Keuntungan dan Kerugian Pengukuran Gas Ozon Tanpa
melewati tabung alir pengujian. Konsentrasi gas
ozon diperoleh
dengan mengukur
konsentrasi gas ozon yang terjebak pada larutan KI. Konsentrasi total gas ozon yang
terserap dalam
larutan KI
ditentukan menggunakan metode NBKI yang dilakukan
di Laboratorium PPLH IPB. Hubungan konsentrasi total dari gas ozon yang terjerap
terhadap rata-rata transmitansi gas ozon yang mengalir di tabung alir memiliki respon
eksponensial dengan koefisien determinasi sebesar 83,08. Nilai ini berbeda dengan
hasil pengujian gas ozon menggunakan penjerap KI yang memperoleh nilai koefisien
determinasi sebesar lebih dari 99. Dari 16 kali pengujian gas ozon tanpa penjerap,
diperoleh
nilai konsentrasi
sebesar 7,1824 µgm
3
, 23,1165 µgm
3
, 58,8339 µgm
3
, 71,2591
µgm
3
, 88,5784
µgm
3
, 93,8117
µgm
3
, 137,2394
µgm
3
, 147,5649
µgm
3
, 245,9809
µgm
3
, 459,9747 µgm
3
, 538,5058 µgm
3
, dan 595,1889 µgm
3
. Perbedaan nilai konsentrasi pada setiap pengujian dikarenakan perbedaan
perlakuan pengujian, yaitu pengujian dengan tekanan -70 kPa dan pengujian yang langsung
dilakukan dengan mengalirkan ozon dari ozonizer selama proses pengujian. Selain itu,
produksi ozon dari ozonizer tidak selalu sama pada
setiap pengujian.
Semakin besar
konsentrasi gas ozon yang melalui tabung alir, maka semakin kecil nilai transmitansi gas
ozon. Koefisien absorpsi α gas ozon ditentukan dengan persamaan garis pada
kurva kalibrasi
hubungan rata-rata
transmitansi terhadap konsentrasi total dan diperoleh nilai koefisien absorpsi α sebesar
0,2 m
2
µg. Hal ini berarti bahwa jika terdapat sebanyak 1 µg gas ozon pada daerah seluas
0,2 m
2
dengan ketebalan 1 m, yang dilewatkan cahaya dengan panjang gelombang 255,07 nm
sesuai dengan panjang gelombang pada subbab 4.1 dapat mengurangi nilai
transmitansi dari 97,885 menjadi 36,010.
Nilai koefisien absorpsi α gas ozon sebesar 0,2 m
2
µg ini jauh lebih kecil dibandingkan koefisien absorps
i α gas ozon dalam penjerap KI yaitu 43,5 m
2
µg.