BPKP Bahasa 3a Buku Siswa

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

PASAL 72 KETENTUTAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah)

2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suat Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)

ii

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.

iii

Buku Paket Kontekstual Papua

Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional

Hak Cipta © 2016 pada Yayasan Kristen Wamena & Stichting HOP

Judul

Buku Paket Kontekstual Papua

Lembar Kerja Siswa Bahasa Indonesia

Kelas 3 Semester 1

Edisi I

Tim Penyusun

Tim Buku Paket Kontekstual Papua

Koordinator

Martijn van Driel

Penyusun Utama Buku Ini

Sintike Bahabol, S.Pd, Sabrina Bayage

Angota Tim Penyusun

Netha Valentin Boseren , S.Pd, Emi Sarang’nga, S.Pd,

T. Puji Suryanti, M.pd,

Penggambar

Nency Imelda Nahuway, S.Pd, Marlinde Verton

Editor

Rina Samba, S.Th, Ravita Devi, S.TP

Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian atau seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari

Yayasan Kristen Wamena dan/atau Stichting HOP

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

Penerbit

: Yayasan Kristen Wamena (YKW)

ISBN buku ini

: 978-602-7772-32-8

ISBN Buku Panduan : 978-602-7772-30-4

ISBN Buku Tes

: 978-602-7772-34-2

iv

Kata Pengantar

Tim Penyusun Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kekuatan dan hikmat selama proses penyusunan BPKP. Kami terus berdoa agar hasil dari program ini akan menjadi berkat bagi guru dan siswa di Indonesia, khususnya di Papua.

BPKP menjawab kepada tujuan Pendidikan Nasional seperti dicantumkan di Kurikulum Nasional. Kompetensi Dasar dicantumkan pada bab “Isi dan Tujuan”, di garis besar materi dan di setiap RPP.

BPKP disusun karena melihat kondisi pendidikan di Papua yang memprihatinkan. Selain itu banyak guru kurang bisa mengadopsi dan mengimplementasikan buku paket dari pusat dalam proses pembelajaran. Latar belakang pendidikan guru dan kondisi siswa yang kurang menguasai bahasa Indonesia serta tidak mengikuti pendidikan di Taman Kanak-Kanak menjadi faktor penghambat.

BPKP ingin membantu menjawab permasalahan di atas. Buku Paket BPKP berfungsi sebagai jembatan antara situasi hidup sehari-hari anak di rumah ke buku cetak nasional. Kalau anak-anak dipersiapkan dengan BPKP dari kelas 1-3, maka mereka siap menghadapi buku cetakan nasional. BPKP adalah story based yang berarti cerita-cerita adalah pusat dalam memahami tujuan pelajaran baru. BPKP yang banyak menggunakan permainan, lagu-lagu dan pengulangan materi diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Disamping itu, penjelasan yang bertahap melalui langkah-langkah kecil di dalam panduan guru akan sangat membantu guru dalam mengajar.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Yayasan Kristen Wamena (YKW) yang menaungi program BPKP. 2. Kepada Dinas P & K Provinsi Papua beserta staf yang memberi masukan dan

dukungan kepada Tim. 3. Stichting HOP (Belanda) yang mendanai penyusunan buku kelas 3.

Besar harapan kami, BPKP dapat menjadi salah satu alat yang membantu guru dan siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang kondusif. Akhirnya, diharapkan kondisi pendidikan akan berubah dan potensi setiap siswa dapat dimaksimalkan.

Wamena, 2016

Tim Penyusun BPKP

PRAKATA GUBERNUR PAPUA

Pertama-tama saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kasih dan Penyayang karena atas karunia dan rahmat- Nya kita bisa mempersembahkan Buku Paket Kontekstual Papua yang konten maupun konteksnya sudah diselaraskan dan diadaptasikan dengan latar belakang sosial budaya, tingkat perkembangan dan kebutuhan belajar peserta didik di kelas 1, 2 dan 3 pada jenjang Pendidikan Dasar di Tanah Papua. Penyelarasan dan pengadaptasian konten serta konteks buku ini telah dilakukan secara cermat dan tepat dengan tetap mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) yang dipersyaratkan bagi kelulusan setiap peserta didik pada kelas awal Sekolah Dasar sebagaimana tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan.

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) merupakan terobosan dan menjadi sebuah langkah strategis dalam mendukung penyelenggaraan program strategis pendidikan, terutama dalam rangka “Tuntas Baca, Tulis dan Hitung (CALISTUNG)”

kelas awal pada jenjang Sekolah Dasar yang menjadi salah satu indikator mutu pendidikan di Provinsi Papua. Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Papua; maka Tuntas Baca, Tulis dan Hitung telah ditetapkan sebagai salah satu indidkator kunci keberhasilan penyelenggaraan pembangunan pendidikan di Provinsi Papua pada tahun 2018. Peneribitan BPKP ini sudah sangat sejalan dan mendukung kebijakan Gubernur Papau dalam rangka pengembangan Sekolah Model pada satuan pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP melalui Gerakan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Harapan Seluruh Masyarakat Papua

PAPUA). BPKP merupakan salah satu solusi yang tepat dalam rangka peningkatan presentasi angka melek aksara dan berhitung yang merupakan salah satu indikator pembentuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain indikator rata-

(GERBANG

MAS

HASRAT

vi vi

Selaku Gubernur Papua

menjadi juru kunci dalam posisi IPM di

saya menyarankan agar

Indonesia. BPKP adalah jembatan transisi yang

Kabupaten/Kota men-

sangat adapatif dan dapat diandalkan sebagai

yediakan BPKP untuk

materi pembelajaran utama dalam rangka

mendukung

kegiatan

mempersiapkan kemampuan dasar akademik

belajar para peserta

(basic academic capacity) peserta didik di

didik kelas 1, 2 dan 3 SD

kelas awal pada jenjang Pendidikan SD menuju

dengan tujuan mutu

pemanfaatan buku-buku nasional yang

pendidikan dapat di-

cenderung lebih sulit dipahami oleh para

tingkatkan.

peserata didik pada kelas 1,2 dan 3 SD di Provinsi Papua.

Selain Buku Siswa, telah diterbitkan juga Buku Pegangan Bagi Guru kelas 1, 2 dan

3 SD yang telah disusun cukup lengkap, sederhana, serta sangat praktis dan akan membantu para guru SD dalam menyusun perencanaan pelajaran yang interaktif, inovatif dan kontekstual. Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengisyaratkan bahwa setiap peserta didik SD wajib memiliki buku Bahasa Indonesia dan Matematika. Selaku Gubernur Papua saya menyarankan agar Kabupaten/Kota menyediakan BPKP untuk mendukung kegiatan belajar para peserta didik kelas 1,

2 dan 3 SD dengan tujuan mutu pendidikan di wilayah pedalaman, pinggiran dan terpencil dapat ditingkatkan.

Selamat dan sukses dalam penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua bagi kelas

1, 2 dan 3 SD di Provinsi Papua. Tuhan memberkati.

Jayapura, 2 Mei 2016

vii

Rekomendasi Dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua

Nomor : 421/33

Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan akses dan mutu pendidikan di Provinsi Papua, khususnya untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Papua, melalui kerja sama yang sangat intensif dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, Yayasan Kristen Wamena melalui Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen Wamena, USAID-Serasi tahun 2011-2012, USAID PRIORITAS, UNICEF dan fasilitasi yang berkelanjutan dari program ACDP Indonesia di Tanah Papua, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua telah berhasil mengembangkan Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP). Penulisan awal dan pengembangan buku tersebut dimulai sejak tahun 2011. Penyusunan BPKP ini memenuhi syarat Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 2 Tahun 2013, Pasal 30 ayat 3, “bahwa kurikulum dan bahan ajar pendidikan bagi anak Papua dipadukan dan disesuaikan dengan keanekaragaman fisik, hayati, bahasa, dan sosial budaya Papua.

Menurut hemat kami, buku tersebut sangat relevan dengan kebutuhan anak-anak di kelas awal, yang belum mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa Melayu-Papua yang sangat dipahami dengan baik oleh anak-anak asli Papua, khususnya mereka yang berada di wilayah pedalaman, akan sangat membantu dalam memahami isi dan makna dari setiap wacana di dalam buku tersebut. Terlebih lagi materi dan contoh-contoh maupun gambar yang ditampilkan, benar-benar telah disesuaikan dengan lingkungan hidup dan kebutuhan anak-anak. Oleh sebab itu, kami pun akan terus mendukung agar BPKP ini juga dapat digunakan oleh anak-anak di kelas awal di seluruh Papua, baik di wilayah perkotaan, pinggiran dan di pedalaman. Dalam pelaksanaannya para pengguna buku tersebut secara kreatif dapat menyesuaikan materi dan isi pelajarannya dengan kebutuhan dan bahasa daerah/ibu masing-masing.

Kebijakan Pendidikan Multi-Bahasa Berbasis Bahasa Ibu, dijamin oleh Pemerintah Provinsi Papua, melalui Peraturan Daerah Khusus Nomor 3 - 2013, tentang Pelayanan Pendidikan Bagi Komunitas Adat Terpencil, Pasal 22 Ayat 1, “Bahwa bahasa pengantar Pendidikan Dasar untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Papua adalah Bahasa Indonesia”, dan pada Pasal 22 Ayat 2, “Namun sejauh Bahasa Indonesia belum dapat digunakan sebagai pengantar dalam penyelenggaraan pendidikan maka sekolah-sekolah formal dan nonformal dapat menggunakan bahasa daerah/ibu”. Kami berharap upaya ini akan menjadi dukungan dan kontribusi positif usaha dan pemikiran kita bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pelajaran membaca, menulis dan berhitung (CALISTUNG) bagi para peserta didik yang duduk di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) tersebut.

viii

Oleh sebab itu, dengan bangga kami mendukung keberadaan Buku Paket Kontekstual Papua ini yang penyusunannya mengaca pada Kompetensi Dasar Kurikulum Nasional (Standar Pendidikan Nasional), menggunakan bahasa Melayu Papua, yang secara adaptif telah disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan pengembangan pendidikan di Provinsi Papua baik materi pembelajaran, maupun bahasanya. Upaya tersebut ditempuh untuk menarik dan membangkitkan minat belajar anak agar dengan cepat memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya.

Buku Paket Kontekstual Papua dilengkapi juga dengan Buku Panduan Guru yang sekaligus dapat digunakan sebagai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sehingga BPKP ini menjadi sangat praktis dan mudah digunakan serta sangat membantu guru dalam menyusun perencanaan pelajaran yang terperinci, interaktif dan kontekstual.

Kami percaya keberadaan BPKP ini akan menjadi pilihan utama bagi para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan orang tua serta masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang bertugas dan berada di sekolah-sekolah di wilayah pedesaan dan desa terpencil, di mana mereka sangat sulit untuk memperoleh buku-buku pelajaran di kelas awal sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa dan kebutuhan anak serta masyarakat setempat. Selamat dan sukses selalu, Tuhan Memberkati, amin.

ix

Cara Penggunaan Buku

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bertujuan agar dapat digunakan dan dimengerti oleh para guru dan siswa, secara khusus di pulau Papua. Tata bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di daerah pinggiran kota dan di pedalaman. Buku ini berfungsi menjadi jembatan antara situasi hidup anak-anak di Papua ke buku belajar nasional yang dicetak untuk anak-anak yang besar di kota-kota metropolitan di Indonesia. Pada tingkat kelas 1 bahasa sangat sederhana, tetapi dalam buku kelas 3 ini, BPKP sudah menggunakan bahasa Indonesia yang mendekati Ejaan Yang Disempurnakan. Buku Paket Kontekstual Papua dari kelas 1 sampai 3 memenuhi tuntutan dan tujuan nasional pendidikan.

Buku siswa ini dapat digunakan dengan baik, kalau digunakan bersamaan dengan buku panduan guru. Guru akan sulit mengajar dari buku siswa saja, karena penjelasan tentang materi diberikan secara lengkap dalam buku panduan guru. Di buku siswa hanya berisi sekitar setengah dari semua bahan yang perlu diajarkan. Buku panduan memuat penjelasan, kunci jawaban, permainan, lagu, dan ide mengajar yang lainnya. Buku panduan bisa diakses melalui www.bukupaketkontekstualpapua.com dan contoh bisa dilihat di halaman X dan XI.

Tata bahasa yang digunakan dalam buku panduan guru sederhana dan juga mudah dimengerti oleh orang yang biasanya menggunakan bahasa daerah. Bahasa memang sederhana bahkan hampir tidak baku, tetapi langkah demi langkah dijabarkan dan sudah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terbagi dalam P1 (Pembukaan), P2 (Penjelasan), P3 (Pelatihan), P4 (Penutup). Walaupun gunakan bahasa yang sederhana, namun buku ini memiliki cara penjelasan yang sangat berkualitas dan unik dibandingkan dengan buku paket lainnya di Indonesia. Buku panduan guru juga sudah memiliki kunci jawaban dari setiap latihan untuk anak.

Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia merupakan pelajaran inti di tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, pelajaran tersebut perlu mendapat jam pelajaran lebih banyak dari pelajaran lain. Tiap pelajaran di BPKP (Matematika dan Bahasa Indonesia) memuat 95 pelajaran per semester dan membutuhkan waktu 70 menit per pelajaran. Jumlah jam tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan di luar negeri. Hal ini untuk membantu siswa dalam menguasai pelajaran dengan lebih baik.

