87
6.2.1. Pemerintah Daerah Sebagai Motor Penggerak
Pemerintah Daerah harus menjadi motor penggerak pada Program Kemitraan Syariah dalam Penguatan Peran Usaha Mikro dan Kecil. Sebagaimana yang telah dibahas
pada bagian sebelumnya, bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan sosial ekonomi, Pemerintah Daerah harus mampu menciptakan lapangan kerja dengan mengembangkan
iklim kewirausahaan bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu Pemerintah Daerah harus mampu membuat kebijakan yang sedemikian rupa, sehingga para pelaku usaha
mikro dan kecil tidak terpinggirkan, tetapi berkembang dan terbantu dalam merealisasikan potensi yang mereka miliki.
Kebijakan itu juga harus dapat memberdayakan pelaku usaha mikro dan kecil agar dapat bersaing dalam kualitas maupun harga dengan produk-produk yang dihasilkan
melalui industri skala besar, atau menjadi bagian dari sebuah produk yang dihasilkan oleh industri besar yang dikuasai oleh pengusaha nasional dan multinasional. Di samping itu,
Pemerintah Daerah dapat membantu fasilitas pelatihan teknis dan manajemen usaha untuk meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha. Kebijakan itu harus diimbangi
dengan mengurangi keberpihakan yang berlebihan kepada pelaku usaha besar. Sehingga salah satu hambatan bagi pengembangan usaha mikro dan kecil dalam meningkatkan
omset dan asset usahanya dapat dieliminir. Untuk mendukung program ini dari sisi pembiayaan kepada para pelaku usaha
mikro dan kecil. Pemerintah Daerah juga dapat turut serta sebagai investor dengan memanfaatkan dana Pemerintah Daerah yang selama ini digunakan secara langsung
untuk membantu permodalan ekonomi rakyat, seperti Dana PEK Pengembangan Ekonomi Kerakyatan. Dana tersebut dapat ditempatkan pada Bank Syariah yang turut
88 serta dalam program kemitraan tersebut. Keuntungan ditempatkannya dana PEK dengan
system kemitraan pada Bank Syariah adalah: 1 Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan dana PEK sebagai tambahan jaminan
bagi Bank Umum Syariah dalam pemberian pembiayaan kepada Lembaga Keuangan Mikro Syariah ataupun langsung kepada pelaku usaha mikro dan
kecil, sedangkan penjaminan pokok dapat dimintakan dari Perum Sarana Usaha yang berfungsi sebagai lembaga penjaminan usaha;
2 Perum Sarana Usaha dapat memberikan jaminan sebesar 75 kepada Bank Umum Syariah guna pemberian pembiayaan usaha kecil dan mikro,
sedangkan 25 sisanya dijamin dari dana PEK yang ditempatkan pemerintah daerah pada Bank Umum Syariah sebagai Giro atau Deposito, sehingga dana
pembiayaan yang dapat diberikan kepada pelaku usaha mikro dapat menjadi 4 empat kali lipat dari alokasi dana PEK jika dilaksanakan sendiri secara
langsung oleh Pemerintah Daerah; 3 Pemerintah Daerah tidak perlu terlibat secara langsung dalam administrasi
pemberian pembiayaan kepada pelaku usaha mikro dan kecil, tetapi diserahkan kepada lembaga yang secara professional memang bertugas
sebagai lembaga intermediary dalam menghimpun dan menyalurkan dana ke masyarakat;
4 Mendidik pelaku usaha mikro dan kecil untuk menjalankan usaha secara professional, effektif, effisien, dan bertanggungjawab terhadap dana yang
diperolehnya sebagai modal usaha, dan menyadari bahwa dana yang diperoleh bukan sebuah hibah.
89 Agar program ini dapat berjalan dengan baik, maka kebijakan yang diambil
Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan pelaksanaan kemitraan dalam penguatan peran usaha mikro dan kecil perlu dibuat berbentuk Peraturan Daerah yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
6.2.2. Pembentukan Kelompok Pelaku Usaha Mikro dan Kecil