Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja Desa Kapur

4.2.2 Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja Desa Kapur

Kenakalan remaja yang terjadi di Desa Kapur, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit. Selanjutnya kenakalan remaja Desa Kapur yang menjurus pada tindakan kriminal adalah mengendarai sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin, penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan remaja desa kapur, mengatakan bahwa rata-rata remaja yang berumur 17an keatas engendarai motor tanpa SIM. Dan rata-rata pernah mengambil pernah mengambil barang milik orang tua sendiri tanpa ijin.

1. Kenakalan Remaja Kriminal

a) Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain dan diri sendiri :

Perkelahian; Perampokan; Pencurian;

Ngelem

d) Kenakalan yang melawan status Mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos; Mengingkari status orang tua dengan cara minggat dari rumah atau membantah perintah mereka.

Beradasarkan hasil wawancara dengan salah satu remaja mengatakan bahwa remaja Desa Kapur pergaulannya cukup bebas, seperti setiap ada acara band selalu mabuk-mabukan dipinggir sungai, setelah mabuk kadang-kadang sampai melakukan hubungan seks diluar nikah yang dlakukan remaja disini. Sangat disayangkan melakukan hubungan seks diluar nikah tentu akan merusak masa depan mereka.

2. Kenakalan Remaja Non Kriminal

Masalah ini cenderung tertarik pada kesenangan-kesenangan yang sifatnya menyendiri, apatis terhadap kegiatan masyarakat atau sekolah. Remaja ini suka mengasingkan diri, menghindarkan diri dari kegiatan yang menumbuhkan kontak dengan orang lain. Perasaannya sangat peka dan mudah terluka, cepat tersinggung dan membesar-besarkan kekurangannya sendiri, dengan gejala umum sering menyendiri, melamun, apatis tidak bergairah, sangat mudah tersinggung, sangat mudah panik, sangat mudah bingung sehingga cenderung menjadi peminum, pemabuk, penghisap candu, narkotika, menjadi morfinis dan sebagainya, bahkan tega untuk bunuh diri.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Tokoh Masyarakat di Desa Kapur mengatakan bahwa :

“memang bisa dikatakan kenakalan anak-anak disini sudah masuk tahap yang perlu ditangani secara serius. Dimana terdapat berbagai kasus yang belum ditangani secara serius oleh aparat maupun orang tua. Seperti kasus pencurian oleh ramaja, bahkan remaja sudah berani membawa bergabung anak yang berstatus pelajar Sekolah Dasar dalam melakukan tindakannya. Namun anggota kepolisian disini masih toleransi dan membiarkan kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan dengan keluarga si anak dan keluarga yang merasa di rugikan”.

Pendapat itu dibenarkan oleh Polisi Masyarakat bapak Bujullaras, mengatakan bahwa : “Memang disini sangat sering terjadi kasus pencurian oleh remaja.

Pencurian burung dengan sangkarnya, pencurian ayam, pencurian uang di toko- toko pinggir jalan. Tetapi kita belum bisa mengambil tindakan tegas dengan pelaku, mengingat pelaku masih remaja bahkan anak-anak yang berstatus pelajar Sekolah Dasar terlibat didalamnya. Selain itu masyarakat Desa Kapur selalu mengutamakan penyelesaian masalah dengan musyawarah dengan tetap didampingi pihak kepolisian. Karena hal ini sampai saat ini PosPol dan anggota- anggota kami belum bisa mendata tindakan-tindakan yang merugikan orang lain seperti pencurian dan lain-lain ”.

Akhir-akhir ini fenomena kenakalan remaja makin meluas. Bahkan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Para pakar baik pakar hukum, psikolog, pakar agama dan lain sebagainya selalu mengupas masalah yang tak pernah habis-habisnya ini. Kenakalan Remaja, seperti sebuah lingkaran hitam yang tak pernah putus, sambung menyambung dari waktu ke waktu, dari masa ke masa, dari tahun ke tahun dan bahkan dari hari ke hari semakin rumit. Masalah kenalan remaja merupakan masalah yang kompleks terjadi di berbagai kota di Indonesia. Sejalan dengan arus globalisasi dan teknologi yang semakin berkembang, arus informasi yang semakin mudah diakses serta gaya hidup modernisasi, disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di berbagai media, di sisi lain Akhir-akhir ini fenomena kenakalan remaja makin meluas. Bahkan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Para pakar baik pakar hukum, psikolog, pakar agama dan lain sebagainya selalu mengupas masalah yang tak pernah habis-habisnya ini. Kenakalan Remaja, seperti sebuah lingkaran hitam yang tak pernah putus, sambung menyambung dari waktu ke waktu, dari masa ke masa, dari tahun ke tahun dan bahkan dari hari ke hari semakin rumit. Masalah kenalan remaja merupakan masalah yang kompleks terjadi di berbagai kota di Indonesia. Sejalan dengan arus globalisasi dan teknologi yang semakin berkembang, arus informasi yang semakin mudah diakses serta gaya hidup modernisasi, disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di berbagai media, di sisi lain