Setiap pelajaran kesepuluh adalah tes untuk anak. Hal ini bertujuan membantu guru dalam mengetahui anak-anak yang membutuhkan bimbingan. Setiap tahun guru punya catatan tentang tes anak. Selain itu, hal ini juga menolong untuk standarisasi tes. Guru dapat membandingkan keberhasilan anak didik sekarang dengan keberhasilan anak di tahun ajaran sebelumnya. Standar penilaian akan menolong guru dalam membandingkan siswa dengan siswa di tempat yang lain atau di tingkat gugus sekolah. Pada akhirnya, setiap tahun sekolah dapat terus mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Di sisi lain, tes tersebut juga dapat dijadikan tolak ukur untuk kenaikan kelas. Siswa bisa naik kelas jika dapat mencapai tingkat prestasi 60 ke Setiap pelajaran kesepuluh adalah tes untuk anak. Hal ini bertujuan membantu guru dalam mengetahui anak-anak yang membutuhkan bimbingan. Setiap tahun guru punya catatan tentang tes anak. Selain itu, hal ini juga menolong untuk standarisasi tes. Guru dapat membandingkan keberhasilan anak didik sekarang dengan keberhasilan anak di tahun ajaran sebelumnya. Standar penilaian akan menolong guru dalam membandingkan siswa dengan siswa di tempat yang lain atau di tingkat gugus sekolah. Pada akhirnya, setiap tahun sekolah dapat terus mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Di sisi lain, tes tersebut juga dapat dijadikan tolak ukur untuk kenaikan kelas. Siswa bisa naik kelas jika dapat mencapai tingkat prestasi 60 ke

Siswa yang naik kelas dengan kemampuan di bawah standar, akan membuat siswa tersebut sulit mengikuti pelajaran di kelas selanjutnya. Anak-anak yang belum belajar atau menguasai bahan Buku Paket Kontekstual Papua dari kelas 1 dan 2 mungkin perlu penjelasan tambahan untuk konsep-konsep yang akan diulangi di kelas 3. Selain itu di kelas 1 dan 2 anak-anak dipersiapkan untuk bisa baca paling kurang 50 kata per menit. Kalau anak-anak di kelas Bapak/Ibu belum bisa baca secepat itu, mereka belum bisa menerima bahan kelas 3, karena mereka akan mengalami kesulitan dengan bahan bacaan. Siswa seperti itu akan merasa rendah diri dan cenderung putus sekolah.

Para guru disarankan untuk melibatkan orang tua dalam latihan membaca dan matematika dasar. Guru juga diharapkan dapat membantu anak menyelesaikan lembar latihan di kelas sebelum siswa pulang. Hal ini dilakukan karena tidak semua orangtua dapat menolong anaknya di rumah.

Siswa-siswi SD perlu melihat hal-hal yang ada di lingkungan mereka dalam buku kerja karena akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Buku Paket Kontekstual Papua memenuhinya dengan:

- Penggunaan bahasa yang sederhana - Gambar-gambar sesuai lingkungan di Papua - Menggunakan tema dari sejarah, budaya, cerita rakyat, dan lain-lain - Pengulangan hal dasar dengan cara yang menyenangkan - Membangun nilai-nilai positif

Buku panduan guru adalah bagian yang tidak terpisah dari buku siswa ini, kalau masih ada pertanyaan setelah mempelajari buku panduan (contoh RPP bisa dilihat di halaman X dan XI), silakan hubungi kami melalui alamat facebook: Buku Paket Kontekstual Papua.

xi

Contoh Isi Buku Panduan

Buku Siswa dilengkapi dengan Buku Panduan seperti berikut: -Semua pelajaran sudah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) -RPP dalam tingkat bahasa yang sangat sederhana, dapat menolong guru untuk fokus ke praktik mengajar dan menghemat waktu administrasi kelas. -Sesuai dengan konteks lingkungan hidup, cerita dan budaya Papua. -Menggunakan langkah-langkah mengajar yang sederhana dan kreatif.

Informasi proses

pembelajaran

BPKP memenuhi tujuan Nasional Pendidikan

Setiap pelajaran dibagi

dalam empat bagian

Warna merah: hal yang guru harus ucapkan

Latar belakang hitam: Guru perlu tulis di papan

Warna biru: langkah-langkah proses pembelajaran

Latar belakang abu-abu: Penanganan kelas atau masukan organisasi buat guru

xii

Download buku Panduan dari alamat website: www.bukupaketkontekstualpapua.com atau

Facebook: Buku Paket Kontekstual Papua

Lembar kerja siswa

dalam ukuran kecil,

sekaligus kunci jawaban

BPKP menggunakan cara belajar PAKEM

(Pelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)

xiii

Isi dan Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia Sesuai Tujuan Pendidikan Nasional.

Di bawah ini garis besar TOPIK-TOPIK Kelas 2B dan 3A dan 3B termasuk kompetensi tambahan yang ada di BPKP.

Kompetensi-kompetensi telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) disusun untuk mencapai kompetensi dan tujuan akhir Pendidikan Nasional. Guru dapat melihat KD nasional dan hubungannya dengan BPKP di buku panduan guru. Menurut tim penulis, perlu ada tujuan yang detil dan spesifik seperti yang dicantumkan dalam tabel di bawah ini. Dapat terlihat bahwa Buku Paket Kontekstual Papua bertujuan untuk mencapai keterampilan yang dalam dan spesifik.

Kompetensi yang telah diajarkan pada kelas 2, semester 2

Bulan 6

Buat akhir cerita.

Mengerti sebab-akibat.

Bedakan hal penting/kurang penting.

Belajar sinonim.

Membuat kesimpulan cerita.

Belajar kata ganti orang.

Membaca pesan pendek.

Huruf kapital pada nama orang.

Sebut langkah-langkah prosedur

Mengeja kata dengan ny/ng.

melakukan sesuatu.

Bulan 7:

Menebak/menjelaskan perasaan

Kenalkan istilah: kata, kalimat,

tokoh cerita.

paragraf, tanda baca, judul.

Sebut urutan kejadian.

Mengerti kalimat pasif. Belajar mind mapping (kelompok kata) Huruf kapital pada nama tempat. Memohon dengan sopan.

Mengeja kata dengan -h / tanpa -h.

Belajar antonim.

Bulan 8:

Mendengar puisi.

Huruf kapital pada nama hari dan

Mengaitkan pengalaman sendiri

bulan.

dengan cerita + refleksi.

Awalan mem- dan men-

Menilai teks, apakah suka, dan beri

Belajar kata ulang.

alasan.

Mengerti kata akhiran -an.

Belajar kata penghubung. Bulan 9:

Pilih arti kata/kalimat yang tepat.

Cara diskusi.

Menulis hasil wawancara.

Bisa tukar informasi.

Huruf kapital di hari raya.

Memberi pendapat tentang peristiwa. Awalan -ter. Tulis penjelasan di samping gambar.

Kata tunjuk (ini, itu, di sana, begini).

Kata kerja dengan awalan meng-. Bulan 10:

Melatih wawancara.

Bisa baca cepat (>40 kata per menit)

Mengerti instruksi menggunakan alat

Mengerti bacaan berita di radio.

transportasi.

Kompetensi yang termuat dalam buku ini, kelas 3, semester 1

Setelah bulan 1 hanya pokok baru disebut. Hal lama tetap diulang berlahan-lahan. Bulan 1

Menggunakan: dari mana, di mana, (tema: lingkungan) pengertian penuh.

Membaca cerita-cerita dengan

ke mana.Menggunakan kata tanya.

Melatih hal terkait cerita (kosakata,

Tahu istilah kata,kalimat, paragraf,

cerita ulang isi cerita, perasaan tokoh, dan tanda baca. urutan kejadian, sebab-akibat,

Mengerti kata dengan di-.

memberikan pendapat, menjalankan

Mengerti kata kerja dengan akhiran diskusi, membedakan hal penting dari -an, yang membentuk kata benda. yang tidak penting.)

Menggunakan akhiran -nya,

Bisa mengelompokkan kata.

xiv

Bulan 2

Bisa mengeja kata dengan au/ai. (tema: tumbuhan)

Tentukan ide utama per paragraf.

Belajar introduksi, isi, penutup. Bulan 3

Menggunakan huruf kapital.

Memberikan saran.Bisa mengeja kata (tema: hewan)

Menulis paragraf.

Mengilustrasikan cerita yang

dengan ng/ny.

didengarkan.

Mengerti kata ganti milik dengan

Tentukan judul untuk cerita.

tambahan -ku dan -mu.

Mendeskripsikan hewan.

Bisa memasukan kata sifat ke dalam

Anak tahu pembuka, isi dan penutup

kalimat.

dalam teks bacaan.

Bulan 4

Belajar wawancara dan lapor hasilnya. (tema: pengalaman

Menceritakan pengalaman pribadi.

Memperkenalkan bentuk surat. berkesan)

Mendeskripsikan sifat tokoh cerita.

Mendeskripsikan ciri-ciri fisik.

Menggunakan kalimat sapaan.

Menjelaskan karakter tokoh cerita.

Mengajar kata kerja dengan awalan

Menulis paragraf.

meny-.

Bulan 5

Membaca cerita dengan intonasi yang (tema: budaya, cerita

Menyebut hal-hal yang tidak tertulis

dalam cerita berdasarkan konteks.

baik.

rakyat)

Main drama.

Mengerti fungsi tanda kutip, “....”

Mendiskusikan pesan moral.

Kompetensi yang termuat dalam buku berikut, kelas 3, semester 2

Bulan 6

Menggunakan kata ganti orang (kami, (tema: sejarah)

Mencari tahu tujuan tulisan.

Bisa prediksi akhir cerita.

kita, mereka, aku, dong, dsb).

Bisa tarik simpulan.

Mengerti kata intensitas (selalu,

Menulis kalimat langsung, tanpa

kadang, jarang, dsb).

tanda kutip.

Memakai kata penghubung (dan,

Mengerti kata kerja dengan -kan.

atau, tetapi, dsb).

Bisa mengeja kata yang pakai -h.

Mengerti kata urutan (pertama, (tema: budaya, seni)

Bulan 7

Bisa bedakan fakta dan opini.

Mengerti teks prosedur.

kedua, terakhir)

Bisa bedakan saran dan pendapat.

Mengerti kata kerja dengan menye-, meng- dan -kan.

Bulan 8

Mengerti -kan, -lah dan kah. (Tema: kesehatan)

Menentukan masalah-solusi.

Bisa persingkat/perpanjang kalimat.

Mengerti ajakan ayo, mari, yuk.

Mengerti kata dengan awalan pe-. Bulan 9

Bisa mengerti jurnal.

Tahu beberapa sinonim-antonim. (tema: bekerja untuk

Tulis akhir cerita yang mengejutkan.

Mengerti kata ulang tidak murni hidup )

Bisa berdialog teleponan.

Membedakan kata kerja dalam

(buah-buahan)

bentuk: sudah terjadi, sedang, akan.

Mengerti kata kerja dengan di- dan

Mengerti kata: ingin, harap, minta,

ter-.

Mengerti kata dengan akhiran –i. Bulan 10

mohon, mau.

Mengerti struktur puisi (akronim, (tema: nilai moral)

Mengerti idiom/peri bahasa

Mengerti arti puisi.

bebas, pantun)

xv

1 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

Tanam Pohon

(1) Erik dan teman-teman tinggal di kota Waisai, Raja Ampat. Di sana, ada tete bernama Obet. Pada hari Rabu

sore, Erik dan teman-teman bertemu tete Obet di jalan. Erik tanya, “Tete dari mana?” Tete jawab, “Saya dari kali, tete mandi di kali karena udara panas sekali.” Tete

bercerita tentang kota Waisai waktu dulu, sebelum banyak orang membangun rumah-rumah. Dulu ada banyak pohon besar. Ada juga anggrek warna-warni, burung, kupu-kupu dan hewan lain. Tetapi sekarang orang-orang tebang semua pohon yang sedikit besar. Mereka tebang pohon untuk membangun rumah dan kayu bakar. Burung terbang menjauh, tanaman anggrek tidak ada lagi dan kupu-kupu pergi jauh. Kalau orang-orang tebang pohon, mereka tidak tanam kembali. Di kota, sampah ada di mana-mana. Kaleng, plastik, kertas. Kalau orang-orang tebang pohon sembarang, akan ada banyak akibat, contohnya banjir, longsor dan lingkungan kita akan panas. Semua itu merusak alam. Karena itu tidak boleh tebang pohon sembarang.

(2) Orang di kota selalu merasa panas, karena mereka sudah tebang pohon. Dulu masih ada pohon besar,

sekarang tinggal yang kecil saja. Dan juga tidak ada pohon yang baru. Kenapa orang tidak tanam lagi? Apakah mereka tidak tahu bahwa suhu akan naik kalau tidak ada pohon?

(3) Erik dan teman-teman ikut merasa sedih. Mereka mulai berpikir. Bagaimana kalau mereka mulai acara Hari

Tanam Pohon? Hari Kamis mereka ke sekolah dan kumpul di lapangan. Karena tidak ada pohon, lapangan sekolah juga panas. Mereka minta tolong kepada pak guru, “Apakah Pak Guru mau bantu atur acara Hari Tanam Pohon ?” Pak guru ragu-ragu. Dia tanya, “Kenapa mau buat acara tanam pohon, anak- anak?”

Raja Ampat

: pulau-pulau dekat kota Sorong

bercerita

: cerita tentang sesuatu

membangun

: bangun sesuatu seperti; rumah, jembatan dan jalan

warna-warni

: ada banyak warna

menjauh

: pergi jauh

tanaman

: pohon, rumput, buah, sayur dan bunga

anggrek

: nama satu tanaman

plastik

: tas untuk isi barang terbuat dari bahan plastik

lingkungan

: tempat tinggal di sekitar manusia, tumbuhan dan hewan

suhu

: keadaan dingin dan panas

acara : kegiatan seperti: acara ulang tahun, peresmian

ragu-ragu : tidak yakin/percaya

PELAJARAN 1a

PELAJARAN 1b

Lalu Erik dan teman-temannya cerita tentang tete.

Sekarang kota panas dan tidak ada binatang lagi.

Pak guru senang dengan ide Erik dan teman-

teman. Dia tahu ada program pemerintah untuk tanam

pemerintah : kelompok

orang yang

banyak pohon. Hari berikut, pak guru pergi ke kantor

atur negara/

dinas. Dia tanya ke pegawai dinas. Pegawai dinas sangat

kampung pegawai : orang yang

senang dengan ide itu. Mereka berjanji minggu depan

kerja dan

akan antar 1000 bibit pohon ke sekolah. Pak guru kembali

punya

pemimpin atau

dari kantor dinas ke sekolah.

bos

: pikiran (5) ide Pada waktu pak guru cerita ke murid-murid

bibit : sesuatu yang

akan ditanam

tentang jawaban dari dinas, anak-anak semua

bersorak-sorak : senang

bersorak-sorak. Anak-anak diskusi tentang rencana Hari

gampang

: tidak susah

Tanam Pohon. Tanam tanaman itu gampang. Mereka

biji : yang ada dalam buah

akan buat itu minggu depan. Mulai besok mereka mau

avokad : nama buah

bersih-bersih halaman sekolah dan siapkan tanah untuk

yang biasa dimakan, di

tanam pohon. Ada tanah untuk tanam bunga dan

dalamnya ada

pohon-pohon besar. Mereka juga mau bawa biji dari

biji besar.

cemara

: nama pohon

rumah. Mereka mau bawa: biji jambu, pepaya, avokad,

pinggir-pinggir : di samping

pohon kasuari, kelapa, dan pohon cemara. Mereka

sejuk

: tida k panas

mau bawa dari rumah mulai besok. Untuk pohon-pohon

besar yang akan diantar oleh dinas, mereka siapkan tanah di pinggir-pinggir jalan, di belakang sekolah dan

di depan sekolah. Untuk biji yang mereka bawa, mereka

siapkan kebun di bagian belakang dan di samping sekolah.

(6) Kalau pohon itu sudah lebih besar, halaman sekolah tidak akan panas. Erik dan teman-teman

berharap, orang-orang bisa ikut tanam pohon dan jaga lingkungan, supaya kota Waisai kembali sejuk dan

indah.

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 2

PELAJARAN 2

Huruf kapital ada di:

A. Tulis ulang kalimat yang benar.

 awal kalimat

Kata yang tebal adalah kata pertama.

 nama bulan

 nama orang Contoh:

 nama hari raya

di tempat sampah - buang plastik - erik

 nama hari

Erik buang plastik di tempat sampah.

Tanda titik ada di: akhir kalimat

1. tanam - pohon cemara - meri - di halaman rumah.

2. punya - banyak tanaman anggrek - andi

3. lia - pohon avokad - tanam - di halaman rumah - hari rabu

4. pohon - erik, lia dan andi - ikut tanam - di halaman sekolah

5. salo - biji - dari rumah - bawa

6. lia dan andi - di tempat yang sejuk - duduk

B. Tulis kalimat tanya yang benar. Kata yang tebal adalah kata pertama.

Contoh:

dia - di mana - buang sampah?

Di mana dia buang sampah?

1. dia – buang sampah? - mengapa

2. daun - warna pisang? - apa

3. yang buang - siapa - sampah?

4. lingkungan? - bagaimana - cara menjaga

5. orang - senang buang sampah - Mengapa - di jalan

6. apa - sampah - yang bisa kita bakar?

7. sampah - apa - bakar? - bisa - tidak - kita - yang

8. tempat - untuk buang - di mana - sampah?

9. tanam pohon - cara - bagaimana

10. mengapa - senang tanam pohon? - kamu

3 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

PELAJARAN 3

A. Ada sebab. Tulis akibat.

1. Sebab: Orang tebang pohon sembarang. Apa akibat yang mereka dapat?

2. Sebab: Erik dan teman-teman minta tolong ke pak guru. Apa akibat yang mereka dapat?

3. Sebab: Pak guru pergi ke Dinas Kehutanan. Apa akibat yang dia dapat?

4. Sebab: Buang sampah sembarang. Apa akibat yang kita dapat?

5. Sebab: Tidak tebang pohon sembarang. Apa akibat yang kita dapat?

6. Sebab: Kita buang sampah di tempat sampah.

Apa akibat yang kita dapat?

B. Tanya teman dan tulis jawaban dari teman.

Kalian bisa tanya

1. Siapa yang cerita tentang kota Waisai?

bergantian.

2. Di mana Erik dan teman-teman tinggal?

3. Mengapa orang tebang pohon sembarang?

4. Apa yang akan kamu buat kalau ada orang

tebang pohon sembarang?

5. Mengapa orang buang sampah sembarang?

6. Apa yang akan kamu buat kalau ada orang

buang sampah sembarang?

7. Menurut kamu sampah itu apa saja?

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 4

PELAJARAN 4a

A. Tulis pendapat kalian tentang gambar.

Apakah kamu setuju? Mengapa? Apakah kamu setuju? Mengapa?

Apakah kamu setuju? Mengapa? Apakah kamu setuju? Mengapa?

Peribahasa:

Siapa menggali lubang, ia akan jatuh ke dalamnya.

Artinya: Siapa yang berbuat jahat, suatu saat akan

menerima balasannya.

5 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

PELAJARAN 4b

B. Tulis ulang kalimat tanya yang benar.

Contoh:

darimana asal Meri

Ingat, pakai huruf

Dari mana asal Meri?

kapital dan titik.

Ingat, kata seperti

dari mana harus

1. kemana kakak pergi

ditulis terpisah.

2. dimana erik tinggal

3. darimana oni datang

4. kemana mereka pergi

5. dimana dia tinggal

6. darimana mereka datang

C. Diskusi dengan teman tentang gambar dan tulis hasil diskusi!

1. Hewan apa saja yang ada di gambar?

2. Orang ini sedang buat apa?

3. Apakah kamu setuju dengan tindakan orang ini? Mengapa?

4. Apa yang akan kamu buat kalau ada orang panah hewan? Mengapa?

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 6

7 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

B. Jawab pertanyaan di bawah ini.

1. Ada berapa paragraf di berita koran?

2. Ada berapa kalimat di paragraf terakhir?

3. Ada tanda baca apa saja di cerita?

PELAJARAN 5a

Beli Koran

Pulang sekolah Sintia merasa lapar. “Mama, saya lapar sekali. Saya tidak minum dan makan di sekolah, ” kata Sintia. Mama kaget karena tadi pagi dia sudah kasih uang ke Sintia untuk beli air dan makanan ringan. Sintia cerita dengan

sangat senang, “Waktu saya ke sekolah, saya bertemu dengan kakak yang jual koran. Saya lihat ada tulisan tentang sekolah kami. Jadi saya langsung beli. Mari mama, saya baca untuk mama! ”

Mama ikut senang dengar berita ini. Dia tahu Sintia cinta alam. Sintia sudah tanam pohon di halaman rumah. Sintia juga tidak buang sampah sembarang.

Hijau Kotaku, Adiwiyata Sekolahku

Jayapura – Walikota Jayapura memberi tahu tentang Program Adiwiyata.

