BAB V PEMBAHASAN
5.1 Kadar Fluor Air Sumur
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar fluor air sumur pada lokasi penelitian sebesar 0,19 mgl. Kadar tersebut termasuk kategori sangat
rendah berdasarkan Permenkes No 416 tahun 1990 tentang persyaratan kualitas air bersih dimana kadar fluor pada air bersih yang diperbolehkan 1,5 mgl. Kadar
flour pada air sumur di Dusun 1 Sitiris-Tiris di bawah baku mutu 1,5 mgl sehingga air sumur aman untuk dikonsumsi dan tidak menimbulkan dampak
terhadap kesehatan. Air tanah mengandung konsentrasi fluor yang berbeda-beda di setiap
tempat tergantung kondisi geologi tanah. Bentuk umum geologis bukan merupakan indikator bagi konsentrasi fluor dalam tanah. Distribusi batu-batuan
memiliki perbedaan yang bermakna dalam melepaskan fluor. Sebuah desa yang sama dengan sumur yang berbeda sering menunjukkan perbedaan kadar fluor
yang sangat berlainan satu sama lain sebagai akibat perbedaan keadaan hidrogeologis setempat. Air tanah memperlihatkan adanya variasi kandungan
fluor sesuai dengan formasi kandungan fluor pada kedalaman yang berbeda Yani, 2005.
Kadar fluor air sumur di Dusun 1 Sitiri-Tiris termasuk kategori rendah hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Rendahnya kadar fluor pada air sumur
di lokasi penelitian dipengaruhi oleh faktor seperti kondisi geologi tanah atau struktur tanah, kedalaman sumur, serta jarak sumur dengan laut. Menurut Azwar
2005 kandungan fluor pada air tanah di tempat berbeda-beda, hal ini dapat
Universitas Sumatera Utara
dipengaruhi iklim, temperature dan kelembapan di daerah tersebut serta jarak dengan laut. Selain itu, kadar fluor dipengaruhi oleh kadar fluor dalam tanah, gas
dan debu fluor yang dihasilkan dari alam dan limbah industri. Dalam air, transportasi dan transformasi fluorida anorganik dipengaruhi
oleh pH, kesadahan air dan adanya pertukaran ion dari bahan tertentu seperti tanah liat Environment Canada, 1994. Kadar fluoride dalam air permukaan bervariasi
menurut geografis lokasi dan dekat dengan sumber emisi ATSDR, 1993. Tingginya fluoride dapat ditemukan di daerah dimana batuan alam kaya akan
fluoride dan daerah yang dekat dengan industri yang mengeluarkan emisi fluoride. Menurut WHO 1994 mengatakan bahwa konsentrasi fluorida dalam air
yang berasal dari danau, sungai ataupun sumur mencapai 0,5 mgl dan konsentrasi flourida dalam air minum warga Indonesia umumnya tidak melebihi nilai ambang
batas yaitu 1,5 mgl namun kadar konsentrasi ini memiliki perbedaan karena perbedaan keadaan hidrogeologis.
5.2 Konsumsi Air Minum