Analisis Data Hasil Penelitian

4.3 Analisis Data Hasil Penelitian

Penelitian evaluasi program ini dilaksanakan pada semester II di SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal, dan SDN 3 Banjar Tegal dari tanggal 7 Desember 2015 sampai 9 Desember 2015. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah beserta Staf Guru Sekolah Dasar yang berjumlah 29 orang. Penelitian ini dilaksanakan satu hari dalam satu sekolah. Data yang dikumpulkan adalah mengenai evaluasi program sekolah yang terdiri dari aspek konteks, aspek input, aspek proses, aspek output dan aspek outcome. Selanjutnya data yang telah Penelitian evaluasi program ini dilaksanakan pada semester II di SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal, dan SDN 3 Banjar Tegal dari tanggal 7 Desember 2015 sampai 9 Desember 2015. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah beserta Staf Guru Sekolah Dasar yang berjumlah 29 orang. Penelitian ini dilaksanakan satu hari dalam satu sekolah. Data yang dikumpulkan adalah mengenai evaluasi program sekolah yang terdiri dari aspek konteks, aspek input, aspek proses, aspek output dan aspek outcome. Selanjutnya data yang telah

4.3.1 Hasil Analisis Data Penelitian Pada Aspek Konteks

Data penelitian evaluasi program pada aspek konteks dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, modus (Mo), median (Me), mean (M), dan membandingkan rata-rata atau mean dengan model PAP skala lima. Berdasarkan data hasil evaluasi program pada aspek konteks terhadap 29 orang menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 57 dan skor terendah adalah 46 (data terlampir). Data tersebut kemudian dianalisis dengan menyajikan pada tabel distribusi, modus, median dan mean . Sebelum menyajikan data pada tabel distribusi, maka ditentukan terlebih dahulu rentangan datanya. R = (Xt-Xr) + 1

= (57-46) + 1 = 11 + 1 = 12

Berdasarkan data diatas, karena R < 15, maka distribusi frekuensi disusun dalam tabel distribusi frekuensi tunggal. Adapun distribusi data hasil evaluasi program di sekolah disajikan pada Tabel 1.

a. Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 1. Distribusi frekuensi evaluasi program pada aspek konteks

fX

Skor (X)

F Fk

Jumlah

N = 29

∑fX = 1513

Dari tabel di atas maka dapat di jelaskan lebih lanjut mengenai Modus (Mo), Median (Me), dan Mean (M) dari data hasil evaluasi program adalah sebagai berikut.

b. Modus

Skor yang menunjukkan frekuensi tertinggi atau modus berdasarkan Tabel adalah 53 (angka 53 paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi).

c. Median

Median adalah suatu skor yang membatasi 50% frekuensi distribusi bagian atas dan 50% frekuensi bagian bawah, maka median terletak pada skor yang mengandung frekuensi kumulatif ½ N adalah 53.

d. Mean

 fX M = N

M = 1513

29 M = 52,2 Jadi Mean (M) dari data kuesioner evaluasi program pada aspek konteks

adalah 52,2.

e. Penyajian Data dalam Grafik Polygon

Dari tabel distribusi frekuensi evaluasi program pada aspek konteks dapat digambarkan menjadi grafik polygon sebagai berikut.

M=52,2 Me=Mo=53

Gambar 1. Grafik data aspek konteks

Berdasarkan perhitungan dari grafik polygon diatas terlihat Mo, Me, M, dimana Mo = Me > M (53 = 53 > 52,2), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data kuesioner evaluasi program pada aspek konteks merupakan kurva juling negatif. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa skor evaluasi program SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal dan SDN 3 Banjar Tegal pada aspek konteks cenderung tinggi.

f. Penentuan Tingkat Evaluasi Program pada Aspek Konteks menurut PAP Skala Lima

Tingkat evaluasi program pada aspek konteks dapat dihitung dengan membandingkan rata-rata persen (M%) dengan kriteria PAP skala lima sebagai berikut.

