Subjek, Objek, Dan Sifat – Sifat Gadai

2. Gadai memberikan hak didahulukan atau hak preferen peluansan hutang kepada kreditur tertentu terhadap kreditur lainnya. 3. Barang yang menjadi objek gadai atau barang gadai adalah hanya barang bergerak. 4. Barang bergerak yang menjadi objek gadai tersebut diserahkan kepada kreditur dalam kekuasaan kreditur. Atau gadai lahir karena penyerahan kekuasaan atas barang gadai kepada kreditur pemegang gadai. 5. Penyerahkan itu dapat dilakukan oleh debitur pemberi gadai atau orang lain atas nama debitur. 6. Kreditur pemegang gadai berhak untuk mengambil pelunasan dari barang gadai lebih dahulu daripada kreditur - kreditur lainnya. 61

B. Subjek, Objek, Dan Sifat – Sifat Gadai

a. Subjek Gadai Subjek gadai ialah pihak – pihak yang terlibat dalam pengikatan gadai yaitu: pemberi gadai dan penerima gadai. Pemberi gadai adalah orang atau badan hukum yang mempunyai kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum terhadap objek gadai. Jadi pemberi gadai adalah pemilik benda yang digadaikan. Dalam pelaksanaannya bisa debitur atau orang lain bukan debitur yang menyediakan bendanya untuk menjamin hutang debitur. Untuk membuktikan 61 Oey Hoey Tiong, Fidusia Sebagai Jaminan unsur – unsur Perikatan, Jakarta: Ghalia,1985, hal 17. Universitas Sumatera Utara bahwa orang atau badan hukum tersebur sebagai pemilik benda yang digadaikan dapat diketahui dari surat – surat sebagai bukti kepemilikan atas benda itu. 62 Adapun penerima gadai adalah orang perorangan atau badan hukum sebagai pihak yang berpiutang arau disebut kreditur. Kreditur yang memberikan pinjaman hutang kepada debitur, dalam pelaksanaannya bisa bank atau pegadaian atau perorangan. 63 1. Orang atau badan hukum ; Maka subjek gadai terdiri atas dua pihak, yaitu pemberi gadai dan penerima gadai. Pemberi gadai ialah orang atau badan hukum yang memberikan jaminan dalam bentuk benda bergerak selaku gadai kepada penerima gadai untuk pinjaman yang diberikan kepadanya atau pihak ketiga. Unsur - unsur pemberi gadai yaitu: 2. Memberikan jaminan berupa benda bergerak; 3. Kepada penerima gadai; 4. Adanya pinjaman uang yang diterima. 64 Penerima gadai adalah orang atau badan hukum yang menerima gadai sebagai jaminan untuk pinjaman uang yang diberikannya kepada pemberi gadai. 65 1. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1969 tentang Perusahaan Jawatan Pegadaian; Di indonesia, badan hukum yang ditunjuk untuk mengelola lembaga gadai adalah perusahaan pegadaian. Perusahaan ini didirikan berdasarkan: 2. Peraturan pemerintah Nomor 10 Tahun 1970 tentang Perusahaan pertauran Pemerintah Nomor Tahun 1969 tentang Perusahaan Jawatan Pegadaian; dan, 62 Sutarno,Aspek – aspek Hukum Perkreditan Pada Bank,Bandung:Alfabeta 2004, hal 230. 63 Megarita,Op Cit, hal 30. 64 Hemat Salim,Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia,Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2012, hal 36. 65 Rachmadi Usman,Op Cit, hal 108. Universitas Sumatera Utara 3. Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 tentang Perusahaan Umum PERUM Pegadaian. 66 b. Objek Gadai Objek gadai adalah benda – benda apa saja yang dapat dijadikan jaminan hutang dengan dibebani gadai. 