6 asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air
Anief, 1994. Krim merupakan obat yang digunakan sebagai obat luar yang dioleskan ke
bagian kulit badan. Obat luar adalah obat yang pemakaiannya tidak melalui mulut, kerongkongan, dan kearah lambung. Menurut definisi tersebut yang termauk obat
luar adalah obat luka, obat kulit, obat hidung, obat mata, obat tetes telinga, obat
wasir dan sebagainya Anief, 1994.
Menurut FI ed. III, krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang dari 60, dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar. Adapun menurut FI ed. IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam
bahan dasar yang sesuai Widodo,2013.
Sebagai obat luar, krim harus memenuhi beberapa persyaratan berikut : 1
Stabil selama masih dipakai untuk mengobati. Oleh karena itu, krim harus bebas dari inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar, dan kelembaban yang
ada di dalam kamar. 2
Lunak. Semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak serta homogen.
3 Mudah dipakai. Umumnya, krim tipe emulsi adalah yang paling mudah
dipakai dan dihilangkan dari kulit. 4
Terdistribusi secara merata. Obat harus terdispersi merata melalui dasar krim padat atau cair pada penggunaan.
2.2.2 Penggolongan Krim
Universitas Sumatera Utara
7 Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam-
asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air,yang dapat dicuci dengan air serta lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetik dan estetika. Krim digolongkan
menjadi dua tipe, yakni:
a. Tipe am, yaitu airterdispersi dalam minyak. Contohnya, cold cream. Cold
cream adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk memberikan rasa dingin dan nyaman pada kulit, sebagai krim pembersih,berwarna putih, dan bebas
dari butiran. Cold cream mengandung mineral oil dalam jumlah besar. b.
Tipe ma, yaitu minyak terdispersi dalam air. Contohnya, vanishing cream. Vanishing cream adalah sediaan kosmetik yang digunakan
untukmembersihkan, melembabkan, dan sebagai alas bedak. Vanishing cream sebagai pelembab moisturizing akan meninggalkan lapisan berminyak pada
kulit Widodo, 2013.
2.2.3 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Krim
Sama seperti sediaan bentuk lain, krim juga memiliki keuntungan dan kerugiaan dalam penggunaannya.
a. Keuntungan Penggunaan Krim
Beberapa keuntungan dari penggunaan sediaan krim, antara lain : 1
Mudah menyebar rata 2
Praktis 3
Mudah dibersihkan atau dicuci 4
Cara kerja berlangsung pada jaringan setempat 5
Tidak lengket, terutama tipe ma 6
Memberikan rasa dingin misalnya cold cream, terutama tipe am
Universitas Sumatera Utara
8 7
Digunakan sebagai kosmetik dan 8
Bahan untuk pemakaian topikal, jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun.
b. Kerugian Penggunaan Krim
Adapun kerugian dari penggunaan sediaan krim, antara lain : 1
Menyebabkan iritasi pada kulit 2
Mudah hilang karena melekat pada pakaian 3
Hanya untuk penggunaan luar dan tidak dapat digunakan disekitar mata
2.2.4 Basis Krim
Seperti salep, krim juga mengandung basis atau bahan dasar tertentu. Ada beberapa bahan dasar yang sering digunakan dalam pembuatan krim, diantaranya
sebagai berikut :
a. Fase minyak, yaitu bahan obat yang larut dalam minyak dan bersifat asam.
Contohnya, asam stearat, adepslanae, paraffin liquidum, paraffin solidum, minyak lemak, cera, cetaceum, vaselin, setil alkohol, stearil alkohol, dan
sebagainya. b.
Fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air dan bersifat basa. Contohnya, Na tetraborat, NaOH, KOH dan sebagainya.
c. Pengemulsi. Bahan pengemulsi yang digunakan dalam sediaan krim
disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang akan dibuat atau dikehendaki. Misalnya, emulgide, lemak bulu domba, setaseum, setil alkohol, stearil
alkohol dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
9 d.
Pengawet, yaitu bahan yang digunakan untuk meningkatkan stabilitas sediaan. Bahan pengawet yang sering digunakan umumnya metil paraben nipagin
0,12-0,18 dan propil paraben nipasol 0,02-0,05 . e.
Pendapar, yaitu bahan yang digunakan untuk mempertahankan pH sediaan. f.
Antioksidan, yaitu bahan yang digunakan untuk mencegah ketengikan akibat oksidasi oleh cahaya pada minyak tak jenuh.
g. Zat berkhasiat
2.3 Hydrocortisone