Nilai (M%=76,76) yang dikonversikan kedalam PAP skala lima berada pada tingkat penguasaan 65-79 yang berarti bahwa tingkat evaluasi program SDN

1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal dan SDN 3 Banjar Tegal pada aspek konteks berada pada kriteria sedang.

4.3.2 Hasil Analisis Data Penelitian Pada Aspek Input

Data penelitian evaluasi program pada aspek input dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, modus (Mo), median (Me), mean (M), dan membandingkan rata-rata atau mean dengan model PAP skala lima. Berdasarkan data hasil evaluasi program pada aspek input terhadap 29 orang menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 70 dan skor terendah adalah 50 (data terlampir). Data tersebut kemudian dianalisis dengan menyajikan pada tabel distribusi, modus, median dan mean . Sebelum menyajikan data pada tabel distribusi, maka ditentukan terlebih dahulu rentangan datanya.

R = (Xt-Xr) + 1 = (70-50) + 1 = 20 + 1 = 21

Berdasarkan data diatas, karena R > 15, maka distribusi frekuensi disusun dalam tabel distribusi frekuensi berkelompok. Untuk itu perlu ditentukan banyak kelas (k) dan panjang kelas (p), sebagai berikut.

a. Menentukan Banyak Kelas (k)

k = 1 + (3,3) log n k = 1 + (3,3) log 29 k = 1 + (3,3) 1,46 k = 5,8 Jadi, banyak kelas yang digunakan adalah 6

b. Menentukan Panjang Kelas

6  p = 3,5 Jadi, panjang kelas yang digunakan adalah 4 Adapun distribusi data hasil evaluasi program di sekolah disajikan pada

Tabel 2.

a. Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 2. Distribusi frekuensi evaluasi program pada aspek input

fX

Skor (X)

X F Fk

2 29 143 66-69

70-73

3 27 202,50 62-65

10 24 635 58-61

8 14 476 54-57

5 6 277,50 50-53

Jumlah

N = 29

∑fX = 1785,50

Dari tabel di atas maka dapat di jelaskan lebih lanjut mengenai Modus (Mo), Median (Me), dan Mean (M) dari data hasil evaluasi program adalah sebagai berikut.

b. Modus

Untuk menghitung modus (mo) dalam distribusi frekuensi bergolong digunakan rumus berikut.

Mo = 62,30 Jadi Modus (Mo) dari data kuesioner evaluasi program adalah 62,30.

c. Median

Untuk menghitung median (me) dalam distribusi frekuensi bergolong digunakan rumus berikut.

d. Mean

Untuk menghitung rata-rata (mean) dalam distribusi frekuensi bergolong digunakan rumus berikut.  fX 1785 , 50

M= =

f 29

Jadi Mean (M) dari data kuesioner evaluasi program adalah 61,60.

e. Penyajian Data dalam Grafik Polygon

Dari tabel distribusi frekuensi evaluasi program pada aspek input dapat digambarkan menjadi grafik polygon sebagai berikut.

M Me Mo

Gambar 2. Grafik data aspek input

Berdasarkan perhitungan dari grafik polygon diatas terlihat Mo, Me, M, dimana Mo > Me > M (62,3 > 61,7 > 61,6), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data kuesioner evaluasi program pada aspek input merupakan kurva juling negatif. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa skor evaluasi program SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal dan SDN 3 Banjar Tegal pada aspek input cenderung tinggi.

f. Penentuan Tingkat Evaluasi Program pada Aspek Input menurut PAP Skala Lima

Tingkat evaluasi program pada aspek input dapat dihitung dengan membandingkan rata-rata persen (M%) dengan kriteria PAP skala lima sebagai berikut.

 M  M (%)  

 x 100  SM I 

 61,6  M (%)  

 x 100  84 

= 73,33 % (sedang)

Nilai (M%=73,33) yang dikonversikan kedalam PAP skala lima berada pada tingkat penguasaan 65-79 yang berarti bahwa tingkat evaluasi program SDN

1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal dan SDN 3 Banjar Tegal pada aspek input berada pada kriteria sedang.

