c Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar
dan iklim. d
Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan.
c. Indikator Prestasi Belajar
Indikator prestasi belajar dapat dilihat dari tercapainya batas ketuntasan belajar siswa yaitu dengan mendapatkan nilai diatas 65 KKM Kriteria
Ketuntasan Minimal. Indikator ini untuk mengetahui tingkat perkembangan siswa dalam proses pembelajaran. Pengukuran prestasi belajar ini dilakukan
menggunakan hasil tes. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengetahui pemahaman siswa dalam menguasai materi yang
telah diajarkan. Tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, kuis, tes formatif maupun tes sumatif.
d. Fungsi Prestasi
Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-
tujuan pengajaran. Dalam penilaian ini dilihat sejauh mana keefektifan dan efisiennya dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku siswa
Nana Sudjana, 1991:3. Keberadaan prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan
jenis tertentu dapat memberikan kepuasaan khususnya manusia yang berada di bangku sekolah. Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan
dikarenakan mempunyai beberapa fungsi utama. Menurut Zaenal Arifin 1990:3 fungsi utama prestasi belajar adalah sebagai berikut :
1 Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik. 2
Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. 3
Prestasi belajar sebagai sumber informasi dalam inovasi pendidikan. 4
Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu intuisi. 5
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik.
Jadi dari fungsi prestasi belajar tersebut terlihat betapa pentingnya kita mengetahui prestasi belajar anak didik, baik secara perseorangan maupun secara
kelompok.
commit to users
B. Penelitian yang Relevan
Ni Made Suci 2006 dalam penelitiannya yang berjudul penerapan model
problem based learning untuk meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar teori akuntansi mahasiswa jurusan ekonomi undiksha, menyimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan peran serta siswa, keaktifan dan prestasi belajar siswa.
Rina Kusumaningsih 2008 dalam penelitiannya yang berjudul penerapan model pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan aktivitas belajar
dan kemampuan menerapkan nilai-nilai sikap berekonomi dalam kehidupan sehari- hari siswa kelas X MAN Mojokerto, menyimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran PBL dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan menerapkan nilai-nilai sikap berekonomi siswa.
C. Kerangka Pemikiran
Kegiatan belajar mengajar dimaksudkan untuk mempertinggi prestasi belajar melalui penambahan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman
dan latihan-latihan. Belajar akan lebih berhasil bila siswa mempunyai minat, keinginan dan tujuan dari hasil belajar yang diharapkan, baik tujuan jangka
pendek atau jangka panjang. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa adalah penggunaan metode pembelajaran yang tepat.
Pembelajaran konvensional di mana proses pembelajaran didominasi guru dan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan
proses berpikirnya masih kurang. Pembelajaran ekonomi selama ini dilakukan dengan pembelajaran konvensional dan belum berhasil membuat siswa lebih aktif.
Ketiadaan variasi dalam proses pembelajaran membuat mata pelajaran ekonomi terasa menjemukan bagi sebagian siswa. Hal ini mengakibatkan siswa mengalami
kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga berakibat rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan metode pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa. Pembelajaran
berdasarkan masalah Problem Based Learning ini memacu siswa berfikir kritis,
commit to users