Analisis Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor PDRB ADH 2010

5.2. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor PDRB ADH 2010

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen. Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bombana tahun 2011-2015 terlihat pada Grafik 5.1.

Berdasarkan Grafik 5.1., Perekonomian Bombana dalam kurun waktu 2011 sampai 2015 menunjukkan keadaan yang fluktuatif. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bombana pada tahun 2015 mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun 2014. Laju pertumbuhan PDRB Bombana tahun 2015 mencapai 8,22 persen, mengalami percepatan dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai angka sebesar 7,35 persen. Namun demikian, laju pertumbuhan tersebut masih lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan tahun 2011 sampai 2013.

Gambar 5.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bombana 2011-2015

Menurut lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Konstruksi sebesar 20,03 persen diikuti oleh pertumbuhan ekonomi pada lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 14,61 persen dan Lapangan Usaha Jasa Pendidikan sebesar 13,88 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah dicapai oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, dimana pertumbuhannya kurang dari 5 persen (2,52 persen).

Tabel 5.1. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen),2011 ─2015

Berdasarkan Tabel 5.1., Secara keseluruhan, laju pertumbuhan PDRB Bombana tahun 2015 untuk masing-masing lapangan usaha menunjukkan pertumbuhan yang positif. Selain pertumbuhan lapangan usaha yang telah disebutkan diatas, lapangan usaha-lapangan usaha lainnya berturut-turut mencatat pertumbuhan yang positif, di antaranya lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 13,84 persen, lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 10,89 persen, lapangan usaha Jasa Perusahaan sebesar 10,17 persen, lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 9,83 persen, lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 8,61 persen, lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 8,49 persen, lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,08 persen, lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 7,39 persen, lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 6,86 persen, lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 6,66 persen, lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 6,54 persen, lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 6,39 persen, dan lapangan usaha Real Estat 5,32 persen.

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, maka diperlukan analisis yang lebih mendalam masing-masing lapangan usaha berdasarkan sub sektor ekonomi agar dihasilkan informasi yang lebih lengkap Sub Sektor -Sub Sektor mana sajakah pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bombana, maka perkembangan Sub Sektor ekonomi PDRB Kabupaten Bombana dijabarkan sebagai berikut:

1. Perkembangan Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

Sektor ini mencakup pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, serta jasa pertanian dan perburuan hewan yang ditujukan untuk dijual.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2015 pada kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tercatat sebesar 2,52 persen. Pertumbuhan terbesar adalah lapangan usaha tanaman pangan yakni sebesar 10,54 persen yang diikuti oleh lapangan usaha tanaman hortikultura sebesar 9,62 persen dan lapangan usaha tanaman perkebunan sebesar 2,91 persen.

Gambar 5.2. Kontribusi Sub Sektor Pertanian, Perikananm dan Kehutanan Terhadap PDRB Kabupaten Bomabana 2011-2015

Konstribusi Komponen Sub Sektor Pertanian, 2011-2015

Tanaman Pangan

Tanaman Hortikultura

Tanaman Perkebunan

Peternakan

Jasa Pertanian dan Perburuan

Gambar 5.3. Kontribusi Komponen Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Bomabana 2011-2015

Sedangkan pertumbuhan untuk lapangan usaha lainnya, berturut-turut lapangan usaha peternakan sebesar 0,42 persen, jasa pertanian dan perburuan sebesar 1,27 persen, kehutanan dan penebangan kayu sebesar 2,11 persen, serta perikanan yang mengalami penurunan (pertumbuhan negatif) sebesar 0,58 pesen.

2. Perkembangan Pertambangan Dan Penggalian

Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam Kategori Pertambangan dan Penggalian, dikelompokkan dalam empat golongan pokok, yaitu: pertambangan minyak dan gas bumi (migas), pertambangan batubara dan lignit, pertambangan bijih logam serta pertambangan dan penggalian lainnya.