4.3.3 Hasil Analisis Data Penelitian Pada Aspek Proses

Data penelitian evaluasi program pada aspek proses dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, modus (Mo), median (Me), mean (M), dan membandingkan rata-rata atau mean dengan model PAP skala lima. Berdasarkan data hasil evaluasi program pada aspek proses terhadap 29 orang menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 35 dan skor terendah adalah 24 (data terlampir). Data tersebut kemudian dianalisis dengan menyajikan pada tabel distribusi, modus, median dan mean . Sebelum menyajikan data pada tabel distribusi, maka ditentukan terlebih dahulu rentangan datanya. R = (Xt-Xr) + 1

= (35-24) + 1 = 11 + 1 = 12

Berdasarkan data diatas, karena R < 15, maka distribusi frekuensi disusun dalam tabel distribusi frekuensi tunggal. Adapun distribusi data hasil evaluasi program di sekolah disajikan pada Tabel 3.

a. Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 3. Distribusi frekuensi evaluasi program pada aspek proses

fX

Skor (X)

f Fk

Jumlah

N = 29

∑fX = 844

Dari tabel di atas maka dapat di jelaskan lebih lanjut mengenai Modus (Mo), Median (Me), dan Mean (M) dari data hasil evaluasi program, sebagai berikut.

b. Modus

Skor yang menunjukkan frekuensi tertinggi atau modus berdasarkan Tabel adalah 30 (angka 30 paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi).

c. Median

Median adalah suatu skor yang membatasi 50% frekuensi distribusi bagian atas dan 50% frekuensi bagian bawah, maka median terletak pada skor yang mengandung frekuensi kumulatif ½ N adalah 29.

d. Mean

e. Penyajian Data dalam Grafik Polygon

Dari tabel distribusi frekuensi evaluasi program pada aspek proses dapat digambarkan menjadi grafik polygon sebagai berikut.

M=Me Mo

Gambar 3. Grafik data aspek proses

Berdasarkan perhitungan dari grafik polygon diatas terlihat Mo, Me, M, dimana Mo > Me = M (30 > 29 = 29), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data kuesioner evaluasi program pada aspek proses merupakan kurva juling negatif. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa skor evaluasi program SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal dan SDN 3 Banjar Tegal pada aspek proses cenderung tinggi.

f. Penentuan Tingkat Evaluasi Program pada Aspek Proses menurut PAP Skala Lima

Tingkat evaluasi program pada aspek proses dapat dihitung dengan membandingkan rata-rata persen (M%) dengan kriteria PAP skala lima sebagai berikut.

Nilai (M%=72,50) yang dikonversikan kedalam PAP skala lima berada pada tingkat penguasaan 65-79 yang berarti bahwa tingkat evaluasi program SDN

1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal dan SDN 3 Banjar Tegal pada aspek proses berada pada kriteria sedang.

4.3.4 Hasil Analisis Data Penelitian Pada Aspek Output

Data penelitian evaluasi program pada aspek output dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, modus (Mo), median (Me), mean (M), dan membandingkan rata-rata atau mean dengan model PAP skala lima. Berdasarkan data hasil evaluasi program pada aspek output terhadap 29 orang menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 24 dan skor terendah adalah 13 (data terlampir). Data tersebut kemudian dianalisis dengan menyajikan pada tabel distribusi, modus, median dan mean . Sebelum menyajikan data pada tabel distribusi, maka ditentukan terlebih dahulu rentangan datanya.

