16 5
Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang, departemen, sistem komputer, atau nama program komputer yang mengeksekusi proses tersebut.
b. DFD Logika
DFD logika lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan sistem baru. DFD logika tidak menekankan pada bagaimana sistem diterapkan, tetapi
penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-kebutuhan sistem, yaitu proses-proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem. Karena sistem yang diusulkan belum tentu
diterima oleh pemakai sistem dan biasanya sistem yang diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka penggambaran sistem secara logika terlebih dahulu tanpa berkepentingan
dengan penerapannya secara fisik akan lebih mengena dan menghemat waktu penggambarannya dibandingkan dengan DFD fisik. Untuk sistem komputerisasi,
penggambaran DFD logika hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses
secara komputer saja.
2.4 Pedoman Menggambar DFD
Berikut ini akan diberikan pedoman bagaimana menggambar DFD baik DFD fisik maupun DFD logika.
a. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar external entity yang terlibat dalam
sistem. Misalnya untuk sistem penjualan mempunyai kesatuan luar yang terlibat adalah sebagai berikut:
- Langganan
- Manajer kredit
- Bagian gudang
- Bagian pengiriman
17 Kesatuan luar ini merupakan kesatuan entity di luar sistem, karena di luar bagian
pengolahan data sistem informasi. Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data ke sistem informasi serta tujuan penerima aruys data hasil dari proses sistem informasi,
sehingga merupakan kesatuan di luar sistem informasi. b.
Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar. Misalnya untuk sistem penjualan ini, inputoutput yang terlibat dengan kesatuan luar adalah:
Kesatuan Luar Input
Output Langganan
Order langganan -
Bagian gudang -
Tembusan permintaan
persediaan Bagian pengiriman
Tembusan jrnal Faktur,
tembusan kredit,
tembusan jurnal Manajer kredit
- Status piutang
c. Gambarlah terlebih dahulusuatu diagram konteks context diagram. DFD merupakan
alat untuk structured analysis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar top level dan memecah-
mecahnya menjadi bagian yang lebih terinci lower level. DFD yang pertama kali digambar adalah level teratas top level, diagram inidisebut diagram konteks. Dari
diagram konteks ini kemudian akan digambar dengan lebih rinci lagi yang disebut dengan overview diagram DFD level 0. Tiap-tiap proses di overview diagram akan
digambar secara lebih terinci lagi dan disebut DFD level 1. Tiap proses di level 1 akan digambar lebih terinci lagi dan disebut DFD level 2. Demikian seterunya sampai tiap-tiap
proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi. Suatu context diagram selalu mengandungsatu dan hanya satu proses saja diberi nomor
proses 0. Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem. Context diagram ini menggambarkan hubungan inputoutput antara sistem dengan kesatuan luarnya. Dari
langkah pedoman no 1 dan 2, dapat digambarkan context diagram.
18 d.
Gambarlah bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem terlebih dahulu. Bagan berjenjang hierarchy chart digunakan untuk mempersiapkan penggambaran
DFD ke level-level lebih bawah lagi. Bagan berjenjang dapat digambar dengan menggunakan notasi proses yang digunakan di DFD.
e. Gambarlah DFD level 0 overview diagram berdasarkan proses di bahan berjenjang.
Untuk level 0 ini, semua proses dan semua media penyimpanan data store digambarkan.
f. Gambarlah DFD level 1 dari proses-proses yang ada di level 0. Proses yang dibuatkan
level 1 adalah proses yang masih dipecah menjadi proses yang lebih terinci lagi. Proses yang tidak dapat dipecah lagi tidak perlu dibuatkan DFD level 1.
g. Gambarlah DFD level 2, yang merupakan penjabaran dari proses-proses yang ada di
level 1.
19
Latihan
1. Lakukan survey ke sebuah sistem yang sudah ada, kemudian buat prosedur sistem
berjalan. 2.
Berdasarkan prosedur sistem berjalan tersebut, dengan menggunakan aplikasi Microfot Visio atau Flow Chart buatlah:
- Tabel Identifikasi External Entity
- Diagram Konteks
- Bagan Berjenjang
- DFD level 0
- DFD level 1, dst
3. Buatlah prosedur sistem usulan
4. Berdasarkan prosedur sistem usulan tersebut, dengan menggunakan aplikasi Microfot
Visio atau Flow Chart buatlah: -
Tabel Identifikasi External Entity -
Diagram Konteks -
Bagan Berjenjang -
DFD level 0 -
DFD level 1, dst
20
MODUL 3 KAMUS DATA
Overview
Modul 3 ini menjelaskan mengenai alat pengembangan sistem berupa Kamus Data KD atau Data Dictionary DD.
Tujuan
1. Mengetahui komponen-komponen penyusun Kamus Data
2. Mengetahui bagaimana membuat Kamus Data
21
3.1 Kamus Data