Pengujian sediaan gel terhadap penyembuhan luka bakar Analisa data

Cara: sejumlah tertentu sediaan dioleskan pada keping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen, dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1985.

3.3.4.3 Penentuan pH sediaan

Penentuan pH sediaan gel ekstrak etanol daun kelapa sawit dilakukan dengan menggunakan pH meter dengan cara: alat pH meter yang akan digunakan terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar pH netral pH 7,0 dan larutan dapar pH asam pH 4,0 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut, elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan kertas tissue. Sediaan gel yang akan di uji dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu dengan menimbang 1 g sediaan gel lalu dilarutkan dalam 100 ml air suling, kemudian elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut, sampai alat menunjukkan harga yang konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan harga pH sediaan Rawlins, 2003.

3.3.4.4 Penentuan viskositas sediaan

Penentuan viskositas sediaan gel menggunakan viskometer Brookfield dengan cara: sediaan gel dimasukkan ke dalam beaker glass sampai mencapai volume 100 ml, lalu spindel diturunkan hingga spindel tercelup ke dalam formulasi. Selanjutnya alat dihidupkan dengan menekan tombol ON. Kecepatan spindel diatur, kemudian dibaca skalanya dial reading dimana jarum merah yang bergerak telah stabil. Nilai viskositas dalam sentipoise cps diperoleh dari hasil perkalian skala baca dial reading dengan faktor koreksi f khusus untuk masing-masing kecepatan spindel.

3.3.5 Pengujian sediaan gel terhadap penyembuhan luka bakar

Universitas Sumatera Utara D1 D2 D3 D4 Kelinci terlebih dahulu dicukur bagian punggungnya, kemudian dibuat luka bakar pada kelinci dengan cara menempelkan lempeng besi berdiameter 2,2 cm yang telah dipanaskan dalam air mendidih dengan suhu 100 o C selama 15 menit dan ditempelkan pada punggung kelinci yang telah dianastesi dengan lidokain HCl selama 15 detik, selanjutnya diameter luka diukur dengan menggunakan jangka sorong dan dianggap sebagai diameter hari ke-0. Selanjutnya pada kulit yang melepuh atau yang mengalami luka bakar, dioleskan sediaan gel EEDKS satu kali sehari secara merata pada luka bakar untuk semua kelompok. Pengamatan dilakukan secara visual setiap hari sampai luka bakar sembuh dengan mengukur pengurangan diameter luka menggunakan jangka sorong. Luka dianggap sembuh jika diameter luka sama dengan nol. Diameter luka dihitung rumus: Keterangan: d : diameter rata-rata d1 : diameter pertama d2 : diameter kedua d3 : diameter ketiga d4 : diameter keempat Gambar 3.1 Gambaran perhitungan diameter luka bakar Universitas Sumatera Utara

3.3.6 Analisa data

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan program SPSS statistic Product and Service Solution 16. Data dianalisis menggunakan metode One Way ANAVA untuk menentukan perbedaan rata-rata diantara kelompok. Jika terdapat perbedaan, dilanjutkan dengan menggunakan uji Post Hoc Tukey HSD untuk melihat perbedaan nyata antar perlakuan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Ekstrak etanol daun kelapa sawit dapat dibuat dalam bentuk sedian gel EEDKS 2,5, 5 dan 7,5. b. Ketiga sediaan gel EEDKS dapat menyembuhkan luka bakar c. Sediaan gel EEDKS yang paling efektif adalah gel EEDKS 7,5 yang dapat menyembuhkan luka pada hari ke-18.

4.2 Saran

a. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya melakukan uji aktivitas biologi lainnya dari ekstrak etanol daun kelapa sawit. b. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya melakukan pengambilan sampel dilokasi yang berbeda. Universitas Sumatera Utara