Kabupaten Muara Enim
menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang di bidang perkebunan
berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan. perkebunan;
2. penyelenggaraan
urusan pemerintahan dan pelayanan umum
di bidang perkebunan;
3. Pelaksanaan
koordinasi di bidang perkebunan;
4. Pengelolaan
kesekretariatan meliputi perencanaan,
umum dan keuangan;
5. Pelaksanaan
pengawasan, evaluasi, pengendalian dan
pelaporan di bidang perkebunan;
6. Pelaksanaan tugas lain
yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya. 2.
Program peningkatan perkebunan;
3. Program peningkatan
pemasaran hasil produksi perkebunan;
4. Program peningkatan
penerapan teknologi pertanian dan perkebunan,
dengan kegiatan:
a Pengumpulan bahan,
pengolahan data dan penyusunan rencana
kegiatan.
b Pengumpulan bahan
dan pelaksanaan teknis. c
Pengumpulan bahan pelaksanaan
pembinaan. d
Pelaksanaan fasilitasi pengembangan.
e Pengumpulan bahan
pelaksanaan pengawasan, evaluasi
dan pelaporan.
Kesimpulan wawancara: ada peranan untuk karet, namun
baru di beberapa kecamatan dan beberapa kelompok tani dan
kemitraan dengan perusahaan crumb rubber PT Pelda
2. Badan
Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan,
dan Kehutanan
Kabupaten Muara Enim
Melaksanakan penyuluhan
pertanian, perikanan dan kehutanan.
1. Memfasilitasi proses
pembelajaran pelaku utama dan pelaku
usaha
2. Mengupayakan
kemudahan akses pelaku utama dan
pelaku usaha ke sumber informasi,
teknologi dan usmberdaya lainnya
agar dapat mengembangkan
usahanya;
3. Meningkatkan
kemampuan kepemimpinan,
manajerial dan kewirausahaan pelaku
utama utama dan pelaku usaha;
4. Membantu pelaku
utama dan pelaku usaha dalam
menumbuhkembang- kan organisasinya
menjadi organisasi ekonomi yang
berdayasaing tinggi, produktif, menerapkan
1. Pelatihan pelaku utama dan
pelaku usaha, pengembangan sumber
informasi, teknologi dan sumberdaya bagi pelaku
utama dan pelaku usaha.
2. Pelatihan kepemimpinan,
manajerial dan kewirausahaan pelaku
utama utama dan pelaku usaha, penguatan organisasi
ekonomi yang berdayasaing tinggi, produktif,
menerapkan tata kelola. Kesimpulan wawancara:
ada peranan, namun materi kegiatan untuk penyuluhan
pertanian dalam arti luas, kurang fokus pada karet
tata kelola, berusaha yang baik dan
berkelanjutan;
5. Membantu
menganalisis dan memecahkan masalah
serta merespon peluang dan tantangan
yang dihadapi pelaku utama dan pelaku
usaha terhadap fungsi lingkungan;
6. Melembagakan nilai-
nilai budaya pembanguann
pertanian, perikanan dan kehutanan yang
maju dan modern bagi pelaku utama secara
berkelanjutan.
3. Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten
Muara Enim 2012:
1. Program Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah, Kegiatannya:
Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap
pemanfaatan sumberdaya, berupak paket belanja
pengadaan mesin kemasan
Rp 115.000.000,- 2.
Program Penataan Struktur Industri, Kegiatannya:
Penyediaan sarana maupun prasarana klaster industri,
berupa belanja pengadaan sarana prasarana Rp
150.000.000,-
3. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana, Kegiatannya: pembangunan
pasar tradisional.
4. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Perdagangan, dengan
Kegiatan: Rehabilitasi Berat dan Sedang Pasar
Perdesaan.
Kesimpulan wawancara: tidak ada program kegiatan khusus
industri karet sehingga tidak ada peranan
4.
Dinas Koperasi dan
UKM Kabupaten
Muara Enim Melaksanakan
urusan pemerintah daerah berdasarkan
azas ekonomi dan tugas pembantuan di
bidang usaha mikro, Merumuskan kebijakan
teknis di bidang koperasi, usaha kecil
dan menengah; penyelenggaraan
urusan pemerintah dan 2008:
1. Program peningkatan
kualitas kelembagan koperasi dengan kegiatan:
2. Pembinaan dan
penghargaan koperasi yang
kecil dan menengah. pelayanan umum di
bidang koperasi, usaha kecil dan menengah;
pengendalian pembinaan dan
pengawasab sebagian kegiatan teknis
operasional dan penunjang di bidang
koperasi, usaha kecil dan menengah.
berprestasi, 3.
Sosialisasi organisasi dan kelembagaan koperasi,
4. Pembangunan sistem
informasi perencanaan pengembangan
perkoperasian,
5. Peningkatan SDM
pengelola koperasi, 6.
Pemeringkatan koperasi, 7.
Studi banding koperasi, 8.
Penilaian kesehatan koperasi,
9. Sosialisasi prinsip-prinsip
pemahaman perkoperasian, 10.
Penilaian koperasi berprestasi,
11. monitoring evaluasi dan
pelaporan. 2011:
1. pembinaan terhadap 60
koperasi yang mengikuti pelatihan manajemen
pengelolaan koperasi;
2. studi banding UKM ke Jawa
Tengah tentang pengolahan keripik nangka untuk 120
orang peserta dari Kabupaten Muara Enim;
3. promosi produk koperasi
UKM di dalam dan luar provinsi Sumatera Selatan;
4. pemantauan terhadap 100
UKM; 5.
rapat koordinasi bantuan pendanaan pemerintah
untuk koperasi dan UKM. 2012:
1. pengembangan sarana
pemasaran produk UMKM. 2.
peningkatan jaringan kerjasama antar lembaga.
