16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Telah dilakukan uji evaluasi mutu krim Hydrocortisone 2,5 dengan menggunakan beberapa metode. Hasil pengujian yang diperoleh yaitu :
Tabel 1. Hasil Uji Evaluasi Mutu Krim Hydrocortisone 2,5
No. Evaluasi Mutu
Syarat Hasil
1 Organoleptik
Basis krim lunak, halus, berwarna putih
Basis krim lunak, halus, berwarna
putih
2 Homogenitas
Homogen Homogen
3 Ph
6,50-8,50 8,10
4 Stabilitas massa
Tidak memisah Tidak memisah
5 Keseragaman
sediaan Rata-rata netto =
5,00-5,20 g 5,10 g
6 Uji batas mikroba
-Staphylococcus aureus
-Pseudomonas aeruginosa
-Koloni berwarna kuning dengan zona
kuning -Koloni kehijauan
sedikit Fluoresent -Negatif
-Negatif
4.2 Pembahasan
Evalusi mutu krim hydrocortisone 2,5 dilakukan terhadap satu batch yaitu A60077T. Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa mutu
krimhydrocortisone produksi PT. Kimia Farma Persero Tbk. Memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan.
Evaluasi pertama adalah uji organoleptis, evaluasi yang dilakukan dengan cara mengamati sediaan krim tersebut dengan dilihat bentuk, bau, warna sediaan
Universitas Sumatera Utara
17 krim hydrocortisone. Evaluasi ini dilakukan agar mengetahui sediaan yang dibuat
sesuai dengan standar krim yang ada, dalam arti sediaan krim tersebut stabil dan tidak menyimpang dari standar krim. Hasil pengujian yang diperoleh adalah tidak
ada perubahan pada pengamatan yang dilakukan terhadap sediaan krim hydrocortisone.
Evaluasi kedua yaitu uji homogenitas. Uji ini dilakukan dengan tujuan agar mengetahui sediaan yang dibuat homogen atau tidak, karena sediaan krim baik
harus homogen dan bebas dari partikel-partikel yang masih menggumpal. Cara kerja pada uji ini yaitu dengan mengoleskan sedikit sediaan krim diobjek gelas
dan amati adakah partikel yang masih menggumpal atau tidak tercampur sempurna. Jika tidak berarti larutan dikatakan homogen. Hasil pengujian yang
diperoleh dari uji homogenitas adalah homogen, tidak terdapat partikel-partikel kasar pada krim hydrocortisone.
Evaluasi ketiga yaitu uji pH. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah krim yang di uji sesuai dengan persyaratan yang ditentukan yaitu 6,50- 8,50. Hasil
uji pH yang diperoleh yaitu 8,10 sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Evaluasi keempat yaitu keseragaman sediaan. Keseragaman sediaan krim
hydrocortisoneditetapkan dengan cara keseragaman bobot. Persyaratan keseragaman bobot untuk krim hydrocortisone adalah 5,00-5,20 g. Hasil
pengujian keseragam bobot yang diperoleh pada percobaan yang dilakukan memenuhi syarat yaitu 5,10 g.
Evaluasi kelima yaitu stabilitas. Tujuan pemeriksaan kestabilan obat adalah untuk menjamin bahwa setiap batch obat yang didistribusikan tetap memenuhi
persyaratan yang ditetapkan meskipun sudah cukup lama dalam penyimpanan.
Universitas Sumatera Utara
18 Cara kerja pada uji ini yaitu ± 10 g massa krim dimasukkan kedalam tabung
centrifuge, putar 15 menit. Hasil uji yang diperoleh memenuhi persyaratan yaitu tidak memisah.
Evaluasi keenam yaitu uji batas mikroba. Uji batas mikroba dapat menentukan apakah suatu produk memenuhi standar kandungan mikroba atau
tidak. Berdasarkan hasil uji batas mikroba dapat disimpulkan bahwa krim hydrocortisonememenuhi syarat yaitu bebas dari kandungan mikroba
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
Universitas Sumatera Utara
19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN