P emberian Dhamma ini disponsori oleh kemurahan hati dan dukungan

P emberian Dhamma ini disponsori oleh kemurahan hati dan dukungan

dari para donatur yang namanya tercantum di bawah ini. Kami mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan nama. Semoga semua donatur dan pendukung yang telah ikut berkontribusi dalam kesuksesan Dhammadāna ini, berbahagia di dalam perbuatan jasa kebajikan mereka dan semoga mereka dapat mencapai Nibbāna, berhentinya semua penderitaan. Semoga semua makhluk berbagi jasa kebajikan ini dan semoga semua makhluk sehat, bahagia, dan damai. Sādhu! Sādhu! Sādhu!

Aping & Kel. , Jakarta, 33 bk Kel. Bunjamin Jusuf, Jakarta, 6 bk Ardi Srijaya, Jakarta, 10 bk

Kel. Gunawan Halim, Jakarta, 3 bk Aris Muliadi, -, 5 bk

Kel. Kusuma, Jakarta, 66 bk Bong Lie Tjim, Jakarta, 5 bk

Kel. Kwee Pit Seng, Tegal, 33 bk Bryan Loei, Jakarta, 10 bk

Kel. Liandarise, Jakarta, 18 bk Caroline Poh, Jakarta, 20 bk

Kel. Limiadi, Jakarta, 113 bk Erlien Chandra, Jakarta, 12 bk

Kel. Murti, Bali, 20 bk Erlin Sulisthio, -, 10 bk

Kel. Pang, Palembang, 10 bk Ernie & Hanh, Kerobokan, 16 bk

Khoe Ai Mei, Jakarta, 20 bk Florent Suharta, Jakarta, 12 bk

Kim Hee Jung (†), Jakarta, 13 bk Franky Agus (Ajoe) (†), Jakarta, 4 bk

Lie Foe Jioe (†), Jakarta, 10 bk Hansen Wijaya, Jakarta, 66 bk

Liem Eng Sun (†), Jakarta, 33 bk Henry Jusrin, Jakarta, 3 bk

Liem Ie Tjen, Jakarta, 33 bk Hoen Goek Im, Jakarta, 20 bk

Lim Mu Tjing, Peking, 30 bk Javen Revata, Jakarta, 10 bk

Lim Tian Giok & Intan, Batam, 10 bk Jaya Susenko, Jakarta, 100 bk

Lisa, Jakarta, 3 bk Johny Chandra, -, 20 bk

Lita Tjitradjaja (†), Jakarta, 6 bk Jong Tjuk Ten (†), Jakarta, 33 bk

Lo Fie Sen (†), Jakarta, 33 bk Juniece, Jakarta, 13 bk

Lucky, Jakarta, 20 bk Kel. Andi Suhendi, Jakarta, 66 bk

Ma Yuk Lan, Jakarta, 133 bk

Mario Suharta, Jakarta, 12 bk NN, Tangerang, 6 bk Masli Aliaman (†), Jakarta, 10 bk

Nonny, -, 2 bk Maya Suharta, Jakarta, 12 bk

NSJ, NS & ASA, Medan, 6 bk Muhamadin, -, 3 bk

Outs1ders, Jakarta, 3 bk Muliyanto & Lily, Cibubur, 6 bk

Ouw Bian Wan (†), Denpasar, 16 bk Ningsih Wang, Jakarta, 6 bk

Phiong Yoen Paw (†), Lubuk Linggau, NN, Jakarta, 200 bk

133 bk

NN, Jakarta, 10 bk Raymond Loei, Jakarta, 20 bk NN, Jakarta, 4 bk

Regina, Jakarta, 66 bk NN, Jakarta, 3 bk

Robert Loei, Jakarta, 20 bk NN, Jakarta, 10 bk

Sikhi Paramita, -, 13 bk NN, Jakarta, 10 bk

Sindari Kurniawaty, -, 10 bk NN, Jakarta, 10 bk

Singgih Susenko, Jakarta, 13 bk NN, Jakarta, 3 bk

Suanto & Anne, New York, 6 bk NN, Jakarta, 20 bk

Surya Suharta, Jakarta, 12 bk NN, Jakarta, 1 bk

Tata Kusnandar , -, 100 bk NN, Jakarta, 346 bk

The Kien Nio (†), Surabaya, 10 bk NN, Jakarta, 9 bk

Tjhin Mui Sen & Bong Djan Mie, NN, Jakarta, 6 bk

Jakarta, 50 bk NN, Jakarta, 5 bk

Tjoa Te Nio (†), Jakarta, 14 bk NN, Jakarta, 10 bk

Vidya & Satya, Banten, 3 bk NN, Jakarta, 6 bk

Vijjakumara, Jakarta, 124 bk NN, Jakarta, 1 bk

Wilson, Jakarta, 22 bk NN, Jakarta, 16 bk

Wilson Loei, Jakarta, 10 bk NN, Jakarta, 3 bk

Yusuf Subagio (†), Jakarta, 33 bk NN, Malang, 3 bk

Zuwardi Kamal, Jakarta, 2 bk

Total buku yang telah dicetak : 2500 Buku.

