Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

4.2.3 Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya. Pertanyaannya : tugas siapa itu semua, Orang tua-kah, Sedangkan orang tua sudah terlalu pusing memikirkan masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya. Saudaranya-kah, Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan mungkin mereka juga memiliki masalah yang sama. Pemerintah-kah, Atau siapa, tidak gampang untuk menjawabnya. Tetapi, memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja. Minimal tidak menambah jumlah kasus yang ada.

Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor Internal

a) Faktor Kepribadian Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada sistem a) Faktor Kepribadian Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada sistem

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu masyarakat mengatakan bahwa faktor kepribadian sangat mempengaruhi tingkah laku seorang anak, apakah anak tersebut sehat secara fisik maupun psikologis. Fisik sehat namun psikologis tidak sehat maka akan mempengaruhi pola tingkah laku seorang anak tersebut. Disini peranan orang tua, keluarga dan masyarakat serta pendidik di sekolah sangat dibutuhkan untuk mengarahkan seorang anak agar bisa membatasi diri dari hal-hal negatif.

Beberapa bulan lalu kita dikejutkan dengan sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh NN (Pontianak Post, Edisi Rabu, 2 April 2014), sebuah kasus yang menggemparkan masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya ini menunjukkan bahwa kurang perhatiannya orang tua dalam membimbing anaknya, ditambah bimbingan pihak sekolah yang kurang semakin mendukung terjadi hal-hal diluar kendali seorang anak.

Kenakalan remaja juga bisa diakibatkan keadaan lahiriah yang tidak sempurna. Tidak bisa menerima kondisi lahiriah yang tidak sempurna ditambah adanya ejekan dari teman-temannya ini akan mendukung Kenakalan remaja juga bisa diakibatkan keadaan lahiriah yang tidak sempurna. Tidak bisa menerima kondisi lahiriah yang tidak sempurna ditambah adanya ejekan dari teman-temannya ini akan mendukung

c) Faktor Status dan Peranannya di Masyarakat Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang berlaku, setelah selesai menjalankan proses sanksi hukum (keluar dari penjara), sering kali pada saat kembali ke masyarakat status atau sebutan “eks narapidana” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum karena meresa tertolak dan terasingkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat bahwa di Desa Kapur belum ada remaja yang pernah sampai di penjara atau dinamakan narapidana (eks narapidana). Namun jika ada, memang mungkin sebagian masyarakat belum bisa menerima kehadirannya kembali. Tetapi bagaimanapun masyarakat harus bisa menjaga agar para remaja eks narapidana tidak mengulangi kembali tindakan yang merugikan orang lain tersebut.

Pengucilan yang dilakukan masyarakat ini mebuat seorang anak semakin merasa tersudutkan. Secara otomatis psikologis seorang anak akan terganggu dan ini akan memungkin seorang anak kembali ke dunia semula atau kembali melakukan tindakan yang tidak berasakan moralitas yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Remaja akan kembali mencari teman perkumpulan yang memiliki visi dan misi sama melampiaskan kekecewaan tanpa dukungan moral dari masyarakat.

2. Faktor Eksternal

a) Kondisi Lingkungan Keluarga Generasi muda yang orang tuanya disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin karena bimbingan dan kasih sayang langsung dari orang tuanya sangat kurang. Kondisi orang tua yang lebih mementingkan karier daripada perhatian kepada anaknya akan menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap anaknya. Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga kaya bukan karena kurangnya kebutuhan materi melainkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anaknya.

Keadaan keluarga yang dapat menjadikan sebab timbulnya kenakalan remaja dapat berupa keluarga yang tidak normal (broken home) maupun jumlah anggota keluarga yang kurang menguntungkan. Broken home terutama perceraian atau perpisahan orang tua dapat mempengaruhi perkembangangan anak. Dalam keadaan ini anak frustasi, konflik-konflik psikologis sehingga keadaan ini dapat mendorong anak menjadi nakal. Keadaan keluarga merupakan salah satu penyebab kenakalan remaja juga dapat ditimbulkan oleh kebiasaan perilaku orang tua.