Walikota berkata , “Program itu kita sudah mulai dari tahun 2011. Dari waktu itu semua sekolah ikut program Adiwiyata. Semua sekolah punya tugas untuk jaga lingkungan.”

Menurut Walikota, ada satu Sekolah Dasar yang dapat juara Adiwiyata Mandiri. Mereka mendapat penghargaan dari kementerian pemerintah pusat. Sekolah itu adalah SD Negeri 3 Abepura.

Walikota bilang, “Saya harapkan kita bukan saja kejar penghargaan. Saya berharap semua sekolah akan jaga lingkungan. Mari kita mengajar anak-anak kita untuk mencintai dan menjaga alam! ”

Sumber: www.suluhpapua.com , 18 Maret 2014 (disesuaikan)

A. Baca cerita di bawah ini.

Peribahasa

Semangatnya berapi-api.

Artinya: Semangatnya sangat besar .

PELAJARAN 5b

C. Di gambar ada sebab. Tulis akibat.

Akibat: Apa yang kita buat

Sebab: Apa yang kita dapat

1. Apa akibat kalau orang tebang

2. Apa akibat kalau orang buang pohon sembarang?

sampah sembarang?

3. Apa akibat kalau semua orang

4. Apa akibat kalau semua orang

tanam pohon? buang sampah di tempat sampah?

1. Bagaimana keadaan halaman sekolah kalian? Apakah ada sampah plastik, kaleng, botol minuman dan kertas bekas?

2. Apa yang akan kalian buat dengan sampah yang ada? Mengapa?

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 8

PELAJARAN 6a

Olan Jatuh

(1 ) Erik pergi ke kampung bersama bapak. Mereka

berkunjung ke rumah nenek Erik. Mereka lihat halaman

bau

: bau yang

dicium lewat

rumah nenek kotor dan bau. Tempat sampah nenek

hidung

terjatuh, jadi sampah tersebar di mana-mana. Erik panggil-

tersebar

: ada di mana-

mana

sapu lidi : alat untuk kasih bersih halaman,

panggil nenek tapi nenek tidak keluar. Pintu rumah nenek

tertutup tapi tidak terkunci. Kata bapak, “Mungkin nenek ke

rumah dan lain-

pasar.” Bapak ajak Erik masuk dan langsung ambil sapu lidi

lain dituang : isi dalam

dan sekop.

tempat

ampas : sisa (makanan, minuman,

(2) Bapak sapu halaman. Sampah yang sudah

disapu bapak, dikumpulkan oleh Erik dengan sekop.

barang)

Sampah itu lalu dituang ke dalam lubang dan dibakar.

pinang

: nama pohon, buahnya orang

Halaman rumah nenek sekarang sudah bersih. Bapak

biasa makan

terpikir

dan Erik cuci tangan dan kaki, lalu tunggu nenek di

: tiba-tiba

berpikir tentang

dalam. Mereka cerita-cerita sampai Erik tertidur.

sesuatu

(3) Nenek datang bawa pisang dan sayuran. Nenek kaget waktu lihat halamannya bersih. Bapak kasih bangun

Erik lalu mereka salam ke nenek. Nenek senang lihat bapak

dan Erik datang.

“Siapa yang bersihkan halaman?” tanya nenek. “Kami,” jawab Erik. “Terima kasih, kalian sudah

bantu nenek bersihkan halaman,” kata nenek. Nenek

siapkan minuman dan pisang untuk mereka. Mereka bertiga makan buah pisang sambil cerita-cerita. Saat itu

Sampah

Apakah lebih baik sampah dibakar atau dikubur?

hujan mulai turun. Nenek cerita bahwa tadi di jalan juga

Kubur sampah lebih baik.

banyak sampah. Ada sampah plastik, bekas bungkus

Racun yang ada akan lebih sulit tersebar. Kalau tetap mau

makanan dan tempat minuman, kaleng-kaleng dan

dibakar harus dibakar dengan

ampas pinang. Bapak terpikir untuk pergi ke rumah kepala

api yang besar supaya asap sedikit. Kalau manusia hirup

kampung untuk bicara tentang sampah.

asap dari sampah itu tidak

(4) Setelah hujan berhenti, bapak ajak Erik ke rumah

sehat.

kepala kampung. Nenek benar, mereka lihat sampah di

Sampah yang kita kubur jaraknya harus agak jauh dari

mana-mana. Jauh di depan mereka, anak-anak sedang

kebun atau mata air. Oli,

main kejar-kejaran. Anak-anak itu lari ke arah mereka. Satu

baterai, dan cat ad alah bahan-bahan yang paling

anak lari lebih cepat dari teman-temannya. Tiba-tiba anak

berbahaya untuk mata air dan

itu terjatuh. Bapak langsung mendekat. Ternyata anak itu

sumur.

adalah Olan, anak kepala kampung. Kaki Olan sakit. Bapak

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

PELAJARAN 6b

jalan, sepertinya Olan terpeleset ampas pinang. Olan

berterima kasih pada bapak karena sudah dibantu. Bapak

dan Erik antar Olan pulang ke rumah.

terpeleset : tidak sengaja

Bapak kepala kampung kaget lihat Olan dituntun jatuh karena licin

dituntun : bantu jalan

bapak. “Kenapa kakimu?” tanya bapak kepala kampung.

kudis : penyakit kulit

Bapak menjelaskan apa yang terjadi dengan Olan. Bapak yang gatal dan

menular

juga cerita tentang sampah-sampah yang dia lihat di jalan menceret : buang air besar

yang cair atau

tadi. Bapak ajak kepala kampung untuk diskusi agar

tidak padat

masalah sampah bisa diatasi. “Saya bisa ajak masyarakat

batuk :

untuk bersihkan jalan-jalan dan tidak buang sampah

sembarang,

” kata kepala kampung. “Bagus bapak kepala

kampung, karena kalau keadaan begini terus orang-orang

demam : suhu badan

sakit tambah banyak. Ada yang kena kudis, sakit

panas karena

menceret, batuk, demam berdarah dan malaria. ” jelas

sakit

kata bapak. Erik ikut bicara, “Bapak kepala kampung, lalat- lalat sering cari makan di sampah-sampah lalu dia terbang

lalat

: nama hewan

membawa penyakit dari sampah ke luka-luka dan

makanan yang kita makan.”

penyakit : gangguan kesehatan oleh

(6) “Betul sekali,” kata kepala kampung. Lanjut bapak,

bakteri dan virus dalam tubuh

“Sampah-sampah kaleng saat hujan akan terisi air. Air itu

manusia dan

jadi tempat nyamuk-nyamuk berkembang biak. Nyamuk

hewan

berkembang biak : jadi banyak

juga berkembang biak di got-got yang tidak dibersihkan.

Orang-orang bisa kena malaria dan demam berdarah dari

gigitan nyamuk. ”

(7) Bapak usul supaya masyarakat bersihkan halaman

dan jalan depan rumah mereka. Orang-orang juga bisa bersihkan lingkungan sekitar bersama-sama setiap 2 minggu sekali. Bapak kepala kampung menjawab, “Setuju,

setiap orang harus jaga kebersihan dengan buang sampah

di tempat sampah.” Bapak berkata, “Saya yakin kalau masyarakat melakukan ini, maka jumlah orang sakit

berkurang.” “Anak-anak yang terpeleset sampah pinang

juga bisa berkurang, kan?” sambung Olan. “Betul, betul!”

semua tertawa.

