kontraktilitas otot usus. Novak dan Reynolds yang melakukan penelitian pada uterus kelinci berkesimpulan bahwa hormon estrogen merangsang
kontraktilitas uterus, sedangkan hormon progesteron menghambat atau mencegahnya. Tetapi, teori ini tidak dapat menerangkan fakta mengapa
tidak timbul rasa nyeri pada perdarahan disfungsional anovulatoar, yang biasanya bersamaan dengan kadar estrogen yang berlebihan tanpa adanya
progesteron. e. Faktor alergi, teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi
antara dismenore dengan urtikaria, migraine atau asma bronkhiale. Smith menduga bahwa sebab alergi ialah toksin haid Simanjuntak, 2008.
Penyebab dari dismenore sekunder biasanya disebabkan oleh kelainan- kelainan organik, misalnya :
a. Rahim kurang sempurna karena ukurannya terlalu kecil b. Posisi rahim yang tidak normal
c. Adanya tumor dalam rongga rahim , misalnya myoma uteri d. Adanya tumor dalam rongga panggul, terutama tumor fibroid, yang
letaknya dekat permukaan selaput lendir rahim, adanya selaput lendir rahim di tempat lain Endometriosis, bisa ditemukan di dalam selaput
usus, di jaringan payudara atau di tempat lain. Pada waktu haid, jaringan selaput lendir yang di luar rahim juga seperti ikut terlepas dan
berdarah seperti jaringan aslinya di dalam rahim. e. Penyakit-penyakit tubuh lain seperti tuberkulosa, kurang darah
anemia, buang air besar kurang lancar constipation, postur tubuh yang terlalu kurusYatim, 2001.
2.3.4. Klasifikasi
Dismenore diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
a. Dismenore primer
Dismenore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat – alat genital yang nyata Simanjuntak, 2008. Dismenore primer
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
ini tidak berhubungan dengan penyebab fisik yang nyata Morgan dkk, 2009. Dismenore primer biasanya terjadi 6 bulan sampai 12 bulan
setelah menarche Holder, 2011. Oleh karena itu, siklus haid pada bulan pertama setelah menars umumnya berjenis anovulatoar tidak
disertai dengan pengeluaran ovum yang tidak disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama
dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam Simanjuntak, 2008. Biasanya 8-72 jam Holder, 2011. Sifat rasa
nyeri ialah kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah pinggang dan paha
Simanjuntak, 2008. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual,muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas, dan sebagainya Polat,
2009.
b. Dismenore sekunder
Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang dijumpai dengan adanya kelainan pada alat-alat genital yang nyata Simanjuntak, 2008.
Dismenore sekunder terjadi akibat berbagai kondisi patologis seperti endometriosis, salfingitis, adenomiosis uteri, dan lain-lain Schwartz,
2005. Dismenore sekunder sering terjadi pada usia 30 tahun, dimana rasa nyeri semakin bertambah seiring bertambahnya umur dan
memburuk seiring dengan waktu Benson dan Martin, 2009. Karakteristik nyeri berbeda – beda pada setiap siklus haid dimana nyeri
haid terjadi dengan kelainan patologis panggul Simanjuntak, 2008. Dismenore diklasifikasikan juda secara klinis,yaitu :
1 Ringan
Berlangsung beberapa saat dan dapat melanjutkan kerja sehari-hari 2 Sedang
Diperlukan obat penghilang rasa nyeri, tanpa perlu meninggalkan kerjanya
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3 Berat Perlu istirahat beberapa hari dan dapat disertai sakit kepala, diare,
dan rasa tertekan Manuaba, 2001.
2.3.5. Patofisiologi
Dismenore biasanya terjadi akibat pelepasan berlebihan prostaglandin tertentu,prostaglandin-F2
α, dari sel-sel endomerium uterus. Prostaglandin-F2 α adalah suatu perangsang kuat kontraksi otot polos miometrium dan
konstriksi pembuluh darah uterus. Hal ini memperparah hipoksia uterus yang secara normal terjadi pada haid, sehingga timbul rasa nyeri hebat Corwin,
2009.
2.3.6.Diagnosis Dismenore 2.3.6.1.Diagnosis Dismenore Primer
Pada gadis perawan yang mengalami nyeri kram ringan cukup dilakukan pemeriksaan menyeluruh serta pemeriksaan genitalia untuk
menyingkirkan kelainan duktus Mülleri obstruktif. Pada pasien yang lebih tua,terutama yang mengalami dismenore berat, sebaliknya dilakukan
pemeriksaan pelvis menyeluruh Schwartz, 2005.
2.3.6.2.Diagnosis Dismenore Sekunder
1. Ultrasonografi : untuk mencari tahu apakah terdapat kelainan dalam anatomi rahim, misalnya posisi, ukuran, dan luas ruangan dalam rahim
2. Histerosalphingografi : untuk mencari tahu apakah terdapat kelainan dalam rongga rahim, seperti polypendometrium, myoma submukcosa, atau
adenomyosis 3. Histerokopi : untuk membuat gambar dalam rongga rahim, seperti polyp
atau tumor lain. 4. Laparoskopi : untuk melihat kemungkinan adanya endometriosis, dan
penyakit-penyakit laindalam rongga panggul Yatim, 2001.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.4. Menarche
Menarche adalah siklus menstruasi pertama sekali yang dialami wanita.
Menarche terjadi akibat peningkatan FSH dan LH yang merangsang sel target
ovarium. FSH dan LH berkombinasi dengan reseptor FSH dan LH yang selanjutnya akan meningkatkan laju kecepatan sekresi, pertumbuhan dan
proliferasi sel. Hampir semua perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan sistem second messenger adenosine-monophosphate cyclic dalam sitoplasma
sel ovarium sehingga menstimulus ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron. Estrogen dan progesteron akan menstimulus uterus dan kelenjar
payudara agar kompeten untuk memungkinkan terjadinya ovulasi. Ovulasi yang tidak dibuahi akan memicu terjadinya menstruasi Guyton,
2008. Menurut Manuaba 2010 menarke merupakan menstruasi pertama yang
berlangsung sekitar umur 10-11 tahun. Rangsangan panca indra diblok puberitas inhibitor nukleus amigdale
melalui stria terminalis, menuju hipotalamus sehingga terhindar dari puberitas prekok. Pada usia 8-9 tahun terdapat estrogen rendah dan pengeluaran FSH
minimal. Estrogen rendah berfungsi untuk tumbuh-kembang alat seks sekunder dan mempersiapkan uterus endometrium lebih matang untuk
menerima rangsangan. Pada usia 10-11 tahun terjadi perdarahan lucut endometrium, tanpa disertai “ovulasi” untuk lebih mematangkan uterus
dengan endometrium dan alat seks sekunder. Menarche sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan
yang terjadi pada seorang gadis yang sedang menginjak dewasa. Perubahan timbul karena serangkaian interaksi antara beberapa kelenjar didalam tubuh.
Pusat pengendali yang utama adalah bagian otak, disebut hypothalamus, yang berkerja sama dengan kelenjar bawah otak mengendalikan urutan – urutan
rangkaian perubahan itu.Derek dan Jones, 2005.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.5. Vitamin E