Pertambangan Minyak, Gas 60.00

dan Panas Bumi 50.00

Pertambangan Batubara dan Lignit

40.00 Pertambangan Bijih Logam

22.42 24.40 20.00 Pertambangan dan Penggalian 22.75

Gambar 5.4. Kontribusi Komponen Sub Sektor Pertambangan dan Penggalian

Terhadap PDRB Kabupaten Bomabana 2011-2015

Pada Kategori Pertambangan dan Penggalian, lapangan usaha yang berkontribusi terbesar adalah Pertambangan Bijih Logam yaitu sebesar 69,86 persen pada tahun 2015, dimana kontribusi lapangan usaha ini terus menunjukkan penurunan sepanjang tahun 2011-2015, dengan kontribusi sebesar 77,58 persen, 77,25 persen, 75,6 persen, 71,64 persen, dan 69,86 persen secara berturut-turut untuk tahun 2011-2015. Hal ini disebabkan terjadinya penurunan produksi pertambangan nikel sejak berlakunya undang-undang MINERBA tahun 2013. Demikian juga dengan produksi pertambangan emas yang terdapat di Kabupaten Bombana, menunjukkan tren yang semakin menurun karena cadangan emas di bumi Bombana semakin berkurang. Penyumbang terbesar berikutnya adalah lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian Lainnya yaitu sebesar 30,14 persen, sedangkan untuk lapangan usaha

Pertambangan Batubara dan Lignit dan Pertambangan Bijih Logam tidak memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Bombana.

Secara keseluruhan pada tahun 2015, kategori Pertambangan dan Penggalian menunjukkan laju pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar 10,89 persen, hal ini dikarenakan banyaknya lapangan usaha Pertambangan Bijih Logam dan Pertambangan dan Penggalian Lainnya yang berkembeng di Kabupaten Bombana pada tahun 2015.

3. Perkembangan Industri Pengolahan

Kategori Industri Pengolahan meliputi kegiatan ekonomi di bidang perubahan secara kimia atau fisik dari bahan, unsur atau komponen menjadi produk baru. Bahan baku industri pengolahan berasal dari produk pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan atau penggalian seperti produk dari kegiatan industri pengolahan lainnya.

Gambar 5.5. Kontribusi Komponen Sub Sektor Industri Pengolahan Terhadap

PDRB Kabupaten Bomabana 2011-2015

Pada Kategori Industri Pengolahan, lapangan usaha yang menyumbang peranan terbesar adalah Industri Makanan dan Minuman yaitu sebesar 52,68 persen pada tahun 2015. Angka tersebut mengalami kenaikkan dibanding tahun 2014 yang hanya memberi peranan sebesar 49,56 persen. Lapangan

usaha pemberi sumbangan terbesar kedua adalah Industri Logam Dasar yakni usaha pemberi sumbangan terbesar kedua adalah Industri Logam Dasar yakni

Gambar 5.6. Kontribusi Komponen Sub Sektor Industri Pengolahan Lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan perlatan Terhadap PDRB Kabupaten

Bomabana 2011-2015

Peranan lapangan usaha selain Sub Kategori industri makanan dan minuman dan industri logam dasar, masing-masing Sub Kategori memberikan kontribusi yang kurang dari 5 persen. Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori Industri Pengolahan pada tahun 2015 adalah sebesar 8,49 persen, mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 yang tercatat sebesar 6,51 persen. Lapangan usaha yang mencatatkan laju pertumbuhan terbesar adalah industri kimia, farmasi dan obat tradisional yaitu sebesar 17,63 persen pada tahun 2015, meningkat signifikan dibanding tahun 2014 yang hanya tumbuh sebesar 9,70 persen. Lapangan usaha yang memberi pertumbuhan besar lainnya adalah industri barang galian bukan logam, industri makanan dan minuman, serta industri alat angkutan yaitu sebesar 15,37 persen, 12,73 persen, dan 10,17 persen. Sedangkan industri jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan mencatatkan laju pertumbuhan terkecil yakni hanya 3,53 persen.