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 10

PELAJARAN 7

A. Ubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif.

Contoh:

Sayur dimakan Seki.

Seki makan sayur.

1. Halaman disapu bapak.

2. Plastik dibuang Oni di tempat sampah.

3. Plastik dan kertas bekas dibakar Erik.

4. Pintu dibuka nenek.

5. Buah dibawa nenek.

6. Ampas pinang diinjak Olan.

7. Bibit pisang ditanam Lukas.

B. Susun ulang kalimat yang benar. Ingat pakai tanda baca dan huruf kapital.

1. halaman - kasih bersih - rini

2. pohon - lia - tanam

3. bunga - andi - tanam

4. siram - meri - tanaman

5. bakar - sampah - erik

6. bersih - halaman - rumah nenek

7. tanampohon - masyarakat - di pinggir jalan

C. Gambar satu hewan

yang ada di sekitar kalian.

11 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

PELAJARAN 8

A. Baca cerita pelajaran 6 dan tulis hal

penting dari cerita ‘Olan Jatuh’ dalam

buku kalian.

B. Ubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif.

1. Kaleng-kaleng dikumpul Ronal.

2. Sampah jangan dibuang lewat jendela mobil.

3. Ampas pinang jangan dibuang sembarang.

4. Bunga anggrek jangan dicabut.

5. Hutan jangan dibakar.

6. Rumput dipotong bapak Lia.

7. Sayur ditanam mama Meri.

C. Tulis tiga kalimat pasif. Pakai kata yang ada di bawah gambar.

Ingat. Pakai tanda baca dan

huruf kapital.

sampah tanam pohon

pohon

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 12

PELAJARAN 9a

A. A. Tulis ulang kalimat yang benar. Ingat tanda baca.

Contoh: banyak nyamuk berkembang biak di air

Banyak nyamuk berkembang biak di air.

1. hari jumat masyarakat tanam pohon di pinggir jalan

2. orang - orang angkat sampah dari got

3. ada banyak pohon di kampung kevin

4. bulan desember masyarakat kasih bersih halaman

5. pada hari raya natal erik bertemu nenek

B. Ubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif.

Contoh: Plastik dibuang Lia di tempat sampah.

Lia buang plastik di tempat sampah.

1. Sampah kaleng dikubur Erik di tanah.

2. Halaman rumah disapu Meri.

3. Kertas bekas dibakar Lia.

4. Piring dicuci Ronal.

5. Bunga ditanam Andi.

13 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

PELAJARAN 9b

C. Pilih dan tulis apa saja yang bisa merusak lingkungan.

sayur

kertas bekas

hewan

ayam

plastik bekas

avokad

bakar botol

ampas rokok

rusa

kulit jeruk

udang botol bekas

tebang pohon

banjir

baterai rumput

tanam ubi

ikan

tanam pohon pohon

tanam bunga

anjing

daun

besi bekas

bom ikan

kubur botol bekas bambu kaleng bekas

tanam rumput

buaya

bakar hutan

plastik permen

tanam bunga

jambu

tanam sayur

ampas makanan

sapu halaman

D. Tulis tentang lingkungan.

1. Tulis keadaan jalan saat kalian pulang.

a. Apakah ada sampah plastik, kaleng, dan kertas?

b. Apakah ada bunga?

c. Apakah ada pohon?

d. Apakah ada ampas pinang?

2. Tulis keadaan halaman rumah kalian.

a. Apakah ada sampah plastik, kaleng, dan kertas?

b. Apakah ada bunga?

c. Apakah ada ampas pinang?

d. Apakah ada pohon?

3. Apa yang akan kalian lakukan, kalau di halaman rumah banyak sampah?

4. Apa yang akan kalian lakukan, kalau di halaman rumah tidak ada bunga dan

pohon?

5. Apa yang akan kalian lakukan supaya lingkungan tetap bersih?

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 14

PELAJARAN 11a

Bom Ikan dan Karang-Karang

pesisir : pinggir pantai

(1) Di banyak tempat di daerah pesisir ada karang-

karang : batu kapur di

karang. Karang ada dalam banyak macam dan warna.

laut

utama : pertama

lindungi : jaga

Karang-karang yang ada di Indonesia sangat berguna.

ombak :

Guna karang yang utama adalah lindungi masyarakat yang hidup di pesisir. Banyak ombak kena karang-karang

daratan : tanah yang dulu, karena itu daratan tetap utuh. Selain itu karang-

kering

menetas : telur yang

karang ini tempat di mana banyak ikan taruh telur

pecah

mereka. Pada saat telur itu menetas, ikan-ikan kecil akan

utuh : masih bagus,

hidup di karang-karang dulu. Itu supaya ikan kecil tidak

tidak rusak

setempat : di tempat itu

dimakan ikan yang lebih besar.

Universitas Negeri : kampus

milik negara (2) Di tempat yang ada karang-karang masih utuh,

temukan : dapat

turis akan datang dengan sangat senang. Masyarakat

Barat : tunjuk arah

pulau

: tanah yang

setempat bisa buat tempat duduk dan rumah untuk dikelilingi air laut disewakan ke mereka.

terkenal : semua orang tahu

(3) Universitas Negeri Papua temukan 1200 macam

kaya : punya banyak

ikan di karang-karang di Papua Barat. Selain itu, ada lebih

unik : beda dari

yang lain

dari 600 macam karang di sana. Pulau-pulau di Raja

Ampat adalah tempat paling terkenal dan kaya alam

laut di dunia.

Daerah yang begitu kaya dan begitu unik perlu

dilindungi. Kita tidak mau ikan-ikan dan karang-karang

snorkeling

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

PELAJARAN 11b

habis karena disalahgunakan. Kita ingin masyarakat di

Raja Ampat bisa tetap hidup dari laut. Untuk itu kita harus

jaga supaya ikan dan karang tetap utuh.

gunakan

: pakai

(5) Hal yang paling mengancam adalah ‘bom ikan’.

mengancam : marah atau

tidak aman

Masih ada beberapa orang yang buang bom ke laut.

bom : alat yang

Cara begini membuat semua ikan yang kena bom itu

meledak

tetapkan

: buat peraturan

akan mati dan karang rusak. Sebagian dari ikan itu

denda

: utang yang

mereka ambil. Pemerintah sudah tetapkan denda yang

harus dibayar

terlibat

: ikut

besar untuk orang-orang yang pakai bom. Orang-orang

memperbaiki : buat yang rusak

di kampung juga bisa terlibat menjaga alam. Itu sangat

jadi baik

tergantung

: harap

baik, karena ini alam mereka. Lebih baik sama-sama

meledak

: pecah dan

memperbaiki daripada hanya tergantung kepada polisi kasih keluar

bunyi yang keras

yang jaga.

hancur

: rusak

potongan

: sudah terbelah

Kalau bom ikan meledak, karang hancur. Karang

dasar

: paling bawah

: baik

menjadi potongan kecil dan mati di dasar laut. Perlu

waktu puluhan tahun untuk kembali normal. Satu bom

: tidak sadar

pingsan

ikan, bisa kasih hancur karang sama luas dengan satu

mengambang : naik ke atas air

permukaan

: bagian atas air

ruang kelas. Dalam satu hari, nelayan ini pakai puluhan

bom ikan.

