Metode Problem Based Learning PBL a
Berfokus pada siswa. b
Siswa menjelaskan. c
Guru merangkum materi berdasarkan hasil diskusipemikiran siswa. d
Siswa membaca sesuai silabus sebelum proses pembelajaran dimulai e
Siswa dapat dengan mudah menangkap esensi dari proses pembelajaran. Nana Sudjana 1996:93 menjelaskan bahwa metode pembelajaran
berdasarkan masalah akan meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar baik secara individual maupun kelompok. Hampir setiap langkah menuntut keaktifan belajar
siswa, sedangkan peranan guru lebih banyak sebagai pemberi stimulus dan menentukan arah apa yang dilakukan oleh siswa. Keberhasilan dari metode
pembelajaran ini sangat bergantung pada kemampuan guru dalam mengangkat dan merumuskan masalah.
2. Hakikat Keaktifan Belajar
a. Pengertian Keaktifan Belajar
Keaktifan belajar terdiri dari kata kreativitas dan kata belajar. “Keaktifan
memiliki kata dasar aktif yang berarti giat dalam belajar atau berusaha” Nana Sudjana,1991.
Belajar menurut Sardiman A.M 2004:23 “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Keaktifan belajar berarti suatu usaha atau
kerja yang dilakukan dengan giat untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Ciri-ciri Keaktifan Belajar menurut Oemar Hamalik dalam Sardiman A.M 1993:
1 Keinginan dan keberanian menampilkan perasaan
2 Keinginan dan keberanian serta kesempatan berprestasi dalam kegiatan
baik persiapan, proses dan kelanjutan belajar 3
Penampilan berbagai usaha dan kreativitas belajar mengajar dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai
keberhasilannya
commit to users
4 Kebebasan dan kekeluasaan melakukan hal tersebut di atas tanpa tekanan
guru atau pihak lain
b. Indikator Keaktifan Belajar
Keaktifan siswa dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Beberapa diantaranya adalah turut serta dalam
memberikan pendapat atau gagasan, bertanya pada guru apabila belum memahami persoalan. Proses pembelajaran ini melalui asimilasi dan akomodasi kognitif
untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan, serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk keterampilan motorik, kognitif dan sosial, penghayatan seta
internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap. Menurut Nana Sudjana 1991:61 keaktifan para siswa dalam kegiatan
belajar dapat dilihat dalam hal : 1
Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. 2
Terlibat dalam pemecahan permasalahan. 3
Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya.
4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah. 5
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. 6
Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya. 7
Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis. 8
Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya.
Menurut T. Raka Joni dalam A.Tabrani Rusyan 1989:131-132 indikator keaktifan siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1 Adanya prakarsa peserta didik dalam kegiatan belajar, yang
ditunjukkan melalui keberanian memberikan urunan pendapat tanpa secara eksplisit diminta, misalnya di dalam diskusi-diskusi, atau cara
kerja kegiatan belajar, dan kesediaan mencari alat dan sumber.
2 Keterlibatan mental peserta didik di dalam kegiatan-kegiatan belajar
yang tengah berlangsung ditunjukkan dengan pengikatan diri pada tugas kegiatan, baik secara intelektual maupun secara emosional, yang
dapat di amati dalam bentuk terpusatnya perhatian serta pikiran siswa kepada tugas yang dihadapi, serta komitmen untuk menyelesaikan
tugas tersebut dengan sebaik-baiknya secara tuntas.
3 Peranan guru yang lebih banyak sebagai fasilitator.
commit to users
4 Peserta didik belajar dengan pengalaman langsung experimential
learning. 5
Kekayaan variasi bentuk dan alat kegiatan belajar-mengajar. 6
Kualitas interaksi belajar antar peserta didik, baik intelektual maupun emosional.
c. Jenis Aktivitas Belajar