Langkah-langkah Guided Discovery Learning

2.1.5.4 Langkah-langkah Guided Discovery Learning

Untuk menerapkan pembelajaran Guided Discovery, maka diperlukan sebuah langkah-langkah (Syntax) agar dalam melakukan pembelajaran memiliki dasar sesuai teori tang dikembangkan. Menurut Suryosubroto (2009: 184-185) mengemukakan langkah-langkah metode penemuan sebagai berikut:

1. Identifikasi kebutuhan siswa.

2. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi yang akan dipelajari.

3. Seleksi bahan, dan problema/tugas-tugas.

4. Membantu memperjelas

a. tugas/problema yang akan dipelajari.

b. peranan masing-masing siswa.

5. Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan.

6. Mencek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan dan tugas- tugas siswa.

7. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan.

8. Membantu siswa dengan informasi/data, jika diperlukan oleh siswa.

9. Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses.

10. Merangsang terjadinya interaksi antarsiswa dengan siswa.

11. Memuji dan membesarkan siswa yang bergiat dalam proses penemuan.

12. Membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil penemuannya.

Selain itu Bruner (dalam Winatapura, 2008:3.19) menjelaskan bahwa tahap- tahap penerapan belajar penemuan, yaitu; (1) stimulus (pemberian perangsang/stimuli), (2) problem statement (mengidentifikasi masalah), (3) data collection (pengumpulan data), (4) data processing (pengolahan data), (5) verifikasi, dan (6) generalisasi. Sedangkan menurut seorang dari The Power of Our Words and Learning Through Academic Choice (Paula Denton; 2004; Guided Discovery in Action ; https://www.responsiveclassroom.org/guided-discovery-in-action / ; diakses tanggal 20 November 2017) menjelaskan 5 langkah pembelajaran menggunakan Guided Discovery yaitu:

1. Introducing and Naming Tahap ini mengajak siswa untuk lebih tertarik pada pembelajaran yang akan dilakukan. Biasanya guru memberikan sebuah misteri tentang permasalahan yang akan dibahas sehingga rasa ingin tahu siswa semakin meningkat.

2. Generating and Modeling Students’ Ideas Dalam tahap ini guru mengajak siswa untuk berpikir cara belajar dan menggunakan materi yang akan dipelajarai. Siswa dilibatkan dalam brainstorming terhadap materi yang akan dipelajari. Guru memiliki tugas sebagai pengumpul gagasan yang dipikirkan setiap siswa terhadap materi ini, karena setiap siswa pastinya memiliki interprestasi yang berbeda-beda dalam memahami materi yang belum mereka kenal.

3. Exploration and Experimentation Setelah siswa membuat daftar gagasan sehingga siswa setiap siswa

memiliki model gagasan yang berbeda-beda tetapi tidak keluar dari pokok bahasan. Disinilah tugas guru untuk membatasai berbagai gagasan yang siswa munculkan. Siswa akan cenderung mengeksplorasi gagasan yang mereka miliki dengan dengan bertanya dan mencari dari berbagai seumber. Mereka cenderung mulai mencoba berdasarkan gagasan mereka sendiri. Dengan dorongan dari guru mereka akan bereksperimen memunculkan ide-ide baru. Meskipun guru menetapkan beberapa batasan dari gagasan tersebut, siswa masih dapat membuat pilihan tentang bagaimana mereka mengeksplorasi gagasan tersebut.

4. Sharing Exploratory Work Dalam tahap ini siswa dibebasakan mengeksplorasi dari berbagai sumber yang ada. Tugas guru adalah memfasilitasi siswa dalam melakukan explorasi. Biasanya siswa akan bertanya tentang hal yang belum mereka pahami. Setelah siswa mendapatkan jawaban tentang apa yang mereka cari, mereka cenderung akan membandingkan dengan jawaban teman lain. Disinilah tahap Sharing Exploratory Work berjalan, dimana setiap siswa saling bertukan informasi tetang apa yang mereka dapat dalam explorasi mereka.

5. Cleanup and Care of Materials Dalam tahap akhir ini guru mengajak siswa untuk berfikir tentang berbagai variasi jenis informasi dari sekian siswa di kelas. Tahap ini disebut clean up berarti membersihkan miskonsepsi tentang informasi yang mereka dapat. Guru bertindak layaknya hakim karena harus memilah informasi yang didapat siswa secara bijak dan harus menjelaskan secara logis kepada siswa.

Dalam bukunya, Sani (2013:221) mengungkapkan bahwa langkah-langkah pembelajaran metode penemuan terbimbing adalah sebagai berikut.

a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

b. Guru membagi petunjuk praktikum eksperimen.

c. Peserta didik melaksanakan eksperimen di bawah pengawasan guru.

d. Guru menunjukkan gejala yang diamati.

e. Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah Guided Discovery Learning, yaitu: 1) pengenalan terhadap materi ajar (introducing),

2) pemberian stimulus kepada siswa (stimulating), 3) exsplorasi dan pengumpulan materi ajar (exploring and collecting the data), 4) pengolahan informasi berbantuan guru (data processing), 5) konfirmasi dan verifikasi (confirming and data verivication ).

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dalam Pencapaian Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Dabin II Penawangan Semester II Tahun Pelajaran 2014/ 2015

0 0 17

Tabel 4.1 Data Subjek Penelitian Jenis Kelamin Nama SD SD N Watupawon (Kelas Eksperimen) SD N 2 Leyangan (Kelas Kontrol)

0 0 16

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM PENCAPAIAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 4 SD DABIN II PENAWANGAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014 2015 SKRIPSI

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dalam Pencapaian Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Dabin II Penawangan Semester II Tahun Pelajaran 2014/ 2015

0 1 71

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 27

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 20172018 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan. 3.3 Waktu Penelitian

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 54

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo Menggunakan Metode Pembelajaran Guided Discovery Learning dalam Kurikulum 201

0 0 6