(7) Kalau ikan kena bom, sebagian ada yang

pingsan dan sebagian lagi terpecah menjadi potongan-

potongan. Sebagian ikan tersebut mengambang ke

permukaan laut, yang lainnya tenggelam ke dasar laut

dan jadi busuk.

Akibat orang tangkap ikan

pakai bom

Ada wilayah dasar laut yang dulu menjadi tempat yang dikunjungi wisatawan.

Turis datang untuk menyelam

dan snorkeling. Sekarang tempat itu jarang dikunjungi

lagi. Terumbu karang rusak dan

tidak ada ikan-ikan yang indah lagi karena orang tangkap

ikan pakai bom. Nelayan tidak bisa tangkap ikan lagi.

Masyarakat yang lain tidak mendapat penghasilan,

karena para turis tidak lagi datang ke tempat itu.

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 16

PELAJARAN 12

A. Baca kata-kata berikut.

laut hutan

air tanah

bersisik bulu

telur cacing

kali kolam mata pohon

ekor rumput

pasir pesisir

gunung jauh

B. Tulis kelompok kata tentang ikan.

Pilih kata dari kotak di atas.

ikan

C. Tulis pendapat kalian tentang gambar orang yang sedang tangkap ikan pakai bom.

17 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

PELAJARAN 13

A. Tulis kelompok kata dari kata kepala di bawah ini.

Buat macam pohon dari ranting ke daun.

rambut

kepala

B. Baca kata-kata di bawah ini. Tulis kelompok kata di tabel tentang yang ada di laut dan di darat.

Contoh tabel:

kucing

bintang laut

lalat

di darat semut

di laut

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 18

PELAJARAN 14

Huruf kapital selalu ada di:

1. awal kalimat

4. nama hari

2. nama orang

5. nama bulan

3. nama tempat

6. nama hari raya

A. Susun dan tulis ulang kalimat yang benar.

Contoh: karena tidak sarapan - hari jumat - pingsan - erik

Hari Jumat Erik pingsan karena tidak sarapan.

1. banyak karang - yang rusak - di biak

2. tangkap ikan - lukas - pakai bom

3. ada karang - yang utuh - di sorong

4. pakai bom - tangkap ikan - tidak baik

5. erik dan bapak - di laut - tangkap ikan - hari sabtu

6. idul fitri - yang tangkap ikan - tidak ada

B. Tulis akibat dalam buku kalian.

Kalau kurang tahu baca cerita “Bom Ikan”.

1. Sebab: Orang tangkap ikan pakai bom.

Apa akibat tangkap ikan pakai bom?

2. Sebab: Ikan kena bom.

Apa akibat ikan yang kena bom?

3. Sebab: Karang kena bom.

Apa akibat karang yang kena bom?

4. Sebab: Orang tangkap ikan tidak pakai bom.

Apa akibat kalau orang tidak tangkap ikan pakai bom?

5. Sebab: Kita jaga karang dan ikan di laut.

Apa akibat kalau kita jaga karang dan ikan di laut?

19 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 20

Hutan Hujan

(1) Papua adalah daerah di Indonesia dengan hutan hujan paling banyak. Hutan itu adalah hutan hujan yang

masih utuh. Hutan jadi rumah bagi tumbuhan dan hewan. Ada banyak jenis hewan di hutan. Suku-suku yang tinggal di hutan sangat mengenal keadaan di hutan. Mereka tahu jalan, tahu hewan dan tumbuhan yang bisa dimakan, yang tidak bisa dimakan dan tumbuhan yang bisa jadi obat. Banyak makanan dan obat yang kita beli berasal dari tumbuhan di hutan.

(2) Hutan hujan sangat penting bagi cuaca di seluruh bumi. Orang tua bilang dulu cuaca berbeda dengan

sekarang. Itu karena di seluruh dunia banyak orang tebang pohon. Akibat pohon hilang, bumi menjadi lebih panas dan cuaca berubah.

(3) Hutan juga melindungi kita dari banjir, karena air hujan diserap pohon dan tanah. Kalau pohon sudah hilang,

air hujan langsung turun bawa tanah ke daerah rendah. Peristiwa ini kita sebut erosi. Tanah yang terbawa hujan adalah tanah yang subur, sayangnya tanah yang subur ini tipis sekali. Setelah erosi tinggal saja tanah yang tidak subur.

Konstruksi jalan di hutan hujan bahaya

(4) Pembangunan jalan ke arah hutan hujan membuka banyak daerah untuk perusahaan yang ingin

tebang pohon-pohon. Di Brazil, jalan raya Trans-Amazon membuat hutan di banyak wilayah rusak. Mereka buka kampung-kampung dengan cara tebang pohon- pohon dan berburu binatang yang sudah hampir punah.

hutan hujan : hutan yang sering kena hujan

bumi

: tempat kita hidup

serap

: tarik air

erosi

: tanah yang terbawa karena hujan

Brazil

: nama negara

Kenapa pohon tumbuh besar dan tinggi? Pohon selalu tumbuh ke arah sinar matahari. Pohon masak makanan di daun dengan sinar matahari. Makanan itu dia kirim ke cabang dan akar-akar. Akar juga bawa cairan ke daun- daun. Dengan begitu pohon tumbuh besar.

Pohon tumbuh besar dalam waktu lama. Pada saat tukang sensor tebang pohon, semua lapisan terlihat. Tiap lapisan punya bentuk lingkaran. Rata-rata pohon pakai satu tahun untuk buat satu lingkaran. Jadi kamu bisa hitung umur pohon dari jumlah lapisan .

PELAJARAN 15a

PELAJARAN 15b

Suku-suku yang tinggal di hutan sering jual hutan

mereka. Mereka dapat uang dengan jual hutan. Tetapi

mereka dapat uang sedikit sekali. Perusahaan besar yang

Dokumen yang terkait

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada SMK Bina Siswa 1 Gununghalu

27 252 1

Kolokial Bahasa Inggris Dalam Novel A Diary OF Wimpy Kid Karya Jeff Kinney Dan Terjemehannya Diary Bocah Tengil

4 132 1

Sistem Informasi Penjualan Buku Secara Online Pada Toko Buku Bungsu Bandung

4 96 1

Implementasi Term Frequency Inverse Document Frequency TF IDF dan Vector Space Model Untuk Klasifikasi Berita Bahasa Indonesia

20 102 40

Kegiatan Pengajaran Bahasa Jepang Di SMA Plus Al-Ghifari Bandung

1 86 20

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60