Permulaan hidup seorang anak berawal dari keluarga, faktor penentu baik buruknya seorang anak adalah berawal dari keluarga. Maka, ketika keluarga mengalami masalah maka anak akan terseret dalam masalah tersebut. Seperti contoh ketika orang tua bercerai (Broken Home)maka yang akan mendapat dampak negatifnya adalah anak atau remaja. Dimana anak Permulaan hidup seorang anak berawal dari keluarga, faktor penentu baik buruknya seorang anak adalah berawal dari keluarga. Maka, ketika keluarga mengalami masalah maka anak akan terseret dalam masalah tersebut. Seperti contoh ketika orang tua bercerai (Broken Home)maka yang akan mendapat dampak negatifnya adalah anak atau remaja. Dimana anak

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu remaja “eks ngelem” bahwa dia merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tuanya yang telah lama pisah ranjang semenjak dia Sekolah Dasar. Akhirnya dia menghilangkan depresi dengan cara ngumpul bareng teman-temannya di tempat gelap atau tepi sungai. Sambil ngumpul tidak jarang rokok, minuman keras, dan ngelem menjadi kebiasaan setiap ngumpul.

Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh agama Desa Kapur mangatakan bahwa keluarga merupakan pondasi utama pendidikan moral seorang remaja. Tidak jarang kasus-kasus kenakalan remaja yang terjadi didasarkan pada kurangnya perhatian orang tua terhadap keadaan anak. Sehingga anak mencari kesenangan diluar kendali orang tua. Merasa dirumah tidak dapat perhatian, kasih sayang dan panutan dari orang tua remaja menjadi frustasi dan stress yang mengakibatkan kenakalan remaja, untuk menghilang frustasi berkepanjangan remaja biasanya melakukan tindakan menyimpang seperti dengan cara merokok, minuman keras, ugal- ugalan dijalan dan sebagainya.

b) Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik Apabila sistem pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, b) Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik Apabila sistem pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik,

Anak remaja sebagai anggota masyarakat selalu mendapat pengaruh dari lingkungan masyarakatnya. Pengaruh tersebut adanya beberapa perubahan sosial yang cepat yang ditandai dengan peristiwa yang sering menimbulkan ketegangan seperti persaingan dalam ekonomi, pengangguran, masmedia, dan fasilitas rekreasi.

Pada dasarnya kondisi ekonomi memiliki hubungan erat dengan timbulnya kejahatan. Adanya kekayaan dan kemiskinan mengakibatkan bahaya besar bagi jiwa manusia, sebab kedua hal tersebut mempengaruhi jiwa manusia dalam hidupnya termasuk anak-anak remaja. Anak dari keluarga miskin ada yang memiliki perasaan rendah diri sehingga anak tersebut dapat melakukan perbuatan melawan hukum terhadap orang lain. Seperti pencurian, penupian dan penggelapan. Biasanya hasil yang diperoleh hanya untuk berfoya-foya.

Timbulnya pengangguran yang semakin meningkat di dalam Timbulnya pengangguran yang semakin meningkat di dalam

Di kalangan masyarakat sendiri sudah sering terjadi kejahatan seperti pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan, pemerasan, gelandangan, dan pencurian. Bagi anak remaja keinginan berbuat jahat kadang timbul karena bacaan, gambar-gambar dan film. Kebiasaan membaca buku yang tidak baik (misal novel seks), pengaruh tontonan gambar-gambar porno serta tontonan film yang tidak baik dapat mempengaruhi jiwa anak untuk berperilaku negatif.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengatakan bahwa, ketidak tegasan orang tua, masyarakat, dan pihak berwajib dalam mendidik remaja akan berakibat fatal. Dimana remaja merasa lebih dimanja sehingga tidak ada efek jera dalam melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Mereka akan berpikir apabila mengulangi kembali tindakan yang merugikan orang lain, mereka juga akan dimaafkan dan tidak diberikan sanksi oleh siapapun, sehingga kemungkinan untuk mengulangi kembali kenakalan remaja sangat besar kemungkinanya.

Selanjutnya informan menambahkan bahwa jika remaja diberikan sanksi belum tentu juga akan jera, apalagi bila melakukan kesalahan hanya dibiarkan saja. Maka ini akan menyebabkan remaja merasa melakukan hal yang wajar.