3. promosi produk UMKM.
4. program peningkatan
kualitas kelembagaan koperasi.
2005-2013: TAHUN 2005 hanya 3 koperasi
yang mendapat bantuan dana penguatan modal koperasi dari
APBD Kabupaten Muara Enim berupa pinjaman bergulir yang
harus dikembalikan oleh koperasi dari tahun 2005
sampai 2011. Tahun 2007 terdapat 5 koperasi
yang mendapat bantuan penguatan modal yang
pelunasan pinjaman ini diangsur oleh koperasi.
Bantuan dari pusat atau Kementerian Koperasi dan
UKM Tahun 2009-2011 berupa program LPDB dan Bansos dari
dana APBN untuk penguatan permodalam koperasi KSPUSP
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2009 untuk 1 koperasi,
tahun 2010 untuk 6 koperasi , Tahun 2011 untuk 4 koperasi.
Disamping bantuan dari APBN, juga terdapat bantuan dari
APBD Provinsi berdasarkan data yang tersedia, diketahui
tahun 2010 terdapat alokasi dana APBD Provinsi Sumatera
Selatan untuk penguatan permodalan koperasi KSPUSP
di Kabupaten Muara Enim. 2006-2012:
Semua programkegiatan yang ada ditujukan untuk jenis
koperasi secara umum, tidak ada data yang memperlihatkan
pencantuman kegiatan khusus untuk pembinaan dan
penguatan kelembagaan koperasi bidang perkebunan.
Kesimpulan wawancara: tidak ada program kegiatan khusus
industri karet sehingga tidak ada peranan
5. Dinas
Pekerjaan Umum Bina
Marga Kabupaten
Muara Enim Melaksanakan
urusan pemerintah daerah di bidang
pekerjaan umum Bina Marga
berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan. 1.
Perumusan kebijakan teknis di bidang
pekerjaan umum Bina Marga;
2. Penyelenggaraan
urusan pemerintah dan pelayanan umum di
bidang pekerjaan umum Bina Marga;
3. Pelaksanaan
koordinasi penyelenggaraan
urusan di bidang pekerjaan umum Bina
Marga;
4. Pembinaan dan
pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan
umum Bina Marga;
5. Pengelolaan
kesekretariatan meliputi perencanaan
umum dan keuangan;
6. Pelaksanaan
pengawasan evaluasi pengendalian dan
pelaporan di bidang pekerjaan umum Bina
Pembangunan jalan dan jembatan tahun 2007-2012 di 5
kecamatan sentra produksi karet pada beberapa kabupatenkota
sehingga mendukung kelancaran transportasi produk
karet. Kesimpulan wawancara: ada
peranan
Marga.
6 Dinas
Perhubungan Kabupaten
Muara Enim Tidak ada programkegiatan
Dinas Perhubungan hanya memiliki kebijakan di bidang
kelancaran arus distribusi barang dan transportasi. Tidak
ada bantuan kendaraan untuk angkutan barang komoditi
pertanian apapun. Kesimpulan wawancara: tidak
ada peranan.
Lembaga Pemerintah
Kabupaten OKU
1.
Dinas Perkebunan
dan Kehutanan
Kabupaten Ogan
Kemering Ulu OKU
Menyelenggarakan bidang
pengembangan produksi
perkebunan, proteksi perkebunan,
pengembangan pasca panen dan
pemasaran, rehabilitasi hutan dan
lahan, 1.
Menyiapkan bahan koordinasi perumusan
kebijakan pemkab dalam bidang
produksi perkebunan;
2. Melaksanakan
pemetaan, monitoring, pengembangan,
rehabilitasi, konservasi,
optimalisasi, Tahun 2010:
1. Pembinaan produksi
perkebunan: pemberian bantuan bibit unggul
pengelolaan budidaya tanaman karet, pembinaan
petani penangkar dan petani karet tentang pentingnya
menggunakan bibit berlabel biru;
2. Pembinaan pengolahan
pengembangan kehutanan,
perlindungan hutan, pengembangan
kelembagaan usaha perkebunan dan
kehutanan, pengumpulan data,
penyusunan rencana, monitoring dan
evaluasi pelaporan di bidang perkebunan
dan kehutanan. revitalisasi dan
pengendalian lahan perkebunan;
3. Melaksanakan
penetapan dan pengawasan tata ruang
dan tata guna lahan perkebunan;
4. Melaksanakan
bimbingan penerapan pedoman teknis pola
tanam dan perlakuan terhadap budidaya
perkebunan;
5. Melaksanakan
pengawasan analisis mengenai dampak
lingkungan pada usaha perkebunan;
6. Melaksanakan
pengawasan pelepasan kawasan hutan pada
usaha perkebunan;
7. Melaksanakan
pengawasan teknologi irigasi air permukaan
dan irigasi bertekanan untuk perkebunan;
8. Melaksanakan
pembinaan dan tahap awal menjadi bokar;
3. Pembinaan pemasaran
bokar. 2011:
Peningkatan peningkatan produksi pertanianperkebunan
melalui kegiatan: a kegiatan penyuluhan peningkatan
produktivitas karet rakyat untuk 5 kelompok tani tahun 2011.
2012: 1.
Peningkatan peningkatan produksi
pertanianperkebunan untuk 7 kelompok tani atau 210
orang di 3 desa yaitu desa Batu Raden, Tubohan,
Batumarta I.
2. Peningkatan pemasaran
hasil produksi perkebunan. 3.
Peningkatan penerapan teknologi melalui kegiatan:
a pengendalian penyakit tanaman karet seperti jamur
akar putih JAP dan kering alur sadap KAS untuk 2
kelompok tani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Sb
Rayap dan Desa Kecamatan Peninjauan.