4. Perkembangan Pengadaan Listrik dan Gas

Pengadaan Listrik dan Gas mencakup kegiatan pengadaan tenaga listrik, gas alam dan buatan, uap panas, air panas, udara dingin dan produksi es dan Pengadaan Listrik dan Gas mencakup kegiatan pengadaan tenaga listrik, gas alam dan buatan, uap panas, air panas, udara dingin dan produksi es dan

Tabel 5.2. Kontribusi Komponen Sub Sektor Pengadaan Listrik dan Gas

Kabupaten Bombana 2011-2015

Lapangan Usaha

Peranan Pengadaan Listrik dan Gas

1 Ketenagalistrikan

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es

Pertumbuhan Pengadaan Listrik dan Gas

3 Ketenagalistrikan

5.98 7.94 8.64 16.07 13.29 Kategori Pengadaan Listrik dan Gas berkontribusi sebesar 0,01 persen

4 Pengadaan Gas dan Produksi Es

terhadap perekonomian Kabupaten Bombana pada tahun 2015. Dari kontribusi tersebut, sebanyak 96,91 persennya disumbangkan oleh lapangan usaha ketenagalistrikan, dan 3,09 persen oleh pengadaan gas dan produksi es. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi kategori ini pada tahun 2015 adalah sebesar 13,84 persen. Masing-masing lapangan usaha juga mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, di mana lapangan usaha ketenagalistrikan sebesar 13,85 persen dan pengadaan gas dan produksi es sebesar 13,29 persen.

5. Perkembangan Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha yang berhubungan dengan pengelolaan berbagai bentuk limbah/sampah, seperti limbah/sampah padat atau bukan baik rumah tangga ataupun industri, yang dapat mencemari lingkungan. Hasil dari proses pengelolaan limbah sampah atau kotoran ini dibuang atau menjadi input dalam proses produksi lainnya. Kegiatan pengadaan air termasuk kategori ini, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha yang berhubungan dengan pengelolaan berbagai bentuk limbah/sampah, seperti limbah/sampah padat atau bukan baik rumah tangga ataupun industri, yang dapat mencemari lingkungan. Hasil dari proses pengelolaan limbah sampah atau kotoran ini dibuang atau menjadi input dalam proses produksi lainnya. Kegiatan pengadaan air termasuk kategori ini,

Gambar 5.7. Kontribusi Komponen Sub Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Terhadap PDRB Kabupaten Bomabana 2011-2015

Peranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Bombana selama tahun 2011-2015 sebesar 0,12 persen, 0,13 persen, 0,13 persen, 0,13 persen, dan 0,13 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu di atas 6 persen, yaitu sebesar 7,15 persen, 14,83 persen, 8,89 persen, 12,47 persen, dan 6,39 persen berturut-turut untuk tahun 2011-2015.

6. PerkembanganSektor Konstruksi

Konstruksi adalah kegiatan usaha di bidang konstruksi umum dan konstruksi khusus pekerjaan gedung dan bangunan sipil. baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya. Kegiatan konstruksi mencakup pekerjaan baru, perbaikan, penambahan dan perubahan, pendirian prafabrikasi bangunan atau struktur di lokasi proyek dan juga konstruksi yang bersifat sementara. Kegiatan konstruksi dilakukan baik oleh kontraktor umum, yaitu perusahaan yang melakukan pekerjaan konstruksi untuk pihak lain, maupun oleh kontraktor khusus, yaitu unit usaha atau individu yang melakukan kegiatan konstruksi untuk dipakai sendiri.

Gambar 5.8. Kontribusi Komponen Sub Sektor Konstruksi Terhadap PDRB Kabupaten Bomabana 2011-2015

Pada tahun 2015 kategori konstruksi menyumbang sebesar 8,8 persen terhadap total perekonomian Kabupaten Bombana, meningkat dibandingkan pada tahun 2011 sebesar 7,42 persen. Tren peningkatan kontribusi kategori ini juga terlihat pada tahun-tahun di antaranya (2012-2014) yaitu sebesar berturut-turut 7,37 persen, 7,49 persen, dan 7,94 persen. Dengan penghitungan atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan konstruksi Kabupaten Bombana juga mengalami peningkatan dari 15,32 persen pada tahun 2014 menjadi 20,03 persen pada tahun 2015.

