Rambut Rontok
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh flat iron
pelurus rambut terhadap terjadinya rambut rontok. Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian
ini adalah :
Variabel Independen Variabel Dependen
Pelurusan Rambut Dengan Flat Iron
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Variabel Independen : Pelurusan Rambut Dengan Flat Iron
x Definisi Operasional
Pelurusan rambut dengan flat iron adalah meluruskan rambut agar rambut jatuh lebih lurus dan lebih indah.
x Alat Pengukuran
Alat pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. x
Cara Pengukuran Cara pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah angket.
x Hasil Pengukuran
a. Pemakaian flat iron + ≥2 kali seminggu.
b. Pemakaian flat iron - 2 kali seminggu.
Universitas Sumatera Utara
x Skala pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah nominal.
3.2.2. Variabel Dependen : Rambut Rontok
x Definisi Operasional
Kerontokan rambut adalah kehilangan rambut berkisar lebih dari 100 helai per hari.
x Alat Pengukuran
Alat pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. x
Cara Pengukuran Cara pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah angket.
x Hasil Pengukuran
a.Rambut rontok 100 helai per hari. b.Rambut tidak rontok 100 helai per hari.
x Skala pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah nominal.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain yang bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional study.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara FK USU. Penelitian telah dilakukan pada bulan Juni sampai dengan
Desember 2015.
4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswi FK USU stambuk 2012 yang melakukan pelurusan rambut menggunakan flat iron.
4.3.2. Sampel
Sampel dari penelitian ini diambil menggunakan consecutive sampling, dimana semua subyek di populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
dimasukkan ke dalam sampel penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.
Adapun jumlah sampel minimal yang diperlukan dihitung sesuai dengan cara uji hipotesis satu populasi dengan rumus :
n = [ �� √ �� + Ƶβ √� � + � � ]²
� − � ² dimana :
n = jumlah sampel minimum Z α = nilai distribusi normal baku menurut tabel Z pada α tertentu
Z β = nilai distribusi normal baku menurut tabel Z pada β tertentu
P = proporsi efek standar P = perkiraan proporsi efek di populasi
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini, ditetapkan nilai α sebesar 0,05 tingkat kepercayaan 95 sehingga untuk uji hipotesis satu arah diperoleh nilai Zα sebesar 1,960. Nilai
β yang ditetapkan pada penelitian ini adalah sebesar 0,2 power penelitian 80 sehingga untuk uji hipotesis satu arah diperoleh nilai Z β sebesar 0,842. Maka
dengan menggunakan rumus di atas, besarnya sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
[ . √ .
. + .
√ . .
+ . .
]
2
. ² n = 96.33
Dengan demikian besar sampel minimal yang diperlukan adalah 96.33 orang dan dibulatkan menjadi 96 orang.
4.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi