33 2.
Kamera. Penulis gunakan kamera untuk mengambil foto informan. Namun karena penelitian ini dilakukan oleh penulis sendiri, hanya ada 3 foto
informannya. 3.
Tape recorder. Untuk menvalidkan data penulis menggunakan rekaman dari handphone untuk merekam semua wawancara yang penulis lakukan.
4. Buku. Penulis menggunakan buku untuk mencatat pantang larang yang
diucapkan oleh informan. 5.
Pulpen
3.4 Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah data-data atau informansi mengenai pantang larang dari orang-orangtua yang masih mengetahui dan mengamalkan PL.
Syarat sebagai informan dalam penelitian ini adalah informan yang berumur minimal lima puluh tahun yang mengetahui dan memahami pantang larang sebagai informan
kunci dan umur dibawah lima puluh tahun sebagai informan tambahan. Sumber data yang lain ialah sumber buku, jurnal, skripsi yang ada relevansinya dengan penelitian
ini.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan dan pemerolehan data penulis menggunakan dua metode pengumpulan data yakni metode pustaka dan metode lapangan.
a. Metode pustaka yakni penulis mencari buku-buku sebagai bahan acuan
penulis dari berbagai referensi sehingga dapat mendukung dalam pelaksanaan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
34 b.
Metode lapangan. Penulis menggunakan metode observasi dan wawancara tidak terstruktur.
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah metode atau cara-cara si peneliti dalam mengolah data yang mentah sehingga menjadi data yang cermat atau akurat dan ilmiah.
Adapun langkah-langkah untuk menganalis data dalam penelitian ini, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi data yang didapat di lapangan, kemudian penulis
membuat transkripsi bahasa lisan ke bahasa tulisan, di dalam membuat transkripsi bahasa Melayu di kecamatan Siantan penulis menemukan
transkripsi fonetik konsonan r menjadi R ovular. Kemudian penulis menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Penulis sendiri yang membuat
transkripsi dan penerjemahan bahasa Melayu di kecamatan Siantan, karena penulis berasal dari tempat kajian, oleh sebab itu, penulis memahami
bahasa Melayu di kecamatan Siantan. 2.
Mengklasifikasikan data-data yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan klasifikasi yang dibuat oleh Wayland D. Hand. Di dalam
memaparkan klasifikasi penulis cukup membuat sebuah tabel dalam mengaitkan pantang larang di kecamatan Siantan dengan ketujuh klasifikasi
Hand, kemudian penulis membuat berapa jumlah pantang larang yang berkaitan dengan ketujuh klasifikasi tersebut. Sedangkan dalam pemberian
contoh pantang larang berdasarkan tujuh klasifikasi tersebut, penulis memasukkan contoh tersebut ke dalam makna. Jadi di dalam pembuatan
Universitas Sumatera Utara
35 makna penulis mengurutkan pantang larang sesuai dengan tujuh klasifikasi
Hand, kemudian penulis mencari makna yang terkandung di dalam pantang larang tersebut.
3. Dicari makna tersirat dan makna tersurat. Didalam mencari makna tersirat,
ada pemaknaan yang penulis buat berdasarkan logika penulis sendiri, ada pemaknaan yang penulis cari dari sumber terpecaya, dan ada juga
pemaknaan yang penulis dapat dari hasil wawancara. Sedangkan pencarian makna tersurat penulis ambil dari akibat atau efek dari pantang larang
tersebut. Makna ini sudah tertulis secara jelas sebagai akibat dari pantang larang.
4. Membuat kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
36
BAB IV PEMBAHASAN