sumberdaya UKMK.
10.
Memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan perkoperasian dan
usaha kecil dan menengah di bidang
Pengkajian Sumberdaya UKMK
yang meliputi bidang penelitian koperasi,
penelitian Usaha Kecil dan Menengah
UKM, penelitian sumberdaya dan
pengembangan perkaderan UKM.
11.
Melaksanakan pembinaan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan di lingkungan bidang
pengkajian sumberdaya UKMK.
12.
Memimpin dan memberikan
pengarahan dalam rangka pelaksanaan
tugas bawahan di
lingkungan Deputi Bidang Pengkajian
Sumberdaya UKMK.
13.
Rapat, seminar, lokakarya, dinas luar.
Lembaga Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan Tugas Pokok
Fungsi Sasaran
Indikator Kinerja Utama
ProgramKegiatan
1. Badan
Penelitian Pengembang
an Inovasi Daerah
Balitbangno vda Provinsi
Sumatera Selatan
1.
Menyusun kebijakan teknis,
rencana, dan program tentang
penelitian pengembangan
inovasi daerah di lingkungan
pemerintahan daerah.
2.
Melaksanakan penelitian
pengembangan inovasi daerah di
lingkungan di lingkungan
pemerintahan daerah.
3.
Mengkoordinasik an penelitian
1.
Perumusan kebijakan teknis di bidang
penelitian dan pengembangan sesuai
dengan rencana strategis yang telah
ditetapkan oleh pemerintah daerah.
2.
Pemberian dukungan atas perencanaan,
pembinaan dan pengendalian
kebijakan teknis bidang penelitian dan
pengembangan.
3.
Perumusan, perencanaan,
pembinaan, koordinasi dan pengendalian
teknis penelitian dan 2010:
1.
Intermediator teknologi dalam melakukan
pendampingan terhadap beberapa IKM binaan
Balitbangnovda dan membantu penumbuhan
IKM baru yang terkait dengan tematik Sistem
Inovasi Daerah Sumatera Selatan.
2.
Pendampingan IKM Sabutret serabut berkaret.
3.
Pembentukan Science and Technology Park STP di
Propinsi Sumatera Selatan terus dilakukan bersama
Kementerian Riset dan Teknologi.
4.
Bersama stakeholder
pengembangan inovasi daerah di
lingkungan pemerintahan
daerah dan pemerintahan
daerah kabupatenkota.
4.
Membina Balai Penelitian
Pengembangan BPP
kabupatenkota atau sebutan
lainnya atau lembaga yang
menyelenggaraka n fungsi
penelitian pengembangan
inovasi daerah.
5.
Memberikan fasilitasi Balai
Penelitian Pengembangan
BPP kabupatenkota
atau sebutan lainnya atau
lembaga yang pengembangan di
bidang kesejahteraan rakyat dan
kemasyarakatan.
4.
Perumusan, perencanaan,
pembinaan, koordinasi dan pengendalian
teknis penelitian dan pengembangan di
bidang pemerintahan dan aparatur.
5.
Perumusan, perencanaan,
pembinaan, koordinasi dan pengendalian
teknis penelitian dan pengembangan di
bidang ekonomi dan pembangunan.
6.
Perumusan, perencanaan,
pembinaan, koordinasi dan pengendalian
teknis penelitian dan pengembangan di
bidang sumber daya alam dan teknologi.
7.
Penyelenggaraan urusan
terkait telah melakukan studi kelayakan tentang
fokus kegiatan yang akan dikembangkan di Propinsi
Sumatera Selatan.
5.
2012-2013:
6.
Mempersiapkan kerangka kerjasama Program
Hilirisasi Barang Karet untuk anggaran Tahun
2013.
7.
Pemberian dukungan insentif peningkatan
kemampuan peneliti dan perekayasa kepada para
peneliti dan perekayasa, dalam rangka mendukung
perwujudan sistem inovasi daerah SIDa, sistem
inovasi nasional SINas, pelaksanaan Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia MP3EI.
Kesimpulan wawancara: ada peranan
menyelenggaraka n fungsi
penelitian pengembangan
inovasi daerah di lingkungan.
6.
Memberikan rekomendasi,
regulasi dan kebijakan kepada
Gubernur dan SKPD di
lingkungan pemerintahan
daerah.
7.
Memberikan izin untuk kegiatan
penelitian. kesekretariatan.
8.
Pembinaan kelompok jabatan fungsional.
9.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
2.
Badan Perencanaan
Pembanguna n Daerah
Bappeda Provinsi
Sumatera Selata
Penyusunan Visi Pembangunan Daerah,
Strategi Pembangunan Daerah, Kebijakan
Pembangunan Daerah, Penyusunan Program
Pembangunan Daerah, Penyusunan Prakiraan
Maju Pembangunan Daerah, Penyusunan
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah,
Tidak ada programkegiatan yang langsung berkaitan dengan
koordinasi atau perencanaan pengembangan agribisnis karet,
yang ada hanya program penyusunan rencana
pembangunan ekonomi daerah secara umum di SUMSEL.