7. Perkembangan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor meliputi kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang perdagangan besar dan eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan teknis) dari berbagai jenis barang, dan memberikan imbalan jasa yang mengiringi penjualan barang- barang tersebut. Baik penjualan secara grosir (perdagangan besar) maupun eceran merupakan tahap akhir dalam pendistribusian barang dagangan. Kategori ini juga mencakup reparasi mobil dan sepeda motor.

Tabel 5.3. Kontribusi Komponen Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Kabupaten Bombana 2011-2015

Lapangan Usaha

Peranan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 1.07 0.99 0.99 0.96 0.99 2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan

98.93 99.01 99.01 99.04 99.01 Sepeda Motor

Pertumbuhan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 4.59 5.38 3.94 9.07 11.37 2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan

5.48 14.27 9.56 10.15 6.82 Sepeda Motor

Selama 5 tahun terakhir, Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor menyumbang di atas 10 persen. Pada tahun 2015, kontribusi kategori ini sebesar 11,75 persen, dengan sebesar 11,63 persen (99,01 persen terhadap kategori) disumbangkan oleh perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor. Sedangkan sebesar 0,12 persen (0,99 persen terhadap kategori) disumbangkan oleh lapangan usaha perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya.

Laju pertumbuhan Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tahun 2015 tercatat 6,86 persen, mengalami perlambatan dibanding tahun 2014 yang mengalami pertumbuhan 10,14 persen. Tren yang sama juga terjadi pada Sub Kategori perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor. Tahun 2014 pada Sub Kategori tersebut mencatat pertumbuhan sebesar 10,15 persen, kemudian melambat pada tahu 2015 menjadi 6,82 persen. Walaupun demikian, pada Sub Kategori perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya terjadi percepatan pertumbuhan yakni dari 9,07 persen tahun 2014 menjadi 11,37 persen tahun 2015.

8. Perkembangan Transportasi dan Pergudangan

Transportasi dan Pergudangan mencakup penyediaan angkutan penumpang atau barang, baik yang berjadwal maupun tidak, dengan menggunakan rel, saluran pipa, jalan darat, air atau udara dan kegiatan yang berhubungan dengan pengangkutan. Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri atas: angkutan rel; angkutan darat; angkutan laut; angkutan sungai, danau dan penyeberangan; angkutan udara; pergudangan dan jasa penunjang Transportasi dan Pergudangan mencakup penyediaan angkutan penumpang atau barang, baik yang berjadwal maupun tidak, dengan menggunakan rel, saluran pipa, jalan darat, air atau udara dan kegiatan yang berhubungan dengan pengangkutan. Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri atas: angkutan rel; angkutan darat; angkutan laut; angkutan sungai, danau dan penyeberangan; angkutan udara; pergudangan dan jasa penunjang

Tabel 5.3. Kontribusi Komponen Sub Sektor Transportasi dan

Pergudangan Kabupaten Bombana 2011-2015

2013 2014 2015 Angkutan Rel

Lapangan Usaha

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Angkutan Darat

55.49 56.5 57.76 60.32 60.9 Angkutan Laut

15.37 15.1 14.84 14.23 14.32 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan

15.51 14.58 14.21 13.13 12.57 Angkutan Udara

Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir 13.63 13.82 13.19 12.33 12.21 Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri dari 6 lapangan usaha, yaitu

Angkutan Rel, Angkutan Darat, Angkutan Laut, Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Angkutan Udara, serta Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan. Lapangan usaha Angkutan Darat memberikan kontribusi terbesar selama 5 tahun terakhir, dengan nilai kontribusi terhadap kategori ini sebesar 60,9 persen pada tahun 2015. Sedangkan penyumbang terbesar berikutnya adalah Angkutan Laut sebesar 14,32 persen; Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan sebesar 12,57 persen; dan Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir sebesar 12,21 persen pada tahun 2015.

Secara keseluruhan, kategori ini mencatatkan laju pertumbuhan positif sebesar 9,83 persen pada tahun 2015, sedikit mengalami perlambatan dibandingkan pada tahun 2014 yang sebesar 11,76 persen. Masing-masing laju pertumbuhan lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan pada tahun 2015 secara rinci menurut sublapangan usaha yaitu lapangan usaha Angkutan sebesar 11,37 persen; lapangan usaha Angkutan Laut sebesar 9,25 persen; dan Angkutan Sungai dan Penyeberangan sbesar 5,99 persen.

9. Perkembangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mencakup penyediaan akomodasi penginapan jangka pendek untuk pengunjung dan pelancong lainnya Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mencakup penyediaan akomodasi penginapan jangka pendek untuk pengunjung dan pelancong lainnya

Tabel 5.4. Kontribusi Komponen Sub Sektor Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum Kabupaten Bombana 2011-2015

Lapangan Usaha

Penyediaan Akomodasi 34.9 34.18 34.94 34.48 33.86 Penyediaan Makan Minum

65.1 65.82 65.06 65.52 66.14 Pada tahun 2015, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Bombana sebesar 0,42 persen, di mana sebesar 0,28 persennya (66,14 persen terhadap kategori) merupakan kontribusi dari lapangan usaha penyediaan makan minum dan sebesar 0,14 persen (33,86 persen terhadap kategori) disumbangkan oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi.

Secara keseluruhan, kategori ini mencatatkan laju pertumbuhan positif sebesar 14,61 persen pada tahun 2015, pertumbuhan ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2014 yang sebesar 11,93 persen. Masing- masing lapangan usaha pada kategori penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum juga menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun 2015 yakni pada penyediaan akomodasi sebesar 14,07 persen dan pada penyediaan makan minum sebesar 14,88 persen.

10. Perkembangan Informasi dan Komunikasi

Kategori ini mencakup produksi dan distribusi informasi dan produk kebudayaan, persediaan alat untuk mengirimkan atau mendistribusikan produk- produk ini dan juga data atau kegiatan komunikasi, informasi, teknologi informasi dan pengolahan data serta kegiatan jasa informasi lainnya. Kategori terdiri dari beberapa industri yaitu Penerbitan, Produksi Gambar Bergerak, Video, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik, Penyiaran dan Pemograman (Radio dan Televisi), Telekomunikasi, Pemograman, Konsultasi Komputer dan Teknologi Informasi.

Gambar 5.9. Kontribusi Komponen Sub Sektor Informasi dan KomunikasiTerhadap PDRB Kabupaten Bomabana 2011-2015

Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai penunjang aktivitas di setiap bidang ekonomi. Dalam era globalisasi, peranan kategori ini sangat vital dan menjadi indikator kemajuan suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi. Peranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Bombana selama tahun 2011-2015 cenderung menurun yakni secara berturut-turut sebesar 0,84 persen, 0,77 persen, 0,76 persen, 0,70 persen, dan 0,65 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya menunjukkan kondisi yang fluktuatif, yaitu sebesar 0,68 persen tahun 2011, 6,92 persen tahun 2012, 10,11 persen tahun 2013, 4,12 persen tahun 2014, dan 6,66 persen tahun 2015.

11. Perkembangan Jasa Keuangan dan Asuransi

Jasa Keuangan dan Asuransi mencakup jasa perantara keuangan, asuransi dan pensiun, jasa keuangan lainnya serta jasa penunjang keuangan. Kategori ini juga mencakup kegiatan pemegang asset, seperti kegiatan perusahaan holding dan kegiatan dari lembaga penjaminan atau pendanaan dan lembaga keuangan sejenis.

Kegiatan ekonomi pada lapangan usaha jasa perantara keuangan menjadi penyumbang mayoritas kontribusi perekonomian pada kategori jasa keuangan dan asuransi ini. Selama tahun 2011-2015, kontribusinya mendominasi dengan lebih dari 70 persen terhadap PDRB kategori jasa keuangan dan asuransi.

Penyumbang terbesar berikutnya adalah lapangan usaha Jasa Keuangan Lainnya pada kisaran di atas 10 persen.

Tabel 5.5. Kontribusi Komponen Sub Sektor Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum Kabupaten Bombana 2011-2015

Lapangan Usaha

Peranan Jasa Keuangan dan Asuransi

Jasa Perantara Keuangan

78.58 85.16 85.78 85.57 85.52 Asuransi dan Dana Pensiun

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Jasa Keuangan Lainnya

21.42 14.84 14.22 14.43 14.48 Jasa Penunjang Keuangan

Pertumbuhan Jasa Keuangan dan Asuransi

Jasa Perantara Keuangan

35.59 57.19 11.11 11.48 8.21 Asuransi dan Dana Pensiun

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Jasa Keuangan Lainnya

4.30 9.24 9.31 15.65 7.44 Jasa Penunjang Keuangan

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Secara keseluruhan, dalam periode 2011-2015, pertumbuhan kategori ini

menunjukkan pertumbuhan positif. Tahun 2015, pertumbuhan kategori ini mencatat 8,08 persen; sedikit mengalami perlambatan dibanding tahun 2014 yang tumbuh sebesar 12,17 persen. Demikian juga jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan kategori ini menunjukkan tren menurun. Sub Kategori yang memberikan pertumbuhan terbesar pada tahun 2015 jasa perantara keuangan yakni sebesar 8,21 persen. Pertumbuhan tersebut juga mengalami perlambatan dibanding tahun 2014 yang tumbuh sebesar 11,48 persen.

12. Perkembangan Real Estat

Real Estat meliputi kegiatan persewaan, agen dan atau perantara dalam penjualan atau pembelian real estat serta penyediaan jasa real estat lainnya bisa dilakukan atas milik sendiri atau milik orang lainyang dilakukan atas dasar balas jasa kontrak. Kategori ini juga mencakup kegiatan pembangunan gedung pemeliharaan atau penyewaan bangunan. Real estat adalah property berupa tanah dan bangunan.

Kategori real estat memberikan kontribusi yang relatif stabil bagi PDRB Kabupaten Bombana dengan peranan sebesar kurang dari 3 persen. Selama tahun 2011-2015, secara berturut-turut sumbangan kategori real estat cenderung menurun yaitu sebesar 1,7 persen, 1,58 persen, 1,55 persen, 1,5 persen, dan 1,45 persen. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi kategori ini meskipun sedikit berkontraksi pada tahun 2015 yaitu sebesar 5,32 persen dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 6,18 persen, namun tetap selalu menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan nilai di atas 5 persen atas dasar harga konstan 2010.

13. Perkembangan Jasa Perusahaan

Jasa Perusahaan merupakan gabungan dari 2 (dua) kategori, yakni kategori M dan kategori N. Kategori M mencakup kegiatan profesional, ilmu pengetahuan dan teknik yang membutuhkan tingkat pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna. Kegiatan yang termasuk kategori M antara lain: jasa hukum dan akuntansi, jasa arsitektur dan teknik sipil, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, periklanan dan penelitian pasar, serta jasa professional, ilmiah dan teknis lainnya. Kategori N mencakup berbagai kegiatan yang mendukung operasional usaha secara umum. Kegiatan yang termasuk kategori N antara lain: jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, jasa ketenagakerjaan, jasa agen perjalanan, penyelenggaraan tur dan jasa reservasi lainnya, jasa keamanan dan penyelidikan, jasa untuk gedung dan pertamanan, jasa administrasi kantor, serta jasa penunjang kantor dan jasa penunjang usaha lainnya.

Selama 5 tahun terakhir, kontribusi kegiatan ekonomi pada kategori jasa perusahaan relatif tidak banyak berubah, yaitu selalu menunjukkan nilai 0,01 persen dari tahun 2011-2015. Hal ini menunjukkan pula peranan kategori ini relatif kecil dibandingkan peranan kategori-kategori lainnya pada perekonomian Bombana. Sedangkan laju pertumbuhannya mengalami peningkatan dari 8,27 persen pada tahun 2014 menjadi 10,17 persen pada tahun 2015. Pada tahun 2011-2013 pertumbuhan kategori jasa perusahaan adalah sebesar 11,54 persen, 10,04 persen, dan 9,68 persen.

14. Perkembangan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mencakup kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintahan. Kategori ini juga mencakup perundang-undangan dan penterjemahan hukum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya, seperti halnya administrasi program berdasarkan peraturan perundang-undangan, kegiatan legislative, perpajakan, pertahanan Negara, keamanan dan keselamatan Negara, pelayanan imigrasi, hubungan luar negeri dan administrasi program pemerintah, serta jaminan sosial wajib.

