SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

D. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Teknik ini merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan yang mengarah pada seleksi. Dalam penelitian ini, teknik yang dipakai penulis dalam pengambilan sampel atau cuplikan adalah teknik purposive sampling . Hal ini atas dasar pertimbangan bahwa dalam purposive sampling kecenderungan yang terjadi adalah peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahan secara mendalam (Sutopo, 2002:63-64). Dengan demikian diharapkan bahwa informan nantinya bisa memberikan informasi yang tepat sesuai dengan permasalahan yang diangkat.

Selain informan, penulis juga menggunakan teknik yang sama dalam menentukan sampel kerajinan loro blonyo yang akan dianalisis. Loro blonyo model basahan, kasatrian, dan keprabon adalah sampel produk yang diambil oleh penulis. Karena ketiga model inilah yang diproduksi oleh para pengrajin di Bobung. Sehingga dalam proses analisis penulis bisa memusatkan perhatian pada produk mana yang dijadikan sampel.

E. PENGUMPULAN DATA

Proses pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting, karena terkait langsung dengan data yang nantinya akan diperoleh. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan empat cara, yakni:

1. Observasi Observasi atau pengamatan yang dipakai adalah observasi berperan pasif, artinya peneliti mengenali perilaku dan kondisi lingkungan penelitian secara formal maupun non formal tetapi sama sekali tidak berperan sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif (Sutopo, 2002:57).

2. Wawancara 2. Wawancara

3. Studi Pustaka Pengumpulan data melalui studi pustaka berarti mengumpulkan data-data yang terkait dengan kajian penelitian yang terdapat pada media cetak maupun media elektronik berupa internet.

4. Analisis Dokumen dan Arsip Dalam hal ini peneliti tidak hanya mencatat isi penting yang ada dalam dokumen atau arsip, tetapi juga memahami secara mendalam apa yang tertera didalamnya (Yin dalam Sutopo, 2002:78). Dokumen yang terkait dalam hal ini berupa foto sampel produk kerajinan loro blonyo sebagai souvenir, katalog, arsip koperasi dan arsip BPDW.

F. KEABSAHAN DATA

Validitas merupakan proses pembuktian bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam dunia kenyataan, dan apakah penjelasan yang diberikan tentang dunia memang sesuai dengan sebenarnya ada atau terjadi (Nasution,1988:105). Ditambahkan pula bahwa dalam penelitian kualitaitf terdapat dua macam validitas, yakni validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal menggambarkan konsep peneliti dengan konsep yang ada pada partisipan, sedang validitas eksternal memungkinkan perbandingan dengan hasil-hasil studi lain dan agar dapat diadakan perbandingan oleh peneliti lain.

Dalam menentukan validitas bisa dengan cara triangulasi data dan review informan.

1. Triangulasi Patton (1984) menyatakan bahwa ada empat macam teknik triangulasi, yaitu 1. Triangulasi Patton (1984) menyatakan bahwa ada empat macam teknik triangulasi, yaitu

atau

Bagan 3.1. Bagan Triangulasi Data (Sutopo, 2002:89)

2. Review Informan Review Informan merupakan usaha dari pengembangan validitas data dalam

penelitian kualitatif pada umumnya. Pada waktu peneliti dirasa sudah mendapatkan data yang cukup, lengkap dan berusaha menyusun sajian datanya walaupun masih belum utuh dan menyeluruh maka unit-unit laporan

Informan 2 Informan 3

DATA

Wawancara

Content Analysis

Observasi

Informan

Dokumen atau arsip

Aktivitas Aktivitas

G. ANALISIS DATA

Proses analisis merupakan proses mengolah data kualitatif sehingga dapat diambil kesimpulan yang valid. Dalam analisis terdapat tiga komponen penting yang meliputi reduksi data, display data, dan mengambil kesimpulan dan verifikasi. Menurut Nasution (1988:129-130), yang dimaksud dengan:

1. Reduksi Data Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang terinci. Laporan-laporan tersebut kemudian direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya.

2. Display Data Agar dapat melihat gambaran keseluruhannya atau bagian-bagian tertentu dari penelitian itu, harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik, networks, dan chat.

3. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi Kesimpulan atau hipotesis sering timbul dalam pengumpulan data, namun kesimpulan tersebut masih kabur dan meragukan. Oleh sebab itu kesimpulan senantiasa harus diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi dapat dilakukan dengan mencari data baru, atau juga dengan lebih mendalam dalam penelitian sehingga bisa mencapai persetujuan bersama.

Untuk model analisis yang digunakan adalah model analisis interaktif. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis selama proses kegiatan pengumpulan data berlangsung (Sutopo, 2002:107). Supaya mempermudah dalam pemahaman tentang model analisis interaktif, berikut

Bagan 3.2. Bagan Model Analisis Interaktif (Sutopo, 2002:108)

Reduksi data dan sajian data harus disusun pada waktu peneliti sudah mendapatkan unit data dari sejumlah unit yang diperlukan dalam penelitian. Data yang berupa catatan lapangan disusun menjadi rumusan pengertian dari peneliti yang berupa pokok-pokok temuan (reduksi data). Kemudian diikuti sajian data yang berupa cerita yang sistematis dan logis. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, peneliti melakukan proses untuk menarik simpulan dan verifikasi. Namun apabila simpulan dirasa masih kurang mantap dikarenakan kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian data, maka peneliti wajib kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus untuk mencari pendukung simpulan yang ada dan juga bagi pendalaman data (Sutopo, 2002:108).

H. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian adalah tahap-tahap atau langkah-langkah yang harus ditempuh seorang peneliti agar penelitian yang akan dilakukannya berjalan dengan sistematis, sehingga dapat mencapai tujuan. Sedangkan prosedur yang

Reduksi Data

Sajian Data

Penarikan Simpulan

(Verifikasi)

c. Mengadakan pra survey.

d. Memilih dan memanfaatkan informasi yang bersifat informal.

e. Menyiapakan perlengkapan penelitian.

2. Tahap observasi lapangan

a. Memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri.

b. Mendapatkan data selengkap mungkin, dengan terlibat langsung dalam kancah.

3. Tahap analisis data.

a. Memantapkan analisis awal pada data-data yang sudah masuk.