Perebusan Kedelai Efek intervensi tempe terhadap profil lipid, superoksida dismutase, ldl teroksidasi dan malondialdehyde pada wanita menopause

56 bertanam, cara pengolahan tempe dan prosedur pemeriksaan isoflavon Wang Murphy 1994A.

a. Perebusan Kedelai

Dari dua tempat pembuatan tempe yang dikunjungi keduanya melakukan tahap pembuatan tempe yang berbeda. Tabel 28 memperlihatkan metode pembuatan tempe yang dilakukan oleh dua produsen tempe. Produsen pertama merebus kedelai sebanyak satu kali yaitu diawal proses pembuatan sedangkan produsen kedua merebus kedelai sebanyak dua kali, yaitu di awal dan pertengahan proses. Hasil analisis isoflavon menunjukkan bahwa proses pembuatan tempe dengan dua kali perebusan kedelai menghasilkan peningkatan isoflavon sebesar 11.4 mg atau 58.7 lebih besar dibandingkan dengan sekali perebusan. Tabel 28 Variasi produksi tempe dan kadar isoflavon . Tahap Metode Produksi Tempe I II 1. Pencucian Perebusan 2. Perebusan Perendaman 3. Perendaman Pengupasan 4. Pencucian Pencucian 5. Pengupasan Perebusan 6. Pengeringan Pendinginan 7. Peragian Pembersihan 8. Pembungkusan Peragian 9. Fermentasi Pembungkusan 10. Fermentasi Isoflavon 19,4 mg 30.8 mg rata-rata dari 3x pengukuran isoflavon pada hari yang berbeda 28.6 mg, 30.64 mg, 33.14 mg Tabel 29 menunjukkan kandungan isoflavon yang pernah dilakukan sebelumnya. Kisaran isoflavon dalam tempe adalah 26 mg hingga 54 mg. Jika dibandingkan dengan kandungan isoflavon pada Tabel 30, maka isoflavon hasil penelitian ini masih berada dalam kisaran hasil penelitian sebelumnya. 57 Tabel 29 Kandungan isoflavon100g tempe dari berbagai penelitian Penelitian Isoflavon100g tempe basah mg Bintari, 2007 26 USDA National Nutrient Database 36 USDA-Iowa State University Database 43.5 Hutabarat, 2001 46 Wang, 1994 52 USDA Nutrient Database 53 Haron, 2009 54 Pada dasarnya setiap produsen mempunyai cara pengolahan yang berbeda meskipun mempunyai prinsip dasar yang sama yaitu persiapan dan fermentasi Astuti 1997. Modifikasi yang dilakukan adalah lama perendaman, frekuensi perebusan, lama perebusan, penambahan cuka, penggilingan, pemakaian kembali kulit ari kedelai, jenis inokulum, lama fermentasi, dan tipe pengemasan. Perebusan pertama bertujuan agar kedelai dapat menyerap air sebanyak mungkin, sehingga membuatnya lebih lunak dan memudahkan proses fermentasi di tahap awal. Jika tanpa perebusan di tahap awal, maka dibutuhkan waktu perendaman yang lebih lama, dan akan muncul bau asam Hermana Karmini 1999. Sementara itu proses perebusan yang kedua diperlukan untuk memastikan agar kedelai dalam keadaan benar-benar matang dan untuk membunuh bakteri yang bersifat kontaminan yang hidup dan berkembang biak selama perendaman. Adanya bakteri dan lendir akan menghalangi proses fermentasi tahap akhir. Selain membuat lunak, perebusan juga memudahkan proses pengupasan kulit ari kedelai sehingga asam laktat bisa masuk lebih mudah ke dalam biji kedelai dan mycelium tumbuh selama fermentasi Hermana Karmini 1999. Kedelai dengan dua kali perebusan akan lebih bersih, lebih lama daya simpannya, dan rasa tidak asam. Umumnya produsen tempe hanya melakukan satu kali perebusan kedelai dengan alasan untuk penghematan bahan bakar. Proses fermentasi menyebabkan peningkatan isoflavon total, sehingga kadar isoflavon tempe jauh lebih tinggi dibanding kedelai Wang Murphy 1994A. Sedangkan menurut Pawiroharsono 2000, pemanasan kedelai sebelum diolah menjadi tempe memberi efek penetrasi ke daging biji kedelai sehingga 58 enzim -glucosides tumbuh subur dan membantu perubahan isoflavon terikat glukosida menjadi isoflavon tidak terikat aglikon. Bahan pangan kedelai yang tidak difermentasi tahu, susu kedelai kaya akan glukosida, sedangkan yang difermentasi tempe kaya akan aglikon yang disebabkan karena proses hidrolisis enzimatik selama fermentasi Wang Murphy 1994B. Oleh sebab itu isoflavon yang dominan pada tempe adalah aglikon, sementara produk olahan kedelai yang tidak difermentasi lebih dominan glukosida. Sebagian besar absorbsi isoflavon adalah dalam bentuk aglikon, dengan tingkat absorbsi sebesar 20 hingga 55. Oleh sebab itu dibandingkan dengan bentuk isoflavon glukosida, bentuk aglikon mempunyai manfaat kesehatan yang jauh lebih besar.

b. Pemasakan Tempe