Perkara Pembunuhan Jenis-jenis Perkara dan Kejahatan yang ditangani Pengadilan Pradata masa Reorganisasi Peradilan

85 1901 pemerintah Belanda menerbitkan Undang-undang Strafwetboek sebagai buku pegangan hukum di wilayah Kasunanan. 131

1. Perkara Pembunuhan

Perkara pembunuhan kejahatan atau pelanggaran yang dilakukan seseorang dengan disengaja merupakan persamaan dengan membunuh Raja. Perbuatan tersebut ditangani pengadilan Pradata berdasar undang-undang Strafwetboek yang telah ditetapkan oleh Residen. Pada masa reorganisasi perkara pembunuhan dengan disengaja dijelaskan yaitu, ” Singa wonge kang dosa mateni wong, mateni wong tuwa utawa angracun kapatrapan khukum pati ”. 132 Dari kutipan tersebut dijelaskan bahwa pembunuhan yang dilakukan seseorang diartikan juga membunuh Raja. Kemudian untuk hukuman yang akan dijatuhkan oleh Pengadilan Pradata ialah, ” Singa wonge kang mateni utawa agawe patine wong iku ukumane nyambut gawe peksan ora nganggo karante lawase telung sasi tumekane rong taun ”. 133 Dari kutipan tersebut dijelaskan bahwa hukuman yang dijatuhkan pada seorang terdakwa tindak pembunuhan ialah kerja paksa selamatiga bulan atau denda uang sebesar tiga ratus rupiah. Peristiwa pembunuhan terejadi di desa Onggopratan, Klaten pada tanggal 9 Januari 1898 yang dilakukan oleh sekelompok orang atau juga disebut Pengkecuan . Peristiwa perampokan yang menyebabkan pembunuhan tersebut dilakukan terhadap seeorang bekel yang bernama Hadiwijoyoyang tinggal di desa 131 Ibid, hal., 6. 132 Radjiman, Sejarah Surakarta II, UNS: Fakultas Sastra, 1988, hal., 263. 133 Ibid 86 Klaten. Peristiwa tersebut berhasil membawa lari harta senilai 117,50 gulden. 134 Peristiwa tersebut dapat ditangani pengadilan Pradata setelah adanya laporan dari Bupati gunung atau polisi Klaten. Bupati tersebut mengirimkan laporan pembunuhan kepada patih ndalem Kasunanan yang kemudian atas saran Sunan diselesaikan oleh pengadilan Pradata. Peristiwa pembunuhan tersebut oleh Bupati Polisi Klaten dilakukan pemeriksaan di tempat rumah korban Hadiwijoyo. Para Bupati Polisi melaksanakan tugas sesuai dalam peraturan pemerintah Belanda bahwa apabila terjadi pelanggaran hukum di tiap daerah yang diperintah oleh para Bupati wajib melaporkan kepada patih dalem . 135 Setelah hasil pemeriksaan dilakukan oleh Bupati Polisi Klaten proses pengejaran dilakukan oleh pegawai djogowesti . Patih dalem berada di bawah kekuasaan Residen memgang kekuasaan tertinggi apabila menerima orang-orang yang ditahan. Dua hari setelah kejadian tersebut dilakukan pengejaran oleh polisi Kasunanan guna melacak tersangka pembunuhan di Klaten. Proses pengejaran membawa hasil dengan menangkap pelaku di daerah Klaten dan menyerahkan kepada pemerintah guna diadili oleh Pradata. Patih dalem membawa tersangka pembunuhan di Klaten ke Ibu Kota guna diadili. 136 Persidangan dilakukan di Baleharjo Kepatihan dengan dipimpin oleh seorang Wisesa sebagai Ketua dibantu oleh dua Jaksa besar. Tindakan kriminal tersebut dalam putusan persidangan Pradata digolongkan sebagai perkara pidana. Persidangan dilakukan setelah patih dalem mengirimkan bahan-bahan 134 Suhartono, op. cit., hal., 160. 135 Stasblaad Van Nederlands Indie No. 30, op. cit., hal., 4. 136 Ibid 87 pemeriksaan yang telah dilakukan selam tiga kali dua puluh empat jam. Putusan dalam sidang Pengadilan Pradata kasus pembunuhan tersebut dijatuhkan hukuman penjara selama tiga bulan serta kerja paksa kepada pemerintah Kolonial. 137

2. Perkara Pencurian