Pengelolaan Bahan Ajar Distribusi Fisik

penggunaan bahan ajar cetak. Bahan ajar noncetak, misalnya kaset audio, CD, video dan tutorial via internet juga dikembangkan meskipun intensitas penggunaannya belum tinggi. Bahan ajar noncetak ini hanya digunakan sebagai pelengkap, dan belum dikembangkan sebagai bagian yang terpadu dari satu mata kuliah Andriani dalam Belawati et al. 1999

2.1.2 Pengelolaan Bahan Ajar

Pengelolaan bahan ajar di Kantor Pusat UT meliputi kegiatan penyiapan master bahan ajar, produksi bahan ajar, dan pengiriman bahan ajar. Bahan ajar BA UT terdiri atas BA cetak dan BA noncetak. Seluruh mata kuliah UT dilengkapi dengan BA cetak yang merupakan BA utama Tim Simintas-UT 2004. Secara struktural, pengelolaan BA UT meliputi : 1. Persiapan BA cetak menjadi master BA yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Bahan Ajar Cetak PPBAC. Master BA tersebut kemudian dicetak di perusahaan percetakan subkontrak. 2. Produksi BA noncetak yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Bahan Ajar Non Cetak PPBANC. 3. Penyimpanan BA cetak dan BA noncetak kaset audio, CD di gudang Kantor Pusat UT sebelum dikirim ke UPBJJ-UT. 4. Pengiriman BA oleh perusahaan pengiriman subkontrak Tim ISO-UT 2007.

2.1.3 Distribusi Fisik

Menurut Kotler et al. 2002, tujuan distribusi fisik adalah membawa barang yang tepat ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat dengan biaya paling kecil. Biaya paling kecil berarti transportasi murah, persediaan rendah dan jumlah gudang sedikit. Untuk mencapai tujuannya produsen produk dan jasa fisik harus memutuskan cara terbaik untuk menyimpan dan memindahkan barang dan jasanya ke pasar tujuan. Oleh sebab itu produsen perlu menyewa jasa dari perusahaan distribusi fisik perusahaan pergudangan dan transportasi untuk membantu tugas tersebut. Produsen memahami bahwa efektivitas distribusi fisik akan berpengaruh besar terhadap kepuasan pelanggan dan biaya perusahaan. Distribusi fisik dapat menjadi efektif jika sistem distribusi fisik sesuai dengan tujuan. Penentuan sistem distribusi fisik akan mengarah pada biaya berikut: D T FW VW S = + + + 1 dengan D = total biaya distribusi dari sistem yang diajukan T = total biaya pengiriman dari sistem yang diajukan FW = total biaya tetap pergudangan fixed warehouse dari sistem yang diajukan VW = total biaya variabel pergudangan variable warehouse termasuk persediaan dari sistem yang diajukan S = total biaya kerugian penjualan karena rata-rata keterlambatan pengiriman di bawah sistem yang diajukan. Kotler et al. 2002.

2.2 Masalah Lokasi Fasilitas Facility Location Problems