REALISASI ANGGARAN

B. REALISASI ANGGARAN

1. Realiasi Anggaran

Pagu Awal Anggaran Ditjen P2P Tahun Anggaran 2016 adalah Rp. 4.098.559.756.000 dan pada akhir Tahun Anggaran menjadi Rp. 4.580.562.750.000 yang terdiri dari:

Sesuai dengan Inpres 8 Tahun 2016 dilakukan self blocking sebesar Rp. 964.343.791.000. Adapun pagu dan realisasi terlihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.7

Pagu Dan Realisasi Anggaran Program Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit

Tahun 2016

No Sumber Dana

Pagu

Realisasi

% Self Blocking (Inpres 8 Th 2016) % Setelah Self Blocking

1 RUPIAH MURNI 3.849.427.184.000 2.778.022.280.837 72,17 954.822.786.000 95,97

2 PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 122.148.572.000 100.267.093.013 82,09 9.521.005.000 89,03

3 HIBAH LANGSUNG LUAR NEGERI 608.986.994.000 598.171.862.791 98,22 - 98,22

Jumlah 4.580.562.750.000 3.476.461.236.641 75,90 964.343.791.000 96,14

Realisasi anggaran Ditjen P2P sebelum self blocking sebesar 75.9% tetapi setelah self blocking menjadi 96.14%

Sesuai dengan kewenangan, pagu anggaran terbagi antara Kantor Pusat sebesar Rp. 3.086.277.739.000, KKP sebesar Rp. 831.461.823.000, B/BTKL-PP sebesar Rp. 300.332.565.000 dan Dekonsentrasi sebesar Rp. 362.490.623.000.

Tabel 3.8

Pagu Dan Realisasi Anggaran Program Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit

Berdasarkan Kewenangan Tahun 2015-2016

TA 2016 NO

1 KANTOR PUSAT 1.667.006.919.000 1.400.459.123.650 84,01 3.086.277.739.000 2.368.333.020.051 76,74

2 KANTOR DAERAH 693.090.694.000 588.147.970.257 84,86 1.131.794.388.000 893.477.381.294 78,94 1). KKP

529.142.550.000 460.558.542.328 87,04 831.461.823.000 668.379.212.858 80,39 2). B/BTKL-PP

3 DEKONSENTRASI 221.063.331.000 157.009.384.277 71,02 362.490.623.000 214.650.835.296 59,22

4 TUGAS PEMBANTUAN

Pagu Ditjen P2P mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebesar Rp. 2.697.326.439.000 menjadi Rp. 4.580.562.750.000 pada tahun 2016. Meskipun demikian realisasi tahun 2015 lebih besar pada tahun 2015 (83.25%) dibandingkan dengan tahun 2016 (75.9%).

Tabel 3.9

Pagu Dan Realisasi Anggaran Program Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit

Berdasarkan Satuan Kerja Tahun 2016

TOTAL NO KD_SATKER

BELANJA PEGAWAI

BELANJA BARANG

BELANJA MODAL

% PAGU BELANJA %

1 465827 SEKRETARIAT DITJEN P2P KP 236.480.491.000 215.460.184.218 91,11 132.833.396.000 89.272.819.856 67,21 13.526.167.000 7.773.190.840 57,47 382.840.054.000 312.506.194.914 81,63 2 465833 DIREKTORAT P2PML

1.113.444.589.505 1.386.464.892.000 80,31 1.896.309.000 1.850.786.820 97,60 1.388.361.201.000 1.115.295.376.325 80,33 3 465858 DIREKTORAT SKK

KP

- - 703.670.309.000 523.886.438.209 74,45 21.920.312.000 20.462.358.283 93,35 725.590.621.000 544.348.796.492 75,02 4 465842 DIREKTORAT P2PTVZ

KP

- - 319.346.325.000 235.110.165.798 73,62 23.288.000.000 18.893.145.790 81,13 342.634.325.000 254.003.311.588 74,13 5 401733 DIREKTORAT P2MKJN

KP

- - 33.451.000.000 21.270.294.135 63,59 100.000.000 98.505.000 98,51 33.551.000.000 21.368.799.135 63,69 6 465889 DIREKTORAT P2PTM

Realisasi tahun 2016 masih rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1. Pengadaan barang/jasa di Direktorat Surveilans Karantina Kesehatan sebesar Rp. 9.000.000.000 tidak dapat dilaksanakan karena gagal lelang yang terdiri dari:  Logistik surveilans Congenital Rubella Syndrom sebesar Rp.

793.000.000  Paket penanggulangan KLB Campak sebesar Rp. 3.400.000.000  KIE imunisasi lanjutan sebesar Rp. 5.700.000.000

2. Pengadaan barang/jasa di Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung sebesar Rp. 109.800.000.000 tidak dapat dilaksanakan yang terdiri dari:  Pengadaan reagen IMS dan Bahan Habis Pakai (BHP) sebesar Rp.

52.600.000.000  Pengadaan rapid HIV dan IMS sebesar Rp. 22.400.000.000  Pengadaan reagen hepatitis dan BHP bahan deteksi dini ibu hamil dan

kelompok beresiko sebesar Rp. 18.100.000.000  Pengadaan reagen dan BHP Bahan Layanan Pengawasan Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis sebesar Rp. 16.800.000.000

Pengadaan barang/jasa ini tidak terlaksana karena sumber dana refocusing, keterbatasan waktu dan penyedia tidak sanggup menyediakan garansi.

2. Efisiensi Sumber Daya

Pada tahun 2016, dilakukan pemotongan efisiensi anggaran di Ditjen P2P sebesar Rp.218.984.000.000 (efisiensi tahap I) dan Rp.964.343.791.000 (efisensi tahap II). Untuk menjamin semua indikator dalam perjanjian kinerja tetap mencapai target beberapa upaya dibawah ini telah dilakukan yakni:

1. Menggabungkan

menjadi satu pertemuan/pelatihan.

beberapa

pertemuan/pelatihan

2. Mengurangi tahapan kegiatan tetapi tetap mempertahankan materi dan esensi kegiatan.

3. Melakukan monitoring evaluasi terintegrasi dengan program lain seperti monitoring program malaria dilakukan terintegrasi dengan program filariasis.

4. Melakukan kegiatan dengan menggunakan sumber dana lain selain APBN yakni Hibah Luar Negeri (HLN).

Dari hasil pemantauan e Monev Bappenas tahun 2016 dapat dibandingkan antara realisasi kinerja dengan realisasi anggaran sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 3.10

Realisasi Anggaran dan Realisasi Kinerja Ditjen P2P Tahun 2016

Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat beberapa hal antara lain:

1. Realisasi anggaran Ditjen P2P tahun 2016 sebesar 81.04% sedangkan realisasi

kinerja sebesar 105.92% dengan efisiensi sebesar 25%

2. Efisiensi tertinggi berada di Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebesar 94%. Hal ini disebabkan perhitungan capaian kinerja diukur dari 2 indikator RKP yaitu Persentase puskesmas yang melaksanakan Pengendalian PTM terpadu dan persentase kab/kota yang melaksanakan kebijakan kawasan tanpa rokok (KTR) minimal 50% sekolah. Pencapaian kinerja Persentase puskesmas yang melaksanakan Pengendalian PTM terpadu sebesar 247% dan pencapaian persentase kab/kota yang melaksanakan kebijakan kawasan tanpa rokok (KTR) minimal 50% sekolah sebesar 106%.

3. Realisasi kinerja terendah berada di Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dimana anggaran yang direalisasikan lebih besar (71.07%) dari pada kinerja yang dihasilkan (65.77%)