Di bawah ini ada ide-ide isi surat. Pilih satu ide dan tulis satu surat kepada Bapak Fred.
A. Di bawah ini ada ide-ide isi surat. Pilih satu ide dan tulis satu surat kepada Bapak Fred.
1. Saya ingin tanya Bapak tentang perasaan bapak setelah naik gunung.
2. Bapak Fred saya sangat tertarik baca cerita tentang pengalaman Bapak.
3. Saya berharap suatu hari, kalau Bapak ke Papua saya ingin bertemu.
4. Saya ingin tahu apakah Bapak punya pengalaman yang lain? Utara
Barat
Timur
Asal mula nama gletser Carstensz di Puncak Jaya
Selatan
Tinggi Puncak Jaya 4884 meter di atas permukaan laut. Empat ratus tahun lalu ada kapten dengan nama Jan Carstensz. Suati hari dia berlayar di laut dekat Timika. Hari itu
sangat cerah. Dia tulis laporan dalam buku harian: Saya lihat gunung-gunung yang sangat tinggi. Di banyak tempat ada salju. Saya heran, karena gunung-gunung dengan salju ini sangat dekat dengan garis khatulistiwa. Dia tulis ini pada tahun 1623.
Waktu pemimpinnya baca tulisan di buku hariannya, dia tertawa. Menurut dia tidak
mungkin ada salju dekat garis khatulistiwa, karena di situ suhu terlalu panas. Jadi mereka tidak percaya. Salju yang ada di Puncak Jaya di sebut ‘gletser Carstensz’
sampai sekarang.
Peta kapten Jan Carstensz. dari tahun 1623. Di tempat tanda panah dia tulis: Gunung yang tinggi dengan salju putih.
Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 116
PELAJARAN 79a
Dorina Selamat Karena Buku Kecil
Suatu hari Dorina dan keluarganya naik kapal kecil.
Dorina akan menikah. Di dalam tas dia isi pakaian dan
menikah : laki-laki dan
perempuan dewasa buat janji
buku kecil. Walaupun cuaca bagus, kapten kapal lihat ke
untuk hidup
langit dan sedikit ragu. Beberapa jam kemudian rasa takut
bersama
jadi nyata. Ada topan besar dari arah Barat. Mereka
kapten
: pemimpin dalam kapal
terbawa angin sampai topan berhenti. Makanan cukup,
bajak-bajak : orang yang bikin
tetapi air minum habis. Mereka ambil air minum di pulau
kacau di laut
topan
: angin ribut
yang ada di depan. Setelah itu mereka akan berlayar
berlayar
: jalan dengan
kembali.
kapal pakai layar
Tiba-tiba mereka lihat perahu dengan orang-orang
yang punya kulit gelap. Rambut mereka dihias dengan
berdansa : goyang/menari
bulu-bulu. Perahu itu datang ke arah mereka dan
Mansinam : nama pulau
bergerak cepat. Itu pasti bajak-bajak laut dari Papua
dekat Manokwari
yang terkenal di mana-mana. Kapten kapal kecil coba
menghindari mereka, tetapi sudah ada perahu yang
kedua dan ketiga. Bajak-bajak laut itu dengan cepat naik
ke kapal dengan tombak dan parang. Semua orang
Dorina pergi menikah
dalam kapal kecil ditangkap.
dengan seorang laki-laki dari
Manado. Mereka jalan pakai
Penduduk kampung tunggu mereka dengan kapal, tetapi mereka ditangkap. semangat besar. Di pantai mereka diikat dan masyarakat
Pak guru Petrus Kafiar juga
mulai berdansa. Mereka diancam dengan parang dan
pernah ditangkap, waktu dia
masih kecil dan dijual sebagai
yakin bahwa mereka tidak akan hidup lama. Tiba-tiba
budak, tetapi dia dibebaskan
dan dikirim ke Jawa untuk belajar
kepala suku yang periksa kapal teriak dan orang-orang
menjadi guru. Dia guru pertama
lihat ke dia. Dia angkat buku kecil yang Dorina bawa. yang berasal dari Papua. Kepala suku bilang bahwa saudaranya, bapak Petrus
Kafiar di Mansinam punya buku yang sama. Jangan sampai orang ini kenal dengan saudaranya. Mereka harus
cari tahu ke Mansinam. Perahu berangkat ke sana dan kembali dengan pak Petrus. Dia memohon penduduk
kampung untuk tidak bunuh mereka, tetapi minta uang
kepada misionaris di Mansinam.
Dorina dan keluarga dibawa ke Mansinam. Di situ
orang-orang kumpul uang banyak untuk bajak-bajak laut
dari Biak. Akhirnya, Dorina bersama orang Mansinam,
mengucap syukur kepada Tuhan karena selamat.
Cerita ini terjadi sebelum Pak Guru Petrus berangkat untuk mengajar di
daerah asalnya di Biak (tahun 1908).
117 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1
PELAJARAN 79b