BAB 4
PENGOLAHAN DATA
4.1 Data yang diolah
Pada dasarnya data adalah alat bagi pengambil keputusan, bentuk-bentuk dasar pembuatan keputusan atau untuk memecahkan suatu persoalan. Keputusan yang baik
jika diperoleh pengambil keputusan tersebut atas dasar data yang baik. Untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu keadaan atau masalah
merupakan salah satu kegunaan data.
Untuk membahas dan memecahkan persoalan tentang pembentukan persamaan penduga akan jumlah tingkat kecelakaan lalu lintas seperti yang telah
diuraikan pada bagian sebelumnya, penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan tersebut. Data yang akan diolah dalam tugas akhir
ini adalah data Jumlah Tingkat Kelakaan Lalu Lintas di Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Berikut data yangberhasil dikumpulkan penulis yang ditunjukkanpada tabel 4.1.1 berikut :
Tabel 4.1.1 Data Jumlah Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Sumatera Utara tahun 1982-2011
Tahun Jumlah Tingkat
Kecelakaan Lalu Lintas orang
1982 3.403
1983 3.449
1984 3.259
1985 3.158
1986 3.362
1987 3.334
1988 2.988
1989 2.191
1999 2.147
1991 1.732
1992 1.790
1993 1.478
1994 1.538
1995 1.451
1996 1.330
1997 1.267
1998 1.143
1999 918
2000 948
2001 960
2002 739
2003 937
2004 911
2005 1.376
2006 2.438
2007 2.818
2008 2.929
2009 3.170
2010 3.634
2011 7.443
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan dan membentuk persamaan penduga maka perluh dicari dan sebagai
berikut:
Tabel 4.2.1 Tabel nilai untuk menghitung dan dengan selisih waktu satu tahun
t ²
2 3.449
3.403 11.736.947
11.580.409 11.895.601
3 3.259
3.449 11.240.291
11.895.601 10.621.081
4 3.158
3.259 10.291.922
10.621.081 9.972.964
5 3.362
3.158 10.617.196
9.972.964 11.303.044
6 3.334
3.362 11.208.908
11.303.044 11.115.556
7 2.988
3.334 9.961.992
11.115.556 8.928.144
8 2.191
2.988 6.546.708
8.928.144 4.800.481
9 2.147
2.191 4.704.077
4.800.481 4.609.609
10 1.732
2.147 3.718.604
4.609.609 2.999.824
11 1.790
1.732 3.100.280
2.999.824 3.204.100
12 1.478
1.790 2.645.620
3.204.100 2.184.484
13 1.538
1.478 2.273.164
2.184.484 2.365.444
14 1.451
1.538 2.231.638
2.365.444 2.105.401
15 1.330
1.451 1.929.830
2.105.401 1.768.900
16 1.267
1.330 1.685.110
1.768.900 1.605.289
17 1.143
1.267 1.448.181
1.605.289 1.306.449
18 918
1.143 1.049.274
1.306.449 842.724
19 948
918 870.264
842.724 898.704
20 960
948 910.080
898.704 912.600
21 739
960 709.440
921.600 546.121
22 937
739 692.443
546.121 877.969
23 911
937 853.607
877.969 829.921
24 1.367
911 1.245.337
829.921 1.868.689
25 2.438
1.367 3.332.746
1.868.689 5.943.844
26 2.818
2.438 6.870.284
5.943.844 7.941.124
27 2.929
2.818 825.3922
7.941.124 8.579.041
28 3.170
2.929 9.284.930
8.579.041 10.048.900
29 3.634
3.170 11.519.780
10.048.900 13.205.956
30 7.443
3.634 27.047.862
13.205.956 55.398.249
Jumlah 64.829
60.789 167.980.437
154.871.373 198.689.213
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas didapat nilai-nilai sebagai berikut : ∑
= 64.829 ∑
= 60.789 ∑
= 167.980.437 ∑
∑ ² = 198.689.213
Rumus umum persamaan auto regresi yaitu:
=
Universitas Sumatera Utara
+ 1.16907139
Berdasarkan hasil perhitungan mencari persamaan auto regresi dari data jumlah tingkat kecelakaan lalu lintas tahun 1982 sampai dengan tahun 2011, diperoleh
koefisien auto regresi dan koefisien auto regresi
. Dari koefisien auto regresi tersebut diperoleh persamaan auto regresi
atas .
4.2.1 Menentukan Koefisien Auto Korelasi
Mencari Koefisien Auto Korelasi
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perhitungan mencari koefisien auto korelasi dari data jumlah tingkat kecelakaan lalu lintas di Provinsi Sumatera Utara tahun 1982 sampai dengan
tahun 2011 diperoleh koefisien auto korelasi sebesar 0,835.
4.2.2 Test kuat tidaknya auto korelasi
Setelah melakukan perhitungan auto korelasi dan untuk mengetahui apakah antara variabel independen dengan variabel dependen betul-betul erat maka nilai
perlu di uji.
a Menentukan hipotesis Ha :
≠ 0 ada pengaruh secara signifikan antara jumlah tingktat kecelakaan lalu lintas pada suatu periode dengan periode sebelumnya
Ho : = 0 tidak ada pengaruh secara signifikan antara jumlah tingktat
kecelakaan lalu lintas pada suatu periode dengan periode sebelumnya
b Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Tolak H
jika – t
12αN-2
t
hitung
t
12αN-2
Terima H jika – t
12αN-2
t
hitung
t
12 αN-2
dengan df = N-2
Universitas Sumatera Utara
c Menghitung t hitung dengan rumus =
= =
Berdasarkan hasil perhitungan test kuat tidaknya auto korelasi, diperoleh = 16,56. Harga
tersebut kemudian dibandingkan dengan .
Dengan dan
, diperoleh yaitu 27. Sehingga
= 2,05 lampiran. Karena -2.05 2,05, maka
ditolak. Artinya ada auto korelasi yang kuat antara tingkat kecelakaan lalu lintas suatu tahun periode
dengan satu tahun sebelumnya. Sehingga forecast dengan persamaan auoto regresi dapat di pertanggungjawabkan. Oleh karena itu untuk forecast periode berikutnya
kita forecast dengan selisih satu tahun periode .
4.3 Peramalan Jumlah Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 – 2013
Setelah diketahui bahwa ada auto korelasi yang kuat antara jumlah tingkat kecelakaan lalu lintas pada suatu periode dengan periode sebelumnya, maka dapat
Universitas Sumatera Utara
dilakukan peramalan pada periode berikutnya dengan menggunakan selisih waktu satu
periode tahun
dan persamaan
auto regresi
diperoleh hasil ramalan untuk tahun 2012, 2013, sebagai berikut :
a. Meramal untuk periode ke 31 tahun 2012 menggunakan nilai jumlah tingkat kecelakaan lalu lintas pada periode ke 30 tahun 2011 sebagai
variabel bebas
= 8486.3059 b. Meramal untuk periode ke 32 tahun 2013 menggunakan nilai jumlah
tingkat kecelakaan lalu lintas pada periode ke 31 tahun 2012 sebagai variabel bebas
9921.0794
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem