Persepsi Narasumber atas Bagian Negara yang menguntungkan Sumber : data primer diolah
Gambar 6 Persepsi Narasumber atas Bagian Negara yang menguntungkan Sumber : data primer diolah
334 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 318 – 339
1) Kriteria Pemilihan Perikatan dan modal kerja (48,6%). Nilai W sebesar Secara umum, pakar menyepakati Bagian
52% menggambarkan tingkat kesepakat- Negara (41%) sebagai salah satu kriteria
an antar narasumber yang cukup tinggi. yang penting dalam memilih perikatan
Bentuk modal Pemerintah berupa SDA yang mengelola SDA pertambangan
yang dipilih sebagian besar responden mineral dan batubara. Hal ini didasarkan
menunjukkan keinginan para responden pada masalah saat ini bahwa penerimaan
agar Pemerintah dapat menghitung de- Negara dari pengelolaan pertambangan
ngan cermat SDA pertambangan minerba mineral dan batubara yang rendah. Nilai
kita sebagai modal. Hal ini sebagaimana rater agreement dari jawaban para pakar
diungkapkan oleh responden praktisi terkait kriteria ini adalah sebesar 0,84
pertambangan bahwa walaupun Peme- yang berarti di atas 0,4, sehingga terjadi
rintah Indonesia telah dapat melakukan kesepakatan diantara jawaban para
inventarisasi sumber daya dan cadangan pakar.
mineral dan batubara, namun Pemerintah
2) Bagian Negara belum dapat melakukan penilaian SDA Bentuk Bagian Negara yang secara umum
mineral dan batubara tersebut. diinginkan oleh para pakar adalah
Pembangunan berkelanjutan me- Revenue/Profit Sharing dan Dividen
merlukan pendataan mengenai tersedia- (49,4%) dengan W sebesar 28%. Pilihan
nya faktor produksi antara lain yang bentuk Bagian Negara tersebut tidak
berasal dari alam berupa neraca SDA. disepakati oleh beberapa pakar.
Dengan diketahuinya persediaan SDA,
3) Biaya dan Kerugian maka para pembuat keputusan dan ke- Beberapa narasumber sepakat menentu-
bijakan akan lebih mampu mengelola kan bobot utama atas bentuk Penang-
SDA yang ada, mengembangkan dan me- gungan Biaya dan Kerugian yang di-
manfaatkannya. (Solihin dan Sudirja, tanggung bersama antara Pemerintah de-
ngan perusahaan pengelola pertambang
6) Modal
an mineral dan batubara (49,9%), sedang- Secara umum, narasumber memilih kan pakar regulator memilih bentuk biaya
kriteria Modal dalam bentuk Modal dan kerugian ditanggung perusahaan
Pemerintah berupa SDA dan modal kerja. (37,5%). Nilai W sebesar 76%, menunjuk-
Di lain pihak, modal perusahaan yang kan bahwa tingkat kesepakatan antar
bermitra dengan Pemerintah berupa skill narasumber tinggi di atas 40%.
dan modal kerja (48,6%). Nilai W sebesar
4) Keikutsertaan (Saham) 52% menggambarkan tingkat kesepakat- Pilihan kriteria Keikutsertaan (Saham)
an antar narasumber yang cukup tinggi. Pemerintah yang dipilih oleh rata-rata
Bentuk modal Pemerintah berupa narasumber adalah dalam bentuk Pe-
SDA yang dipilih sebagian besar respon- merintah memiliki sebagian saham per-
den menunjukkan keinginan para respon- usahaan pengelola SDA pertambangan
den agar Pemerintah dapat menghitung mineral dan batubara (31,4%). Nilai W
dengan cermat SDA pertambangan mi- sebesar 47%, yang menggambarkan bah-
nerba kita sebagai modal. Hal ini se- wa kesepakatan narasumber atas pilihan
bagaimana diungkapkan oleh responden dimaksud tidak dominan.
praktisi pertambangan bahwa walaupun
5) Modal Pemerintah Indonesia telah dapat me- Secara umum, narasumber memilih krite-
lakukan inventarisasi sumber daya dan ria Modal dalam bentuk Modal Peme-
cadangan mineral dan batubara, namun rintah berupa SDA dan modal kerja. Di
Pemerintah belum dapat melakukan lain pihak, modal perusahaan yang
penilaian SDA mineral dan batubara bermitra dengan Pemerintah berupa skill
tersebut.
Solusi Model Perikatan Pengelolaan SDA ... – Istiyanti, Huda
K R I T E R I A B I AYA D A N K E R U G I A N
Ditanggung Perusahaan saja 0.6
(ijaroh)
Ditanggung Bersama 0.3
Pemerintah dan Perusahaan 0.2
(mudharabah musyarakah) 0.1 0 Ditanggung Pemerintah saja (mudharabah)