Kesimpulan wawancara: tidak ada kegiatan khusus karet
sehingga tidak ada peranan
Menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah Musrenbangda,
Melaksanakan pengendalian
Pembangunan Daerah, Melaksanakan evaluasi
Pembangunan Daerah, Menyiapkan Sistem
Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah.
Penyusunan dan Pengkoordinasian
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
RPJPD Penyusunan dan pengkoordinasian
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMD Penyusunan dan pengkoordinasian
Rencana Kerja Pembangunan Daerah
RKPD. Penyusunan dan pengkoordinasian
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
Renstra-SKPD. Penyusunan dan
pengkoordinasian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah APBD.
3.
Dinas Perkebunan
Provinsi Sumatera
Selatan 2009:
1. Program Peningkatan
Prasarana dan Sarana Perkebunan, dengan
kegiatan: Fasilitasi Sertifikasi Lahan
Perkebunan untuk 500 persil lahan di 5
kabupatenkota.
2. Program Peningkatan
Produksi dan Produktifitas Perkebunan, dengan
kegiatan: Peremajaan dan Pengembangan Karet
Rakyat untuk 3.000 ha 1.500 batang bibit karet
unggul di 14 kabupatenkota.
2010: Peremajaan kebun karet rakyat
difasilitasi Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan
untuk bantuan peremajaan kebun karet dibiayai dari dana
APBN seluas 638 ha, dari dana APBD Provinsi Sumatera
Selatan 2.000 ha, dan dari dana APBD kabupaten 5.000 ha,
sehingga total pendanaan peremajaan kebun karet rakyat
seluruhnya selama tahun 2010 adalah seluas 7.638 ha.
2011-2012:
1. Program Peningkatan Bibit
Unggul, dengan kegiatan: a
Pemberian bantuan bibit unggul kepada petani di
beberapa kabupaten; b
Pemberian sertifikasi bibit unggul;
c Pengawasan peredaran
bibit. 2.
Program Pengelolaan Kebun Karet yang Baik,
dengan kegiatan: a
Pengelolaan kebun; b
Teknis penyadapan; c
Pengelolaan bokar; d
Usaha produksi yang berkelanjutan.
Realisasikan program oleh pemerintah daerah sudah
mencapai 20.000 ha. Sebanyak 14.000 ha lahan karet rakyat
telah diremajakan yang tersebar di Kabupaten Ogan Komering
Ulu OKU Timur, Lubuk Linggau, Musi Rawas, Lahat,
Banyuasin dan Kabupaten Ogan Ilir OI, namun masih ada
wilayah yang belum mendapat bantuan Peremajaan Karet
Rakyat Tahun 2012, yaitu Kabupaten OKU Selatan dan
Kabupaten OKI, Muaraenim dan Kota Prabumulih.
2013: Mengajukan 13.500 ha lahan
karet rakyat untuk diremajakan melalui program Gerakan
Nasional Gernas Karet Tahun 2013 menuju produksi secara
nasional sebesar 40 juta ton pada 2025. Program Gernas
Karet ini merupakan bantuan berupa bibit, pupuk dan
pemeliharaan untuk petani karet.
Kesimpulan wawancara: ada peranan
4.
Dinas Perindustrian
Melaksanakan kewenangan
1. Penyusunan rencana
dan program 2008:
1. Bimbingan Teknis
dan Perdagangan
Provinsi Sumatera
Selatan desentralisasi dan
tugas dekonsentrasi di bidang
perindustrian dan perdagangan
pengembangan industri dan
perdagangan atas dasar keterpaduan
kebijaksanaan pemerintah provinsi,
kabupatenkota dan departemen
perindustrian dan perdagangan.
2. Pelaksanaan
kebijaksanaan pembinaan dan
pengembangan industri dan
perdagangan serta perijinan.
3. Pelaksanaan kegiatan
program sektor industri dan
perdagangan di bidang agro, kimia, logam,
mesin. Alat transportasi dan
standarisasi, industri kecil menengah,
perdagangan dalam negeri dan
perdagangan luar negeri.
Peningkatan Mutu Olahan Karet di Kabupaten
Banyuasin, Ogan Ilir, OKI, Musi Banyuasin, Muara
Enim, OKU Induk dan Musi Rawas.
2. Bantuan Mesin dan
Peralatan Karet di Kabupaten Banyuasin.
3. Penguatan kemampuan
industri berbasis teknologi. 4.
Peningkatan daya saing mutu dan kemasan produk,
bimtek pembuatanpengolahan dan
pengujian bokar kopi biji sesuai dengan SNI.
5. 2009:
6. Magang Pelatihan dan
Bantuan Peralatan Karet Kompon, Pengembangan
Industri Kecil Barang Jadi Karet;
7. Bimbingan Teknis
Pembuatan Pengolahan dan Pengujian Bokar bahan
olah karet;
8. Pengujian Bokar Biji Sesuai
SNI; 9.
Penyusunan Rencana Aksi