d. Tujuan perjanjian telah dicapai.
e. Berdasarkan kesepakatan para pihak herroeping.
C. Kredit Pada Umumnya
1. Pengertian Kredit
Secara etimologi, kata kredit berasal dari bahasa yunani yaitu Credere yang di-Indonesiakan menjadi kredit, mempunyai arti kepercayaan. Seseorang
yang memperoleh kredit berarti memperoleh kepercayaan.
48
Dengan demikian dasar daripada kredit adalah kepercayaan. Pihak yang memberikan kredit
kreditor percaya bahwa penerimaan kredit debitor akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah diperjanjikan baik menyangkut jangka waktunya,
maupun prestasi dan kontra prestasinya.
49
Beberapa sarjana mengemukakan pendapatnya sehubungan dengan pengertian kredit ini, adapun pendapat para sarjana mengenai pengertian kredit
Pengertian perjanjian banyak bisa kita temukan baik menurut para ahli ataupun menurut undang – undang.
50
1 Savelberg dalam Mariam Darus Badrulzaman menyatakan kredit mempunyai
dua arti antara lain : adalah sebagai berikut:
- Sebagai dasar dari setiap perikatan verbintenis dimana seseorang berhak
menuntut sesuatu dari orang lain.
48
Mgs.Edy Putra The ‘Aman, Kredit Perbankan Suatu Tinjauan Yuridis, Yogyakarta, Liberty, 1989,hal. 1.
49
Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000, hal. 356.
50
Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian Kredit Bank, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991, hal. 24-25.
Universitas Sumatera Utara
- Sebagai jaminan, dimana seseorang menyerahkan sesuatu kepada orang
lain dengan tujuan untuk memperoleh kembali apa yang diserahkan itu. 2
J.A. Levy dalam Mariam Darus Badrulzaman merumuskan arti hokum dari kredit sebagai berikut :
“ Menyerahkan secara suka rela sejumlah uang untuk dipergunakan secara bebas oleh penerima kredit. Penerima kredit berhak mempergunakan
pinjaman itu untuk keuntungannya dengan kewajiban mengembalikan jumlah pinjaman itu dibelakang hari “.
3 M. Jakile dalam Mariam Darus Badrulzaman mengemukakan kredit adalah
suatu ukuran kemampuan dari seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai ekonomis sebagai ganti dari janjinya untuk membayar kembali
hutangnya pada tanggal tertentu. Sedangkan berdasarkan menurut Undang – undang yaitu di dalam Pasal 1
butir 11 UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, kredit adalah : “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
51
Berdasarkan definisi-definisi kredit di atas, dapat kita lihat bahwa pengertian kredit yang diberikan oleh Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan menunjukkan kesamaan pendapat dengan pendapat Levy, yakni perjanjian pinjam
51
Yasabari Nasroen dan Nina Kurnia Dewi, Penjaminan Kredit Mengantar UKMKMengakses Pembiayaan, PT. Alumni, Bandung, 2007, Hlm. 7.
Universitas Sumatera Utara
uang. Bank memberikan pinjaman terhadap debitor dengan memberikan kewajiban pada debitor untuk mengembalikan pinjaman tersebut secara bertahap
berikut dengan bunga.
2. Unsur – Unsur Kredit