Ketika para pelajar dan mahasiswa Indonesia itu kembali ke Indonesia, mereka membawa ide-ide yang berkembang di Timur Tengah ke kalangan masyarakat
Indonesia. mulailah muncul pembaruan dalam berbagai bidang seperti agama, memunculkan ide-ide modernisasi keagamaan. Muncullah ketika itu pemikiran
keagamaan yang berorientasi pada kemajuan zaman serta berpegang kepada al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Dalam bidang pendidikan, munculnya ide pembaruan terhadap
pendidikan tradisional yang dilaksanakan di pesantren, surau, dan dayah, munculnya ideb untuk memperbarui kurikulum, metode, sistem, lembaga, serta manajemen. Pada
ketika itu muncul sebuah lembaga baru yang bernama Madrasah. Madrasah merupakan bentuk baru lembaga pendidikan yang diperkenalkan di Indonesia sebagai
salah satu perwujudan dari ide pembaruan tersebut. Dalam upaya modernisasi pesantren, muncul berbagai organisasi massa Islam, dianataranya Jamiat Khair 1905,
Sarikat Dagang Islam SDI 1911 yang kemudian berubah menjadi Sarikat Dagang Islam 1912, Muhammadiyah 1912, Al-Irsyad 1915, Persatuan Islam 1920,
Nahdiatul Ulama 1926, al-Washliyah 1930, dan Al-Ittihadiyah 1935. Organisai- organisasi ini telah banyak menunjukkan kiprahnya di masyarakat dalam berbagai
bidang kehidupan yang terkait erat dengan peningkatan sumber daya manusia.
2. Gerakan Pembaruan Pemikiran di Dunia Islam
Kondisi umat Islam Indonesia pada masa era colonial juga cukup memprihatinkan, mayoritasnya bergelut dengan kebodohan dan kemiskinan. Banyak
masyarakat Muslim yang tidak terdidik dan tidak memiliki akses ke dunia pendidikan. Pendidikan yang dapat dinikmatinya hanya pada level Sekolah Desa. Dalam bidang
ekonomi juga demikian, kebanyakan berada di bawah garis kemiskinan. Kondisi umat Islam di belahan dunia lain pun sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan apa yang dialami oleh masyarakat Muslim Indonesia. Kenyataan-kenyataan yang menimpa umat islam itu membuat masyarakat Muslim menyadari beta mereka
harus bangkit dan mengubah diri. Mulailah muncul gerakan pembaruan di Dunia Islam. Di Mesir tibullah gerakan pembaruan pendidikan yang dipelopori oleh
Muhammad Ali Pasha. Beliau bangun sejumlah sekolah umum, seperti sekolah militer, teknik, pertambangan, kedokteran, dan lain-lain. Di Turki juga demikian. Atas usaha
Sultan Mahmud II dibangunlah sejumlah sekolah umum, seperti sekolah militer, teknik, kedokteran dan pembedahan. Di India, atas usaha Said Ahmad Khan
didirikanlah MAOC Muhammaden anglo Oriental College yang kemudian pada tahun 1920 menjadi Universitas Aligarh Aligarh Muslim University. Di Indonesia,
upaya pembaruan di bidang pendidikan dilaksanakan dengan mendirikan madrasah serta memasukkan mata pelajaran umum ke pesantren.
3. Pembaruan di Indonesia
Upaya-upaya pembaruan di Indonesia dapat dilihat dari berbagai aspek. a. Aspek agama, munculnya ide untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah, men jauhi
khurafat dan bid’ah, di samping munculnya pemikiran modernis dalam bidang agama. b. Aspek pendidikan, pembaruan pendidikan dilaksanakan dalam 4 aspek, yaitu
kurikulum, metode, sistem klasikal, dan manajemen pendidikan. c. Aspek ekonomi, berdirinya rganisasi Serikat Dagang Islam SDI, sebuah organisasi
yang berupaya untuk menggalang persatuan dan kesatuan di kalangan pedagang batik Muslim di Solo, agar dapat mempertahankan eksistensi mereka bersaing dengan
pedagang lain. d. Aspek politik, tidak bisa diingkari bahwa awal abad kedua puluh telah muncul
kecerdasan Bangsa Indonesia tentang nasionalisme dan keinginan untuk lepas dari penjajahan Belanda; maka lahirlah dikalangan masyarakat Indonesia gerakan politik
untuk mencapai Indonesia merdeka, khusus di kalangan umat Islam lahirlah Sarikat Islam SI seba\gai kelanjutan dari SDI Sarikat Dagang Islam.
e. Aspek sosial, yakni lahirnya sejumlah organisasi Islam. Seperti yang telah diuraikan terdahulu, dalam kegiatannya Islam Melaksanakan beberapa aktifitas.
1 Kegiatan keagamaan 2 Kegiatan sosial
3 Kegiatan dakwah 4 Kegiatan pendidikan
4. Kaitan Organisasi Islam dengan Peningkatan Sumber Daya Manusia