67 1. Benda bergerak berwujud contohnya : kendaraan bermotor seperti mobil, sepeda motor, mesin – mesin seperti mesin jahit, mesin pembajak sawah, mesin diselpembangkit listrik, pompa air, lukisan yang berharga, kapal laut yang berukuran dibawah 20 , kunik, barang bergerak lainnya yang memiliki nilai. Benda yang dapat digadaikan adalah semua benda bergerak yang berwujud maupun benda bergerak tidak berwujud. Berikut pembagian benda bergerak: 2. Benda bergerak tidak berwujud contohnya surat - surat berharga seperti : deposito berjangka, sertifikat depositi, wesel, obliglasi, saham. 68 Ketentuan Pasal 509, Pasal 510 dan Pasal 511 KUHPerdata membagi kebendaan bergerak atas dua jenis, yaitu: 1. Kebendaan bergerak karena sifatnya bergerak, bahwa kebendaan tersebut dapat berpindah atau dipindah tempar, termasuk kapal, perahu, perahu - perahu tambang, penggilingan. Dikecualikan sebagai benda tidak bergerak yaitu kapal dengan ukuran diatas 20 m kubik karena termasuk kebendaan tidak bergerak kebendaan tetap. 2. Kebendaan bergerak karena ketentuan undang - undang yang telah menetapkannya sebagai kebebendaan bergerak, yang berupa hak – hak atas benda bergerak yaitu hak pakai benda bergerak, saham dalam perusahaan, surat - surat berharga lainnya. 69 Pengertian dari kebendaan berwujud adalah kebendaan yang dapat dilihat dengan mata dan diraba dengan tangan. Sedangkan pengertian kebendaan tidak 66 Ibid, hal 37. 67 Megarita, Op Cit, hal 30. 68 Ibid, hal 31. 69 Pasal 509, 510, 511 Kitab Undang – Undang Perdata. Universitas Sumatera Utara berwujud adalah kebendaan yang berupa hak - hak atau tagihan - tagihan. 70 1. Barang - barang perhiasan, seperti : emas, perak, berlian, mutiara, jam, arloji. Adapun barang - barang yang umumnya dapat diterima sebagai jaminan kredit oleh lembaga pegadaian adalah : 2. Barang - barang kendaraan, seperti : sepeda, sepeda motor, mobil, becak, becak bermotor. 3. Barang - barang elektronik, seperti : televisi, radio, komputer, kulkas, kamera, VCD. 4. Barang - barang mesin, seperti : mesin jahit,mesin kapal motor. 71 Pengecualian - pengecualian atas kebendaan bergerak sebagai jaminan pinjaman atau kredit gadai, sebagai berikut: a Barang milik negara atau pemerintah seperti : senjata api, senjata tajam, pakaian dinas, perlengkapan TNIPolri Dn Pemerintah, kendaraan dinas. b Hewan dan tanaman. c Segala makanan dan benda mudah busuk. d Benda - benda yang berbahaya dan mudah terbakar, seperti : petasan, bensin, minyak tanah, tabung berisi gas. e Benda dalam sengketa. 72 70 J Satrio,Op Cit, hal 2. 71 Rachmadi Usman, Hukum Jaminan Keperdataan, Jakarta:Sinar Grafika,2008,hal 111. 72 J Satrio,Op Cit, hal 112. Universitas Sumatera Utara c. Sifat – Sifat Gadai Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1150 sampai dengan Pasal 1160 KUHPerdata, dapat disimpulkan sifat dan ciri – ciri yang melekat pada gadai sebagai berikut: 1. Objek atau barang – barang gadai adalah kebendaan yang bergerak, baik kebendaan bergerak berwujud maupun kebendaan bergerak yang tidak berwujud Pasal 1150, Pasal 1153 KUHPerdata. 2. Gadai merupakan hak kebendaan atas kebendaan atau barang batang yang bergerak milik seorang Pasal 1152 ayat 3 KUHPerdata walaupun barang – barang yang digadaikan tersebut digadaikan kepada orang lain, bahwa barang tersebut tetap atau terus mengikuti kepada siapapun objek barang – barang yang digadaikan itu berada droit de suite. 3. Gadai memberikan kedudukan diutamakan kedudukan diutamakan hak preferensi atau droit de preference kepada kreditur pemegang gadai Pasal 1133, Pasal 1150 KUHPerdata. 4. Benda yang digadaikan harus dibawah penguasaan kreditur pemegang gadai atau pihak ketiga. 5. Gadai bersifat acessoir pada perjanjian pokok atau perjanjian pendahulu seperti pinjam – meminjam uang, perjanjian kredit, utang piutang Pasal 1150 KUHPerdata. 6. Gadai memiliki sifat tidak dapat dibagi – bagi, yaitu membebani secara utuh objek kebendaan atas barang – barang yang digadaikan dan setiap bagian dari adanya, dengan ketentuan apabila telah dilunasinya sebagian dari utang yang dijamin maka tidak berarti terbebasnya pula sebagian kebendaan atau barang – barang yang digadaikan dari beban gadai, melainkan gadai itu tetap membebani seluruh objek kebendaan atau barang – barang yang digaikan untuk sisa utang yang belum dilunasi. 73 Didalam KUHPerdata pada buku II titel 20 bahwa jaminan gadai memiliki sifat sebagai berikut: 1. Jaminan gadai mempunyai sifat accesoir perjanjian tambahan yang artinya, jaminan gadai bukan hak yang berdiri sendiri tetapi keberadaannya tergantung pada perjanjian pokok. Perjanjian pokok adalah perjanjiuan kredit yang merupakan perjanjian antara kreditur dengan debitur yang membuktikan bahwa kreditur telah memberikan pinjaman kepada debitur yang dijamin dengan gadai. 73 Pasal 1150 – Pasal 1160 Kitab Undang – undang Hukum Perdata. Universitas Sumatera Utara 2. Jaminan gadai memberikan hak preferen. Kreditur sebagai penerima gadai mempunyai hak yang didahulukan hak preferen terhadap kreditur lainnya, artinya apabila debitur tidak memenuhi janji atau kewajibannya atau lalai maka kreditur gadai mempunyai hak untuk menjual jaminan gadai tersebut dan hasil penjualan digunakan tertuama untuk melunasi hutangnya. Apabila terdapat krediur lainnya yang juga memiliki tagihan kepada debitur tersebut, maka kreditur tersebut, maka kreditur tersebur tidak akan mendapat pelunasan sebelum kreditur pemegang gadai belum mendapat pelunasan. 3. Jaminan gadai mempunyai hak eksekutorial. Pemegang gadai kreditur atas kekuaaan sendiri mempunyai hak untuk menjual benda yang digadaikan apabila debitur tidak melaksanakan janji atau debitur tidak melaksanakan kewajibannya dan hasil penjualan dari barang yang dojadikam jaminan digunakan untuk melunasi hutang debitur kepada kreditur. Penjualan barang yang menjadi jaminan memilki nilai penjuialan yang melebihi hutang debitur denfan kata lain terdaoat kelebihan uang setelah pelunasan htuang debitur, maka kelebihan tersebut harus dikembalikan kepada debitur. 4. Gadai ridak dapat dibagi – bagi. Kalimat tersebur artinya yaitu dengan dilunasinya sebagian dari hutang maka tidak menghapus sebagian gadai. Gadai tetap melekat untuk seluruh bendanya, yang artinya debitur harus terlebih dahulu melunasi seluruh hutangnya maka barang yang menjadi jaminan atas gadai kembali kepada debitur. 5. Benda yang menjadi jaminan dalam kekuasaan kreditur. Benda yang digadaikan harus diluar atau ditarik dari kekuasaan debitur sipemberi gadai. Benda yang digaikan harus dalam kekuasaan kreditur sebagai penerima gadai. 74

C. Hak Dan Kewajiban Pemberi Gadai 1. Hak dan Kewajiban Pemberi Gadai