R = (Xt-Xr) + 1 = (24-13) + 1 = 11 + 1 = 12

Berdasarkan data diatas, karena R < 15, maka distribusi frekuensi disusun dalam tabel distribusi frekuensi tunggal. Adapun distribusi data hasil evaluasi program di sekolah disajikan pada Tabel 4.

a. Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 4. Distribusi frekuensi evaluasi program pada aspek output

fX

Skor (X)

Dari tabel di atas maka dapat di jelaskan lebih lanjut mengenai Modus (Mo), Median (Me), dan Mean (M) dari data hasil evaluasi program adalah sebagai berikut.

b. Modus

Skor yang menunjukkan frekuensi tertinggi atau modus berdasarkan Tabel adalah 18 (angka 18 paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi).

c. Median

Median adalah suatu skor yang membatasi 50% frekuensi distribusi bagian atas dan 50% frekuensi bagian bawah, maka median terletak pada skor yang mengandung frekuensi kumulatif ½ N adalah 18.

d. Mean

 fX M = N

M = 541

29 M = 18,7 Jadi Mean (M) dari data kuesioner evaluasi program pada aspek output

adalah 18,7.

e. Penyajian Data dalam Grafik Polygon

Dari tabel distribusi frekuensi evaluasi program pada aspek output dapat digambarkan menjadi grafik polygon sebagai berikut.

Mo=Me M

Gambar 4. Grafik data aspek output

Berdasarkan perhitungan dari grafik polygon diatas terlihat Mo, Me, M, dimana Mo = Me < M (18 = 18 < 18,7), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data kuesioner evaluasi program pada aspek output merupakan kurva juling positif. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa skor evaluasi program SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal dan SDN 3 Banjar Tegal pada aspek output cenderung rendah.

f. Penentuan Tingkat Evaluasi Program pada Aspek Output menurut PAP Skala Lima

Tingkat evaluasi program pada aspek output dapat dihitung dengan membandingkan rata-rata persen (M%) dengan kriteria PAP skala lima sebagai berikut.

= 58,44 % (rendah) Nilai (M%=58,44) yang dikonversikan kedalam PAP skala lima berada pada tingkat penguasaan 55-64 yang berarti bahwa tingkat evaluasi program SDN

1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal dan SDN 3 Banjar Tegal pada aspek output berada pada kriteria rendah.

4.3.5 Hasil Analisis Data Penelitian Pada Aspek Outcome

Data penelitian evaluasi program pada aspek outcome dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, modus (Mo), median (Me), mean (M), dan membandingkan rata-rata atau mean dengan model PAP skala lima. Berdasarkan data hasil evaluasi program pada aspek outcome terhadap 29 orang menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 12 dan skor terendah adalah 5 (data terlampir). Data tersebut kemudian dianalisis dengan menyajikan pada tabel distribusi, modus, median dan mean . Sebelum menyajikan data pada tabel distribusi, maka ditentukan terlebih dahulu rentangan datanya. R = (Xt-Xr) + 1

= (12-5) + 1 =7+1=8

Berdasarkan data diatas, karena R < 15, maka distribusi frekuensi disusun dalam tabel distribusi frekuensi tunggal. Adapun distribusi data hasil evaluasi program di sekolah disajikan pada Tabel 5.

a. Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 5. Distribusi frekuensi evaluasi program pada aspek outcome

fX

Skor (X)

Dari tabel di atas maka dapat di jelaskan lebih lanjut mengenai Modus (Mo), Median (Me), dan Mean (M) dari data hasil evaluasi program adalah sebagai berikut.

b. Modus

Skor yang menunjukkan frekuensi tertinggi atau modus berdasarkan Tabel adalah 9 (angka 9 paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi).

c. Median

Median adalah suatu skor yang membatasi 50% frekuensi distribusi bagian atas dan 50% frekuensi bagian bawah, maka median terletak pada skor yang mengandung frekuensi kumulatif ½ N adalah 10.

d. Mean

 fX M =

N M = 282

29 M = 9,7 Jadi Mean (M) dari data kuesioner evaluasi program pada aspek outcome adalah 9,7.

e. Penyajian Data dalam Grafik Polygon

Dari tabel distribusi frekuensi evaluasi program pada aspek outcome dapat digambarkan menjadi grafik polygon sebagai berikut.

Mo M Me

Gambar 5. Grafik data aspek outcome

Berdasarkan perhitungan dari grafik polygon diatas terlihat Mo, Me, M, dimana Mo < Me > M (9 < 10 > 9,7), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data kuesioner evaluasi program pada aspek outcome merupakan kurva juling negatif. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa skor evaluasi program SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal dan SDN 3 Banjar Tegal pada aspek outcome cenderung tinggi.

f. Penentuan Tingkat Evaluasi Program pada Aspek Outcome menurut PAP Skala Lima

Tingkat evaluasi program pada aspek outcome dapat dihitung dengan membandingkan rata-rata persen (M%) dengan kriteria PAP skala lima sebagai berikut.

Nilai (M%=60,63) yang dikonversikan kedalam PAP skala lima berada pada tingkat penguasaan 55-64 yang berarti bahwa tingkat evaluasi program SDN 1

Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal dan SDN 3 Banjar Tegal pada aspek outcome berada pada kriteria sedang.

4.3.6 Hasil Analisis Data Penelitian Pada Aspek Konteks, Input, Proses, Output, dan Outcome

Data penelitian evaluasi program pada aspek konteks, input, proses, output, dan outcome dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, modus (Mo), median (Me), mean (M), dan membandingkan rata-rata atau mean dengan model PAP skala lima. Berdasarkan data hasil evaluasi program pada aspek konteks, input, proses, output, dan outcome terhadap 29 orang menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 193 dan skor terendah adalah 154 (data terlampir). Data tersebut kemudian dianalisis dengan menyajikan pada tabel distribusi, modus, median dan mean. Sebelum menyajikan data pada tabel distribusi, maka ditentukan terlebih dahulu rentangan datanya. R = (Xt-Xr) + 1

= (193-154) + 1 = 39 + 1 = 40

Berdasarkan data diatas, karena R > 15, maka distribusi frekuensi disusun dalam tabel distribusi frekuensi bergolong. Untuk itu perlu ditentukan banyak kelas (k) dan panjang kelas (p), sebagai berikut.

c. Menentukan Banyak Kelas (k)

k = 1 + (3,3) log n k = 1 + (3,3) log 29 k = 1 + (3,3) 1,46 k = 5,8 Jadi, banyak kelas yang digunakan adalah 6

d. Menentukan Panjang Kelas

 R  p= 

k 

 40  p= 

6  p = 6,67 Jadi, panjang kelas yang digunakan adalah 7

Adapun distribusi data hasil evaluasi program di sekolah disajikan pada Tabel 6.

e. Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 6. Distribusi frekuensi evaluasi program pada aspek input

fX

Skor (X)

Dari tabel di atas maka dapat di jelaskan lebih lanjut mengenai Modus (Mo), Median (Me), dan Mean (M) dari data hasil evaluasi program adalah sebagai berikut.

f. Modus

Untuk menghitung modus (mo) dalam distribusi frekuensi bergolong digunakan rumus berikut.

Mo = 177,30 Jadi Modus (Mo) dari data kuesioner evaluasi program adalah 177,30.

g. Median

Untuk menghitung median (me) dalam distribusi frekuensi bergolong digunakan rumus berikut.

h. Mean

Untuk menghitung rata-rata (mean) dalam distribusi frekuensi bergolong digunakan rumus berikut.  fX 5029

M= =

f 29 Jadi Mean (M) dari data kuesioner evaluasi program adalah 173,41.

i. Penyajian Data dalam Grafik Polygon

Dari tabel distribusi frekuensi evaluasi program pada aspek konteks, input, proses, output dan outcome dapat digambarkan menjadi grafik polygon berikut.

M Me Mo

Gambar 6. Grafik data aspek konteks, input, proses, output dan outcome

Berdasarkan perhitungan dari grafik polygon diatas terlihat Mo, Me, M, dimana Mo > Me > M (177,30 > 174,82 > 173,41), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data kuesioner evaluasi program pada aspek konteks, input, proses, output dan outcome merupakan kurva juling negatif. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa skor evaluasi program SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal dan SDN 3 Banjar Tegal pada aspek konteks, input, proses, output dan outcome cenderung tinggi.

j. Penentuan Tingkat Evaluasi Program pada Aspek Konteks, Input, Proses, Output dan Outcome menurut PAP Skala Lima

Tingkat evaluasi program pada aspek outcome dapat dihitung dengan membandingkan rata-rata persen (M%) dengan kriteria PAP skala lima sebagai berikut.

