105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pantang larang masih ada dalam masyarakat Melayu di kecamatan Siantan,
walaupun demikian keberadaan PL ini sudah sediki demi sedikit mengalami pergeseran. Hal ini disebabkan dengan lajunya tingkah ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga masyarakat sudah mulai melupakan PL dan beralih menggunakan logika dalam melihat pantang larang.
2. PL bertujuan sebagai media atau alat dalam pendidikan, pedidikan yang
diberikan orangtua melalui PL akan lebih cepat berhasil dari pada didikan yang diberikan tidak menggunakan PL. karena pada dasarnya anak-anak akan cepat
patuh dan turut jika dia mengetahui apa alasan dia dilarang dan dia akan takut jika pantangan tersebut dapat membahayakan hidupnya.
3. Selain sebagai media pendidikan, PL juga bermanfaat sebagai gambaran bahwa
masyarakat Melayu di kecamatan Siantan pernah dan masih ada sebagian kecil masyarakat yang masih mengikuti aturan adat yang mereka percaya bahwa
aturan adat tersebut di akui oleh seluruh anggota masyarakat. 4.
Pantang larang yang ada di dalam masyarakat Melayu di kecamatan Siantan dapat diklasifikasikan berdasarkan teori folklor yang dikembangkan oleh Hand.
5. PL tentu memiliki makna, baik makna tersirat maupun makna tersurat. Di
dalam tersirat PL yang terdapat di kecamatan Siantan lebih mengajarkan kepada kesopan santunan. Setiap tingkah laku berujung kepada kesopan
Universitas Sumatera Utara
106 santunan seseorang. Di dalam makna tersurat PL di kecamatan Siantan lebih
mengarah kepada ancaman keselamatan jiwa jika tidak menaati PL tersebut.
5.2 Saran
Penulis mennyarankan pantang larang di kecamatan Siantan ini tetap dilestarikan, cara pelestariannya adalah dengan menjadikan tulisan ini dalam bentuk
buku. Agar generasi yang akan datang tetap dapat mengetahui PL apa saja yang ada di kecamatan Siantan. Selain itu penulis menyarankan agar PL ini dijadikan sebagai
salah satu mata pelajaran di sekolah, karena dari pantang larang tersebut banyak nilai-nilai pendidikan yang dikandungnya. Pendidikan tersebut sangat baik dalam
mendidik anak, sehingga ia tubuh dan berkembang menjadi anak yang bermoral dan berbudi pekerti yang baik.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB II KAJIAN PUSTAKA