Waktu dan Tempat Penelitian

Peralatan yang digunakan meliputi akuarium berukuran 60x30x35 cm sebanyak 15 buah dan bak fiber berukuran 150x100x50 cm, masing-masing dilengkapi dengan aerasi dan menggunakan sistem resirkulasi. Peralatan lainnya yang digunakan yaitu, bak fiber satu ton berdiameter 150 cm sebagai bak penampungan air laut bersih dan steril yang dilengkapi dengan peralatan aerasi. Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan parameter imun udang meliputi sirynge satu ml, kaca obyek dan penutupnya, hemositometer, mikropipet, mikrotube eppendorf 1.5, yellow tip, blue tip, sentrifus, mikroskop, alat penghitung hand counter, autoklaf, spektrofotometer, petridish dan gelas Beaker.

3.3 Rancangan Percobaan

Penelitian yang dilakukan terdiri dari dua tahapan. Penelitian tahap satu yaitu menguji pengaruh pemberian k-karagenan melalui pakan dengan dosis yang berbeda dalam meningkatkan respons imun udang vaname dan resistensi udang vaname dari serangan IMNV. Penelitian tahap dua adalah menguji frekuensi pemberian k-karagenan yang efektif dalam mengendalikan serangan IMNV pada udang vaname. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap RAK dengan tiga ulangan pada masing-masing perlakuan. Parameter imun, kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang vaname di analisis keragamannya menggunakan ANOVA. Bila terdapat perbedaan antar perlakuan, maka dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan uji lanjut Duncan. Sedangkan data PCR, data pengamatan gejala klinis yang meliputi skoring dan histopatologi di analisis secara deskriptif.

3.4 Kappa-Karagenan dan Penyiapan Pakan

Kappa-karagenan yang digunakan merupakan hasil ekstraksi rumput laut Kappaphycus alvarezii dari laboratorium Bioteknologi THP, dalam bentuk tepung. Tepung K-karagenan yang akan dicampurkan dengan pakan udang komersial ditimbang terlebih dahulu berdasarkan dosis perlakuan yang telah ditentukan, yaitu 5, 10 dan 15 g kg -1 pakan. Masing-masing k-karagenan yang