus-rumus matematik Spurr 1952; Loetsch et al. 1973 sebagai berikut :
Rumus Smallian : V = 0.5 x B + b x L
Rumus Huber : V = B
12
x L Rumus Newton
: V = {B + B
12
x 4 + b} x L x 16 Dimana :
V = Volume dolok logs atau batang pohon dalam m
3
B = Luas bidang dasar pangkal batang dalam m
2
b = Luas bidang dasar ujung batang pohon dalam m
2
B
12
= Luas bidang dasar bagian tengah batang pohon dalam m
2
D = Diameter pangkal batang pohon dalam meter
d = Diameter ujung batang pohon dalam meter
L = Panjang batang pohon
Penentuan volume dolok sortimen kayu dengan menggunakan rumus-rumus diatas, jika makin pendek panjang batang L akan
menghasilkan volume yang lebih tepat, karena rumus-rumus diatas merupakan perhitungan volume yang mendasarkan kepada bentuk benda
teratur, yaitu bentuk silinder, sedangkan bentuk pohon pada umumnya tidak teratur dan lebih kearah bentuk neiloid. Berdasarkan volume sortimen-
sortimen kayu yang diukur, maka volume pohon dapat diketahui, yaitu merupakan penjumlahan volume sortimen-sortimen dari pohon yang
bersangkutan.
Dalam kaitannya dengan pengusahaan hutan, volume pohon tanpa kulit adalah volume yang diutamakan karena menyangkut nilai ekonomis
kayu yang dihasilkan. Volume ini biasa disebut volume komersial atau volume perdagangan Loetsch et al. 1967. Pendugaan volume komersial
untuk beberapa jenis pohon dalam tegakan hutan biasanya dilakukan dengan menggunakan tabel volume Sabri 1995.
Menurut Bustomi et al. 1998, untuk penyusunan tabel volume diperlukan jumlah pohon contoh yang dikumpulkan dari 1 lokasi penelitian
minimal 50 pohon serta memperhatikan pula jumlah kelas lebar diameter. Tabel-tabel volume dapat dikelompokkan sebagai tabel lokal,
standar, dan tabel kelas bentuk. Suatu tabel volume lokal menyajikan volume menurut dimensi pohon diameter setinggi dada. Tabel ini tidak memerlukan
pengukuran tinggi pohon meskipun pada penyusunan aslinya tetap dihitung, tetapi dihilangkan didalam bentuk akhirnya. Isti
lah “lokal” digunakan karena tabel-tabel tipe ini hendaknya hanya dipergunakan untuk wilayah terbatas
yang merupakan asal hubungan tinggi diameter yang dimanfaatkan ke dalam tabelnya Husch 1987.
Tabel standar didasarkan pada pengukuran diameter setinggi dada dan tinggi pohon. Tinggi dapat berupa tinggi pohon total atau tinggi kayu
pertukangan. Tabel – tabel standar dapat disusun untuk individu jenis
maupun kelompok jenis dari berbagai wilayah geografis. Lebih khususnya, penerapan suatu tabel volume tergantung tidak hanya terutama pada jenis
maupun tempat, tetapi juga pada kesamaan karakteristik-karakteristik tinggi, diameter dan bentuk. Suatu tabel volume dapat dipakai untuk jenis atau
tempat yang pohon-pohonnya mempunyai bentuk yang sama Husch 1987.
2.3 Model Persamaan Penduga Volume Pohon