lxxix ekspansi akan didanai dengan menambah utang atau saham. Untuk menjaga
reputasi, perusahaan cenderung mempertahankan pembayaran dividen. Hasil ini sesuai dengan penelitian Nuringsih 2005 dengan nilai koefisien positif
tetapi tidak signifikan.
e. Kesempatan Investasi dan Kebijakan Dividen
Pengujian kelima dilakukan terhadap variabel kesempatan investasi yang diproksikan dengan
Market to Book Value of Asset
. Dari hasil perhitungan yang dapat dilihat di Tabel IV.6, diperoleh t-hitung sebesar 3,467 dengan nilai
signifikansi 0,001. Nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 ini menunjukkan bahwa variabel kesempatan investasi berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen
Dividen Payout Ratio
. Namun tanda pada koefisien regresi MBVA ini tidak seperti yang diharapkan meskipun memiliki pengaruh
yang signifikan sehingga hipotesis kelima yang menyatakan bahwa kesempatan investasi berpengaruh negatif terhadap
Dividen Payout Ratio
tidak dapat diterima Ho tidak ditolak. Adanya pengaruh signifikan positif variabel kesempatan investasi
terhadap DPR ini sesuai dengan temuan penelitian Mahadwarta dan Hartono 2002 yang mendukung adanya
free cash flow hypotesis
serta memperkuat hasil penelitian Kallapur dan Trombley 1999 yang menganalisis hubungan
antara IOS dan
growth.
Kallapur dan Trombley 1999 menyatakan bahwa IOS yang diukur dengan
Market to Book Value of Asset Ratio
berhubungan negatif
dengan
growth
. Berdasarkan kedua penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa pengaruh positif kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen
lxxx dikarenakan IOS yang rendah mencerminkan
growth
yang tinggi sedangkan
growth
yang semakin tinggi akan menyebabkan perusahaan membayarkan dividen yang rendah karena sebagian
retained earning
s digunakan untuk investasi
free cash flow hypothesis
. Alasan lain ditemukannya pengaruh positif dan signifikan kesempatan
investasi terhadap DPR yaitu secara umum perusahaan sampel dalam penelitian ini dapat dikategorikan perusahaan yang mapan dan berada pada
tahap dewasa
maturity
sehingga kegiatannya lebih terfokus pada upaya menghasilkan keuntungan dan membagikannya kepada para pemegang saham.
Perusahaan pada tahap
maturity
ini telah memiliki banyak cadangan laba untuk diinvestasikan kembali tanpa harus mengurangi proporsi dividen bagi
pemegang saham yang sebagian besar juga merupakan pemegang saham pengendali
managerial shareholders
.
lxxxi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan