Badan Dinas Analisis Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Agribisnis Karet Rakyat dalam Perspektif Peranan Kelembagaan dan Ekonomi Wilayah di Provinsi Sumatera Selatan

pelaku usaha ke sumber informasi, teknologi dan sumberdaya lain; 8. Membina balai penyuluhan.

3. Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Kemering Ulu OKU Belum mengarah pada pengembangan industri besar, pembinaan pengembangan industri besar karet belum ada, yang ditangani hanya pembinaan industri skala kecil menengah atau IKM khusus untuk karet berupa pelatihan kerajinan secara umum contoh pembuatan gantungan kunci, pembuatan pulpen. Kesimpulan wawancara: tidak ada program kegiatan khusus pengembangan industri karet sehingga tidak ada peranan

4. Dinas

Koperasi dan UKM Kabupaten Kesimpulan wawancara: tidak ada program kegiatan khusus pengembangan koperasi dalam pengolahan karet dan Ogan Kemering Ulu OKU pemasaran sehingga tidak ada peranan 5. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Ogan Kemering Ulu OKU 2005-2006: Melakukan penelitian sebelum mengambil keputusan tentang pembangunan jalan dan jembatan di Desa Talang Kerikil, Talang Aman, Talang Burgo kecamatan Sinar Peninjauan dan Kecamatan Peninjauan. 2007-2009: Pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan menuju kawasan sentra produksi karet yakni dengan melakukan pembangunan jalan Kedaton unit 16 kecamatan Sinar Peninjauan dan Kecamatan Peninjauan sepanjang 21,3 km. 2010-2011: Melakukan penelitian tentang dampak pertumbuhan ekonomidan pertumbukan jumlah kendaraan motor dan mobil di kecamatan sentra produksi atas pembangunan jalan kedaton unit 16 kecamatan Sinar Peninjauan dan Kecamatan Peninjauan sepanjang 21,3 km. 2012-2013: Pengembangan kerjasama melalui forum koordinasi lalu lintas 3 instansi Dinas PU Kabupaten OKU, Dinas Perkebunan OKU, dan Polisi untuk meningkatkan kelancaran dan keamanan lalu lintas. Kesimpulan wawancara: ada peranan

6. Dinas

Perhubungan Kabupaten Ogan Kemering Ulu OKU Tidak ada programkegiatan Dinas Perhubungan hanya memiliki kebijakan di bidang kelancaran arus distribusi barang dan transportasi. Tidak ada bantuan kendaraan untuk angkutan barang komoditi pertanian apapun. Kesimpulan wawancara: tidak ada peranan Lembaga Pemerintah Kabupaten Musi Rawas

1. Dinas

Perkebunan Kabupaten Musi Rawas 1. Pembangunan areal perkebunan karet sebesar Program peremajaan kebun karet, dan intensifikasi kebun karet, peningkatan mutu bokar, penguatan kelembagan petani 2,58 per tahun terdiri dari perluasan areal karet 1,11 per tahun 15.000 ha dalam 5 tahun atau 3.000 hatahun. 2. Peningkatan produksi tanaman karet per tahun dari kondisi 0,74 ton karet keringhatahun menjadi 1 ton karet keringhatahun 3. Peningkatan pendapatan petani karet sebesar Rp 4,2 jutaha per sekali panen. 4. Pembangunan industri pengolahan hasil perkebunan untuk peningkatan karet. 2010: Peningkatan ketahanan pangan dan perkebunan namun belum sepenuhnya menjangkau seluruh sentra produksi yang ada, masih bersifat sampel di beberapa titik lokasi, dengan kegiatan pemeliharaan pembibitan karet seluas 25 ha, pemeliharaan kebun entres 25 ha, pemeliharaan pembibitan karet kebun desa, pembibitan karet baru 25 ha lokasi pelaksanaan tidak diketahui dalam laporan, penyusunan statistik perkebunan, dana penunjang tugas pembantuan, pengawalan program revitalisasi perkebunan, pemeliharaan pembibitan karet polybag lanjutan, operasional pool dan pos pangkalan komoditi perkebunan, kegiatan operasional unit pelaksana teknis balai pengujian dan pengawasan mutu benih atau UPT B2MB, pelatihan pengembangan teknologi perkebunan seperti nilai tambah melalui pembangunan pabrik CPO dan pabrik crumb rubber 2 unit per tahun. pengendalian jamur akar putih pada tanaman karet dan hama babi dan kegiatan workshop pembangunan perkebunan. 2011: kegiatan pelatihan aparatur dan peningkatan ketahanan pangan dan perkebunan, namun belum sepenuhnya menjangkau seluruh sentra produksi. 2012: Pemeliharaan pembibitan karet, pemeliharaan pembibitan karet lanjutan 20 ha di Desa Cipto Dadi dan Yuda Karya, revitalisasi perkebunan, kegiatan unit pelaksana teknis balai pengujian dan pengawasan mutu benih komoditi perkebunan UPT BP2MB, perluasan areal perkebunan kelapa sawit dan karet, penyediaan sarana prasarana balai pengujian dan pengawasan mutu benih komoditi perkebunan, pembinaan dan pengawasan perkebunan besar dan perkebunan rakyat, belum sepenuhnya menjangkau seluruh sentra produksi yang ada, namun masih bersifat sampel di beberapa titik lokasi. Kesimpulan wawancara: ada peranan.

2. Badan

Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Rawas Melaksanakan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. 1. Penyusunan kebijakan dan programa penyuluhan tingkat kabupaten. 2. Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan mekanisme, tatakerja dan metode penyuluhan. 3. Pengkajian teknologi terapan dan mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber informasi, teknologi dan sumberdaya lainnya. 4. Penumbuhkembangan dan memfasilitasi kelembagaan penyuluhan pertanian. 5. Pembinaan pengembangan 1. Meningkatkan pengetahuan keterampilan dan sikap petani dan pelaku agribsinis melalui kegiatan penyuluhan; 2. Meningkatkan kemandirian kelompok tani dan gapoktan; 3. Tersedianya informasi teknologi pertanian di kawasan agropolitan dan memperlihatkan hasil-hasil pertanian; 4. Meningkatnya penerapan teknologi pertanian Mendorong penguatan kelompok tani atau gapoktan dalam hal mewujudkan ketahanan pangan. 2008: 1. Pembinaan penyuluhan melalui bantuan biaya perjalanan tetap penyuluh untuk 189 orang penyuluh; 2. Pembinaan terhadap terhadap petanikelompok tani sebanyak 41.476 kali; 3. Peningkatan kemampuan lembaga tani sebanyak 34 gapoktan dari 182 gapoktan di Kabupaten Musi Rawas penguatan lembaga tani ini lebih fokus untuk program PUAP dalam rangka ketahanan pangan; 4. Pengelolaan UPTBP sebagai homebase dan basis peningkatan profesionalisme penyuluh di desa dan kecamatan, yaitu pengelolaan lahan UPTBP sebagai percontohan usahatani 10 unit lahan di Kabupaten Musi Rawas, kerjasama, kemitraan, pengelolaan kelembagaan, ketenagaan, sarana dan prasarana serta pembiayaan penyuluhan. 6. Pemfasilitasian proses pembelajaran penyuluh, pelaku utama, dan pelaku usaha. 7. Peningkatan kapasitas penyuluh. 8. Pembinaan terhadap Unit Pelaksanaan Teknis Penyuluh PPK, perikanan dan kehutanan. dan lahan percobaan lainnya sebanyak 2 ha. 2009: 1. Peningkatan kejahteraan petani melalui kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis, kegiatan sinergi pemberdayaan potensi masyarakat agribisnis, kegiatan peningkatan kemampuan lembaga petani; 2. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanianperkebunan melalui kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanianperkebunan tepat guna, kegiatan monev; 3. Peningkatan ketahanan pangan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi budidaya; 4. Peningkatan penerapan teknologi peternakan melalui kegiatan