Kajian Teori

5. Hasil Belajar Siswa

Slameto berpendapat, “Hasil belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka maupun dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat. Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasil-

an guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran” (2003: 54). Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:

a. Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri siswa, meliputi faktor psikologis, faktor jasmaniah, dan faktor kesiapan.

b. Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pe- lajaran. Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam aturan terdapat apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang di- lakukan selama pelajaran berlangsung, tes ahir catur wulan dan sebagainya.

Djamarah berpendapat, “Hasil belajar diartikan sebagai hasil akhir pe- ngambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai siswa selama mengikuti

commit to user

ngetahuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya” ( 2000: 25).

6. Penelitian yang Relevan

a. Prihatin (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Penyelenggaraan Program Akselerasi Tahun Ajaran 2005/2006 (Studi Kasus di SMP Negeri

1 Karanganyar), menyimpulkan bahwa penyelenggaraan program akse- lerasi sudah baik karena sasaran belajar di sekolah tersebut sudah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Akan tetapi, kurikulum yang di- gunakan masih belum dimodifikasi. Siswa merasa cukup puas terhadap penyelenggaraan program akselerasi di SMP Negeri 1 Karanganyar.

b. Retno Sunarsih (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Efektivitas Penyelenggaraan Program Akselerasi Tahun Ajaran 2007/2008 (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Karanganyar), menyimpulkan bahwa pe- nyelenggaraan program akselerasi di sekolah tersebut meliputi tiga tahap yaitu persiapan, proses, dan evaluasi. Apabila ditinjau dari aspek ke- mampuan untuk mencapai tujuan program, memelihara kegiatan operasi- onal sehari-hari, dan menyesuaikan terhadap perubahan maka pe- nyelenggaraan program akselerasi sudah efektif. Namun, dalam pe- nyelenggaraannya masih menemui hambatan diantaranya biaya yang cukup besar, sarana dan prasarana yang kurang lengkap serta siswa ke- kurangan waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya.

c. Yusuf (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Studi Efektivitas Program Akselerasi di SMU Surakarta, menyimpulkan bahwa secara umum manajemen penyelenggaraan program akselerasi termasuk kategori baik hampir semua komponen dari input, proses dan output telah me- madai. Apabila dilihat dari sisi proses rekruitmen masih menunjukkan perlunya perbaikan dan penyempurnaan karena siswa yang terjaring belum semuanya memiliki standar minimal yang dipersyaratkan. Penyelenggara- an akselerasi tersebut juga memliki dampak positif terhadap kepribadian

commit to user

siswa reguler. Beberapa hasil penelitian diatas pada dasarnya memiliki per- samaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti mengenai pe- nyelenggaraan program akselerasi di sekolah tingkat menengah, kendala/ hambatan yang dihadapi dalam penyelenggaraan serta upaya untuk me- ngatasi hambatan tersebut. Sementara itu, selain persamaan terdapat pula perbedaannya yaitu dalam penelitian ini membahas mengenai hasil belajar siswa program akselerasi sehingga dapat diketahui apakah ada perbedaan dengan hasil belajar siswa reguler. Dalam penelitian ini, penyelenggaraan program akselerasi dilihat dari beberapa komponen yang meliputi kuri- kulum, tenaga pendidik (guru), sarana dan prasarana, dana, manajemen serta lingkungan.