Nilai (M%=72,25) yang dikonversikan kedalam PAP skala lima berada pada tingkat penguasaan 65-79 yang berarti bahwa tingkat evaluasi program SDN

1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal dan SDN 3 Banjar Tegal pada aspek konteks, input, proses, output dan outcome berada pada kriteria sedang.

4.4 Pembahasan

Bagian ini memaparkan hasil temuan-temuan yang diperoleh selama penelitian, yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang diajukan pada bab satu. Temuan-temuan pada penelitian ini mendeskripsikan tentang evaluasi program sekolah yang meliputi kualitas aspek konteks, aspek input, aspek proses, aspek output, dan aspek outcome di SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal, dan SDN 3 Banjar Tegal. Data yang dipaparkan merupakan deskripsi riil temuan peneliti terhadap kualitas aspek konteks, aspek input, aspek proses, aspek output, dan aspek outcome di SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal, dan SDN 3

Banjar Tegal. Guru yang diteliti berjumlah 29 orang. Data diperoleh dari hasil analisis kuesioner yang telah diisi oleh guru yang menjadi subjek penelitian.

4.4.1 Kualitas Pelaksanaan KTSP Aspek Konteks Sekolah

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 17 butir pernyataan/pertanyaan yang tertera pada kuesioner menunjukan bahwa tingkat kualitas pada aspek konteks sekolah di SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal, dan SDN 3 Banjar Tegal adalah 76,76% yang artinya berada pada tingkat sedang, maka dari itu kualitasnya perlu ditingkatkan.

4.4.2 Kualitas Pelaksanaan KTSP Aspek Input Sekolah

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 21 butir pernyataan/pertanyaan yang tertera pada kuesioner menunjukan bahwa tingkat kualitas pada aspek input sekolah di SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal, dan SDN 3 Banjar Tegal adalah 73,33% yang artinya berada pada tingkat sedang, maka dari itu kualitasnya perlu ditingkatkan.

4.4.3 Kualitas Pelaksanaan KTSP Aspek Proses Sekolah

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 10 butir pernyataan/pertanyaan yang tertera pada kuesioner menunjukan bahwa tingkat kualitas pada aspek proses sekolah di SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal, dan SDN 3 Banjar Tegal adalah 72,50% yang artinya berada pada tingkat sedang, maka dari itu kualitasnya perlu ditingkatkan.

4.4.4 Kualitas Pelaksanaan KTSP Aspek Output Sekolah

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 8 butir pernyataan/pertanyaan yang tertera pada kuesioner menunjukan bahwa tingkat kualitas pada aspek output sekolah di SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal, dan SDN 3 Banjar Tegal adalah 58,44% yang artinya berada pada tingkat rendah, maka dari itu kualitasnya banyak revisi.

4.4.5 Kualitas Pelaksanaan KTSP Aspek Outcome Sekolah

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 4 butir pernyataan/pertanyaan yang tertera pada kuesioner menunjukan bahwa tingkat kualitas pada aspek outcome sekolah di SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal, dan SDN 3 Banjar Tegal adalah 60,63% yang artinya berada pada tingkat sedang, maka dari itu kualitasnya perlu ditingkatkan.

4.4.6 Kualitas Aspek Konteks, Input, Proses, Output dan Outcome Sekolah

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 60 butir pernyataan/pertanyaan yang tertera pada kuesioner menunjukan bahwa tingkat kualitas pada aspek input sekolah di SDN 1 Banjar Tegal, SDN 2 Banjar Tegal, dan SDN 3 Banjar Tegal adalah 72,25% yang artinya berada pada tingkat sedang, maka dari itu kualitasnya perlu ditingkatkan.