Kategori ini meliputi kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintahan termasuk juga perundang-undangan dan penterjemahan hukum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya. Selama tahun 2011-2015 peranannya relatif stabil, yaitu dengan nilai kontribusi sebesar 4,61 persen, 4,08 persen, 4,13 persen, 4,31 persen, dan 4,04 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu positif dengan tren perlambatan, yaitu dari sebesar 11,70 persen di tahun 2014 menjadi 6,54 persen di tahun 2015.

15. Perkembangan Jasa Pendidikan

Jasa Pendidikan mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti halnya dengan berbagai cara komunikasi. Kategori ini juga mencakup pendidikan negeri dan swasta juga mencakup pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga, hiburan dan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat disediakan dalam ruangan, melalui penyiaran radio dan televise, internet dan surat menyurat. Tingkat pendidikan dikelompokan seperti kegiatan pendidiakn dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi dan pendidikan lain, mencakup juga jasa penunjang pendidikan dan pendidikan anak usia dini.

Pada tahun 2015 jasa pendidikan menyumbang sebesar 4,28 persen terhadap total perekonomian Kabupaten Bombana, meningkat dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 4,08 persen. Namun demikian, kontribusi kategori ini berfluktuatif sepanjang tahun 2011-2014 yaitu sebesar berturut- turut 3,97 persen, 3,70 persen, 3,78 persen dan 4,08. Dengan penghitungan atas dasar Pada tahun 2015 jasa pendidikan menyumbang sebesar 4,28 persen terhadap total perekonomian Kabupaten Bombana, meningkat dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 4,08 persen. Namun demikian, kontribusi kategori ini berfluktuatif sepanjang tahun 2011-2014 yaitu sebesar berturut- turut 3,97 persen, 3,70 persen, 3,78 persen dan 4,08. Dengan penghitungan atas dasar

16. Perkembangan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang cukup luas cakupannya, dimulai dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional. Kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencakup: Jasa Rumah Sakit; Jasa Klinik; Jasa Rumah Sakit Lainnya; Praktik Dokter; Jasa Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh Paramedis; Jasa Pelayanan Kesehatan Tradisional; Jasa Pelayanan Penunjang Kesehatan; Jasa Angkutan Khusus Pengangkutan Orang Sakit (Medical Evacuation); Jasa Kesehatan Hewan; Jasa Kegiatan Sosial.

Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang cukup luas cakupannya. Pada tahun 2015, kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Bombana sebesar 0,81 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 8,61 persen. Selama tahun 2011-2015 peranannya relatif stabil dengan menunjukkan sedikit peningkatan, yaitu dengan nilai kontribusi sebesar 0,81 persen tahun 2011, 0,73 persen tahun 2012, 0,75 persen tahun 2013, 0,80 persen tahun 2014, dan 0,81 persen tahun 2015. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu menunjukkan nilai yang positif namun mengalami perlambatan tahun 2015 yakni dari 14,71 persen tahun 2014 menjadi 8,61 persen tahun 2015.

17. Perkembangan Jasa lainnya

Jasa Lainnya merupakan gabungan 4 kategori pada KBLI 2009. Kategori ini mempunyai kegiatan yang cukup luas yang meliputi: Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi; Jasa Reparasi Komputer Dan Barang Keperluan Pribadi Dan Perlengkapan Rumah Tangga; Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan Yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan Sendiri untuk memenuhi kebutuhan; Jasa Swasta Lainnya termasuk

Kegiatan Badan Internasional, seperti PBB dan perwakilan PBB, Badan Regional, IMF, OECD, dan lain-lain.

Kontribusi Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kabupaten Bombana relatif kecil yaitu berturut- turut sejak 2011-2015 sebesar 0,42 persen, 0,41 persen, 0,42 persen, 0,43 persen, dan 0,43 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu positif, yaitu 14,34 persen, 10,17 persen, 9,38 persen, 13,40 persen, dan 7,39 persen.