I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Vertisol memiliki potensi untuk dimanfaatkan secara lebih intensif untuk pertanian, karena tanah ini memiliki penyebaran yang cukup luas, yaitu sekitar 2,1
juta hektar tersebar di P. Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan
Sulawesi Subagyo et al,. 2004. Vertisol adalah tanah mineral yang mempunyai
warna abu kehitaman, bertekstur liat dengan kandungan liat ≥ 30 pada horizon
permukaan sampai kedalaman 50 cm. Tanah bersifat vertik ini merupakan tanah- tanah yang dicirikan oleh adanya retakan-retakan yang lebar disertai dengan
konsistensi tanah yang sangat keras pada saat musim kemarau. Pada saat musim hujan, tanah ini akan mengembang. Retakan-retakan tanahnya segera menghilang
dan konsistensi tanah berubah menjadi sangat lekat dan sangat plastis. Dari sisi sifat kimianya, tanah ini memiliki pH yang tinggi, kapasitas tukar
kation dan persentase kejenuhan basa yang tinggi, namun memiliki daya fiksasi yang tinggi terhadap kalium yang menyebabkan pemborosan dalam pemupukan
kalium Borchardt, 1989. Meskipun vertisol tergolong subur, retakan yang lebar dan konsistensi tanah sangat keras pada musim kemarau, konsistensi tanah sangat
lekat pada saat musim hujan dan fiksasi kalium yang tinggi merupakan kendala- kendala yang cukup serius bila tanah ini dimanfaatkan untuk keperluan pertanian.
Pemberian bahan organik ke tanah pada umumnya dapat memperbaiki kualitas fisik-kimia tanah, namun jumlah bahan organik yang dibutuhkan sangat
besar. Faktor tersebut sering menjadi kendala dalam penggunaan bahan organik, oleh karena itu penggunaan senyawa humat diharapkan dapat menggantikan peran
bahan organik konvensional, seperti pupuk kandang dan kompos. Senyawa humat
ini memiliki bobot molekul sedang sampai tinggi, dan merupakan campuran yang komplek dari struktur hidrokarbon alifatik dan aromatik dengan gugus-gugus
fungsional amida, karboksil, keton dan lain-lain. Senyawa humat ini berfungsi sebagai bahan pembenah tanah yang terlibat dalam reaksi kompleks dan dapat
mempengaruhi kesuburan tanah dengan mengubah kondisi fisik, kimia dan biologi tanah Tan, 1993.
1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi beberapa dosis senyawa humat terhadap sifat kimia tanah vertisol dan pertumbuhan tanaman
jagung.
1.3. Hipotesis
Dalam penelitian ini senyawa humat yang digunakan akan diencerkan 1000 kali, oleh karena itu senyawa humat ini tidak akan berpengaruh pada
peningkatan pH, KTK, C-organik, dan KB tanah.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Vertisol