PENERBITAN BUKU

Anicca, Dukkha, Anattā

Jika kita merenungkan semenit saja dari rentang hidup kita yang begitu luas, kita dihadapkan dengan perwujudan kehidupan yang begitu beragamnya sehingga sulit untuk dideskripsikan. Namun, ada tiga pernyataan dasar yang dapat dibuat dan berlaku untuk semua eksistensi yang bernyawa, mulai dari mikroba hingga pikiran yang kreatif dari seorang manusia yang jenius. Sifat-sifat yang umum untuk semua kehidupan ini pertama kali ditemukan dan dirumuskan lebih dari 2500 tahun yang lalu oleh Buddha, yang sudah sepantasnya disebut sebagai “Pengetahu Alam- Alam” (loka-vidu). Sifat-sifat ini adalah Tiga Ciri ( ti-lakkhaṇa) dari semua yang berkondisi, yakni, muncul secara dependen. Dalam terjemahan bahasa Inggris, ketiganya terkadang disebut Signs, Signata, atau Marks.

Ketiga fakta dasar dari semua eksistensi ini adalah: 1. Ketidakkekalan atau Perubahan (anicca) 2. Penderitaan atau Ketidakpuasan (dukkha) 3. Bukan-diri atau Ketiadaan Subtansi ( anattā).

Fakta dasar yang pertama dan ketiga berlaku pula untuk eksistensi yang tidak bernyawa, sementara, tentu saja, yang kedua (penderitaan) hanya dialami oleh yang bernyawa. Akan tetapi, yang tidak bernyawa dapat, dan seringnya, adalah sebab dari penderitaan bagi makhluk-makhluk hidup: sebagai contoh, sebuah batu yang jatuh mungkin menyebabkan cedera atau hilangnya kepemilikan mungkin menyebabkan kesakitan mental. Dalam hal ini, ketiganya adalah umum bagi semua yang berkondisi, bahkan bagi apa yang terdapat di bawah atau di luar rentang yang normal dari pencerapan manusia.

Eksistensi hanya dapat dimengerti jika ketiga fakta dasar ini dipahami, dan tidak hanya secara logika, namun dengan menghadapkannya dengan pengalaman diri sendiri. Kebijaksanaan-pandangan-terang ( vipassan ā-paññā), yang merupakan faktor pembebas yang terakhir di dalam Buddhisme, mencakup pengalaman dari tiga ciri ini yang diterapkan pada proses-proses tubuh dan mental seseorang, serta diperdalam dan dimatangkan dalam meditasi.

“Melihat hal-hal sebagaimana adanya” berarti melihat hal-hal tersebut secara konsisten berdasarkan tiga ciri. Ketidaktahuan akan ketiganya, atau penipuan- diri terhadap ketiganya itu sendiri merupakan sebuah sebab yang potensial untuk penderitaan – dengan menjalin, sebagaimana adanya, jaring harapan-harapan palsu, dari hasrat-hasrat yang tidak realistis dan berbahaya, dari ideologi-ideologi palsu, nilai-nilai dan tujuan-tujuan hidup yang palsu, yang di dalamnya, manusia terperangkap. Pengabaian atau penyimpangan dari ketiga fakta dasar ini hanya

Oleh karenanya, dari sebuah sudut yang positif dan juga negatif, ajaran tentang Tiga Fakta Dasar dari Eksistensi ini begitu pentingnya sehingga dianggap sangat perlu untuk menambahkan di sini lebih banyak materi terhadap uraian-uraian singkat yang pernah muncul di seri ini. Setiap Ciri akan diperlakukan terpisah oleh penulis yang berbeda- beda dan dari berbagai sudut, dengan pendekatan yang beraneka ragam.

Karya yang akan diterjemahkan untuk menyusun buku “Anicca, Dukkha, Anattā” ini adalah sebagai berikut:

1. The Three Basic Facts of Existence I. Impermanence (Anicca) with

a preface by Nyanaponika. (http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/ various/wheel186.html)

2. The Three Basic Facts of Existence II. Suffering (Dukkha).

(http://www.bps.lk/olib/wh/wh191-p.html)

3. The Three Basic Facts of Existence III. Egolessness (Anatta) with a

preface by Ñanamoli Thera. (http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/ various/wheel202.html)

Mari bergabung dalam gerak kebajikan Dhammadāna melalui penerbitan buku “Dhamma untuk Perumah Tangga”. Biaya diperkirakan Rp. 25.000,- per buku. Buku ini akan diterbitkan pada bulan Mei 2014.

Dana mohon ditransfer ke:

BCA CAB. PASAR BARU, JAKARTA AC NO. 002 - 178 - 8600 A/N: SIDHARTA SURYAMETTA

Untuk konfirmasi: [email protected] atau HP 0878 8076 3788. Kami terima dana anda sampai dengan tanggal 30 April 2014. May All Be Happy